Diagram di atas menunjukkan bahwa dalam perancangan program prakerin perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan-kemampuan yang harus
dikuasai siswa berdasarkan tuntutan standar kompetensi kompetensi dasar yang tertera dalam silabus. Analisis dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi kompetensi apa saja yang dapat dipelajari di sekolah dengan fasilitas yang tersedia dan kompetensi apa saja yang dipelajari di dunia
kerja.
2.2.3 Penyelenggaraan Prakerin
Di sekolah para siswa belajar dengan para guru sedangkan di perusahaan pada umumnya mereka berlatih dengan para instruktur yang ada diperusahaan.
Gambar 2.2 menggambarkan bahwa siswa mendapat sebuah teori dari sekolah dan selanjutnya untuk praktiknya dari instansi industri. Ketika siswa
melaksanakan kegiatan prakerin, mereka harus mengkombain antara teori yang sudah didapat dengan praktik yang akan mereka laksanakan.
Gambar 2.2 Interaksi antara Sekolah dan Industri melalui Para Siswa
Sumber : Wayong 2005
2.2.4 Penilaian Prakerin
Pelaksanaan Prakerin dalam rangka mencapai tujuan yang dirancang bersama melibatkan beberapa unsur terkait, seperti guru dan instruktur.
Tercapai atau tidaknya suatu tujuan pelaksanaan Prakerin sangat tergantung mulai dari pembekalan dan pelaksanaan Prakerin, peraturan
Prakerin, dan penilaian dalam melaksanakan Prakerin Depdikbud, 1995. Dalam
pelaksanaan Prakerin
perlu memperhatikan
pembekalan pelaksanaan, pengaturan tata tertib pelaksanaan dan proses penilaian
dalam pelaksanaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya pelaksanaan Prakerin dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu: 1 Pembekalan Pelaksanaan, 2 Pelaksanaan, dan 3 Proses
penilaian dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri Prakerin. 1. Pembekalan
Dalam pelaksanaan Prakerin, setiap siswa harus diberikan pembekalan yang baik. Melalui pembekalan para siswa akan mendapatkan
pengayaan materi yang telah diperoleh dari pembelajaran atau materi- materi yang sudah dilakukan di lapangan tetapi belum pernah
diperoleh pada kegiatan yang dilaksanakan di institusi baik pengetahuan, keteram-pilan, maupun cara-cara pemecahan masalah
melalui diskusi. Tujuan pembekalan adalah agar para siswa mendapatkan pengetahuan materi sesuai dengan kerangka acuan yang
telah disusun. Selain itu, siswa diberikan masukan mengenai tata tertib yang harus dipatuhi selama pelaksanaan.
2. Pelaksanaan Prakerin Agar suatu kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, diperlukan suatu aturantata tertib bagi siswa yang melaksana-kan Prakerin. Siswa merupakan subjek pelaksanaan
Prakerin, sehingga perlu untuk diikat dengan tugas dan tanggung jawab tertentu, selain itu harus tunduk dengan peraturan internal Dunia
UsahaIndustri DUDI. 3. Proses Penilaian
Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu dilakukan suatu penilaian terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan baik melalui teknik tes maupun non tes. menurut Depdiknas 2003, penilaian dalam pelaksanaan Prakerin adalah proses
memperoleh informasi untuk pengambilan keputusan tentang penampilan siswa di tempat praktik.
Penilaian Prakerin mencakup penilaian proses dan hasil pekerjaan siswa selama berada di industri. Penilaian ini terutama berisi tentang
bagaimana menentukan tingkatan keberhasilan siswa dalam menguasai kemampuan dan perilaku selama Prakerin. Adapun pedoman
pelaksanaan kegiatan penilaian Prakerin sebagaimana tercantum dalam Kurikulum SMK meliputi penilai, aspek yang dinilai, dan kriteria
penilaian. Menurut Kurikulum SMK Pedoman Pelaksanaan penilaian menjadi
wewenang penuh pihak industri, selama pelaksanaan Prakerin. Sekolah hanya menerima hasil penilaian dari industri untuk kemudian
dikonversikan terhadap mata pelajaran terkait. Pada akhir Prakerin, siswa akan memperoleh hasil yang berbentuk nilai prestasi. Prestasi
tersebut untuk mengakui kemampuan yang dimiliki oleh siswa dari hasil pengembangan di lapangan.
Hasil yang diperoleh siswa akan ditunjukkan dalam bentuk sertifikat. Dalam sertifikat adalah tandasurat keterangan
pernyataan tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang DUDI yang dapat digunakan sebagai bukti suatu kejadian
prestasi yang diperoleh siswa dalam Prakerin. Angka yang tertera pada sertifikat yang diperoleh siswa merupakan hasil penilaian
yang dilakukan dunia industri Instruktur di dunia usahadunia industri, dengan aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : a
Aspek teknis adalah tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya kemampuan produktif, b Aspek
non teknis adalah sikap dan perilaku siswa selama di dunia usaha dan dunia industri yang menyangkut antara lain : disiplin, tanggung
jawab,
kreativitas, kemandirian,
kerjasama, ketaatan
dan sebagainya. Dikmenjur dalam Suartika, 2013 : 5.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penilaian terhadap siswa dalam pelaksanaan Prakerin merupakan evaluasi
kemampuan dan kompetensinya setelah melakukan suatu tugas di tempat
praktik. Dalam
melaksanakan penelitian
ini, perlu
memperhatikan tahap-tahap dalam pelaksanaan dan teknik penilaian yang akan dilakukan.
2.2.5 Landasan Hukum Pelaksanaan Prakerin