Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor

ANALISIS WACANA KELUARGA SAKINAH
PADA MATERI SIARAN PROGRAM KAJIAN PAGI
DI RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Saddam Zaenuddin
NIM: 109051000169

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M

ABSTRAK
Nama
Judul


: Saddam Zaenuddin
: Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program

Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor

Keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia. Keluarga sakinah satu
ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar
pasangan pada cita-cita dan tujuan membangun keluarga. Tidak ada rumah tangga
yang tanpa konflik dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang
tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan
suami-istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang
menerjang keluarganya.
Melihat pentingnya keluarga sakinah, banyak sekali media yang tersedia
dari media cetak maupun elektronik. Salah satu yang menyediakan edukasi
mengenai kajian keluarga sakinah adalah radio. Radio merupakan media
elektronik untuk penghubung massa serta menyatukan komunikasi antar keluarga.
Salah satu radio yang berkembang adalah radio Fajri 99.3 FM Bogor. Radio Fajri
itu sendiri, memiliki program kajian keluarga sakinah yang bertujuan untuk
membina keluarga sakinah serta memberikan edukasi mengenai problematika
keluarga bagaimana cara mengatasinya. Berdasarkan latar belakang di atas,

muncul pertanyaan : Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam
program Kajian Pagi menurut teks, kognisi sosial dan konteks sosial? Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana
keluarga sakinah dalam program Kajian Pagi di radio Fajri 99.3 FM Bogor.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif, yaitu
memaparkan dan menggambarkan masalah kemudian menganalisisnya dengan
konsep dan teori yang berkaitan. Penelitian ini difokuskan pada wacana Keluarga
Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 pada program Kajian Pagi. Melalui kerangka
konseptual (landasan teoritis), penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang
terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.
Analisis Van Dijk terbagi tiga bagian teks, kognisi sosial, konteks sosial dalam
hal ini adalah struktur wacana yang disampaikan narasumber Ustadz Arifin dalam
membahas kajian keluarga sakinah, struktur wacana dalam penelitian ini adalah teks,
struktur makro berisikan permulaan yang salah, tidak memahami hak dan kewajiban

suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah finansial (keuangan) keluarga,
masalah seksualitas dan keturunan. Superstruktur, mempunyai skema atau alur
pembahasan fenomena sehari-hari yang dikaitkan dengan values atau nilai yang
ada. Struktur mikro mengedepankan kisah yang digambarkan dalam Al-Qur’an
dan hadits, kaitannya dengan keluarga sakinah.


Kognisi sosial, dalam hal ini mengenai fenomena yang digambarkan oleh
narasumber, berkaitan langsung dengan implementasi keluarga sakinah dalam
kehidupan masyarakat, konteks sosial yakni substansi keluarga sebagai institusi
terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa.

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Puji serta syukur
peneliti panjatkan untuk petunjuk serta Ridha-Nya, akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada
Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 FM Bogor” sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir
peneliti sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi di jenjang Strata

Satu (S1) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari benar bahwa begitu
banyak dukungan dan perhatian yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak
sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya
dapat dilalui. Ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup untuk membalas
dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, peneliti mengiringkan
terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama
proses menyeselesaikan studi kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pudek I Bidang Akademik,
Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pudek II Bidang Administrasi Umum

ii

dan Keuangan, serta Drs. Studi Rizal LK, M.A selaku Pudek III Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
Ibu Umi Musyarofah, M.A sebagai Sekretaris Jurusan KPI, dan Pak Fatoni
yang telah membantu dalam memberikan informasi akademik dan

penyusunan transkip nilai penulis. Ibu Siti Napsyiah, M.SW, sebagai Dosen
Penasihat Akademik KPI E angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan proposal skripsi ini.
3. Zakaria, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan,
bimbingan, dan nasehat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen, serta para staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Pihak Fajri 99.3 FM yang turut berperan dalam selesainya penelitian
peneliti, khususnya kepada

Sekretaris Redaksi Ade Eris, Departemen

Penyiaran dan Periklanan Yusuf Supriadi dan Narasumber Ustadz Arifin.
Terimakasih telah memberikan waktu berharganya.
6. Secara khusus dan terutama adalah yang peneliti selalu cintai, kedua orang
tua, Ujang Sadi dan Yuyun Yulifah yang telah begitu banyak dan tanpa henti
memberikan doa, dukungan dan pengorbanan kepada peneliti.
7. Kakak dan Adik peneliti, Evi Rahmawati dan Yeni Rahmania yang selalu
menjadi inspirasi.
8. Dulur-dulur salembur barudak Mahasiswa Bogor (HIMABO), M. Saddam H

