Observasi Lingkungan Kuesioner Pemeriksaan Laboratorium

3. 4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Observasi Lingkungan

Observasi lingkungan dilakukan untuk memperoleh data primer tentang kondisi sanitasi lingkungan serta mengukur akurasi dan validitas jawaban dari data kuesioner.

3.4.2 Kuesioner

Kuesioner yang ditujukan kepada anak Sekolah Dasar Yayasan Nanda Dian Nusantara mencakup identitasdiri anak dan pertanyaan variabel yang diteliti.

3.4.3 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium sampel feses dilakukan untuk mengetahui responden yang positif kecacingan, serta mengidentifikasi spesies cacing yang menginfeksi. Pemeriksaan dilakukan dengan metode: 1. Pemeriksaan Sediaan Tinja Basah Apus Bahan : 1 Lidi 2 Kaca objek Pembuatan proposal Survei lapangan dan observasi Pengambilan data: pengisian kuesioner wawancara pemeriksaan feses: pemeriksaan Sediaan Tinja Basah Apus dan Harada-Mori Pengolahan dan analisis data Penyusunan laporan 3 KOH 4 Tinja Cara : 1 Letakkan setetes KOH di atas kaca objek 2 Dengan lididiambil sedikit tinja, kemudian dihancurkan di dalam air di atas kaca objek 3 Sebarkan suspensi tinja di atas kaca objek sehingga terdapat lapisan yang tipis tetapi tetap basah 4 Periksa dengan pembesaran lemahobjektif 10x 2. Pembiakan Larva dengan Cara Harada-Mori Bahan : 1 Kantong plastik es mambo 2 Kertas saring 3 Air bersih 4 Api lilin 5 Lidi 6 Tinja Cara : 1 Oleskan tinja secukupnya pada bagian tengah kertas saring 2 Masukkan air ke dalam kantong plastik 3 Masukkan kertas saring yang sudah dioles tinja ke dalam kantong plastik 4 Tutuplah kantong plastik dengan memakai api lilin 5 Gantunglah kantong plastik 6 Biarkan selama 4-7 hari pada suhu kamar 2-30⁰C 7 Periksalah larva dalam air di ujung sempit kantong plastik dengan binokulerpembesaran kecil 24 Pembiakan larva dilakukan untuk menentukan spesies cacing bila terjadi kesalahan dalam identifikasi morfologi telur serta memastikan positif atau tidaknya responden terinfeksi bila hasil pemeriksaan telur tidak terdeteksi.

3.5 Managemen Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat untuk menjelaskan distribusi frekuensi usia, angka kejadian infeksi cacing, spesies cacing, kepemilikan jamban dan air bersih.

Dokumen yang terkait

Jenis dan Tingkat Infeksi Cacing Endoparasit Pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Medan dan Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah

1 76 45

Peningkatan Cakupan Kepemilikan Jamban Setelah Pemberian Stimulan Jamban Di Desa Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Bengkulu Selatan

2 70 97

Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 29 136

Kejadian Infeksi Cacing dan Gambaran Kebersihan Pribadi pada Anak Usia Sekolah Dasar di Yayasan Nanda Dian Nusantara 2011

0 5 59

HUBUNGAN HIGIENE PERSONAL DAN KEJADIAN INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH Hubungan Higiene Personal dan Kejadian Infeksi dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah di SDN Telukan 03 Grogol Sukoharjo.

0 3 18

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN INFEKSI CACING USUS DAN ATOPI PADA ANAK SEKOLAH DASAR.

0 0 1

Hubungau banyaknya kejadian infeksi cacing tambang (hookworm) dengan Umur anak Sekolah Dasar SDN Bangah, Sidoarjo - UWKS - Library

0 0 14