Evaluasi Sifat Fisik, pH, dan C-Organik Tanah Akibat Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Di PT. Smart Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara
EVALUASI SIFAT FISIK, PH, DAN C-ORGANIK TANAH AKIBAT APLIKASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
DI PT. SMART PADANG HALABAN KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA
SKRIPSI
Oleh:
EKO FRANANTA KETAREN 040303010
ILMU TANAH
DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(2)
EVALUASI SIFAT FISIK, PH, DAN C-ORGANIK TANAH AKIBAT APLIKASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
DI PT. SMART PADANG HALABAN KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA
SKRIPSI
Oleh:
EKO FRANANTA KETAREN 040303010
ILMU TANAH
Usulan Penelitian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan Penelitian di Departeman Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Prof.Dr. Ir. Abdul Rauf, MP
Ketua Anggota
Ir.Hardy Guchi, MP
DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(3)
ABSTRACT
This research was conducted at PT. Smart Garden Padang Halaban Labuhan Batu district of North and starts from January to May this 2010. This research using randomized block design method (RAK) Non factorial with 3 treatments and 6 replications, and the parameters analyzed in the Research Oil Palm Research (RISPA) Medan and Soil PHysics Laboratory of the Faculty of Agriculture,University of North Sumatera Medan after the application of 5 months is a BD, TRP, Permeability and C Organic.
The results showed that administration of palm oil mill effluent significant effect in improving soil organic C and not had no significant effect in improving soil pHysical properties, but can reduce the Bulk Density, Increasing Total Soil Pore Space, and increase the rate of permeability of soil.
(4)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT. Smart Kebun Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara dan dimulai dari bulan Januari sampai bulan Mei 2010.Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan, dan parameter dianalisis di Riset Penelitian Kelapa Sawit (RISPA) Medan dan Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan setelah dilakukan aplikasi 5 bulan adalah BD, TRP, Permeabilitas dan C-Organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh nyata dalam meningkatkan C-Organik tanah dan tidak tidak berpengaruh nyata dalam memperbaiki sifat fisik tanah, namun dapat menurunkan Bulk Density, Meningkatkan Total Ruang Pori Tanah, dan meningkatkan Laju Permeabilitas Tananh.
(5)
RIWAYAT HIDUP
EKO FRANANTA KETAREN, dilahirkan di Medan, pada tanggal 11 Mei 1986 anak dari Ayahanda R.ketaren dan Ibunda R.br.Ginting. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis :
• SD Negeri 106449 Sunggal lulus tahun 1998
• SLTP Negeri 1 Sunggal lulus tahun 2001
• SMU Negeri 1 Binjai lulus tahun 2004
• Masuk USU melalui jalur SPMB di Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dengan minat Konservasi Tanah dan Air.
Adapun kegiatan yang pernah diikuti penulis selama kuliah di fakultas Pertanian adalah :
• Ketua Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA) periode 2006- 2007.
• Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) FP USU tahun 2008
• Ketua Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GmnI) FP USU periode 2007- 2008.
• Wakil Ketua Kelompok Aspirasi Mahasiswa(KAM) Bersatu FP USU periode 2008-2009
• Asisten Koordinator Laboratorium Kartografi dan Remote Sensing pada tahun 2006
• Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Juni sampai Juli 2008 di PTPN II Kebun Tanjung Garbus Lubuk Pakam.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun judul dari penelitian ini adalah ” Evaluasi Sifat Fisik, pH, dan C-Organik Tanah Akibat Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Di PT. Smart Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara”. penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan penelitian di Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP selaku Ketua Komisi Pembimbing, dan Bapak Ir. Hardy Guchi, MP selaku Anggota Komisi Pembimbing, yang telah membantu, memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2010
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...ii
KATA PENGANTAR ... ..iii
DAFTAR ISI ... ..iv
DAFTAR TABEL...v
DAFTRA GAMBAR...vi
DAFTAR LAMPIRAN...vii
PENDAHULUAN Latar Belakang ... ..1
Tujuan Penelitian ... ..2
Kegunaan Penelitian ... ..2
TINJAUAN PUSTAKA Limbah Pabrik Kelapa Sawit ... ..3
Sifat Fisik tanah... ..4
Tekstur ... ..4
Bulk Density (BD) ... ..4
Total Ruang Pori (TRP) ... ..5
Permeabilitas……… ………..…….7
C-Organik………....….9
pH Tanah……… 9
BAHAN DAN METODA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... .11
Bahan dan Alat Penelitian ... .11
Metode Penelitian... .11
Prosedur Penelitian ... .13
Persiapan ... .13
Penetapan Lokasi Penelitian ... .13
Pengambilan Contoh Tanah ... .13
Rorak Tanaman ... .13
Antar Rorak………..…..… 13
Kontrol.……….…..13
(8)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Bulk Density (gr/cm3) pada untuk Rorak...14
Bulk Density (gr/cm3) pada untuk Rorak Tanaman...15
Bulk Density (gr/cm3) pada untuk Kontrol...16
Total Ruang Pori (%) Untuk Rorak...17
Total Ruang Pori (%) Untuk Rorak Tanaman...18
Total Ruang Pori (%) Untuk Kontrol...19
Permeabiltas (cm/jam) Untuk Rorak...20
Permeabiltas (cm/jam) Untuk Kontrol...22
Pembahasan...23
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...26
Saran...26 DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR TABEL
Hal 1. Kelas porositas tanah ...8 2. Kelas permeabilitas tanah ...9 3. Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap pH tanah...19 4. Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap c-organik tanah………....19
(10)
Daftar gambar
Hal 1. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS)terhadap BD tanah
pada rorak, lahan sela dan kontrol rataan ...15 2. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS)terhadap TRP tanah
pada rorak, lahan sela,kontrol rataan ...17 3. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS)terhadap Permeabilitas
tanah pada rorak, lahan sela,kontrol rataan ...18 4. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS)terhadap pH tanah
pada rorak, lahan sela,kontrol rataan ...19 5. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS)terhadap C-Organik
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Hasil analisis Bulk Density (gr/cm3) Untuk rorak………..40
2. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (gr/cm3) Untuk Rorak………..40
3. Hasil analisis Bulk Density (gr/cm3) Untuk rorak Tanaman…………..40
4. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (gr/cm3) Untuk Rorak Tanaman…..40
5. Hasil analisis Bulk Density (gr/cm3) Untuk Kontro l……….. 41
6. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (gr/cm3) Untuk Kontrol………..….41
7. Hasil Analisis Total Ruang Pori (%) Untuk Rorak ……… .41
8. Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori (%) Untuk Rorak ………. 41
9. Hasil Analisis Total Ruang Pori (%) Untuk Rorak Tanaman …………42
10.Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori (%) Untuk RorakTanaman…...42
11.Hasil Analisis Total Ruang Pori (%) Untuk Kontrol………..42
12.Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori (%) Untuk Kontrol...42
13.Hasil analisis Permeabilitas (cm/jam) Untuk Rorak………42
14.Daftar Sidik Ragam Permeabilitas (cm/jam) Untuk Rorak...43
15.Hasil analisis Permeabilitas (cm/jam) Untuk Rorak Tanaman………….43
16.Daftar Sidik Ragam Permeabilitas (cm/jam) Untuk Rorak Tanaman...43
17.Hasil analisis Permeabilitas (cm/jam) Untuk Kontrol………..43
18.Daftar Sidik Ragam Permeabilitas (cm/jam) Untuk Kontrol...44
19.Hasil Analisis pH Tanah Untuk Rorak...44
20.Daftar Sidik Ragam pH Tanah untuk Rorak...44
21.Hasil Analisis pH Tanah Untuk Rorak Tanaman …...…….44
22.Daftar Sidik Ragam pH Tanah untuk Rorak Tanaman ...44
23.Hasil Analisis pH Tanah Untuk Kontrol...45
24.Daftar Sidik Ragam pH Tanah untuk Kontrol...45
25.Hasil Analisis C-organik Tanah (%) Untuk Rorak...45
26.Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah (%) Untuk Rorak...45
27.Hasil Analisis C-organik Tanah (%) Untuk Rorak Tanaman...46
28.Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah (%) Untuk Rorak Tanaman...46
29.Hasil Analisis C-organik Tanah (%) Untuk Kontol...46
30.Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah (%) Untuk Kontrol...46
31.Daftar Hasil Tektur Rorak...47
32.Daftar Hasil Tektur Rorak Tanaman...48
33.Daftar Hasil Tektur Kontrol...49
34.Kriteria Penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah Menurut...50
(12)
ABSTRACT
This research was conducted at PT. Smart Garden Padang Halaban Labuhan Batu district of North and starts from January to May this 2010. This research using randomized block design method (RAK) Non factorial with 3 treatments and 6 replications, and the parameters analyzed in the Research Oil Palm Research (RISPA) Medan and Soil PHysics Laboratory of the Faculty of Agriculture,University of North Sumatera Medan after the application of 5 months is a BD, TRP, Permeability and C Organic.