(Nyamuk), Jajat Hidayat, Faisal Wibowo, Ilham Mabruri, Ozi, Arif Hidayat,
Gunawan, Indra, Nur Aripin, dan dulur-dulur lainnya terima kasih atas

iii

kepercayaan dan kekeluargaan yang selama ini kita bangun dan kerja keras
untuk membangun organisasi ini.
9. Teman-teman seperjuangan KPI E angkatan 2009, yang telah melalui
sebuah masa penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Rulli Chandra, Kharisma
Utama, Nurul Rizki Salam, Adharu Dhahiru, Saiful Mukminin, Firman dan
yang lainnya.
10. Teman-teman anggota KKN REAKSI dan seluruh warga Cipelang, terima
kasih atas kerja sama dan pengalamannya sebulan penuh disana.
11. Teman-teman redaksi TERAS KPI yang selalu memberikan informasi dan
diskusi seputar kampus, Rulli Chandra, Bowo, Hernisya dan yang lainnya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, peneliti akan menerima segala kritik dan saran sehingga dapat menjadi
acuan pembelajaran peneliti. Akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya

dan pembaca pada umumnya.

Ciputat, 16 September 2013

Saddam Zaenuddin

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ................................................................................

ii

DAFTAR ISI...............................................................................................

v


DAFTAR TABEL ......................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................

1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................

5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................

6

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................


7

E. Metodologi Penelitian ...............................................................

8

F. Kerangka Konsep ......................................................................

13

G. Sistematika Penulisan................................................................

15

BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Wacana dan Teori Teun A.Van Dijk ..........................

17

1. Pengertian Analisis Wacana ..........................................


17

2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ..............................

21

Keluarga Sakinah .....................................................................

26

1. Pengertian Keluarga ......................................................

26

2. Pengertian Sakinah ........................................................

28

3. Konsep Keluarga Sakinah .............................................


29

C. Program Radio ..........................................................................

32

1. Pengertian Program Radio ............................................

32

2. Jenis-jenis Program Radio .............................................

35

B.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM
BOGOR

v

A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM .....................

39

B. Visi dan Misi Radio Fajri 99.3 FM ...........................................

41

C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM ........................

41

D. Program-program Radio Fajri FM Bogor .................................

43

E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi .......................................

47

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Teks Pesan Keluarga sakinah Program Kajian
Pagi…………………………....................................................

48

1. Struktur Makro ..............................................................

48

2. Superstruktur .................................................................

51

3. Struktur Mikro ...............................................................

59

B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian
Pagi……………… ....................................................................

74

C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian
Pagi……………... .....................................................................

78

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................

84

1. Struktur Teks .................................................................

84

2. Kognisi Sosial ...............................................................

88

3. Konteks Sosial ...............................................................

89

B. Saran ..........................................................................................

90

1. Radio Fajri 99.3 Fm ......................................................

90

2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ........................

90

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

91

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Subjek Penelitian .........................................................................

10

Tabel 1.2 Unit Analisis ................................................................................

13

Tabel 1.3 Struktur Wacana Van Dijk ...........................................................

13

Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk ............................................................

23

vii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Islam membangun fondasi rumah tangga yang sakinah, mengikatnya
dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan dan
bintang-bintang. Jika bintang-bintang adalah perhiasan langit, maka rumah tangga
adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu
keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang menyenangkan, kebersamaan, dan
orang-orang tercinta sehingga Allah SWT mewariskan bumi beserta isinya. Dari
keluargalah kenikmatan abadi yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari
keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang diujikan Allah
kepadanya. Islam telah menentukan bangunan bagi sebuah rumah tangga ideal
dengan dasar-dasar yang istimewa dan permanen sehingga tidak ada seorang ahli
bangunan pun yang mampu menyamainya. Untuk itu, marilah kita lihat
keistimewaan ketentuan hukum Islam bagi suami-istri demi terciptanya sebuah
bangunan yang kokoh sehingga tidak terguncang oleh kerasnya kehidupan.
Dengan berbekal dasar-dasar ini akan mudah bagi seorang Muslim untuk
menghadapi kejadian apapun, bahkan kesulitan dan kesedihan yang melampaui
batas.1
Untuk mengetahui keagungan syariat Islam tentang keluarga sakinah yang
terbina atas pilar-pilar yang kokoh dan kuat, selayaknya kita melihat sistem
1

Abdul Hamid Kisyik, Keluarga Sakinah, (Bandung:Mizan Media Utama, 2000), h. 20.

