Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mata air terdapat ditempat. Air sungai banyak diantaranya sudah terlalu keruh untuk digunakan sebagai air minum, kecuali air-air sungai di daerah hulu yang belum banyak
tercemar. c. Air permukaan
Umumnya air permukaan telah mengalami pencemaran, sedangkan derajat pencemarannya tergantung dari lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih
tinggi derajat pencemarannya dari bagian hulu. Air permukaan merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya. Sumber air
permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk, empang, dan air dari saluran irigasi. Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga, sedang untuk
industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini perlu diperhatikan karena distribusi air bagi tempat industri yang terkonsentrasi letaknya akan lebih mudah dan murah. Lagi
pula mereka lebih mampu dari pada konsumen rumah tangga. Winarno, 1986.
2.4 Ciri-ciri dan Mutu air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau, yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H
2
O. Karena air merupakan suatu larutan yang hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah maupun buatan manusia hingga
tingkat tertentu terlarut didalamnya. Dengan demikian, air di dalam mengandung zat-zat
terlarut. Linsley, 1995.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk
mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10
µm. Partikel-partikel koloid tersebut tidak lain adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya. Alaerts, 1987.
2.5 Aluminium
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada 659
C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaanya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam
klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Vogel, 1990.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Aluminium aluminum, alumunium, almunium, alminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling
berlimpah. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan
compact disks. http:id.wikipedia.orgwikiAluminium
2Al + 6H
+
2Al
3+
+ 3H
2
proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium II klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium :
2Al + 6HCl 2Al
3+
+ 3H
2
+ 6Cl
-
asam sulfat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang dioksida : 2Al + 6H
2
SO
4
2Al
3+
+ 3SO
4 2-
+ 3SO
2
+ 6 H
2
O
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
aluminium adalah trivalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium Al
3+
membentuk garam-garam yang tidak berwarna dengan ion-ion yang tak berwarna. Halida, nitrat, dan
sulfatnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia
terhidrolisis dan terbentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas alum, aluin Vogel, 1990.
Aluminium Al merupakan unsur ketiga penyusun lithosfer setelah oksigen dan silika, yaitu 15. Dalam struktur liat, Al dan Si merupakan unsur-unsur inti penyusun
lempeng pertama dan keduanya. Dalam lempeng tetrahedral liat, 15 situs diduduki Al dan sisanya 85 diduduki Si Grim cit. Mengel dan Kirkby, 1982,
yang keduanya bergabung menjadi ikatan oksigen. Mineral-mineral silikat berkadar Al tinggi. Mineral primer maupun sekunder tersusun oleh unsur utama Si dan Al yang secara struktural
dikelilingi oleh oksigen, kecuali mineral primer kelompok feldspar, semua lainya telah mengalami hidrasi penambahan ion-ion H. Hanafiah, 2005.
Garam aluminium
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant WTP Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam beberapa kondisi, garam-garam aluminium dapat dimampatkan supaya membentuk polimer-polimer yang mampu untuk koagulasi dan flokulasi. Basic Aluminium Poly Chlorida
BAPC dibentuk dengan cara ini dengan menetralisasi secara perlahan-lahan larutan aluminium klorida dengan soda abu Caustic soda.
Polimer-polimer dapat diperoleh dalam bentuk Al
6
OH
12 6+
sampai Al
54
OH
144 8+
dengan sifat koagulasi yang luar biasa. Degremont, 1976.
2.6 Teori Spektrofotometri