The results showed that administration of palm oil mill effluent significant effect in improving soil organic C and not had no significant effect in improving soil pHysical properties, but can reduce the Bulk Density, Increasing Total Soil Pore Space, and increase the rate of permeability of soil.
(13)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT. Smart Kebun Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara dan dimulai dari bulan Januari sampai bulan Mei 2010.Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan, dan parameter dianalisis di Riset Penelitian Kelapa Sawit (RISPA) Medan dan Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan setelah dilakukan aplikasi 5 bulan adalah BD, TRP, Permeabilitas dan C-Organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh nyata dalam meningkatkan C-Organik tanah dan tidak tidak berpengaruh nyata dalam memperbaiki sifat fisik tanah, namun dapat menurunkan Bulk Density, Meningkatkan Total Ruang Pori Tanah, dan meningkatkan Laju Permeabilitas Tananh.
(14)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan sub sektor perkebunan kelapa sawit memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Pada tahun 2000 luas areal kelapa sawit di Indonesia telah mencapai 3.584.486 Ha ( Dirjen Bina Produksi Perkebunan, 2001). Minyak sawit yang dihasilkan pada tahun 2000 adalah sebanyak 6,3 juta ton minyak sawit mentah (PPKS, 2001).
Dengan semakin berkembangnya agribisnis kelapa sawit dibidang perkebunan kelapa sawit serta semakin meningkatnya produksi minyak sawit mentah (MSM) yang kita kenal dengan crude palm oil (cpo) juga semakin meningkat. Diperkirakan limbah TKS yang dihasilkan pada tahun 2000 sekitar 2,6 juta ton,belum termasuk serat dan limbah cair. Limbah padat pabrik sawit (TKS dan Serat) bersama-sama dengan limbah cairnya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan organik bagii tanah-tanah pertanian di Indonesia yang miskin bahan organik.
Dalam proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi minyak sawit mentah (MSM) dihasilkan sisa produksi berupa limbah. Limbah padat dengan bahan organik tinggi terutama sekali dalam bentuk tandan kosong sawit (TKS), serat dan sludge (lumpur).
Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk. Aplikasi limbah cair memiliki keuntungan antara lain: dapat mengurangi biaya pengolahan limbah cair dan sekaligus berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman kelapa sawit.
(15)
Kualifikasi limbah cair yang digunakan mempunyai kandungan biochemichal oxygen demand (BOD) 3500-5000 mg/l yang berasal dari kolam anaerobik primer. Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah sistem flatbed, yaitu dengan mengalirkan limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi dan selanjutnya ke parit primer dan sekunder (flat bed), metode ini biasa digunakan pada lahan miring.
Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36, 3,0 kg MOP, dan 1,2 kg kieserit. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton/jam akan menghasilkan sekitar 480 m3 limbah cair per hari, sehingga areal yang dapat diaplikasi sekitar 100-12 ha. Limbah cair pabrik kelapa sawit telah banyak di gunakan di perkebunana kelapa sawit baik perkebunan negara maupun perkebunan swasta. Penggunaan limbah cair pabrik kelapa sawit mampu meningkatkan produksi TBS 16-20%.
Berdasarkan hal di atas perlu dilakukan penelitian mengenai evaluasi sifat fisik tanah akibat aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit.
Tujuan Penelitan
Untuk mengetahui sifat fisik, Permeabilitas,dan C-Organik tanah yang diaplikasikan limbah cair pabrik kelapa sawit
Hipotesis Penelitian
- Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit dapat memperbaiki sifat fisik tanah. - Pemberian limbah cair kelapa sawit dapat meningkatkan c-organik .
(16)
Kegunaan Penelitian
- Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara,
Medan.
(17)
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah Pabrik Kelapa Sawit
Dalam proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi minyak sawit mentah (MSM) dihasilkan sisa produksi berupa limbah. Limbah padat dengan bahan organik tinggi terutama sekali dalam bentuk tandan kosong sawit (TKS), serat dan sludge (lumpur).
Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36, 3,0 kg MOP, dan 1,2 kg kieserit. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton/jam akan menghasilkan sekitar 480 m3 limbah cair per hari, sehingga areal yang dapat diaplikasi sekitar 100-12ha.(http://spksinstiper.wordpress.com)
Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah sistem flatbed, yaitu dengan mengalirkan limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi dan
selanjutnya ke parit primer dan sekunder (flat bed). Ukuran flatbed adalah 2,5 m x 1,5 m x 0,25 m. Dosis pengaliran limbah cair adalah 12,6 mm ekuivalen curah hujan (ECH)/ha/bulan atau 126 m3/ha/bulan. (http://primatani.litbang.deptan.go.id)
Adapun syarat penerapan aplikasi limbah cair adalah sebagai berikut: - BOD tidak boleh melebihi 5000 mg/liter
- Nilai pH limbah 6-9
- Permeabilitas tanah 1,5 cm/jam sampai dengan 15 cm/jam - Kedalaman air tanah > 2 meter
(18)
- Tidak ada akses langsung ke badan airpermukaan (http://primatani.litbang.deptan.go.id)
Sifat Fisika Tanah
Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer berupa fraksi liat, debu dan pasir dalam suatu tanah. Partikel-partikel tanah itu mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda dan dapat digolongkan ke dalam tiga fraksi seperti tersebut di atas. Ada yang berdiameter besar sehingga dengan mudah dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi ada juga yang sedemikian halusnya, seperti koloidal, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (Sarief, 1986).
Fraksi pasir umumnya didominasi oleh mineral kuarsa(Sio2) yang sangat tahan terhadap, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral feldspar dan mika yang cepat lapuk, pada saat pelapukannya, akan membebaskan sejumlah hara, sehingga tanah bertekstur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir(Hanafiah, 2004).
Uraian ini menunjukkan bahwa fraksi pasir dan debu lebih berperan secara fisik, sedangkan karena fraksi liat yang berukuran <1µ m merupakan koloid atau partikel bermuatan listrik yang aktif sebagai situs pertukaran anion atau kation, maka fraksi liat lebih berperan secara kimiawi ketimbang secara fisik(Hanafiah,2004).
(19)
Bulk Density (BD)
Bulk Density menunjukan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah biasanya dinyatakan dalam gr/cm3 (Hardjowigeno,1989).
Dari sifat fisiknya dapat dilihat, BD tanah Kerapatan partikel tanah
mineral yang berkisar antara 2,60 – 2,75 g.cm-3. Rerataan partikel tanah adalah
2,65 ( BJ Kuarsa ), sedangkan bahan organik 1,4 g.cm-3. Kerapatan partikel tanah
bervariasi tergantung pada kandungan bahan organik. Tanah lapisan olah yang
mengandung humus mempunyai BJ antara 2,40 – 2,65g.cm-3 (Sutanto, 2005).
Salah satu kegunaan menentukan BD adalah evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah. Pada tanah tanah - dengan bulk density yang tinggi, akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah tersebut. Bulk density yang turun biasanya pori – pori tanah makin banyak terbentuk. (Hardjowigeno, 1989).
Bulk Density dapat digunakan untuk menghitung ruang pori total tanah dengan anggapan bahwa kerapatan zarah atau partikel density sama dengan 2,65 gr/cm3. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density yang berarti semakin sulit meneruskan air atau di tembus akar tanaman. Pada umumnya bulk density tanah mineral berkisar antara 1,1-1,6 gr/cm3(Hardjowigeno 1993).