1

munakahat yang dibelakukan pada zaman jahiliyah yang sudah diberantas oleh
Islam sampai ke akar-akarnya. Karena sistem yang mereka pergunakan dahulu
cenderung membatasi keturunan agar berjumlah sedikit dan menjadikan wanita
hanya sebagai tempat bersenang-senang dan pemuas nafsu belaka.
Dengan

berumah

tangga

akan

terwujudlah

kerjasama

yang

bertanggungjawab serta dilandasi dengan kasih sayang dan juga untuk menutup
sebagian dosa perbuatan maksiat. Disamping itu rumah tangga juga merupakan
unit atau kelompok terkecil dari masyarakat, dari sinilah berawalnya
perkembangan Bangsa dan Negara selanjutnya. karenanya masalah perkawinan
haruslah mendapat perhatian dan pembinaan yang utama, supaya kelak akan dapat
melahirkan anak-anak atau generasi yang baik sebagai penerus perjuangan Bangsa
dan Negara di masa mendatang yaitu : Membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Apabila setiap rumah tangga mampu membina anggota keluarganya dengan baik,
maka terwujudlah masyarakat yang baik dan begitu pulalah sebaliknya.2
Dalam pandangan Islam, selain memiliki fungsi sosial, keluarga juga
memiliki fungsi politis dan strategis. Secara sosial, keluarga adalah ikatan terkuat
yang berfungsi sebagai pranata awal pendidikan primer, dengan ayah dan ibu
sebagai sumber pengajaran pertamanya, sekaligus tempat membangun dan
mengembangkan interaksi harmonis untuk meraih ketenangan dan ketentraman
hidup satu sama lain. Secara politis dan strategis, keluarga berfungsi sebagai
tempat yang paling ideal untuk mencetak generasi unggulan, yakni generasi
bertakwa, cerdas dan siap memimpin umat membangun peradaban ideal di masa
2

Sidi Nazar Bakri. Kunci Keutuhan Rumah Tangga, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993)

h.2.

2

depan, sebagaimana telah terbukti berhasil membangun peradaban ideal umat
Islam dimasa lalu hingga umat islam muncul sebagai khoyru ummah.3
Sesungguhnya penghayatan yang benar terhadap hikmah pernikahan ini
mendorong kita untuk berpikir lebih jauh, untuk memperoleh kesucian jiwa,
ketentraman batin, dan keteguhan iman, serta mengantar kita kepada kebahagiaan
dan kedamaian yang dapat menambah rasa syukur kita. Apalagi jika kekuatan kita
bertambah berkat kelahiran putra-putri kita, dan juga bertambahnya kekayaan
yang kita miliki.4
Siaran radio memiliki kelebihan dibanding dengan media massa lain,
seperti media cetak dan televisi. Menurut Onong Uchjana Effendy, kelebihan
siaran radio ialah sifatnya yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta
mengandung daya tarik. Dengan sifatnya yang langsung, maka setiap gagasan
atau sesuatu yang akan disiarkan bisa segera dan langsung dilakukan. Hal ini
berbeda dengan misalnya media cetak yang harus lebih dahulu menulis berita
dengan baik, lalu mencetaknya dan kemudian menyebarkannya. Ini berbeda pula
dengan stasiun televisi yang harus dahulu mengambil gambar sesuatu yang akan
ditayangkan dan menulis naskah beritanya.5
Radio merupakan media produksi yang semata-mata hanya suara,
demikian juga dengan radio Fajri Fm Bogor. Acara Kajian Pagi disampaikan
dengan bahasa Indonesia yang komunikatif, topik bahasan yang ringan dan
praktis, terutama mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Wilayah pedesaaan
3

Hizbut Tahrir Indonesia, Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan Masa
Depan, (Jakarta:Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, 2012) h.46.
4
Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung:
Rosdakarya, 1991) h.8.
5
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat : Kalam Indonesia, 2005), h. 84.

3

dan perkotaan ini sangat berpengaruh pada eksistensi Radio Fajri dalam
melakukan sistem pelayanan terhadap pendengar. Radio Fajri Fm memiliki
berbagai macam acara siaran, salah satunya adalah Kajian Pagi yang disiarkan
setiap hari senin sampai minggu dengan segmen-segmen tertentu. Penulis hanya
memfokuskan Kajian Pagi dengan tema Keluarga Sakinah. Acara tersebut
menyajikan pembahasan dengan tema Keluarga Sakinah secara komprehensif
dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber)
yang berkompeten di bidangnya.
Argumentasi peneliti mengenai radio Fajri 99.3 FM adalah radio yang
menyiarkan materi dakwah (full dakwah) setiap harinya dengan menyajikan
kajian-kajian yang dapat memberikan informasi mengenai dakwah Islam, salah
satu kajian keluarga sakinah yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai
konsep keluarga yang ideal, mengetahui penyebab-penyebab konlik rumah tangga
dan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. Radio merupakan media
informasi yang masih banyak digunakan untuk mencari informasi, meskipun
banyak berkembang media-media lainnya seperti media cetak dan internet, karena
sifat radio langsung sehingga gagasan dapat langsung disiarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih dalam mengenai Program Kajian Pagi yang mengemas tentang
Keluarga Sakinah, yang mudah dipahami dan diambil hikmahnya melalui kajian
wacana yang ditampilkan dalam program tersebut. Dengan demikian untuk
membahas permasalahan di atas maka penulis tuangkan dalam judul “Analisis

4

Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri
99.3 Fm Bogor “ .

B. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis mengkonsentrasikan
penelitiannya tentang analisis wacana yang disampaikan pada materi Kajian Pagi
mengenai konsep keluarga sakinah, dengan alasan bahwa pesan yang disampaikan
sangat penting untuk sarana edukasi yang dapat membangun keluarga islami
dalam masyarakat saat ini, yaitu tentang pentingnya membangun keluarga sakinah
edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang disiarkan langsung setiap hari Jum’at pukul
05.30 - 06.30 WIB yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga yang
merujuk pada teori Van Dijk. Setelah mengacu pada pembatasan masalah diatas,
maka penelitian ini merumuskan pertanyaan :
1. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut teks ?
2. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut kognisi sosial ?
3. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi
menurut konteks sosial ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan

5

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis
diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana wacana konsep Keluarga Sakinah yang
terdapat pada Program Kajian Pagi.
2. Untuk mengetahui Konstruksi Sosial mengenai konsep Keluarga Sakinah

yang terdapat pada Program Kajian Pagi.

b. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian tentang program ini dapat memperdalam studi tentang analisis
wacana. Khususnya tentang kajian analisis wacana pada sebuah program.
Disamping itu, penelitian analisis pada program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ini
juga dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis wacana dan
dapat diaplikasikan dalam analisis lainnya. Sementara itu kajian program ini juga
sebagai penyampaian pesan yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang
bagus dan positif pada khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan dan moral
melalui program media radio.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini daharapkan akan menjadi bahan masukkan bagi pihak
pengelola Radio Fajri 99.3 FM Bogor untuk lebih meningkatkan kualitas dan
kuantitas radio dalam menyiarkan program dakwah. Sebagai tambahan wawasan
bagi para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya dalam mengemas nilainilai islam menjadi informasi yang menarik, serta memanfaatkan media radio
6

sebagai media dakwah yang efektif dan efisien dalam menyiarkan pengetahuan
tentang islam.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi, penulis telah melakukan kajian pustaka
di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil tinjauan
yang dilakukan, penulis menemukan beberapa penelitian yang membahas metode
analisis yang sama, yaitu analisis wacana, tapi dengan objek yang berbeda :
Skripsi Karya Mella Mawaddah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Character Building Pada
Program ESQ For Succes di Metro TV” skripsi ini membahas tentang wacana
Character Building dan yang diteliti adalah skrip pada program ESQ For Succes
di Metro TV. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media yang digunakan
sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini menemukan
bagaimana wacana yang dibangun program ESQ dalam pembangunan karakter.
Skripsi Karya Neneng Hasanah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dengan judul “Analisis Wacana “Human Interest” Pada Acara Kick Andy
di Metro TV (Episode Aa Gym Menjawab). Skripsi ini membahas wacana yang
ada dalam program televisi. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media
yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini
menemukan bagaimana wacana yang dibangun program Kick Andy dalam
fenomena yang sedang terjadi pada Aa Gym mengenai poligami. Skripsi Karya
Lovana

Andayani,

Mahasiswi

Jurusan

Kajian

Manajemen

Komunikasi

7

Universitas Islam Bandung dengan judul “Studi Analisis Wacana Gaya Hidup
“Highclass” dalam Naskah Program Acara Party To Go SE Radio 88.1 Fm
Bandung dengan Pendekatan Van Dijk. Skripsi ini membahas wacana yang ada
dalam program radio, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun
program Party To Go SE Radio dalam Gaya Hidup “Highclass”. Perbedaan
dengan skripsi peneliti adalah adalah subjek dan objek penelitiannya.
Penulis menggunakan beberapa rujukan skripsi terdahulu hanya untuk
mendapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang
diteliti, hal tersebut bertujuan agar tidak adanya kesalahan dalam mengolah data
dan menganalisisnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian terdahulu berbeda. Skripsi lain yang membahas tentang wacana
memiliki objek penelitian yang berbeda. Mereka menggunakan media novel, lagu
dan program televisi,

adapun penelitian pada program radio dan radio yang

berbeda, sedangkan yang membahas tentang “Analisis Wacana Keluarga Sakinah
Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor” di
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis belum menemukan ada
yang meneliti. Oleh karena itu penulis memberanikan diri untuk mengambil judul
tersebut.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada wacana “Keluarga Sakinah” edisi bulan
Mei 2013 pada Program Kajian Pagi. Dan jenis penelitian ini berdasarkan
tujuannya menggunakan jenis penelitian deskriptif secara sistematis, faktual,

