Kebijakan Akuntansi VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT Visi

Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 c. Transparansi Menyediakan informasi yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

2. Kebijakan Akuntansi

1. Laporan Keuangan pemerintah Langkat disusun dengan mengacu pada format yang disajikan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. 2. Masa pembukuan adalah satu tahun anggaran yang dimulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember. 3. Mata uang yang digunakan adalah Rupiah, valuta asing dikonversikan berdasarkan nilai kurs tengah, dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca. 4. Basis Akuntansi Basis akuntansi yang dipergunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat adalah: a. Basis Kas untuk pengakuan Pendapatan, Belanja, dan pembiayaan. b. Basis Akrual untuk pengakuan Aset, Kewajiban dan Ekuitas. 5. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat yang menambah ekuitas dana dalam periode Laporan Keuangan Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 yang menjadi hak Pemerintahan Kabupaten Langkat, yang tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintahan Kabupaten Langkat, a. Pendapatan diakui pada saat diterima Kas Umum Daerah kab. Langkat b. Pembukuan pendapatan dilaksanakan dengan, menggunakan Azas Bruto, yakni dengan membukukan penerimaan bruto atas pendapatan, c. Pengembaliankoreksi sebagai pengurangan pendapatan, sedangkan pengurangan pendapatan sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar. 6. Belanja a. Belanja adalah semua pengeluaran Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode Laporan Keuangan yangn tidak akan diperoleh pembayarannya kembali menjadi beban Pemerintah Kabupeten Langkat, b. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat. Khusus pengeluaran kepada pemegang Kas diakui pada saat dipertanggung jawabkan, c. Belanja dalam Laporan Keuangan diklasifikasikan kedalam Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dam Pemeliharaan, Belanja Modal, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 d. Koreksi atas pengeluaran penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode pengeluaran belanja, dibukukan sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam ekuitas dana lancar. 7. Surplus adalah selisih antara pendapatan dan belanja sedangkan Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja. Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuanan pemerintah Kabupaten Langkat, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar kembali atau akan diterima kembali yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. 8 . Sisa lebihkurang perhitungan anggaran adalah akumulasi surplusdefisit dengan pembiayaan neto. 9.Aset dalam Neraca pada saat diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. 10. Persediaan a. Persediaan adalah barang pakai habis yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintahan Kabupaten Langkat dan barang-barang yang dimaksudkan untuk digunakandiserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat, Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 b. Pesediaan dicatat pada akhir tahun buku berdasarkan atas inventaris fisik, c. Persediaan, dinilai dalam neraca dengan cara: o Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian o Harga standar bila memperoleh dengan memproduksi sendiri o Harga wajar atrau harga estimasi apabila diperoleh dengan cara lainnya, seperti donasirampasan. 11. Investasi Permanen a. Investasi Permanen dinilai berdasarkan harga perolehan Historical Cost termasuk didalamnya biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh investasi Permanen. b. Harga perolehan dalam Valuta Asing dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada saat tanggal transaksi. 12. Aset Tetap a. Aset Tetap yang diperoleh hingga 22 September 2003 dinilai berdasarkan harga pasar yang penilaiannya telah dilakukan oleh Konsultan PT. Surveyor Indonesia Medan, Aset tetap perolehannya setelah tanggal 22 September 2003 berdasarkan harga perolehan Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Historical Cost termasuk didalamnya biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk perolehan memperoleh Aset Tetap. b. Harga Perolehan aset tetap yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung, termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya yang berhubungan hungga aset tersebut siap digunakan. c. Aset Tetap dalam pengerjaan dinilai dalam neraca sebesar realisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut. d. Nilai Aset Tetap bertambah apabila terjadi penambahan dan berkurang nilainya apabila terjadi penghapusan yang telah ditetapkan oleh Bupati Langkat. e. Nilai Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Langkat dalam neraca tidak disusutkan. f. Nilai Aset Tetap dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Langkat tidak termasuk Aset Tetap dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Langkat tidak termasuk Aset Tetap yang dipisahkan Aset Tetap BUMNBUMD dan Perusahaan lainnya. 13. Aset lainnya a. Tagihan Penjualan Anggaran dan Piutang lain-lain dinilai sebesar nilai nominal. Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 b. Bangunan berdasarkan kemitraan dengan pihak ketiga dinilai berdasarkan nilai perolehan pada saat bangunan tersebut telah selesai dibangun. c. Dana cadangan dinilai sebesar akumulasi dana yang berasal dari pembentukan dana cadangan yang tercantum dalam APBD nominal ditambah dengan hasil yang diperoleh. 14. Kewajiban a. Hutang adalah kewajiban pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu, b. Hutang dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang, c. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul, d. Kewajiban dalam valuta asing dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Desi Susanti : Penerapan PSAP Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 PENJELASAN POS-POS NERACA ASET

1. ASET LANCAR a. Kas di Kas Daerah Rp. 74.390.829.053,55

Dokumen yang terkait

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Penyajian Laporan Laba Rugi Pada PT.(Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan

1 52 89

Penerapan Laporan Keuangan Koperasi Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 27 pada Koperasi Karyawan Tenera Unit Kantor Direksi PTPN IV Bah Jambi Pematang Siantar

0 29 88

Pengaruh Perbedaaan Akuntansi Penyusutan Menurut Standar Akuntasni Keuangan dan Peraturan Perpajakan Terhadap Laporan Keuangan (Studi Kasus PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Cabang Medan

0 34 106

Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.23 Pada Rumah Sakit Umum Monginsidi

1 61 58

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada PT.PLN (persero) Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan

0 32 90

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Pada Koperasi Karyawan PT. Tirta Sibayakindo Berastagi

0 29 85

PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NOMOR 02 TENTANG LAPORAN REALISASI Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02 Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan).

0 2 15

PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NOMOR 02 T.ENTANG LAPORAN REALISASI Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02 Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan).

2 9 20

PSAP 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

1 1 26

PSAP 13 PLK BLU Ver PMK 217

0 0 42