Bulk Density pada pertumbuhan sedang dan pertumbuhan kecil (1,05-1,32) relatif tinggi di bandingkan pertumbuhan baik (1,04-1,18) hal ini menunjukkan semakin tinggi bulk density menyebabkan kepadatan tanah meningkat,aerasi dan drainase terganggu sehingga perkembangan akar menjadi tidak normal (Hakim, dkk, 1986)
(20)
Total Ruang Pori
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poroeus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara sehingga muda keluar masuk tanah secara leluasa. (Hanafiah, 2005 ).
Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki oleh udara dan air. Jumlah ruang pori ini sebagian besar ditentukan oleh susunan butir – butir padat. Kalau letak mereka satu sama lain cenderung erat, seperti dalam pasir atau sub soil yang padat, porositas totalnya rendah. Sudah dapat diduga bahwa perbedaan besar jumlah ruang pori berbagai tanah tergantung pada keadaan. Tanah permukaan pasir menunjukkan kisaran mulai 35 – 50%, sedangkan tanah berat bervariasi dari 40 – 60% atau barangkali malah lebih, jika kandungan bahan organik tinggi dan berbutir – butir (Buckman dan Brady , 1982).
Porositas tanah atau total ruang pori dapat dirumuskan dengan bentuk (Foth, 1994)
f = 1 x100%
p b
− ρ ρ
dimana : b
ρ = Bulk Density p
ρ = Berat Jenis Butir
f = Total Ruang Pori Tanah
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah dengan struktur granuler/remah, mempunyai porositas yang tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive/pejal. Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2003 ).
(21)
Porisitas adalah suatu indeks volume relatif nilainya berkisar 30-60%. Tanah bertekstur kasar mempunyai persentase ruang pori total lebih rendah dari pada tanah bertekstur halus, meskipun rataan ukuran pori bertekstur kasar lebih besar dari pada ukuran pori tanah bertekstur halus (Arsyad, dkk, 1975). Kelas porositas tanah tertera pada Tabel 1.
Tabel 1.Kelas porositas tanah yaitu :
Porositas (%) Kelas
100 80-60 60-50 50-40 40-30 <30
Sangat Porous Porous
Baik Kurang Baik
Jelek Sangat Jelek
Permeabilitas Tanah
Sifat fisik tanah yang paling penting adalah kapasitas menahan air yang tersedia, yang berkaitan dengan kedalaman daerah perakaran, tekstur tanah dan kandunan bahan organik. Indikator tentang kondisi drainase juga penting, misalnya kedalaman terhadap becak-becak (mottling), kedalaman muka air tanah, permeabilitas lapisan bawah, yang berhubungan dengan kedalaman perakaran dan permeabilitas (Sitorus,1980)
Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk meneruskan air atau udara. Permeabilitas umumnya diukur sehubungan dengan laju aliran air melalui tanah dalam suatu waktu dan umumnya dinyatakan dalam cm/jam (Foth,1994).
Hillel (1986) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah anatara lain porositas, distribusi ruang pori, tekstur, stabilitas agregat. Struktur tanah dan kadar bahan organik tanah ditegaskan lagi bahwa hubungan utama terhadap permeabilitas adalah distribusi ruang pori sedangkan
(22)
faktor lainnya merupakan faktor yang menentukan porositas dan distribusi ukuran pori.
Pengaruh pemadatan terhadap permeabilitas tanah adalah memperlambat permeabilitas tanah karena pori kecil yang menghambat gerakan air tanah makin meninggi (Sarief, 1989). Kelas permeabilitas tanah dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.Kelas permeabilitas tanah
Permeabilitas (cm/jam) Kelas < 0,125
0,125-0,50 0,50-2,00 2,00-6,25 6,25-12,50 12,50-25,00
>25,00
Sangat Lambat Lambat Agak Lambat
Sedang Agak Cepat
Cepat Sangat Cepat Sumber : Sitorus, dkk, 1980
Permeabilitas akan meningkat bila (a) agregasi butir-butir tanah menjadi remah, (b) adanya bahan organik, (c) ada saluran bekas lubang yang terdekomposisi dan porositas tanah yang tinggi. Pengaruh pemadatan terhadap permeabilitas tanah karena pori kecil yang menghambat gerakan air meningkat (Sarief, 1989).
Daya hantar hidraulika ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk ukuran pori dari tegangan yang mengikat air. Untuk aliran air jenuh, tegangan kelembabannya yang rendah dan akibat daya hantar sangat erat hubungannya dengan ukuran pori tanah, tanah lempung daya hantarnya sangat rendah dibandingkan tanah pasiran. Jika kadar air menurun sampai kapasitas lapangan atau dibawahnya, daya hantar hidarulika yang disebut daya kapiler yang menurun dengan cepat (Bukman dan Brady, 1982)
(23)
C-organik
Karbon merupakan bahan organik yang utama yaitu berkisar 47%,karbon ditangkap tanaman berasal dari CO2 udara, kemudian bahan organik di dekomposisikan kembali dan membebaskan sejumlah karbon. Sejumlah CO2 bereaksi dalam bentuk asam karbonat Ca,Mg,K atau Bikarbonat (Hakim,1986).
Hasil pelapukan karbon lain disamping karbondioksida, karbonat dan bikarbonat, penyederhanaan bahan organik menghasilkan karbon yang lain.Karbon elementer ditemukan dalam tanah sampai jumlah tertentu dan meskipun itu sangat penting tapi mempunyai arti juga.(Buckman and Brady,1982).
Kandungan bahan organik tanah yang dalam keseibangan merupakan fungsi pertambahan serta perebutan karbon organik tanah. Rumus berikut ini menerangkan hubungan tersebut: %BO = 1,72 x %C (Sanchez,1992)
pH Tanah
Reaksi tanah atau pH tanah dilapangan dibagi dalam tiga keadaan, yaitu tanah masam, reaksi tanah netral dan reaksi tanah basa atau alkali. Reaksi tanah ini secara umum dinyatakan dengan pH tanah yaitu 0-14 sedangkan untuk pertanian pH berkisar anatar 4-9 (Sarief dan Soeyono, 1981)
Selama tanaman mengadsorbsi kation ion hidrogen dikeluarkan oleh akar yang sesungguhnya mempenagruhi pertukaran kation pada permukaan misel. Seperti pada kalium ion kalium diadsorpsi dari larutan tanah. Dalam proses ini tempat permukaan misel menjadi bertambah karena direduksi oleh ion-ion
(24)
hidrogen kecuali kalau kation-kation nutrien diganti oleh pelapukan mineral dari pemupukan (Foth,1986)
Kemasaman tanah mempengaruhi serapan unsur hara dan pertumbuhan tanaman melalui dua cara
1. pengaruh langsung ion Hidrogen; atau
2. pengaruh tidak langsung, yaitu terhadap tersedianya unsur hara termasuk unsur yang beracun (Indrananda, 1993)
Hasil pengukuaran dengan pH meter sangat beragam tergantung dari ketelitian persiapan tanah yang akan disidik. Faktor yang mempengaruhi penetapan pH tanah denagn metode ini antara lain : 1. Nisbah bahan pengekstraksi dari tanah ; 2. kandungan garam dalam larutan ; 3. keseimbangan CO2 tanah (Poerwowidodo, 1992).
(25)
BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Smart Kebun Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara, Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah dan Konservasi Tanah dan Air serta Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,Laboratorium Riset dan Teknologi Pengolahaan Kelapa Sawit, Medan pada bulan Januari 2010.
Bahan dan Alat Penelitian
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair sebagai aplikasi, dan bahan-bahan kimia untuk analisis tanah.
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ring sampel untuk mengambil contoh tanah dalam menentukan Bulk Density,bor tanah, parang cangkul, kertas label, karet gelang, tali plastik, alat tulis, dan alat-alat lainnya yang menunjang proses penelitian.
Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan adalah metode RAK- Non Faktorial (Rancangan Acak Kelompok- Non Faktorial), dengan 3 perlakuan dan 6 kedalaman yang di ulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 54 sampel sebagaimana tertera pada tabel 1.