8

akurat tentang fakta-fakta dan objek tertentu. Prof. Dr. S. Nasution, MA
mengungkapkan deskriptif, yaitu penggambaran lebih jelas tentang objek yang
menjadi kajian.6 Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis) peneliti
melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta
indikatornya. Penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa
menjelaskan hubungan antar variabel. Dan data deskriptif dapat memberikan
gambaran yang menyeluruh dan komprehensif, serta melakukan eksplorasi lebih
jauh lagi tentang apa isi makna yang terkandung dalam program Kajian Pagi
”Keluarga Sakinah” di Radio Fajri 99.3 FM .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data-data
yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan
yang akan dikaji. Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip Prof. Dr. Syamsir
Salam dalam bukunya Metode Penelitian Sosial, menyatakan bahwa penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati sesuai
dengan obyek penelitiannya.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Tim Produksi
Program Kajian Pagi Radio Fajri 99.3 FM, sedangkan objeknya adalah materi
program Kajian Pagi Keluarga Sakinah berupa rekaman dan transkip edisi bulan
Mei 2013 pada kajian “Keluarga Sakinah”.

6

S. Nasution, Metode Research, (Bandung: Jemmars, 1987), h. 4.

9

Tanggal

TOPIK

1.

10 Mei 2013

Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga

2.

17 Mei 2013

Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga bagian kedua

No

Tabel 1.1 Subjek Penelitian

3. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 01 Mei – 31 Juni 2013 di Radio
Fajri 99.3 FM yang beralamat di Jalan Raya Cimanglid, No 61, Desa Sukamantri,
Kec. Tamansari, Kab. Bogor
4. Tahapan Penelitian
A. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara
Peneliti melakukan teknik wawancara bebas terpimpin. Yaitu peneliti
mempersiapkan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab dengan bebas dan
terbuka baik melalui telepon atau tatap muka langsung (face to face) dengan
Bapak Yusuf S.Pd.I (Departemen Penyiaran dan Periklanan) dan kepada Ustadz
Arifin S.H.I (narasumber) pada program Kajian Pagi. Wawancara ini dilakukan
dengan kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai program Kajian Pagi
“Keluarga Sakinah”, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat terkait
dengan penelitian ini.
b. Observasi

10

Definisi observasi sebagai “pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan
pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism in
situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris”.7 Peneliti melakukan observasi
langsung yakni mendengarkan program Kajian Pagi “Keluarga sakinah” setiap
hari Jum’at dengan menggunakan tape radio atau fasilitas radio di handphone dan
melalui streaming dengan mengakses internet www.fajrifm.com, yang kemudian
dijadikan ke dalam bentuk transkip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu
dalam menganilisisnya.
c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel.8 Dengan
melakukan teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang
relevan serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh
Peneliti. Dalam hal ini, peneliti mendatangi langsung Radio Fajri 99.3 FM untuk
memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Radio Fajri 99.3 FM hingga
data-data program siaran Kajian Pagi “Keluarga Sakinah” berupa rekaman siaran
Kajian Pagi edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang berjudul Penyebab-penyebab
konflik rumah tangga, sebagai alat bantu peneliti yang diperoleh dari pihak
produser materi Radio Fajri 99.3 FM Bogor.
B. Teknik Pengolahan Data

Dari data-data yang dikumpulkan, peneliti memilih data-data yang sesuai
dengan rumusan masalah penelitian, kemudian dianalisis dengan Analisis Wacana
7

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.

8

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 206.

83.

11

model Van Dijk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu
dengan

pelaporan

data

dengan

menerangkan,

memberi

gambaran

dan

mengklasifikasi serta menginterpretasikan data sesuai dengan model Van Dijk,
sehingga diperoleh gambaran tentang Struktur Makro, Struktur Mikro, Konteks
Sosial kemudian disimpulkan.
Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran
program Kajian Pagi yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga
edisi 01 Mei – 31 Mei 2013. Dan setelah data terkumpul, peneliti akan
melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan
secara apa adanya sesuai dengan catatan lapangan penelitian dan kemudian
disimpulkan menjadi data yang valid realibel.
C. Analisis Data

Unit analisis dalam penelitian ini adalah teks dari topik pembahasan dalam
program Kajian Pagi Keluarga Sakinah di Fajri 99.3 FM. Analisis hanya
dilakukan pada level teks saja. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk
memarginalkan

suatu

kelompok,

gagasan

atau

peristiwa

tertentu. Jika

digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :

Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang diangkat
dari suatu teks

12

Super Struktur
Kerangka dari suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan
kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks.

