Patogenesa Gejala Iridocorneal Endothelial Syndrom

Sindrom ini terjadi pada umur pertengahan dan hampir selalu unilateral namun pernah juga ditemukan bilateral. Distrophi polimorfik posterior yang asimetris, merupakan penyebab lain dari edema kornea unilateral, yang merupakan diagnosa banding ICE sindrom. 2

V. Patogenesa

Patogenesa yang jelas dari ICE sindrom tidak diketahui namun tampak adanya sel-sel endotel yang abnormal. Keadaan ini muncul dari adanya maldiferensiasi dari sejumlah sel-sel endothelial, walaupun klon abnormal ini berasal dari sejak lahir atau sebelumnya. Derajat endotelialisasi terjadi pada sudut bilik mata depan dan permukaan iris. DNA Herpesvirus pernah diidentifikasi pada specimen kornea setelah dilakukan keratoplasti dalam humor aquos penderita. Diduga kemungkinan infeksi virus herpes simpleks menginduksi perubahan ini. 2,9 Endotel kornea tumbuh tidak normal pada sudut bilik mata anterior menutupi iris. Sudut bilik mata depan terbuka namun oklusi tersumbat. Membran endotel berkontraksi, menutup sudut dan mengubah bentuk pupil dan iris. 10 Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Kesamaan antara 3 varian dari ICE sindrom adalah lapisan sel endothelial kornea dalam kapasitas proliferasi dan perpindahannya sepanjang sudut ke permukaan iris. Istilah “proliferative endotheliopathy” diduga menggambarkan kelainan ini. ICE sindrom dapat berlanjut menjadi glaucoma, dekompensasi kornea, atau keduanya. Glaukoma timbul skunder oleh karena sinekhia menutup sudut yang mengkontraksi jaringan abnormal ini. Polymerase chain reaction menunjukkan adanya DNA virus herpes simpleks dari specimen kornea ICE sindrom, diduga keadaan ini berasal dari virus. 4,5