(26)
Tabel 1.Perlakuan Aplikasi Limbah
Rorak Lahan sela kontrol
R.I.1 S.I.1 K.I.1
R.I.2 S.I.2 K.I.2
R.I.3 S.I.3 K.I.3
R.I.4 S.I.4 K.I.4
R.I.5 S.I.5 K.I.5
R.I.6 S.I.6 K.I.6
KETERANGAN R : Rorak S : Lahan Sela K : Kontrol I-III : Ulangan
1-6 : Lapisan tanah (cm)
Rumus Matematis Rancangan yang digunakan adalah:
Yij = µ + αi + βj + Σi
Dimana:
Yij = Hasil pengamatan pada percobaan kelompok ke-j pada perlakuan ke-i µ = Nilai tengah(rataan)
αi = Pengaruh perlakuan ke-j
βj = Pengaruh blok ke-j
(27)
Pelaksanaan Penelitian 1. Survei Lapangan
Sebelum melakukan penelitian di lapangan, terlebih dahulu melakukan survei lapangan dengan mengadakan orientasi di daerah penelitiian,sehingga di dapat lokasi penelitian yang sesuai.
2. Pembuatan sistem aplikasi limbah cair
- Dibuat parit(rorak) limbah diantara barisan tanaman(pada gawangan)dengan ukuran 0,5 meter dalam, panjang tergantung panjang blok(barisan tanaman) - Dibuat saluran untuk mengalirkan limbah dari saluran utama ke dalam rorak atau parit limbah
- Dibuat saluran utama limbah dari bak pengumpul atau dari kolam pengelolahaan (IPAL) ke lahan pertanaman kelapa sawit
- Dialirkan limbah cair melalui saluran utama ke parit rorak. 3. Pengambilan sampel tanah
Pengambilan sampel tanah pada setiap perlakuan (rorak,rorak tanaman,dan kontrol) dilakukkan dengan 6 kedalaman yaitu 0-20,20-40,40-60,.120cm yang diulang sebanyak 3 kali.
4. Parameter yang diamati / diukur adalah: 1. Tekstur dengan metode Hydrometer
2. Bulk Density (BD) dengan metode Ring sampel 3. Total Ruang Pori (TRP) dengan metode Ring sampel 4. C-organik dengan metode Walkly & Black
(28)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Bulk Density (g/cm3)
Hasil analisi sidik ragam terhadap data bulk densty (g/cm3) tanah oleh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) disajikan pada lampiran 1,2,3,4,5, dan 6. Dari Lampiran 1,2,3,4,5, dan 6 dapat diketahui bahwa Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) pada perlakuan Rorak, Lahan sela, dan Kontrol tidak berpengaruh nyata terhadap Bulk Density (g/cm3) tanah .
0.976
1.03
0.9 0.9
0.89
0.913
0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05
0-20 20-40
kedalaman (cm)
ra
ta
-r
a
ta
B
D
K S R K S R
Gambar 1. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit(PKS) terhadap Rorak, Lahan Sela , Kontrol Rataan.
Dari Gambar 1.dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan Rorak, Lahan Sela dan kontrol pada kedalaman 0-20cm menghasilkan nilai bulk density yang tertinggi pada perlakuan kontrol yaitu 0,976 g/cm3 dan yang terendah pada perlakuan rorak sebesar 0,89 g/cm3. Dari Gambar 1.juga dapat diketahui bahwa aplikasi aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit
(29)
pada perlakuan rorak, lahan sela dan kontrol pada kedalaman 20-40cm menghasilkan nilai bulk density yang tertinggi pada perlakuan kontrol (1,03 g/cm3), dan yang terendah pada perlakuan lahan sela sebesar 0,913 g/cm3.
Total Ruang Pori (%)
Hasil analisi sidik ragam terhadap total ruang pori (%) tanah oleh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) disajikan pada lampiran 7,8,9,10,11, dan 12 Dari Lampiran 7,8,9,10,11, dan 12 dapat diketahui bahwa Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) pada perlakuan Rorak, Lahan Sela, Kontrol tidak berpengaruh nyata terhadap total ruang pori(%) tanah .
Dari Gambar 2. dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan rorak, lahan sela dan kontrol pada kedalaman 0-20cm menghasilkan nilai total ruang pori yang tertinggi pada perlakuan rorak yaitu 66,6% dan yang terendah pada perlakuan kontrol sebesar 62,067%. Dari Gambar 2.juga dapat diketahui bahwa aplikasi aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan rorak, lahan sela dan kontrol pada kedalaman 20-40cm menghasilkan nilai total ruang pori yang tertinggi pada perlakuan lahan sela (66,1%),dan yang terendah pada perlakuan kontrol sebesar 61,3%.
(30)
62.067 61.3 66.1 66.1 66.6 65.567 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 0-20 20-40
kedalam an (cm )
ra ta -r a ta T R P
K S R K S R
Gambar 2. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit(PKS) terhadap Rorak, Lahan Sela , Kontrol Rataan.
Permeabilitas (cm/jam)
Hasil analisi sidik ragam terhadap permeabilitas (cm/jam) tanah oleh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) disajikan pada lampiran 13,14,15,16,17,dan 18 Dari Lampiran 13,14,15,16,17,dan 18 dapat diketahui bahwa Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) pada perlakuan Rorak, Lahan Sela, Kontrol tidak berpengaruh nyata terhadap permeabilitas (cm/jam) tanah .
Dari Gambar 3. dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan rorak, lahan sela dan kontrol pada kedalaman 0-20cm menghasilkan nilai permeabilitas yang tertinggi pada perlakuan rorak yaitu 1,13 cm/jam dan yang terendah pada perlakuan kontrol sebesar 0,31 cm/jam. Dari gambar 3. juga dapat diketahui bahwa aplikasi aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan rorak, lahan sela dan kontrol pada kedalaman 20-40cm
(31)
menghasilkan nilai permeabilitas yang tertinggi pada perlakuan lahan sela (0,923cm/jam), dan yang terendah pada perlakuan kontrol sebesar 0,4867 cm/jam.
0.31 0.4867 0.8 0.823 1.13 0.923 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 0-20 20-40 kedalaman (cm) ra ta -r a ta P e rm e a b il it a s
K S R K S R
Gambar 3. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) terhadap Rorak,Lahan Sela , Kontrol Rataan.
pH Tanah
Hasil analisi sidik ragam terhadap pH tanah oleh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) disajikan pada lampiran 19,20,21,22,23, dan 24 Dari Lampiran 19,20,21,22,23, dan 24 dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) berpengaruh nyata pada perlakuan Rorak, dan tidak berpengaruh nyata pada perlakuan lahan sela, dan kontrol terhadap pH tanah .
(32)
Tabel 1.aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap pH tanah.
Perlakuan Parameter pH
K S R
0-20 5.13 5.05 7.17a
20-40 4.64 4.43 7.15b
40-60 4.47 4.2 7.1b
60-80 4.79 4.68 7.13b
80-100 4.84 4.7 6.97b
100-120 4.79 4.19 6.15b
0 1 2 3 4 5 6 7 8
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 100-120
Kedalaman Bor (cm)
p
H
T
a
n
a
h
K S R K
S
R K
S R
Gambar 4. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit(PKS) terhadap Rorak, Lahan Sela ,Kontrol Rataan.
Dari Gambar 4. dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan Rorak, Lahan Sela dan kontrol menghasilkan nilai pH tanah yang tertinggi pada perlakuan rorak di kedalaman 0-20cm yaitu 7,17 dan yang terendah pada perlakuan lahan sela di kedalaman 100-120cm sebesar 4,19.
(33)
C-Organik (%) Tanah
Hasil analisi sidik ragam terhadap C-Organik(%) tanah oleh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) disajikan pada lampiran 25,26,27,28,29, dan 30 Dari Lampiran 25,26,27,28,29, dan 30 dapat diketahui bahwa Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) pada perlakuan rorak, lahan sela, dan kontrol berpengaruh nyata terhadap C-Organik tanah.
Dari Gambar 5. dapat diketahui bahwa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perlakuan Rorak, Lahan sela dan kontrol menghasilkan nilai C-Organik tanah yang tertinggi pada perlakuan lahan sela di kedalaman 0-20cm yaitu 2,38% dan yang terendah pada perlakuan kontrol di kedalaman 100-120 cm sebesar 0,3967%.
Tabel 2.aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap C-Organik tanah.
