2.6.2.3 Pompa pada KCKT
Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni pompa harus inert
terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, Teflon, dan batu nilam. Pompa yang dgunakan sebaiknya mampu
memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 ml menit. Untuk tujuan preparatif, pompa yang digunakan harus
mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mlmenit Gandjar, 2007. Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah
untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Ada 2 jenis pompa dalam KCKT
yaitu: pompa dengan tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan Gandjar, 2007.
2.6.2.4 Injektor
Cuplikan harus dimasukkan ke dalam pangkal kolom kepala kolom, diusahakan agar sesedikit mugkin terjadi gangguan pada kemasan kolom.
Menurut Edward dan Stevenson 1991, ada tiga ragam utama injektor: a.
Aliran henti: aliran dihentikan, penyuntikan dilakukan pada tekanan atmosfer; sistem ditutup, dan aliran dilanjutkan lagi biasanya sistem aliran
utama tetap berada pada tekanan kerja. Cara ini dapat dipakai karena difusi di dalam zat cair kecil, jadi umumnya daya pisah tidak dipengaruhi.
b. Septum: ini adalah injektor langsung pada aliran, yang sama dengan
injektor yang lazim dipakai pada kromatografi gas. Injektor tesebut dapat
Universitas Sumatera Utara
dipakai pada tekanan sampai 60-70 atmosfer. Sayang sekali, septum tidak dapat dipakai untuk semua pelarut KC. Selain itu, partikel kecil terlepas
dari septum dan cenderung menyumbat. c.
Katup jalan-kitar: jenis injektor ini, biasanya dipakai untuk menyuntikkan volum yang lebih besar dari 10 µl dan sekarang dipakai dalam sistem yang
diotomatkan. Volum yang lebih kecil dapat disuntikkan secara manual memakai adaptor khusus. Pada kedudukan mengisi, jalan-kitar cuplikan
diisi pada tekanan atmosfer. Jika katup dijalankan dibuka, cuplikan di dalam jalan-kitar teralirkan ke dalam kolom.
2.6.2.5 Kolom
Kolom merupakan jantung kromatograf. Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Menurut
Edward dan Stevenson 1991, kolom dapat dibagi menjadi dua kelompok: a.
Kolom analitik: garis tengah-dalam 2-6 mm. Panjang bergantung pada jenis kemasan, untuk kemasan, untuk kemasan pelikel biasanya panjang
kolom 50-100 cm, untuk kemasan mikropartikel berpori biasanya 10-30 cm.
b. Kolom preparatif: umumnya bergaris tengah 6 mm atau lebih besar dan
panjang 25-100 cm.
2.6.2.6 Fase Diam pada KCKT
Kebanyakan fase diam pada KCKT berupa silika yang dimodifikasi secara kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi, atau polimer-polimer stiren dan divinil
Universitas Sumatera Utara
benzen. Oktadesil silika ODS atau C
18
merupakan fase diam yang paling banyak digunakan karena mampu memisahkan senyawa-senyawa dengan kepolaran yang
rendah, sedang, maupun tinggi Gandjar, 2007.
2.6.2.7 Detektor