BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam pembuatan skripsi ini penulis mengambil tempat penelitian di Suku Dinas Pendapatan Daerah Kodya Jakarta Barat II yang beralamat di Jl.
Daan Mogot KM 13 Jakarta Barat. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang di teliti, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
apakah penerimaan pajak reklame dan pajak restoran sudah memenuhi target yang telah di tetapkan dan bagaimana pengaruh penerimaan pajak reklame dan
pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan penerimaan pajak reklame dan pajak restoran selama enam 6 tahun, yaitu periode 2002
sampai 2007 di Suku Dinas Pendapatan Daerah Kodya Jakarta Barat II. Sedangkan metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling , yaitu penentuan sampel dengan pengambilan data tertentu yang di
anggap sesuai dan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan dua 2 metode dibawah ini:
1. Data Primer, adalah data atau informasi yang diperoleh peneliti secara langsung dari tempat penelitian yang berguna untuk mendapatkan data
konkrit sesuai dengan permasalahannya. Caranya adalah dengan pengamatan secara langsung.
2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari buku-buku, laporan- laporan yang menunjang dan melengkapi data yang diperoleh dari Dinas
Pendapatan Daerah Kodya Jakarta Barat.
D. Metode Analisis
Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengolah suatu data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan
data dalam bentuk yang mudah di baca dan di interprestasikan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi
Linear Berganda Multiple Regression Linear. 1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas akan dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
untuk masing-masing variabel. Untuk uji One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test , akan di lihat dari nilai probabilitasnya, jika probabilitasnya
0.05 data terdistribusi normal. Apabila data tidak terdistribusi secara normal maka dilakukan transformasi data V. Wiratna Sujarweni, 2007:
55. 2. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi di temukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Model regresi yang tidak ada multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas
kurang dari 95, VIF Variance Inflation Factor kurang dari angka 10 dan mempunyai nilai TOLERANCE lebih dari 0,1 atau 10 V.
Wiratna Sujarweni, 2007: 95. b. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang
lain. Untuk mendeteksi apakah terdapat
heteroskedastisitas pada model regresi, dapat di lihat pada model grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk pola tertentu teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas V. Wiratna Sujarweni, 2007: 96. c. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan. Pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Suatu model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi perlu juga
dikemukakan hipotesis dengan bentuk sebagai berikut: Ho : Tidak terjadi adanya autokorelasi di antara data
pengamatan. Ha : Terjadi adanya autokorelasi di antara data pengamatan.
Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini di deteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ada tidaknya autokorelasi
dalam penelitian ini di deteksi dengan menggunakan uji Durbin- Watson. Deteksi adanya problem autokorelasi dengan menggunakan
Durbin-Watson dimana:
1 Angka Durbin-Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 Angka Durbin-Watson di atas -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi 3 Angka Durbin-Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.
Model regresi yang baik adalah yang bebas dari problem autokorelasi. Singgih Santoso, 2000:218.
3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Multiple Regresion Analysis
Metode yang di gunakan penulis adalah Regresi Berganda. Persamaan regresi ini bertujuan untuk memprediksi besar variabel
terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang telah di ketahui besarnya V. Wiratna Sujarweni, 2007: 81.
Metode ini di gunakan untuk mengetahui pengaruh pajak reklame dan pajak restoran sebagai variabel bebas terhadap
Pendapatan Asli Daerah PAD sebagai variabel terikat. Adapun Regresi Linear Berganda dapat di rumuskan sebagai
berikut:
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ e
Dimana: Y
: Pendapatan Asli Daerah PAD X
1 :
Pajak Reklame X
2
: Pajak Restoran a
: Konstanta e
: Error b
1
b
2
,..., bm: Parameter yang mencerminkan variabel koefisien regresi
Dalam pengujian hipotesis, analisis di lakukan melalui: b. Uji R² Koefisien Determinasi dan Uji R Korelasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel dependen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti varabel-variabel dependen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005: 83.
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linear antara dua variabel korelasi tidak menunjukan
hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen
Ghozali, 2005: 82. Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
KD - r² X 100 Keterangan:
KD: Koefisien Determinasi r : Koefisien Korelasi
c. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel bebas yang di masukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen utntuk mengambil
keputusan hipotesis di terima atau di tolak dengan membandingkan tingkat kesalahan 0.05 V. Wiratna Sujarweni, 2007: 85.
d. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya mengukur seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen V. Wiratna Sujarweni, 2007:
86. Uji hipotesis di lakukan dengan uji t untuk menguji signifikansi
koefisien regresi dengan ketentuan sebagai berikut: Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pajak Reklame Dan Pajak Restoran terhadap PAD.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pajak Reklame Dan Pajak Restoran terhadap PAD.
E. Operasional Varibel Penelitian