Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008.
USU Repository © 2009
minyak kelapa, minyak kedelai, kacang tanah, rapeseed, jarak pagar, balikan minyak goreng bekas. Biodiesel adalah campuran senyawa metil ester yang dihasilkan dari reaksi
transesterifikasi trigliserida dengan alkohol. Sampai saat ini baru tiga jenis BBN yang dikenal, yaitu sebagai berikut :
1.
Bio-etano l, dibuat dari ubi kayu atau tetes tebu yang digunakan sebagai pencampuran bensin atau secara murni untuk gasohol.
2.
Bio-oil; produk konversi kayu atau bignoselulosa lainnya yang diubah menjadi bentuk cair melalui proses pirolisa eksplosif proses pembakaran dengan udara
terbatas pada tekanan tertentu dimana kayu sudah melunak, outlet dibuka sehingga teradi ledakan yang memecah Binding set kayu dan bio-oilpyrolignous liquar keluar dengan
sendirinya yang digunakan sebagai bahan bakar langsung combustion pengganti minyak residu.
3.
Bio-desel; digunakan sebagai pencampur solar untuk mobil dan alat pertanian. Sudradjat; 2006.
Biodiesel merupakan bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metiletil asam- asam lemak yang berasal dari sumber daya hayati atau mono alkil ester dari asam lemak
rantai panjang yang diturunkan dari bahan yang dapat diperbaharui, seperti minyak tumbuhan dan lemak hewan. Biodiesel merupakan metil ester asam lemak yang diperoleh
dengan cara transesterifikasi trigliserida dari minyak tumbuhan dengan metanol Meher, 2004. Biodiesel sebagai bahan molor diesel dapat digunakan dalam keadaan murni atau dicampur
dengan minyak diesel dengan perbandingan tertentu Martini, R, 2007.
2.3.1. Keuntungan Biodiesel
Biodiesel juga bersifat biodegradable dan tidak beracun, disamping itu juga biodiesel memiliki flash point temperatur terendah yang dapat menyebabkan uap biodiese l
Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008.
USU Repository © 2009
dapat menyala yang t inggi daripada diesel normal, sehingga t idak menye babka n mu llah terbakar. Biodiesel juga mena mbah pelumasan mes in, menambah ketahanan
mesin dan mengurangi frekuensi pergantian mesin. Keuntungan lain dari biodiesel yang cukup signifikan adalah sifat emis i yang rendah dan meagandung oksigen sekitar 10 –
11 Lotero, 2004. Biodiesel juga nienghasilkan produk camping gliserol. Gliserol yang
dihasilkan mengandung katalis yang tidak terpakai dan sabun. Pemurnian gliserol dapat dilakukan dengan penambahan asam membentuk- garam dan dialirkan ke tempat penyimpanan
gliserol kotor. Gliserol yang diperoleh memiliki kemurnian sekitar 80 –88 Haryanto B, 2000.
2.3.2. Sifat Bahan Bakar Diesel
Sifat-sifat penting dari bahan bakar mesin diesel antara lain adalah viskositas, pour point, flash point, carbon reside, bilangan setara cetane number dan nilai kalor.
Viskositas merupakan sifat fisis yang penting bagi bahan bakar mesin diesel.
Viskositas yang terlalu tinggi dapat mempersulit proses pembentukan butir-butir cairankabut saat penyemprotanatomisasi. Viskositas bahan bakar yang terlalu rendah dapat
mengakibatkan kebocoran pada pompa injeksi bahan bakar. Kedua hal yang ekstrim ini dapat menimbulkan kerugian, sehingga salah sate persyaratan bahan bakar mesin diesel
adalah nilai viskositas yang merupakan standart bahan bakar mesin diesel.
Pour point atau titik Wang adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat dialirkan.
Untuk daerah bersuhu rendah, bahan bakar dipersyaratkan tidak membeku. Titik twang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan pada pengaliran bahan bakar.
Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008.
USU Repository © 2009
Titik nyala atau Flash point adalah suhu terendah dimana bahan bakar dalam
campurannya dengan udara akan menyala. Titik nyala yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keterlambatan penyalaan, sementara apabila titik nyala terlalu rendah akan
menyebabkan timbulnya detonasi yaitu ledakan kecil yang terjadi sebelum bahan bakar masuk ruang bakar.
Sisa karbon atau carbon reside yang tertinggal pada proses pembakaran akan
menyebabkan terbentuknya endapan kokas yang dapat menyumbat endapan saluran bahan bakar.
Warna bahan bakar tidak secara langsung berpengaruh terhadap kineda
molormesin diesel.
Mai kalor bahan bakar menentukan jumlah konsumsi bahan bakar tiap satuan
waktu. Makin tinggi nilai kalor bahan bakar menunjukkan bahan bakar tersebut semakin sedikit pemakaiannya.
Bilangan sentana adalah ukuran kualitas penyalaan sebuah bahan bakar diesel
dalam keadaan terkompresi. Bilangan sentana dari minyak diesel konversional dipengaruhi oleh struktur molekul hidrokarbon penyusun Hendartomo T,2006.
2.4. Transesterifikasi