Perlakuan Parameter %C
K S R
0-20 1.367 2.38 1.913
20-40 0.833 1.03 1.23
40-60 0.6 0.73 0.71
60-80 0.5467 0.663 0.576 80-100 0.4533 0.6367 0.61 100-120 0.3967 0.7367 0.54
(34)
0 0.5 1 1.5 2 2.5
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 100-120
Kedalaman Bor (cm)
ra
ta
-r
a
ta
%
C
K S
R K S R K
S
R
Gambar 5. Efek pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit(PKS) terhadap Rorak, Lahan Sela , Kontrol Rataan.
(35)
PEMBAHASAN
Pada analisis data Bulk Density Tanah(gr/cm3),dimana aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh tidak nyata dalam menurunkan Bulk Density didalam tanah.Namun , dapat dilihat Bulk Density tanah mengalami penurunan pada perlakuan rorak dan lahan sela. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya kandungan bahan organik tanah akibat pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit sehingga tanah menjadi remah akibatnya pori aerase tanah meningkat, kepadatan tanah menurun. Marsono dan lingga (2007) juga menyatakan bahwa bahan organik dapat menaikkan kondisi kehidupan mikroorganisme didalam tanah sehingga dapat mengikat butiran tanah menjadi butiran yang lebih besar. Mangoensoekarjo (2007) juga menyatakan bahwa manfaat bahan organik secara umum adalah untuk meningkatkan aktivitas mikroba didalam tanah dan untuk menambah populasi mikroba dalam tanah, karena setiap bahan organik yang standar biasanya juga mengandung berbagai jenis mikroba. Aktifitas mikroorganisme ini akan dapat menurunkan kepadatan tanah atau bulk density tanah.
Pada analisis Total Ruang Pori tanah (%), dimana aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh tidak nyata dalam meningkatkan Total Ruang Pori didalam tanah.Namun, dapat dilihat Total Ruang Pori tanah mengalami peningkatan pada perlakuan rorak dan tanaman sela. Peningkatan ruang pori terjadi karena menurunnya kerapatan massa oleh penambahan bahan organik dalam hal ini limbah cair pabrik kelapa sawit, karena bahan organik yang ditambahkan memiliki kerapatan massa yang lebih rendah dari matriks tanah. Hal ini juga dikarenakan pemberian bahan organik yang dimana bahan organik yang
(36)
berbentuk butir – butir sehingga dapat membentuk agregat tanah yang bergumpal. Hal ini sesuai dengan literatur Buckman dan Brady (1982) yang menyatakan bahwa tanah – tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang besar akan memiliki total ruang pori per kesatuan volume yang tinggi.
Sejalan dengan pendapat Mangoensoekarjo (2007) bahwa dengan adanya bahan organik aktifitas mikroorganisme semakin meningkat dalam hal ini akan memperbanyak dan memperbesar pori – pori makro di dalam tanah.
Pada analisis data Permeabiltas tanah(cm/jam), dimana aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap meningkatkan permebealitas didalam tanah.Namun dapat dilhat permeabilitas tanah terjadi
peningkatan pada perlakuan rorak dan lahan sela. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan bertambanhya pori – pori makro sehingga memperbesar kecepatan pergerakan aliran air kebawah tanah dalam hal ini sebagai permeabilitas tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Musnamar (2007) yang menyatakan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah. Akibatnya daya ikat air menjadi tinggi, daya ikat tanah terhadap unsur hara meningkat serta drainase dan tata udara tanah dapat diperbaiki.
Pada analisi pH tanah, dimana aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap meningkatkan dan meurunkan pH didalam tanah (Tabel1, 2, 3).pH tanah meningkat pada perlakuan rorak dan mengalami penurun pada perlakuan lahan sela, tinggi rendahnya pH diduga berasal dari bahan organik yang dihasilkan limbah cair pabrik kelapa sawit. Penambahan bahan organik dapat meningkatkan atau malah menurunkan pH tanah akibat dekomposisi bahan organik yang banyak menghasilkan asam – asam organik. Sedangkan kenaikan pH
(37)
akibat penambahan bahan organik pada tanah masam dengan kandungan Al yang tinggi bahan organik mengikat Al membentuk senyawa kompleks sehingga tidak terhidrolisis.
Pada analisis C-Organik tanah (%), dimana aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada rorak, lahan sela dan kontrol berpengaruh nyata dalam meningkatkan C-Organik didalam tanah (Tabel 4, 5, 6). Hasil C-Organik yang tertinggi di rorak pada perlakuan R1 (Lampiran 24) sebesar 1,91% termasuk kriteria rendah menurut kriteria PPT Bogor dan terendah pada perlakuan R6 (Lampiran 24) sebesar 0,54% termasuk kriteria sangat rendah menurut kriteria PPT bogor. Hasil C-Organik yang tertinggi di lahan sela pada perlakuan S1 (Lampiran 26) sebesar 2,38% termasuk kriteria sedang meurut kriteria PPT Bogor dan terendah pada perlakuan S5 (Lampiran 26) sebesar 0,63% termasuk kriteria sangat rendah menurut kriteria PPT Bogor.Hasil C-Organik yang tertinggi di kontrol pada perlakuan K1 (Lampiran 28) sebesar 1,38% termasuk kriteria rendah menurut kriteria PPT Bogor dan terendah pada perlakuan K6 (Lampiran 28) sebesar 0,39% termasuk kriteria sangat rendah menurut kriteria PPT Bogor. Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada rorak dan Lahan sela juga dapat meningkatkan ketersedian C-Organik dalam tanah.
(38)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
- Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit dapat memperbaiki sifat tanah yaitu menurunkan Bulk Density sebesar 0.83 gr/cm3 ,meningkatkan Total Ruang Pori tanah sebesar 66,6% dan meningkatkan laju permeabilitas sebesar 1,133cm/jam.
- Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit dapat meningkatkan C-Organik tanah sebesar 2,38% di kebun kelapa sawit PT SMART Padang Halaban.
Saran
Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif usaha dalam memperbaiki sifat fisik tanah untuk waktu yang lama dan dapat di kombinasikan dengan bahan organik lain. Namun masih perlu pengkajian lebih jauh tentang unsur berbahaya yang terkandung pada limbah cair pabrik kelapa sawit.
(39)
DAFTAR PUSTAKA
Abbot, L.K and A.D.Robson., 1984. Factors Influncing the Occurrence of
Vesicular-Arbuscular Mycorrhyzae. Agric Ecosyst.
Adisarwanto, T. 2001. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah
dan Kering. Penerbit Swadaya, Jakarta.
AKK, 1994. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta.
Anas,I. 1990. hubungan Mikoriza VA dengan Tanaman Kursus VA- Mikoriza Lobaratorium Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Hal 11.
Arifin, Z.H.M.Toha dan I. P.Wardana, 1995. Pengaruh Pengolahan Tanah dan
Mulsa Terhadap Populasi Gulma dan Hasil Kedelai. Jurnal Penelitian
Pertanian, Fakultas Pertanian. UISU, Medan
Arsyad, S.N, Kaban, dan S.Sukma., 1975. Fisika Tanah. Insitut Pertanian Bogor, Bogor.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Insitut Pertanian Bogor, Bogor
Bangun, P dan A.S. Karama., 1991. Tanaman Pangan dan Metode Tanpa Olah
Tanah dan Diolah Minimum. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
Barber, S.A. 1984. soil Nutrient Bioavailability. John Wiley and sons, New York Baver, L.D, H.W.Gardner and W.Rgardner., 1972. Soil PHyscis. Fourth Edition.
John Willey and Sons.Inc.New York.
Brandy, N.C., 1974. The Nature and Properties of Soil. MacMillan Publishing, New York.
Buckman , H.O dan N.C Brady, 1982. ilmu tanah. PT. Bhratara Karya Aksara, Jakarata
Daniels, B.A, J.A Menge., 1981. Evaluasi of Commercial Plential of the VAM
Fungus, Glomus Epigaemuns Mycology, New PHytol.
Engelstand, O.P. 1997. Teknologi pupuk dan penggunaan pupuk. Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta
Foth, H.D, 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisis Keenam Terjemahan S.Adi Soemarto. Penerbit Erlangga, Jakarta.
