gempuran budaya, persaingan, serta kemajuan teknologi. Apalagi program yang disiarkan oleh Radio RRI Jakarta merupakan salah satu program yang banyak
mendapat sambutan baik dari pendengar khususnya para ibu dan remaja yang beragama Islam, maka atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengajukan judul
diatas mengenai program siaran radio.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab. Di mana masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta
sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS Bab ini memuat tentang media dakwah yang terdiri dari pengertian
media dakwah dan jenis-jenis media dakwah, kemudian membahas tentang produksi program radio yang terdiri dari pengertian produksi,
pengertian program, pengertian radio, fungsi radio, serta karakteristik radio.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RRI JAKARTA 105,2 FM
Bab ini membahas tentang profil Radio RRI Jakarta 105,2 FM dimana pada bab ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya Radio RRI
Jakarta 105,2 FM, visi dan misi, struktur organisasi, program acara, profil acara cahaya pagi, serta kelebihan dan kekurangannya.
BAB IV ANALISIS PROGRAM SIARAN HIKMAH FAJAR PADA RADIO RRI JAKARTA 105,2 FM
Pada bab ini penulis menganalisis produksi program Hikmah Fajar pada Radio RRI Jakarta 105,2 FM dengan pembahasan antara lain
produksi program acara Hiknah Fajar , produksi program Hikmah Fajar, serta kelebihan dan kekurangan acara Agama dan Wanita.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap perumusan permasalahan serta saran-saran yang diajukan oleh penulis.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Radio
1. Pengertian Radio
Radio adalah media auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui
gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio
.
Menurut Masduki, produksi siaran merupakan keterampilan memadukan wawasan, kreatifitas, dan
kemampuan mengoperasikan peralatan produksi, karena produksi adalah kawasan kunci dalam aktivitas di radio siaran.
1
Produksi siaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio atau visual yang ditransmisikan dalam
bentuk sinyal suara melalui udara maupun melalui kabel yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio di rumah-rumah. Karenanya proses penyiaran
merupakan proses yang panjang tetapi memerlukan waktu yang relatif singkat.
2
Dalam proses produksi dibutuhkan sebuah tim, dimana sebuah tim produksi harus mampu bekerjasama dengan satu tujuan mewujudkan suatu ide
menjadi acara yang berkualitas. Kerjasama ini harus berkesinambungan dari mulai pra produksi, produksi acara, pasca produksi, hingga sebuah acara disiarkan, tim
1
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, Yogyakarta: Pustaka populer LKIS, 2004, cet ke-1, h.45
2
Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, Yogyakarta: Media Pressindo, 2006, h.10
14
tersebut harus menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam koridor perencanaan yang telah disusun.
3
Penyiaran dapat terjadi karena tersedianya alat-alat untuk siaran, sementara itu tujuan penyiaran yang klasik adalah “untuk membuat acara siaran”
dan akhirnya mengarah pada tujuan akhir penyiaran, yakni menghibur, mendidik, dan mewartakan.
4
Produksi siaran radio mempunyai berbagai macam format dan materi, beberapa diantaranya terkadang memiliki prosedur atau tata laksana kerja yang
berbeda. Namun, terkadang pula setiap materi program mendapatkan perlakuan khusus berdasarkan karakteristik dan spesifikasinya.
2. Acuan Dasar Siaran Radio
Acuan dasar dibawah ini merupakan hal yang sangat penting di dalam merencanakan, memproduksi dan menyiarkan suatu acara bagaimanapun bentuk
dan sifatnya, ada lima acuan dasar yang sangat penting, yaitu ide, pengisi acara, peralatan, satuan kerja produksi dan pendengar. Kelima acuan ini satu sama
lainnya tidak dapat dipisahkan, akan saling terkait dengan yang lainnya dan saling melengkapi agar tercipta hasil produksi yang lebih baik.
a. Ide
3
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus, 2007, cet. Ke-1
4
Howard Gough, Programa Radio, Jakarta: The Asia Foundation, 1999, h.1
Ide merupakan sebuah rencana dimana pada rencana tersebut akan disusun pesan-pesan yang akan disampaikan kepada para komunikan pendengar,
melalui medium radio dengan tujuan tertentu.
b. Pengisi Acara Pengisi acara terdiri dari penyiar, bintang tamu, artis, seorang tokoh,
seorang pakar, cendekiawan, ulama dan sebagainya yang memiliki kemampuan tertentu dalam bidangnya untuk tampil dalam sebuah acara
siaran. c. Peralatan
Setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan misalnya seperangkat mixer audio, player audio untuk memainkan musik,
speaker, turn table, ear phone, mikrofon, komputer, monitor dan alat komunikasi yang dapat berhubungan dengan operator room.
d. Organisasi Pelaksana Produksi Seorang produser harus memikirkan penyusunan organisasi pelaksanaan
produksi yang serapi-rapinya, sebab bila tidak, akan menghambat jalannya produksi dan itu berarti kerugian waktu dan biaya. Dalam proses produksi
diperlukan waktu yang panjang dan berliku-liku, dan diantaranya kerabat kerja harus mampu menjalin kerjasama yang benar-benar kompak, karena itu harus
mampu menciptakan suatu satuan kerja yang “one well coordinated unit”. Kelompok kerja produksi dibagi menjadi 3 satuan kerja yang terdiri dari:
1 Satuan kerja produksisiaran 2 Satuan kerja fasilitas produksi
3 Operator tekhnik atau satuan kerja teknisi engineering
e. Pendengar Mereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka
merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang telah disiarkan.
