Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gempa bumi merupakan salah satu masalah tersendiri bagi wilayah Indonesia. Setidaknya telah terjadi 245 kali gempa bumi merusak Mag. 5 selama kurun waktu 186 tahun 1821–2007. Banyaknya gempa yang terjadi ini dikarenakan tataan geografi Indonesia yang berada dalam pertemuan sejumlah lempeng tektonik besar yang terus bergerak aktif. Setiap pergerakan lempeng berpotensi menimbulkan gempa bumi. Ada tiga lempeng tektonik utama dunia yang melalui wilayah Indonesia, yakni Lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke arah barat -baratlaut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Samudra India -Benua Australia Indo-Australia yang bergerak ke utara-timurlaut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang relatif diam, namun resultante sistem kinematiknya menunjukkan gerakan ke arah baratdaya dengan kecepatan mencapai 13 cm per tahun. Mengingat begitu rawannya wilayah Indonesia terhadap bencana gempa bumi ini, maka dibuatlah cluster-cluster untuk mengelompokkan daerah - daerah mana saja yang berpotensi besar terhadap bencana ini. Tahap selanjutnya adalah menghitung prediktabilitas periode ulang gempa merusak di daerah tersebut berdasarkan parameter -parameter data gempa merusak yang telah terjadi sebelumnya. Prediksi ini menggunakan perhitungan Metode Analisa Distribusi Weibull. Walaupun metode perhitungan ini tidak bisa memastikan kapan peristiwa gempa bumi merusak itu terjadi, namun masih tetap digunakan oleh berbagai ahli di seluruh dunia. Dalam kegiatan Praktik lapangan ini, pratikan memilih pulau Jawa sebagai sampel daerah dalam menghitung prediktabilats gempa di Indonesia. Karena pada dasarnya daerah manapun, terutama daerah yang rawan terhadap bencana ini, Metode Analisa Distribusi Weibull dapat kita gunakan untuk menghitung periode ulangnya. 2 Memang sampai saat ini belum ada alat canggih yang mampu memprediksi kapan persisnya peristiwa gempa bumi itu terjadi. Namun, dengan mengetahui periode ulang gempa kita dapat menentukan model apa yang tepat untuk konstruksi bangunan dan antisipasi apa saja jika sewaktu - waktu gempa terjadi. Dengan demikian, dapat diambil suatu kebijakan yang tepat, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Berdasarkan pemikiran itulah, maka dalam penelitian ini praktikan mengambil judul “CLUSTERING GEMPA BUMI MERUSAK DI DAERAH JAWA DAN SEKITARNYA”. Penelitian lebih difokuskan lagi pada tiga wilayah yang tersebar di tiga provinsi di pulau Jawa, yakni Sukabumi Jawa Barat, Yogyakarta Jawa Tengan – DI Yogyakarta, dan Surabaya-Malang,-Pasuruan Jawa Timur.

B. Identifikasi Masalah