f. Sub bagian Peraturan per-UU-an ; mempunyai tugas memberikan
penyuluhan hukum kepada instansi terkait serta anggota masyarakat, mengundang-undangkan peraturan daerah melalui lembaran daerah,
menyiapkan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan
tugas. g.
Sub bagian Dokumentasi Hukum ; mempunyai tugas melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan pengambilan bahan-bahan dokumentasi
hukum serta menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum.
3. Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah
Hasil utama dari Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah adalah Laporan Pertanggungjawaban APBD yang nantinya akan dipertanggungjawaban
di sidang paripurna DPRD. Pelaksanaan pertanggungjawaban APBD yang terdiri dari unsur pertanggungjawaban umum dan khusus sebagaimana di atas dalam
garis besarnya melalui dua tahap sebagai berikut : 1.
Tahap pembuatan laporan pertanggungjawaban oleh pengurus khusus Pertanggungjawaban pengurus khusus atau bendaharawan dibuat dalam
bentuk laporan pertanggungjawaban yang disebut sebagai LKK. Penyerahan laporan ke KPKN bukan merupakan tanggungjawab
bendahara melainkan tanggungjawab dari kepala kantor, satuan kerja atau pimpinan proyek yang menjadi atasan langsung bendaharawan yang
bersangkutan. Cara penyerahannya adalah dengan melampirkannya pada
Universitas Sumatera Utara
laporan pertanggungjawaban masing-masing kepala kantor, satuan kerja dan pimpinan proyek tersebut.
2. Tahap pembuatan laporan pertanggungjawaban oleh pengurus umum
Tahap pembuatan laporan pertanggungjawan oleh pengurus umum ini meliputi pembuatan empat bentuk laporan sebagai berikut :
a. Pembuatan laporan keadaan kredit anggaran LKKA oleh masing-masing
kepala kantor, satuan kerja dan pimpinan proyek. Penyerahan laporan ini ke KPKN harus di lampiri dengan LKK yang dibuat oleh bendaharawan
yang bersangkutan. b.
Pembuatan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran oleh KPKN. Pembuatan laporan yang terdiri dari P8, P7 dan P6 ini didasarkan atas
SPM yang diterbitkan dan ditunaikan. c.
Pembuatan laporan perhitungan anggaran oleh masing-masing departemen atau lembaga negara yang bersangkutan. Pembuatan laporan yang disebut
sebagai Sumbangan Perhitungan Anggaran SPA ini, didasarkan atas daftar P8 dan P6, daftar lalu lintas uang pada perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri serta LKKA Laporan Keadaan Kredit Anggaran dan LKK Laporan Keadaan kas
d. Pembuatan nota PAN Perhitungan Anggaran Negara oleh Direktorat
Jendral Anggaran, Departemen keuangan. Perhitungan nota PAN didasarkan atas perhitungan masing-masing bagian anggaran. Perhitungan
dari Bank Indonesia dan perhitungan dari perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD, tidak terlepas dari struktur organisasi pada pemerintahan daerah sangat berbeda
dengan struktur organisasi laba, di antaranya pada siklus maupun pembagian tugas dalam bidang keuangan, pada bidang akuntansi pemerintahan struktur organisasi
biasa dikenal dengan perangkat daerah. Struktur organisasi dalam pengelolaan keuangan daerah mempunyai
struktur yang khas dibandingkan dengan organisasi lainnya. Pemimpin pemerintahan daerah disebut dengan ”pemegang kekuasaan umum pengelolaan
keuangan daerah”, dibawah pemimpin pemerintahan daerah terdapat ”pengelolaan keuangan daerah” atau disebut dengan ”pengguna anggaran” yang di dalamnya
meliputi perangkat daerah atau dinas atau satuan kerja yang di pimpinnya serta ”bendaharawan umum daerah” yang bertanggungjawab atas tertib penatausahaan
kas dan keuangan daerah lainnya. Pengelolaan keuangan tersebut di atas mempunyai seorang pemegang kas.
Pemegang kas yaitu setiap orang yang ditunjuk dan diserahi tugas melaksanakan kegiatan kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN di setiap
unit kerja pengguna anggaran. Pemegang kas sebagaimana yang di maksud adalah jabatan non stuktural atau fungsional dan tidak boleh merangkap sebagai pejabat
pengelola keuangan daerah lainnya. Ada dua larangan bagi pemegang kas yaitu : 1.
Satuan pemegang kas dilarang menggunakan uang yang diterimanya secara langsung untuk membiayai pengeluaran
perangkat daerah. 2.
Satuan pemegang kas dilarang menyimpan kas yang diterimanya atas nama pribadi pada suati bank atau lembaga keuangan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Setiap seorang pemegang kas dalam setiap pengelolaan keuangan daerah sekurang-kurangnya mempunyai lima orang pembantu pemegang kas. Kelima
pembantu pemegang kas tersebut meliputi : 1.
Kasir pembayar uang atau penerima uang. 2.
Pentimpan uang. 3.
Pencatat pembukuan. 4.
Pembuat dokumen. 5.
Pembuat SPP gaji. Di bawah kelima pembantu pemegang kas tersebut terdapat satuan pemegang
kas pembantu yang berfungsi sebagai pengumpul uang hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Untuk lebih jelas mengetahui gambaran mengenai struktur
organisasi di dalam sistem akuntansi keuangan daerah dapat di lihat sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kepala Daerah Pemegang Kas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelola Keuangan Daerah Pemegang Kas
Sumber Data : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
Sekretaris Daerah Dinas Dan Lembaga Teknis
Pembantu Pemegang Kas
Kasir Pembayar Kas
Penerima Kas Penyimpan Uang
Pencatat Pembukuan Pembuat Dokumen
Pembuat SPP Gaji
Universitas Sumatera Utara
Dalam menerapkan sistem akuntansi keuangan daerah yang digunakan suatu kebijakan akuntansi yang mengatur perlakuan akuntansi untuk menjamin
konsistensi pelaporan keuangan daerah. Perlakuan yang dimaksud terdiri dari definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan pengungkapan pendapatan,
belanja, pembiayaan, aktiva, utang serta ekuitas dana. Penyesuaian kebijakan akuntansi pada setiap daerah berpedoman pada
standar akuntansi keuangan Pemerintahan Daerah yang berlaku. Penerapan kebijakan akuntansi ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Kepala Daerah.
Untuk mengatur pengorganisasian dokumen, uang, aktiva, catatan akuntansi dan laporan keuangan ditetapkan suatu sistem dan prosedur akuntansi. Sistem dan
prosedur akuntansi tersebut meliputi : 1.
Prosedur akuntansi penerimaan kas ; prosedur ini meliputi pendapatan, penerimaan dan pembiayaan.
2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas ; prosedur ini meliputi belanja,
pengeluaran biaya. 3.
Prosedur akuntansi selain kas ; prosedur ini meliputi ekuitas dan persediaan.
4. Prosedur pengelolaan kas kecil pada satuan pemegang kas ; prosedur ini
mengatur dalam pengelolaan kas yang masih harus dipertanggungjawabkan kepada bendaharawan umum daerah.
4. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Deli Serdang