3. Tahapan Produksi
Dalam memproduksi suatu program acara memiliki Standar Operation Procedure SOP, dimana proses produksi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
a. Pra Produksi perencanaan dan persiapan Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci
dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini:
1 Penemuan ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan dalam membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2 Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja time schedule, penyempurnaan naskah, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya,
waktu siaran, dan rencana lainnya yang merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.
3 Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan
penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan
menurut jangka waktu kerja time schedule yang sudah ditetapkan.
5
b. Produksi Produksi adalah seluruh kegiatan siaran baik didalam studio maupun
diluar studio, baik dari tahap set up sampai dengan selesai.
6
Proses produksi juga ada yang dilaksanakan secara off air atau rekaman suara siaran, selain itu ada juga
produksi yang dilakukan secara relay. Menurut lokasi atau tempatnya, produksi siaran dapat dibagi menjadi tiga
yaitu: 1 Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio
2 Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio
5
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, h. 39
6
Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure, Jakarta: PT. TVRI, 2008
3 Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.
7
c. Pasca Produksi Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai
disiarkan kepada pendengar. Adapun jenjang evaluasi adalah sebagai berikut: -
Per Acara Dilakukan langsung usai acara disiarkan, melibatkan penyiar, pengisi acara, operator, dan pihak yang berhubungan dengan
pembuatan program -
Per Divisi Divisi musik atau berita, dilakukan mingguan atau bulanan, melibatkan kepala divisi, para staff pelaksana program divisi
- Antar Divisi Evaluasi menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan
melibatkan seluruh pengelola radio Adapun tujuan dari evaluasi adalah:
- Mengukur kekurangan materi dan kemasan acara
- Mengukur disiplin dan kreatifitas pelaksana acara
- Mengukur dampak acara reaksi pendengar
Adapun proses evaluasi terdiri dari: -
Analisa isi acara materi yang disampaikan, kecakapan penyiar, dll... -
Analisa ini kemasan acara pemandu, kualitas audio, durasi -
Pembenahan dan rencana pengembangan acara selanjutnya
7
Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi, Op Cit, h.47
B. Pengertian Program
Kata program berasal dari bahasa Inggris, ‘programme’ atau ‘program’ yang artinya acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran di Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan stasiun
penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Sedangkan siaran berasal dari kata ‘siar’ yang berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Kata ‘siar’
yang ditambah akhiran ‘an’ membentuk kata benda, yang memiliki makna apa yang disiarkan. Siaran adalah hasil output stasiun penyiaran yang dikelola oleh
organisasi penyiaran.
8
Porgram adalah hal yang sangat penting dalam dunia radio, karena suatu program seringkali menjadi tolak ukur sukses tidaknya radio dalam eksistensinya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan departemen pendidikan dan kebudayaan, menjelaskan bahwa program adalah acara, maksudnya program
adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran dan sebagainya.
9
Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster Internasional volume 2 lebih merinci lagi, yakni:
program adalah suatu jadwal schedule atau perencanaan untuk ditindaklanjuti
8
http :www.p d fq ue e n.c o m htm la HR0c Do vL2Rp Z2lsa WIuc G V0c m EuYWMua WQ va m l 1b mtwZS9zMS9p a 29tLzIwMDg va m l1b mtwZS1uc y1zMS0yMDA4LTUxNDA0MDQ 0LTkxO DItc G Vue
Wlhc m FuLWNo YXB0ZXIyLnBkZg
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka cet ke 1, h. 702
dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.
10
Program acara radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik atau variaty show, komedi, drama dan berita. Sedang Dominick 1983 membagi
4 kategori dasar format acara siaran radio yaitu Music, Talk, News dan Black and etnic.
11
Secara umum mata acara atau program radio diperoleh dari empat sumber, yaitu:
1. Jaringan antar stasium atau merelay dari stasiun penyiaran lain. 2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi
3. produksi sendiri 4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang
menjadi kongsinya.
12
Tujuan program secara umum adalah untuk mendidik, memberi informasi ataupun menghibur
13
Program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari 2 hal. Yang pertama adalah pengemasan program, dimana bila program radio tidak
dikemas dengan baik, maka tentu saja program tersebut akan menjadi tidak bisa dinikmati. Yang kedua adalah sejauh mana respon dari pendengar terhadap suatu
10
RM Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengarug Siaran, Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007 h. 1
11
Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting, Yogyakarta: Media Pressindo, 2006 h. 14
12
Ibid, h. 15
13
Howard Gough , Programma Radio, Jakarta: The Asia Foundation, 1999 h.335
program. Bilamana pendengar memberikan respon positif dan menyukai program radio, maka program tersebut bisa dikatakan berhasil karena telah mencapai
tujuan awalnya dalam membuat program.
C. Ruang Lingkup Radio