(40)
Gianinazzi-Person, V and H.G.Dim., 1982. Microbiology of Tropical Soils and
plant Productivity, London.
Gunawan, A.W.1993. Mikoriza Arbuskular. Penelaah kartini karmadibrata Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati. IPB. Bogor
Hakim, N.M, Yusuf Nyakpa, A.M.Lubis, S,G.Nugroho, M.R,Saul, M.Amina Diha, Go.Ban,Hong, H.H,Bailey., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, UNILA, Lampung.
Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis, Akademika Pressindo, Jakarta.
Hillel, D., 1982. Soil and Water PHysical Principles and Processes. New York. Academica Press.
Indranada. H.K.1993. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara, Jakarta . Islami, T, dan W.H, Utomo., 1995. Hubungan Tanah dan Air dan Tanaman. IKIP,
Semarang Press.
Lambais, M.R dan M.C, Mehdy., 1995. Differential Expressionof
Defense-Related Genesis Arbuscular Mycorrhyza. Can J Bot.
Lembaga Penelitian Pertanian dan Pangan , 1984. Gema Penyuluhan Pertanian
Palawija Bogor. Seri No.30/83.Direktorat
Mosse, B. 1981. Vesicular-Arbuscular Mycorrhiza Research for Tropica; Agricultural Ress. Bull.Hawai, Inst.Tropical Agricultural and Human Resources.
Musa, L, Mukhlis, dan Rauf, A., 2006. Dasar-Dasar Ilmu Tanah ( Fuindamentals
of Soil Science) Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. Universitas
Suamtera Utara, Medan.
Nelson, C.E and G.R, Safir., 1982. Increased Drought Tolerance of Mycorrhyzal
Onion Plants Caused by Improved PHospHorus Nutrien Plant and Soil.
Nyakpa, M.Y, A.M lubis, M.A pulung, A.G Amarah, A. Munawar, G.B Hong, N. Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Universitas lampung, Lampung
Poerwowidodo, M. 1992. Telaah kesuburan tanah. Angkasa baru. Jakarta
Pujiyanto, 1997. penyedian bahan organik dilaksanakan perkebunan kopi dan kakao. Warta pusat kopi dan kakao. 13(2) 115-123
(41)
Purwono dan Purnamawati, H. 2008. budidaya 8 jenis tanaman pangan unggul.seri Agribisnis. Jakarta
Rauf, A. 2005. Teknik Konservasi Tanah dan Air Diktat Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sumater Utara, Medan.
Rismunandar, 1983. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan.sinar baru, Bandung
Sarief, S. 1989. Fisika-Kimia Tanah Pertanian, CV.Pustaka Buaana, Bandung. Sarief. S dan Soeyono D.A. 1981. Ilmu Tanah pertanian vol 1. Program
pendidikan Diploma Fakultas Pertanian Universitas padjajaran. Bandung Sitorus, S.R.P.O. Hariandja dan K.R, Branta., 1980. Penuntun Praktikum Fisika
Tanah. IPB, Bogor.
(42)
Lampiran 1. Hasil Analisis Bulk Denisty (gr/cm3) Untuk Rorak
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
R.1 0,86 0,92 0,89 2,67 0,89
R.2 0,92 0,91 0,91 2,74 0,91333
Total 1,78 1,83 1,8 5,41
Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (Gr/cm3) Untuk Rorak
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 0,00063 0,00032 0,51351 tn 19 99 Perlakuan 1 0,00082 0,00082 1,32432 tn 18,51 98,49 Galat 2 0,00123 0,00062
Total 5 0,00268
Lampiran 3. Hasil Analisis Bulk Denisty (gr/cm3) Untuk Rorak tanaman
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
RT.1 0,86 0,93 0,91 2,7 0,9
RT.2 0,93 0,87 0,9 2,7 0,9
Total 1,79 1,8 1,81 5,4
Lampiran 4. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (Gr/cm3) Untuk Rorak Tanaman
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 1E-04 5E-05 0,02326 tn 19 99
Perlakuan 1 0 0 0 tn 18,51 98,49
Galat 2 0,0043 0,00215
(43)
Lampiran 5. Hasil Analisis Bulk Denisty (gr/cm3) Untuk Kontrol
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
K.1 0,9 1,02 1,01 2,93 0,97667
K.2 1,01 1,05 1,03 3,09 1,03
Total 1,91 2,07 2,04 6,02
Lampiran 6. Daftar Sidik Ragam Bulk Density (gr/cm3) Untuk Kontrol
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 0,00723 0,00362 2,9726 tn 19 99 Perlakuan 1 0,00427 0,00427 3,50685 tn 18,51 98,49 Galat 2 0,00243 0,00122
Total 5 0,01393
Lampiran 7. Hasil Analisis Total Ruang Pori ( %) Untuk Rorak
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
R.1 68 65,3 66,5 199,8 66,6
R.2 65,3 65,7 65,7 196,7 65,5667 Total 133,3 131 132,2 396,5
Lampiran 8. Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori ( %) Untuk Rorak
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 1,32333 0,66167 0,54161 tn 19 99 Perlakuan 1 1,60167 1,60167 1,31105 tn 18,51 98,49
Galat 2 2,44333 1,22167
Total 5 5,36833
Lampiran 9. Hasil Analisis Total Ruang Pori ( %) Untuk Rorak Tanaman
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
RT.1 67,6 65 65,7 198,3 66,1
RT.2 65 67,2 66,1 198,3 66,1
(44)
Lampiran 10. Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori ( %) Untuk Rorak Tanaman
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 0,16 0,08 0,02721 tn 19 99
Perlakuan 1 0 0 0 tn 18,51 98,49
Galat 2 5,88 2,94
Total 5 6,04
Lampiran11. Hasil Analisis Total Ruang Pori ( %) Untuk Kontrol
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
K.1 62,7 61,6 61,9 186,2 62,0667
K.2 61,9 60,9 61,2 184 61,3333
Total 124,6 122,5 123,1 370,2
Lampiran 12. Daftar Sidik Ragam Total Ruang Pori ( %) Untuk Kontrol
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 1,17 0,585 351** 19 99
Perlakuan 1 0,80667 0,80667 484** 18,51 98,49
Galat 2 0,00333 0,00167
Total 5 1,98
Lampiran13. Hasil Analisis Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Rorak
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
R.1 0.41 1.89 1.1 3.4 1.13333
R.2 0.74 1.29 0.74 2.77 0.92333
Total 1.15 3.18 1.84 6.17
Lampiran 14. Daftar Sidik Ragam Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Rorak
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 1.06543 0.53272 4.57071 tn 19 99 Perlakuan 1 0.06615 0.06615 0.56757 tn 18.51 98.49 Galat 2 0.2331 0.11655
(45)
Lampiran15. Hasil Analisis Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Rorak Tanaman
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
RT.1 1.53 0.41 0.46 2.4 0.8
RT.2 0.36 1.7 0.41 2.47 0.82333
Total 1.89 2.11 0.87 4.87
Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Rorak Tanaman
