2.4 Nota Perhitungan APBD
Dalam laporan pertanggungjawaban keuangan daerah, terdapat tiga bentuk laporan keuangan daerah dan sistem akuntansi keuangan daerah ini, yaitu laporan
perhitungan APBD, laporan arus kas dan neraca daerah. Terdapat satu bentuk laporan lagi yang dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku yaitu nota
perhitungan APBD. Nota perhitungan APBD merupakan dokumen yang disampaikan oleh Kepala Daerah dihadapan sidang paripurna DPRD. Nota
perhitungannya pada dasarnya menurut kinerja keuangan daerah dan ringkasan realisasi APBD yang disajikan dalam laporan perhitungan APBD.
Nota perhitungan APBD ini merupakan laporan yang bersifat komprehensif yang menurut baik informasi-informasi keuangan maupun
nonkeuangan. Oleh karena itu, penyusunannya bukanlah dihasilkan secara langsung oleh sistem, melainkan ditambah dengan berbagai data-data lainnya.
Nota Perhitungan APBD dapat disusun sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
1.1 Umum
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Nota Perhitungan APBD
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Nota Perhitungan APBD
1.4 Sistematika Penulisan Nota Perhitungan APBD
Bab II Kinerja Keuangan Daerah 1.1
Arah dan Kebijakan Umum APBD 1.2
Strategi dan Prioritas APBD 1.3
Rencana Program Kegiatan dan Target Kinerja 1.4
Pelaksanaan Program Kegiatan dan Pencapaian Kinerja
Universitas Sumatera Utara
Bab III Ringkasan Realisasai APBD 3.1
Realisasi Pendapatan
Daerah’ 3.2 Realisasi Belanja Daerah
3.3 Realisasi
Pembiayaan 3.4 Posisi Dana Cadangan
Bab V
Penutup
2.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan lain meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan relisasi anggaran, neraca dan laporan arus
kas. Catatan atas laporan keuangan juga mencakupi informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelapor dan informasi lain yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal atau keuangan, ekonomi
makro, pencapaian target Undang-Undang APBN atau Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
2. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan.
3. Mengajukan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.
4. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
5. Mengungkapkan informasi untuk pos-pos asset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual yang dimodifikasi atas pendapatan dan belanja serta rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
6. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
3. Konsep Dasar dan Karakteristik Laporan Keuangan Daerah
Menurut Nordiawan 2006:39 ada delapan prinsip yang digunakan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah :
1. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam
laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aktiva, kewajiban dan entitas dalam neraca.
2. Prinsip Nilai Historis
Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aktiva tersebut pada
saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan
datang dalam kegiatan pemerintahan. 3.
Prinsip Realisasi Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama satu tahun fiskal akan digunakan untuk membayar untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut.
Universitas Sumatera Utara