Sumber Air Penentuan Kadar Aluminium (Al) Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009

2.2 Kebutuhan akan air

Air adalah penting untuk hidup. Semua organisme hidup mengandung air, tubuh manusia mengandung air kira-kira sebanyak 60 . Tubuh laki-laki dewasa mengandung air kira-kira 40 liter. Kurang dari 15 liter terdapat dalam cairan ekstraseluler atau diluar sel dalam plasma darah 3 liter dan dalam cairan jaringan 12 liter. Tinggal yang 25 liter menyusun cairan intraseluler atau cairan dalam sel yaitu cairan yang ditemukan dalam sel-sel. Selama beberapa minggu tanpa makanan memungkinkan tubuh tetap dapat hidup akan tetapi tanpa air. tubuh hanya dapat bertahan hidup selama beberapa hari saja. Tubuh yang berfungsi normal, akan mengalami kehilangan air yang terus menerus. Air tidak dapat disimpan didalam tubuh dan oleh karena itu perlu asupan yang teratur. Air dibawah kedalam tubuh melalui makanan dan minuman. Banyak makanan yang mengandung air dengan persentase yang tinggi. Gaman, 1992.

2.3 Sumber Air

Sumber air yang dapat kita mamfaatkan pada dasarnya dapat digolongkan sebagai berikut : a. Air angkasa air hujan b. Air Tanah Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009 c. Air Permukaan Ketiga sumber tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu mata rantai yang tidak putus-putusnya, sehingga merupakan suatu siklus yang dikenal dengan daur hidrologi hidrology cycle. a. Air hujan Bagi daerah yang tidak memiliki sumber air atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah maupun sumber air permukaan, maka air hujan merupakan sumber air yang sangat penting. Pemamfaatan air hujan guna penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara penampungan, baik untuk satu keluarga maupun untuk beberapa keluarga. Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan kemudian mengembara di udara. Pada waktu mengembara tersebut, uap air bercampur dengan melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbondioksida, debu, dan senyawa lain. Karena itulah, air hujan juga mengandung debu, bakteri, serta berbagai senyawa yang terdapat dalam udara. Jadi, kualitas air hujan akan banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. b. Air tanah Air tanah merupakan sumber air bagi masyarakat pedesaan dalam bentuk mata air atau sumur, baik sumur gali, sumur pompa dalam maupun sumur pompa dangkal. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih didaerah pedesaan, telah banyak usaha yang dilakukan untuk mendapatkan sumber air baru misalnya dengan mesin pompa, sumur bor, sumur dangkal, mata air, sungai, danau, dan lain-lain. Dari berbagai alternatif tersebut diatas, jika dibandingkan dengan sumber air lautan, mata air dipandang sebagai sumber air bersih yang paling murah bila Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009 mata air terdapat ditempat. Air sungai banyak diantaranya sudah terlalu keruh untuk digunakan sebagai air minum, kecuali air-air sungai di daerah hulu yang belum banyak tercemar. c. Air permukaan Umumnya air permukaan telah mengalami pencemaran, sedangkan derajat pencemarannya tergantung dari lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih tinggi derajat pencemarannya dari bagian hulu. Air permukaan merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya. Sumber air permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk, empang, dan air dari saluran irigasi. Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga, sedang untuk industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini perlu diperhatikan karena distribusi air bagi tempat industri yang terkonsentrasi letaknya akan lebih mudah dan murah. Lagi pula mereka lebih mampu dari pada konsumen rumah tangga. Winarno, 1986.

2.4 Ciri-ciri dan Mutu air