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 0.43773 0.21887 0.28856 tn 19 99 Perlakuan 1 0.00082 0.00082 0.00108 tn 18.51 98.49 Galat 2 1.51693 0.75847
Total 5 1.95548
Lampiran17. Hasil Analisis Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Kontrol
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
K.1 0.31 0.53 0.1 0.94 0.31333
K.2 0.16 0.06 1.24 1.46 0.48667
Total 0.47 0.59 1.34 2.4
Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam Permeabilitas ( cm/jam) Untuk Kontrol
SK db JK KT Fhit F 5% F 1%
Ulangan 2 0.2223 0.11115 0.30602 tn 19 99 Perlakuan 1 0.04507 0.04507 0.12408 tn 18.51 98.49 Galat 2 0.72643 0.36322
(46)
Lampiran19. Hasil Analisis pH Tanah Untuk Rorak
Perlakuan Ulangan Total
rata-rata
I II III
R.1 7.13 7.06 7.33 21.52 7.17333 R.2 6.96 7.02 7.48 21.46 7.15333
R.3 6.93 7.01 7.36 21.3 7.1
R.4 7.13 6.75 7.51 21.39 7.13
R.5 6.98 6.6 7.33 20.91 6.97
R.6 5.92 5.59 6.94 18.45 6.15
Total 41.05 40.03 43.95 125.03
Lampiran 20. Daftar Sidik Ragam pH Tanah Untuk Rorak
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 1.37871 0.68936 14.5734 ** 4.1 7.56 Perlakuan 5 2.35929 0.47186 9.97541** 3.33 5.64 Galat 10 0.47302 0.0473
Total 17 4.21103
Lampiran 21. Hasil Analisis pH Tanah Untuk Rorak Tanaman
Perlakuan Ulangan Total
rata-rata
I II III
RT.1 4.52 5.82 4.81 15.15 5.05 RT.2 4.12 4.66 4.53 13.31 4.43667 RT.3 3.95 4.75 3.91 12.61 4.20333 RT.4 4.37 4.67 5.02 14.06 4.68667
RT.5 3.81 4.41 5.88 14.1 4.7
RT.6 3.38 4.32 4.89 12.59 4.19667 Total 24.15 28.63 29.04 81.82
Lampiran 22. Daftar Sidik Ragam pH Tanah Untuk Rorak Tanaman
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 2.45281 1.22641 4.49289* 4.1 7.56 Perlakuan 5 1.64678 0.32936 1.20658 tn 3.33 5.64 Galat 10 2.72966 0.27297
(47)
Lampiran 23. Hasil Analisis pH Tanah Untuk Kontrol Perlakuan
Ulangan Total
rata-rata
I II III
RT.1 4.52 5.82 4.81 15.15 5.05
RT.2 4.12 4.66 4.53 13.31 4.436666667 RT.3 3.95 4.75 3.91 12.61 4.203333333 RT.4 4.37 4.67 5.02 14.06 4.686666667
RT.5 3.81 4.41 5.88 14.1 4.7
RT.6 3.38 4.32 4.89 12.59 4.196666667 Total 24.15 28.63 29.04 81.82
Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam pH Tanah Untuk Kontrol
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 1.21154 0.60577 6.14297* 4.1 7.56 Perlakuan 5 0.71583 0.14317 1.4518 tn 3.33 5.64 Galat 10 0.98612 0.09861
Total 17 2.91349
Lampiran 25. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak
Perlakuan
Ulangan
Total rata-rata
I II III
R.1 1.81 1.45 2.48 5.74 1.9133333
R.2 0.81 0.57 2.32 3.7 1.2333333
R.3 0.77 0.54 0.82 2.13 0.71
R.4 0.52 0.6 0.61 1.73 0.5766667
R.5 0.46 0.47 0.9 1.83 0.61
R.6 0.52 0.66 0.44 1.62 0.54
Total 4.89 4.29 7.57 16.75
Lampiran 26. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 1.01671 0.50836 3.32196 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 4.46009 0.89202 5.82909* 3.33 5.64 Galat 10 1.53029 0.15303
(48)
Lampiran 27. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak Tanaman
Perlakuan Ulangan Total rata-rata
I II III
RT.1 2.51 2.82 1.81 7.14 2.38
RT.2 0.56 0.78 1.75 3.09 1.03
RT.3 0.73 0.7 0.76 2.19 0.73
RT.4 0.83 0.51 0.65 1.99 0.6633333
RT.5 0.68 0.42 0.81 1.91 0.6366667
RT.6 0.84 0.43 0.94 2.21 0.7366667
Total 6.15 5.66 6.72 18.53
Lampiran 28. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak Tanaman
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 0.09381 0.04691 0.30827 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 6.86309 1.37262 9.02096** 3.33 5.64 Galat 10 1.52159 0.15216
Total 17 8.47849
Lampiran 29. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Kontrol
Perlakuan Ulangan Total rata-rata
I II III
K.1 1.51 1.21 1.44 4.16 1.3866667
K.2 0.8 0.76 0.94 2.5 0.8333333
K.3 0.52 0.65 0.63 1.8 0.6
K.4 0.47 0.56 0.61 1.64 0.5466667
K.5 0.39 0.47 0.5 1.36 0.4533333
K.6 0.39 0.41 0.39 1.19 0.3966667
Total 4.08 4.06 4.51 12.65
Lampiran 30. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Kontrol
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 0.02154 0.01077 1.49223 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 2.02683 0.40537 56.1535** 3.33 5.64 Galat 10 0.07219 0.00722
(49)
Lampiran 31. Daftar Hasil Tekstur Rorak
Keterangan : R : Rokak I.II.III : Ulangan
1-6 : Lapisan Tanah (cm) No
Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
R.I.1 28 32 40 Lempung berliat
R.I.2 12 20 68 Liat
R.I.3 20 24 56 Liat
R.I.4 12 4 84 Liat
R.I.5 12 24 64 Liat
R.I.6 24 20 56 Liat
R.II.1 44 16 40 Liat
R.II.2 40 8 52 Liat
R.II.3 8 44 48 Liat berdebu R.II.4 68 8 24 Lempung liat berpasir
R.II.5 28 24 48 Liat
R.II.6 64 4 32 Lempung liat berpasir R.III.1 40 28 32 Lempung berliat
R.III.2 20 24 56 Liat
R.III.3 40 20 40 Lempung
R.III.4 32 24 44 Liat
R.III.5 24 28 48 Liat
(50)
Lampiran 32. Daftar Hasil Tekstur Rorak Tanaman
No Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
RT.I.1 12 12 76 Liat
RT.I.2 8 4 88 Liat
RT.I.3 12 8 80 Liat
RT.I.4 12 24 64 Liat
RT.I.5 8 12 80 Liat
RT.I.6 20 16 64 Liat
RT.II.1 8 40 52 Liat berdebu
RT.II.2 4 20 76 Liat
RT.II.3 72 4 24 Lempung liat berpasir
RT.II.4 8 16 76 Liat
RT.II.5 16 28 56 Liat
RT.II.6 8 8 84 Liat
RT.III.1 4 20 76 Liat
RT.III.2 8 12 80 Liat
RT.III.3 4 4 92 Liat
RT.III.4 60 12 28 Lempung liat berpasir
RT.III.5 20 12 68 Liat
RT.III.6 56 12 32 Lempung liat berpasir
Keterangan : RT : Rorak I.II.III : Ulangan
(51)
Lampiran 33. Daftar Hasil Tekstur Kontrol
No Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
K.I.1 20 40 40 Lempung berdebu
K.I.2 4 24 72 Liat
K.I.3 8 24 68 Liat
K.I.4 8 32 60 Liat
K.I.5 12 16 72 Liat
K.I.6 60 20 20 Lempung
K.II.1 60 12 28 Lempung liat berpasir
K.II.2 4 12 84 Liat
K.II.3 16 8 76 Liat
K.II.4 4 12 84 Liat
K.II.5 4 20 76 Liat
K.II.6 64 12 24 Lempung liat berpasir K.III.1 60 16 24 Lempung liat berpasir
K.III.2 4 8 88 Liat
K.III.3 4 28 68 Liat
K.III.4 20 8 72 Liat
K.III.5 60 16 24 Lempung liat berpasir
(52)
Lampiran 34. Kriteria Penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah Menurut PPT Bogor
NO
Sifat
Tanah Satuan
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat Tinggi 1
C
(Karbon) % < 1,00
1,00-2,00 2,01-3,00
3,01-5,00 > 5,00 2 N-Total % < 0,10
0,10-0,20 0,21-0,50