VI. Gejala

Klinis Iris, kornea dan sudut bilik mata depan akan terlibat pada pasien dengan ICE sindrom. Iris Atropi Esensial progresif Khas adanya atropi iris, dengan penipisan stroma iris yang akan berlanjut menjadi “full-thickness iris hole”. Pada awalnya akan terjadi peripheral anterior sinekhia, dan selanjutnya akan berlanjut mengelilingi semua lingkaran kornea. Terjadi distorsi pupil, ektropion uvea, yang paling khas dan penting adalah adanya PAS. Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Gbr 4. Menunjukkan ektropion uvea pada ICE sindrom Sumber : Basic and Clinical Science Course Section 10, Glaukoma. American Academy of Ophthalmology, 2005 – 2006 Kadang terjadi iris berlubang yang tertarik, tampak traksi iris antara PAS pada arah yang berlawanan dengan bola mata. Lubang oval lebih kecil akan membentuk PAS. Lubang ini akan menyebabkan iskemia iris yang timbul dari obstruksi pembuluh darah iris di dalam sinekhia tersebut. Nodul iris multiple berbatas tegas dan pedunkulated dapat ditemukan, yang timbul di akhir proses penyakit tersebut. Endotel kornea pada mata yang terlibat mengalami iregularitas yang tampak seperti metal, yang kadang-kadang timbul didaerah setempat. 6,9 Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Gbr 5. Menunjukkan essential iris atropi yang lebih ekstrim kiri. Dengan gonioskopi pada mata yang sama menunjukkan adanya periferal anterior sinekhia PAS Sumber : Glaukoma; Color Atlas Synopsis of Clinical Ophtal. Wills Eye Hospital Chandler syndrome Ciri utama pada varian dari ICE sindrom ini biasanya edema kornea, sering dengan peningkatan TIO yang normal atau sedang. Chandler menggambarkan endotel kornea seperti “fine hammered silver appearance”. Iris atropi kurang menonjol pada Chandler syndrome dibanding dengan atropi iris dan bila Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 terdeteksi sering terbatas pada stroma iris anterior. Pupil biasanya bulat atau sedikit oval. 6,9 Gbr. 6 Dengan pembesaran : kornea memperlihatkan “hammered silver appearance” pada endotelnya. Sumber : ICE sindrom essential iris atrophy: 63 y.o woman with PAS,“iris mass, corectopia, and increases IOP OS”. By: Andrew Doan, M.D., Ph.D University of Iowa, Available at : http.www.EyeRounds.org.com Cogan-Reese syndrome Ditandai dengan lesi yang berpigmen pada iris yang berbentuk multiple, pedunculated, lesi nodular menjadi lebih difus, halus, perubahan beludru iris. Permukaan iris cenderung hilang dari pada normalnya, dan tampak lebih gelap dari mata sebelahnya. Ektropion uvea, rusaknya stroma iris, dan ektopik pupil sering muncul. PAS, edema kornea, glaukoma yang labil merupakan cirri khusus. 6,9 Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Manifestasi klinis dari atropi iris progresif, Chandler syndrome, dan Cogan-Reese syndrome semuanya dijelaskan dengan adanya proliferasi endothel yang abnormal ini. Penyebab proliferasi endotel ini tidak diketahui. Penelitian ultrastruktural membrane Descemet’s pada kasus ICE sindrom memperlihatkan adanya normal anterior banded dan posterior nonbanded zone, posterior merupakan lapisan kolagen abnormal. Transisi tiba-tiba dari membrane Descemet’s normal menjadi lapisan kolagen posterior yang abnormal diduga karena fungsi endotel menurun tiba-tiba setelah awalnya normal beberapa saat setelah lahir. Kerusakan endotel ini yang mengakibatkan proliferasi. Bahn dan teman-teman menduga bahwa abnormalitas neural crest primer merupakan penyebab proliferasi endotel ini. 6 Glaukoma pada ICE sindrom timbul akibat kehilangan progresif sudut bilik mata. PAS yang timbul bertambah berat sejalan dengan waktu. Tekanan intraokular dapat meninggi oleh karena PAS yang terbentuk. Penelitian histologi menyatakan bahwa endotel abnormal dan membran basement sering berhimpitan dengan trabekular meshwork. Membrane ini menghalangi aliran humor aquos dan berkembang menjadi sinekhia, meningkatkan tekanan intraokuli. 6 Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Edema kornea timbul dari fungsi pompa endothelial yang subnormal, disebut varian Chandler dari ICE sindrom. Batas antara endotel normal dan abnormal tampak dengan slit lamp menggunakan reflek spekular. Bila endotel abnormal berpindah ke sudut bilik mata depan, adanya PAS dan obstruksi aliran menimbulkan glaucoma. Bila endotel abnormal menyebar ke permukaan iris, timbul kontraksi membrane yang menyebabkan iris atropi, korektopia, dan polikoria, merupakan tanda nyata varian iris atropi esensial dari ICE sindrom. Cogan-Reese syndrome menunjukkan nodul pigmentasi iris yang multiple, disebabkan oleh membrane endotel yang megalami kontraksi. 2 Secara klinis bersifat unilateral, tidak ditemukan kelainan ocular atau sistemik lainnya. Penderita mengeluh penglihatan menurun, nyeri oleh karena edema kornea atau glaucoma sudut tertutup skunder, gambaran iris yang abnormal. Endotel kornea yang abnormal menunjukkan ‘beaten bronze appearance’ yang mirip dengan corneal guttae pada Fuchs corneal endothelial dystrophy. Edema kornea mikrosistik dapat terjadi tanpa peningkatan tekanan intra okuli, kornea tanpa manifestasi lain dari kelainan tersebut. 1 PAS peripheral anterior sinechyae yang tinggi merupakan ciri khas ICE sindrom, dan sering meluas anterior ke Schwalbe’s line. Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 Gbr. 7 Menunjukkan PAS yang meluas ke Scwalbe’s line, dengan sudut yang tertutup, terjadi glaucoma skunder. Sumber : Basic and Clinical Science Course Section 10, Glaukoma. American Academy of Ophthalmology, 2005 – 2006 PAS tersebut disebabkan oleh kontraksi lapisan sel-sel endotel dan sekitar jaringan fibril kolagen yang meluas dari perifer kornea trabekular meshwork dan iris. PAS tersebut menimbulkan penutupan pada kamera okuli anterior yang kemudian menimbulkan galukoma sudut tertutup. Serupa dengan glaukoma neovaskular, derajat penutupan sudut tidak selalu berhubungan dengan peningkatan TIO, karena beberapa sudut secara fungsional ditutup oleh membrane endothelial tanpa adanya sinekhia. 1 Beragam derajat iris atropi dan perubahan kornea membedakan klinisnya. Iris atropi progresif khas dengan adanya atropi iris berat yang menimbulkan heterokromia, korektopia, ektropion uvea, atropi epitel Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008 pigmen dan stroma iris, dan adanya hole formation. Fig 5.17. Pada Chandler syndrome, iris atropi minimal dan adanya korektopia, serta kelainan kornea dan sudut lebih menonjol. Chandler syndrome adalah yang paling banyak menunjukkan kelainannya pada hampir 50 kasus ICE sindrom. Iris atropi cenderung kurang berat pada Cogan-Reese syndrome. Keadaan ini dibedakan oleh nodul coklat atau lesi pigmen difus pada permukaan iris anterior. 1 Glaukoma terjadi pada 50 penderita dengan ICE sindrom, dan glaukoma yang terjadi cenderung lebih berat pada atropi iris progresif dan Cogan-Reese syndrome. Keadaan klinisnya adalah abnormalitas endotel kornea yang tampak nyata, serta gambaran metal pada kornea posterior. Pada keadaan ini endotel kornea berpindah posterior ke Membran Descemet’s. Dengan mikroskop elektron menunjukkan lapisan endotel yang berbeda ketebalannya. Tidak seperti endotel kornea normal, disini tampak proses filopodial dan filament aktin sitoplasmik. Viral diduga merupakan mekanisme dari ICE sindrom setelah ditemukannya limfosit yang tampak pada endotel kornea penderita. Berdasarkan hasil serologis, diduga virus Epstein-Barr dan herpes simpleks turut terlibat. 1 Aryani Atiyatul Amra : Penatalaksanaan Ptosis Dengan Tehnik Reseksi Aponeurosis Levator Melalui Kulit, 2007 USU Repository © 2008

VII. Pemeriksaan