Tabel 1.2

Selanjutnya teknik penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman
penelitian skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.9
F. Kerangka Konsep
Struktur Wacana Van Dijk10

No

Struktur

Hal Yang Diamati

Elemen

Wacana
1

Struktur Makro

Tematik (apa yang dikatakan)

Topik

2

Super Struktur

Skematik (bagaimana pendapat disusun

Skema

dan dirangkai)
3

Struktur Mikro

Semantik (makna yang ingin ditekankan

Latar, detail,

dalam teks berita)

maksud,
praanggapan,

9

Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: CEQDA, 2007),h. 34.
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006),

10

h.228-229

13

nominalisasi
4

Struktur Mikro

Sintaksis (bagaimana pendapat

Bentuk kalimat,

disampaikan)

koherensi, kata
ganti

5

Struktur Mikro

Stilistik (pilihan kata apa yang ingin

Leksikon

dipakai)
6

Struktur Mikro

Retoris (bagaimana dan dengan cara apa

Grafis, metafora,

penekanan yang dilakukan)

ekspresi

Tabel 1.3
1. Tematik
Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu
yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
„menempatkan’ atau „meletakkan’. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah
selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
2. Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan
sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian
dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.
3. Semantik
Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan
oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin
dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah

14

disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal
maupun gramatikal.
4. Sintaksis
Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun =
dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersamasama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis
teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
5. Stilistik
Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya
bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk
menggunakan bahasa sebagai sarana.
6. Retoris
Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau
menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris
mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
ingin disampaikan kepada khalayak.

G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan skripsi ini, maka
penulis membuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut.

15

Penulis memulai dengan BAB I, yaitu pendahuluan, yang menguraikan
latar belakang masalah. Agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian,
kerangka konsep, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan yang merupakan
gambaran umum dalam penulisan skripsi.
Selanjutnya, landasan teoritis penulis tempatkan pada BAB II, yaitu
menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk
menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
buku referensi maupun internet yang menjadi landasan penulisan skripsi ini
diantaranya teori tentang Analisis Wacana Teun Van Dijk, Keluarga Sakinah, dan
Program Radio.
Lebih jauh, gambaran umum Profil Radio Fajri 99.3 FM yaitu membahas
tentang sejarah singkat program kajian pagi, perkembangan Radio Fajri 99.3 FM,
visi dan misi, struktur kepengurusan, program-program radio Fajri. Penulis
tempatkan pada BAB III.
Adapun temuan dan Analisis Data, dari keseluruhan skripsi ini ada pada
BAB IV yang membahas hasil dari temuan data dan analisis data yakni teks
analisis wacana Van Dijk (struktur makro, superstruktur, struktur mikro) konsepsi
konteks sosial, kognisi sosial dan terhadap teks program Kajian Pagi.
Akhirnya BAB V Penutup, yaitu berisi kesimpulan dari penulisan skripsi
dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi penulis.

16

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Analisis wacana dan Teori Teun A. Van Dijk
1. Pengertian Analisis Wacana
Analisis Wacana berasal dari dua kata yakni analisis wacana. Kata analisis
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dalam beberapa pengertian yakni :
a. Kata analisis sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaaan yang sebenarnya
(sebab musabab, duduk perkaranya, dsb)
b. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
c. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.1
Sedangkan istilah wacana secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta
wac/wak/vak, artinya „berkata atau berucap’. Kata tersebut mengalami
perkembangan menjadi wacana . jadi kata wacana dapat diartikan sebagai
perkataan atau tuturan. Istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para

1

DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). Edisi ke-3,

h.43

17

linguis di Indonesia sebagai terjemahan istilah dalam bahasa Inggris discourse.
Kata ini diturunkan dari dis (dan/dalam arah yang berbeda) dan currere (lari).2
Makna istilah di atas berkembang sehingga kemudian memiliki arti
sebagai pertemuan antar bagian yang membentuk satu kepaduan. Analisis wacana
menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah
ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran
linguistik selama ini membatasi penganalisisannya hanya pada soal kalimat, dan
barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada
penganalisisan wacana.3
Dalam buku Alex Sobur dituliskan pengertian wacana menurut Ismail
Muharimin, yakni sebagai kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut
urut-urutan yang teratur dan semestinya, komunikasi buah pikiran, baik lisan
maupun tulisan, yang resmi dan teratur.4
Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu
kesatuan (unity) dan kepaduan (coherence). Alex Sobur berupaya merangkum
pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai
rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal
(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang
koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.5

2

Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, dalam PELLBA,
(Yogyakarta:Kanisius,1993) h.3
3
Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993), h.121
4
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10
5
Ibid., h.11

18

Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat
(rule of use-menurut Winowson).
b. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam
konteks, teks dan situasi (firth).
c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui
interpretasi semantik (beller).
d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak
berbahasa (what is said from wahat is done-menurut Labov).
e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara
fungsional (functional use language-menurut Coulyhard).6
Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana dalam bahasa. Pandangan
pertama diwakili kaum positivism-empiris, menurutnya analisis wacana
menggambarkan tata tuturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Pandangan kedua
disebut sebagai konstruktivisme, yang menempatkan analisis wacana sebagai suatu
analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu.
Pandangan ketiga, disebut sebagai pandangan kritis yang menekankan pada
kontelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna,
dimana bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk
subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.

