Metil Ester Gliserol Refraktometer ABBE

Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008. USU Repository © 2009 pada AGo, jadi juga tidak berpengaruh terhadap tetapan kesetimbangan. Umumnya kenaikan konsentrasi katalis juga menaikkan kecepatan reaksi. Jadi sepertinya katalis ini ikut dalam reaksi tetapi pada akhir reaksi diperoleh kembali Sukardjo, 2002. Katalis menurunkan energi pengaktifan reaksi, sehingga menghasilkan laju reaksi lebih tinggi pada temperatur yang sama. Katalis homogen adalah katalis yang berada dalam fasa yang sama dengan campuran reaksinya. Dan jenis katalis homogen yang penting adalah katalisis asam dan basa. Banyak reaksi organik bersangkutan dengan salah sate jenis katalisis terkadang dengan keduanya. Katalisis asam Brownsted merupakan transfer ion hidrogen pada substrat X + HX HX + - A - kemudian HX + bereaksi Katalisis basa Brownsted merupakan transfer ion hidrogen pada substrat : XH + B X - + BH + kemudian X - bereaksi. Atkins, 1997 Transesterifikasi trigliserida dapat dikatalisa oleh asam atau basa, terdiri dari tiga tahap reaksi dan bersifat reversibel. Secara berurut, trigliserida diubah menjadi digliserida, monogliserida dan akhlmya menjadi gliserol dan membebaskan saki molekul ester di setiap langkahnya Cheryan dan Darmoko, 2000. Katalis basa secara langsung membentuk ion alkoksida yang bertindak sebagai nukleofil kuat. Langkah pertama melibatkan serangan ion alkoksida pada karbon karbonil trigliserida, sehingga menghasilkan suatu zat antara yang berbentuk tetrahedral. Reaksi zat antara ini dengan alkohol menghasilkan ion alkoksida pada langkah kedua. Tahap terakhir terjadi menghasilkan 1 penyusunan ulang zat antara yang menghasilkan ester dengan diglisenda Meher, 2004.

2.6. Metil Ester

Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008. USU Repository © 2009 Metal ester lemak memiliki rumus Molekul Cn - 1 H 1 2 − −r n CO - OCH 3 dengan nilai n yang umum adalah angka genap antara 8 sampai dengan 24 dan nilai r yang umum 0,1, 2 atau 3. Metil ester asam lemak tidak jenuh memiliki bilangan setara yang lebih kecil dibanding meth ester asam lemak jenuh. Meningkatnya itunlah ikatan rangkap suatu metil ester asam lemak akan menyebabkan penurunan bilangan setara. Dengan demikian untuk komponen biodiesel lebih dikehendaki metil ester asam lemak jenuh. Kelebihan metil ester asam lemak bila dibandingkan asam-asam, lainnya : • Ester dapat produksi pada suhu reaksi yang lebih rendah. • Gliserol yang dihasilkan dari metanolisis adalah bebas air. • Pemurnian metil ester lebih mudah dibandingkan dengan lemak karena titik didihnya lebih rendah. • Metil ester dapat diproses dalam peralatan karbon steel dengan biaya lebih rendah dari pada asam lemak yang memerlukan alat stainless steel Haryanto, B, 2000.

2.7. Gliserol

Gliserin adalah Hama umum dari gliserol, nama trighserida adalah triester dari gliserol, nama trivial adalah gliserol dengan rumus molekul C3H803 dan gliserin banyak digunakan pada industri kosmetik, gliserin jugs dapat dikonversi atau difermentasi menjadi etanol yang merupakan reaktan pada pembuatan biodiesel melalui mekanisme etanolisis, rumus bangun: OH Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008. USU Repository © 2009 C H HO — C C — OH H 2 H 2 Indeks bias gliserida adalah 1,4746. Gliserin digunakan untuk memiliki fungsi utama dalam hal humektan suatu zat yang berfungsi untuk melembutkan, pelarut, pemanis dan zat pengawet dalam makanan dan sebagai emolien dalam kosmetik.

2.8. Refraktometer ABBE

Kecepatan pada cahaya yang di dalam ada sebuah refrakto adalah sama, tetapi ketika cahaya dipindahkan banyak medium yang berjalan dengan lambat ketika penyerapan terjadi di permuk-aan atom. Ratio kecepatan suatu cahaya dalam suatu zat memberikan pembiasan dalam suatu alat refraktometer refractive index or n dalam suatu larutan. Cahaya dalam suatu substansi berjalan lambat sejak terjadinya penyerapan didalam refrakto dan kembali masuknya atom-atom di dalam sample. Densitas dalam larutan selalu sertambah dengan sertambahnya temperatur dan ketika tidak berjalan dengan cepat sertambah normal dengan temperaturnya Hanson J, 2006 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN Rizky Perdana Lubis : Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Mentah Dengan Metanol Meggunakan Katalis Kalium Hidroksida, 2008. USU Repository © 2009

3.1. Desain Penelitian