0,51-0,75 > 0,75 3
Total
P2O5 % < 0,03
0,03-0,06
0,06-0,079 0,08-0,1 > 0,1 4 total K2O % < 0,03
0,03-0,06 0,07-0,11
0,12-0,20 > 0,20
5 C/N - < 5 5-10 11-15 16-25 > 25
6
P-
tersedia ppm < 8,0 8,0-15 16-25 26-35 > 35 7 Aldd me/100g < 0,1
0,11-0,20 0,21-0,30
0,31-0,60 > 0,60 8
CaO eks
HCl % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 > 0,30 9
MgO eks
HCl % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 >0,30 10
MnO eks
HCL % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 >0,30 11 K-Tukar me/100g < 0,10
0,10-0,20 0,30-0,50
0,60-1,00 >1,00 12 Na-Tukar me/100g < 0,10
0,10-0,30 0,40-0,70
0,80-1,00 > 1,00 13 Ca-Tukar me/100g < 2,0
2,0-5,0 6,0-10,0
11,0-20,0 > 2,00 14
Mg-
Tukar me/100g < 0,40
0,40-1,00 1,10-2,00
2,10-8,00 > 8,00 15 KTK me/100g < 5 5-16 17-24 25-40 > 40 16 KB % < 20 20-35 36-50 51-70 > 70
pH H2O
Sangat
Masam Masam
Agak
Masam Netral
Agak
(1)
Lampiran 23. Hasil Analisis pH Tanah Untuk Kontrol Perlakuan
Ulangan Total
rata-rata
I II III
RT.1 4.52 5.82 4.81 15.15 5.05
RT.2 4.12 4.66 4.53 13.31 4.436666667 RT.3 3.95 4.75 3.91 12.61 4.203333333 RT.4 4.37 4.67 5.02 14.06 4.686666667
RT.5 3.81 4.41 5.88 14.1 4.7
RT.6 3.38 4.32 4.89 12.59 4.196666667 Total 24.15 28.63 29.04 81.82
Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam pH Tanah Untuk Kontrol
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 1.21154 0.60577 6.14297* 4.1 7.56 Perlakuan 5 0.71583 0.14317 1.4518 tn 3.33 5.64 Galat 10 0.98612 0.09861
Total 17 2.91349
Lampiran 25. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak
Perlakuan
Ulangan
Total rata-rata
I II III
R.1 1.81 1.45 2.48 5.74 1.9133333
R.2 0.81 0.57 2.32 3.7 1.2333333
R.3 0.77 0.54 0.82 2.13 0.71
R.4 0.52 0.6 0.61 1.73 0.5766667
R.5 0.46 0.47 0.9 1.83 0.61
R.6 0.52 0.66 0.44 1.62 0.54
Total 4.89 4.29 7.57 16.75
Lampiran 26. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 1.01671 0.50836 3.32196 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 4.46009 0.89202 5.82909* 3.33 5.64 Galat 10 1.53029 0.15303
(2)
Lampiran 27. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak Tanaman
Perlakuan Ulangan Total rata-rata
I II III
RT.1 2.51 2.82 1.81 7.14 2.38
RT.2 0.56 0.78 1.75 3.09 1.03
RT.3 0.73 0.7 0.76 2.19 0.73
RT.4 0.83 0.51 0.65 1.99 0.6633333
RT.5 0.68 0.42 0.81 1.91 0.6366667
RT.6 0.84 0.43 0.94 2.21 0.7366667
Total 6.15 5.66 6.72 18.53
Lampiran 28. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Rorak Tanaman
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 0.09381 0.04691 0.30827 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 6.86309 1.37262 9.02096** 3.33 5.64 Galat 10 1.52159 0.15216
Total 17 8.47849
Lampiran 29. Hasil Analisis C-Organik Tanah(%) Untuk Kontrol
Perlakuan Ulangan Total rata-rata
I II III
K.1 1.51 1.21 1.44 4.16 1.3866667
K.2 0.8 0.76 0.94 2.5 0.8333333
K.3 0.52 0.65 0.63 1.8 0.6
K.4 0.47 0.56 0.61 1.64 0.5466667
K.5 0.39 0.47 0.5 1.36 0.4533333
K.6 0.39 0.41 0.39 1.19 0.3966667
Total 4.08 4.06 4.51 12.65
Lampiran 30. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah(%) Untuk Kontrol
SK dB Jk KT F Hit. F 5% F 1%
Ulangan 2 0.02154 0.01077 1.49223 tn 4.1 7.56 Perlakuan 5 2.02683 0.40537 56.1535** 3.33 5.64 Galat 10 0.07219 0.00722
(3)
Lampiran 31. Daftar Hasil Tekstur Rorak
Keterangan : R : Rokak I.II.III : Ulangan
1-6 : Lapisan Tanah (cm) No
Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
R.I.1 28 32 40 Lempung berliat
R.I.2 12 20 68 Liat
R.I.3 20 24 56 Liat
R.I.4 12 4 84 Liat
R.I.5 12 24 64 Liat
R.I.6 24 20 56 Liat
R.II.1 44 16 40 Liat
R.II.2 40 8 52 Liat
R.II.3 8 44 48 Liat berdebu
R.II.4 68 8 24 Lempung liat berpasir
R.II.5 28 24 48 Liat
R.II.6 64 4 32 Lempung liat berpasir R.III.1 40 28 32 Lempung berliat
R.III.2 20 24 56 Liat
R.III.3 40 20 40 Lempung
R.III.4 32 24 44 Liat
R.III.5 24 28 48 Liat
(4)
Lampiran 32. Daftar Hasil Tekstur Rorak Tanaman
No Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
RT.I.1 12 12 76 Liat
RT.I.2 8 4 88 Liat
RT.I.3 12 8 80 Liat
RT.I.4 12 24 64 Liat
RT.I.5 8 12 80 Liat
RT.I.6 20 16 64 Liat
RT.II.1 8 40 52 Liat berdebu
RT.II.2 4 20 76 Liat
RT.II.3 72 4 24 Lempung liat berpasir
RT.II.4 8 16 76 Liat
RT.II.5 16 28 56 Liat
RT.II.6 8 8 84 Liat
RT.III.1 4 20 76 Liat
RT.III.2 8 12 80 Liat
RT.III.3 4 4 92 Liat
RT.III.4 60 12 28 Lempung liat berpasir
RT.III.5 20 12 68 Liat
RT.III.6 56 12 32 Lempung liat berpasir
Keterangan : RT : Rorak I.II.III : Ulangan
(5)
Lampiran 33. Daftar Hasil Tekstur Kontrol
No Sampel
Fraksi (%) Kelas
Pasir Debu Liat
K.I.1 20 40 40 Lempung berdebu
K.I.2 4 24 72 Liat
K.I.3 8 24 68 Liat
K.I.4 8 32 60 Liat
K.I.5 12 16 72 Liat
K.I.6 60 20 20 Lempung
K.II.1 60 12 28 Lempung liat berpasir
K.II.2 4 12 84 Liat
K.II.3 16 8 76 Liat
K.II.4 4 12 84 Liat
K.II.5 4 20 76 Liat
K.II.6 64 12 24 Lempung liat berpasir K.III.1 60 16 24 Lempung liat berpasir
K.III.2 4 8 88 Liat
K.III.3 4 28 68 Liat
K.III.4 20 8 72 Liat
K.III.5 60 16 24 Lempung liat berpasir
(6)
Lampiran 34. Kriteria Penilaian Kandungan Hara Dalam Tanah Menurut PPT Bogor
NO
Sifat
Tanah Satuan
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat Tinggi 1
C
(Karbon) % < 1,00
1,00-2,00 2,01-3,00
3,01-5,00 > 5,00 2 N-Total % < 0,10
0,10-0,20 0,21-0,50
0,51-0,75 > 0,75 3
Total
P2O5 % < 0,03
0,03-0,06
0,06-0,079 0,08-0,1 > 0,1 4 total K2O % < 0,03
0,03-0,06 0,07-0,11
0,12-0,20 > 0,20
5 C/N - < 5 5-10 11-15 16-25 > 25
6
P-
tersedia ppm < 8,0 8,0-15 16-25 26-35 > 35 7 Aldd me/100g < 0,1
0,11-0,20 0,21-0,30
0,31-0,60 > 0,60 8
CaO eks
HCl % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 > 0,30 9
MgO eks
HCl % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 >0,30 10
MnO eks
HCL % < 0,05
0,05-0,09 0,10-0,20
0,21-0,30 >0,30 11 K-Tukar me/100g < 0,10
0,10-0,20 0,30-0,50
0,60-1,00 >1,00 12 Na-Tukar me/100g < 0,10
0,10-0,30 0,40-0,70
0,80-1,00 > 1,00 13 Ca-Tukar me/100g < 2,0
2,0-5,0 6,0-10,0
11,0-20,0 > 2,00 14
Mg-
Tukar me/100g < 0,40
0,40-1,00 1,10-2,00
2,10-8,00 > 8,00 15 KTK me/100g < 5 5-16 17-24 25-40 > 40
16 KB % < 20 20-35 36-50 51-70 > 70
pH H2O
Sangat
Masam Masam
Agak
Masam Netral
Agak