6

Ibid., h.72

19

Awal perkembangan analisis wacana kritis dikemukakan oleh Van Dijk
(1985), yaitu tahun 1970-an dengan menunjukkan dua kecenderungan.
Kecenderungan pertama, analisis struktural teks atau analisis percakapan menjadi
kajian abstrak dan terlepas dari penggunaan bahasa yang aktual (formal).
Kecenderungan kedua, kajian bahasa dalam konteks sosial mengambil perhatian
pada contoh-contoh penggunaan bahasa dalam komunikasi. Analisis wacana ini
mendapat pengaruh dari teori linguistik kritis, teori kritis Frankfurt, dan teori
pascastrukturalisme yang berkembang di Perancis.7 Dalam hal ini, ada berbagai
varian teori analisis wacana kritis yang dilahirkan oleh para ahli dunia,
diantaranya analisis wacana Michael Foucault, Roger Fowler, dkk., Theo Van
Leeuwen, Sara Mills yang mengedepankan feminisme, dan lainnya.
Riyono Pratiko sebagaimana dikutip Alex Sobur dalam bukunya Analisis
Teks Media menjelaskan bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang
yang mempunyai ikatan dengan ada tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi
dalam tulisan yang disajikannya. Menurutnya, makin baik cara atau pola pikir
seseorang, maka akan terlihat jelas adanya kesatuan dan koherensi itu.8 Alex
Sobur dalam bukunya tersebut menggambarkan wacana dalam berbagai aspek
makna kebahasaan, diantaranya :
a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasangagasan konversasi atau percakapan

7

Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), cet. Ke-1

h.68-69
8

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10

20

b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau
pokok telaah
c. Risalat tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, khotbah.9
Dari berbagai pengertian analisis dan wacana di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa analisis wacana merupakan suatu kegiatan mengkaji dan
menelaah suatu produk komunikasi dari perspektif kebahasaan dengan melihat
teks kemudian dikaitkan dengna ideologi di balik terbentuknya teks tersebut
dengan melihat kognisi dan konteks sosial.
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan
dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model
Teun A. Van Dijk. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana ke
dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial,
(analisis) konteks.10
Menurut Van Dijk, sebagaimana dikutip Eriyanto penelitian atas wacana
tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks atas teks semata, karena teks
hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus diamati, dan harus
dilihat juga bagaimana suatu teks bisa semacam itu.11 Berikut ini kerangka
analisis wacana sesuai dengan model Van Dijk :
a. Teks

9

Ibid., h.10
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006) h.224
11
Ibid., h.221
10

21

Teun A. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk
membaginya dalam tiga tingkatan:
1) Struktur Makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang
dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam
suatu berita.
2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana bagian-bagian teks
tersusun ke dalam berita secara utuh.
3) Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil
dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase
dan gambar.12
Struktur/ elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel . Elemen Wacana Van Dijk13
No.

Struktur

Hal Yang Diamati

Elemen

Tematik (apa yang dikatakan)

Topik (Tema

Wacana
1

Struktur

dalam Program

Makro

Kajian Pagi)
2

Super

Skematik (bagaimana pendapat

Skema

12

Ibid., h.226
Ibid., h.228-229

13

22

3

Struktur

disusun dan dirangkai)

Struktur

Semantik (makna yang ingin

Latar, detail,

Mikro

ditekankan dalam teks berita)

maksud,
praanggapan,
nominalisasi

4

Struktur

Sintaksis (bagaimana pendapat

Bentuk kalimat,

Mikro

disampaikan)

koherensi, kata
ganti

5

6

Struktur

Stilistik (pilihan kata apa yang ingin

Leksiko

Mikro

dipakai)

Struktur

Retoris (bagaimana dan dengan cara

Grafis, metafora,

Mikro

apa penekanan yang dilakukan)

ekspresi

Tabel 2.1
b. Kognisi Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks,
tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu ada
penelitian mengenai kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan,
dalam hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya
dalam membentuk teks dalam karyanya.
Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur
wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan

23

ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka
dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial.
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai
makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial itu penting
dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.14
c. Konteks Sosial
Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada
di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis
wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara besama-sama dalam
suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari
suatu tujuan.
Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran ihwal elemenelemen struktur wacana (teks) tersebut, berikut adalah penjelasan singkat:
1) Tematik
Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu
yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti
„menempatkan’ atau „meletakkan’. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah
selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.

14

Ibid., h.221

24

2) Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan
sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian
dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.15
3) Semantik
Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan
oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin
dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah
disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal
maupun gramatikal.
4) Sintaksis
Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun =
dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersamasama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis
teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.16
5) Stilistik

15

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 76
16
Ibid., h. 80

25

Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya
bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk
menggunakan bahasa sebagai sarana.17
6) Retoris
Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau
menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris
mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
ingin disampaikan kepada khalayak.
B. Keluarga Sakinah
1. Pengertian Keluarga
Dalam bahasa Indonesia, keluarga diartikan dengan bapak, ibu dan anakanaknya.18 Pengertian yang lebih lengkap yaitu keseluruhan penghuni rumah
tangga yang diakibatkan karena hubungan pernikahan yang dilakukan antara
seorang laki-laki dan seorang perempuan atas peasaan yang sama. Pengertian
tersebut berarti mencakup nenek, kakek, mertua adik, kakak dan sebagainya
selama masih memiliki keturunan darah dari orangtuanya terdahulu.
Beberapa keluarga juga mendefinisikan kata keluarga tidak harus hanya
pada hubungan darah saja. Akan tetapi keluarga juga bisa dilahirkan dari sebuah
hubungan yang baik bagi sesamanya. Sebagai contoh keluarga yang menganggap
seorang pembantu dirumahnya juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

17

Ibid., h. 82
Nafis, Fikih Keluarga, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009

18

26

keluarganya, atau seorang pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai
seorang keluarganya. Hal tersebut biasanya sangat ditentukan oleh sikap dan
tingkah laku yang ditunjukan oleh individu-individu itu sendiri.
Membentuk sebuah keluarga sangatlah penting, karena dari sana manusia
akan melanjutkan kehidupannya tidak dengan kesendiriannya/sikap individunya
melainkan sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab lebih terhadap orang
lain yang disebut sebagai keluarga.
Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga
itu mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf
kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di dambakan oleh setiap pasangan
suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah yang berintikan ketentraman,
kedamaian dan ketenangan hidup merupakan harapan dan tujuan hidup dari
sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keluarga sakinah
merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah tangga. Untuk
mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan usaha yang
keras, konsisten dan berkesinambungan.19
Keluarga sendiri merupakan sebuah unit terkecil dalam lapisan masyarakat
yang memiliki legalitas, terutama dimata hukum yang ada di Indonesia karena
sudah diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Kependudukan
dan Keluarga Sejahtera yang berbunyi keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami istri dan anak-anaknya atau
19

Hasan Basri, Keluarga Sakinah; Tinjauan Psikologi dan Agama (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), hlm. 3.

27

ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya yang berada di dalam sebuah
rumah tangga.
2. Pengertian Sakinah
Secara bahasa sakinah berarti ketenangan, kedamaian, dari akar kata sakan
yang berarti menjadi tenang, mereda, hening, tinggal. Ketenangan dan kedamaian
yang terkandung di dalamnya merupakan ketenangan secara khusus, yakni
ketenangan dan kedamaian dari Allah SWT yang berada dalam kalbu.20
Kata sakinah ditemukan dalam al quran sebanyak 6 kali. Kata ini
merupakan antonim dari idtirob (kegoncangan). Kata ini tidak digunakan kecuali
untuk menggambarkan ketenangan dan ketenteraman setelah sebelumnya terjadi
gejolak, apapun latar belakangnya. (Q.S. Al-A’raf 7 : 189). Ayat ini
menginformasikan bahwa keberadaaan seseorang sebagai pasangannya bertujuan
untuk memperoleh ketenangan. Oleh karena itu, ketenangan sebagai tujuan dari
keberadaaan orang lain sebagai pasangannya adalah bersifat rohaniah atau biasa
disebut dengan ketenangan jiwa. Artinya, secara fitrah laki-laki akan merasa
tenang jiwanya dengan kehadiran seorang pendamping di sisinya. Begitupun
dengan perempuan, ia akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran laki-laki
sebagai pendamping atau suaminya.
Sakinah sendiri banyak faktor yang bisa menjadi alat ukurnya. Harta
kekayaan, kedudukan pasangan yang ideal bisa dijadikan alat ukur tersebut.
Namun secara umum, sakinah dalam sebuah keluarga ditentukan dari terciptanya
20

Huston Smith, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996) cet. Ke-3, h. 351

28

rasa bahagia apabila berada dalam rumah. Hal tesebut biasanya tercipta apabila
terjalin komunikasi yang sehat diantara anggota keluarga.21
3. Konsep Keluarga Sakinah
Keluarga sakinah merupakan dambaan bagi seluruh individu yang ingin
membina sebuah keluarga. Karena keluarga yang sakinah akan membawa para
penghuninya kepada sebuah hal yang diidam-idamkan oleh seluruh umat muslim,
yaitu Ridha Allah SWT yang berarti memasuki Surga-Nya dan jauh ari nerakaNya.22
Konsep keluarga sakinah sebenarnya tidak mutlak pada sebuah teori
tertentu saja. Terdapat beberapa hal yang bisa melatarbelakangi timbulnya
keluarga sakinah dalam sebuah rumah tangga. Hal itu disebabkan oleh berbagai
kondisi yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, sehingga aturan