BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
B. Temuan : Fungsi Manajemen Layanan Kesehatan Pos Sehat Masjid Raya
Al-Musyawarah
2. Perencanaan Planning Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Dalam
Layanan Kesehatan 2.1.
Kelembagaan Pengurus Masjid Raya Al-Musyawarah Perencanaan pengurus Masjid bermula dari ide dan rasa kepedulian
pengurus Masjid akan kesehatan masyarakat fakir miskin, di sisi lain merupakan usaha untuk meredam kegiatan kristenisasi yang dilakukan oleh
pihak Gereja yang berada di Kecamatan Kelapa Gading. Pihak Gereja terus melaksanakan kristenisasi dengan berbagai program program sosial
diantaranya pembagian sembako dan layanan kesehatan gratis, terutama pada masyarakat fakir miskin. Oleh karena itu, pengurus Masjid Raya Al-
Musyawarah tergerak hatinya untuk membuat program layanan kesehatan yang berbentuk Pos Sehat untuk kaum fakir miskin di Kecamatan Kelapa
Gading.
73
Pos Sehat adalah suatu pelayanan kesehatan Masjid Raya Al- Musyawarah yang terbentuk dan operasionalnya dengan kemitraan LKC
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa dan juga Departemen Kesehatan. Konsep Pos Sehat sendiri adalah pemberdayaan kesehatan yang
berakar dari masyarakat, Oleh karena itu, Pos Sehat akan bersufat menyesuaikan diri dengan permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat
73
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 10 Mei 2008.
yang bersangkutan.
74
Pos Sehat terbentuk pada tanggal 12 Januari 2008. Visi dan Misi Pos Sehat yaitu Visinya adalah terwujudnya masyarakat yang sehat, peduli dan
tanggap terhadap masalah kesehatan, menciptakan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas. Misinya
adalah mengatasi akses pelayanan dasar pada kelompok masyarakat yang tidak mampu.
75
Kebijakan dasar Yayasan Masjid Raya Al-Musyawarah didirikan dengan tiga cakupan maksud dan tujuan yaitu bidang sosial, kemanusiaan dan
keagamaan. Untuk mencapai salah satu maksud dan tujuan tersebut, terutama bidang sosial, Yayasan Masjid Raya Al-Musyawarah menjalankan beberapa
kegiatan diantaranya dengan mendirikan Rumah Sakit, Poliklinik, Laboratorium serta hal lain. Sasaran program Pos Sehat yaitu sosial ekonomi
masyarakat miskin dan spasial mengalami hambatan jangkauan baik berupa jarak, biaya, akses pelayanan kesehatan pemerintah.
76
2.2. Sumber Daya Manusia Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
Seluruh pengurus Yayasan Masjid Raya Al-Musyawarah juga merupakan pengurus Pos Sehat. Pengurus Yayasan Masjid Raya Al-Musyawarah dalam
menjalankan Pos Sehat membentuk kader-kader Pos Sehat. Untuk saat ini kader-kader Pos Sehat berasal dari pengurus kesekretariatan Masjid Raya Al-
Musyawarah. Berikut ini pembina, pengawas dan kader-Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
77
74
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
75
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
76
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
77
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Pembina : Bapak H. Jailani Zaen, Bapak H. Syamhudi dan
dan Bapak Drs. H. Djoko Sutojo Rijadi. Pengawas
: Hj. Novi Mulyarani Kader Pos Sehat
: Ustadz. Armawan Yusuf, S.Ag. Ustadz. Mangun Pujono, Lc.
Ustadz. MH. Rukman A. Md. Pos sehat memiliki tenaga kerja yang sedikit, tetapi terampil. Setiap
kader Pos Sehat wajib mengikuti pelatihan yang diadakan oleh LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Republika. Tujuannya untuk
meningkatkan keterampilan kader Pos Sehat dalam pelayanan kesehatan. Melihat respon masyarakat terhadap Pos Sehat, ini terbukti sudah banyak KK
Kepala Keluarga, kurang lebih mencapai 500 yang telah terdaftar menjadi anggota di Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
78
2.3. Kemitraan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
Program Pos Sehat adalah program dengan filosofi kemitraan yang dijalankan oleh LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dan masyarakat.
Berbentuk balai kesehatan gratis yang dikelola masyarakat untuk memberikan pelayanan kiratif dengan pengayaan program promotif dan preventif yang
diberikan bagi masyarakat dhuafa di sekitar Pos Sehat. Pos Sehat menggunakan sistem kepesertaan dan sumber daya dari masyarakat.
79
Pos sehat adalah upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat miskin melalui upaya promotif dan preventif. Melengkapi upaya kuratif yang
terselenggara di LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, Pos Sehat
78
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
79
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
mengambil tempat di wilayah-wilayah di mana terdapat konsentrasi masyarakat miskin yang menjadi anggota LKC Layanan Kesehatan Cuma-
Cuma di Jakarta, Depok, Bogor, Tanggerang dan Bekasi.
80
Pos sehat Masjid Raya Al-Musyawarah sendiri adalah sebuah bentuk program yang dilakukan oleh LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma
Dompet Dhuafa Republika. LKC diresmikan pada tanggal 6 November 2001 oleh Wakil Presiden RI Hamzah Haz. Bentuk pelayanan pertama adalah Gerai
Sehat Ciputat Klinik Gratis, berlokasi di sebuah gedung empat lantai di Komplek Mega Mall Ciputat.
81
Tujuan didirikan Pos Sehat yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umumnya yaitu terwujudnya masyarakat yang sehat, peduli dan tanggap
terhadap masalah kesehatan, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar berkualitas. Sedangkan tujuan khususnya yaitu
mengatasi kesenjangan akses pelayanan kesehatan dasar pada kelompok masyarakat yang tidak mampu, meningkatkan keterampilan sosial masyarakat
dalam mengorganisir diri sendiri, advokasi dan negosiasi, meningkatnya kemauan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan,
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang menimbulkan gangguan kesehatan, terwujudnya masyarakat
yang sehat, peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan, dan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
82
80
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
81
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
82
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Operasionalisasi program Pos Sehat terdiri dari tiga fase,
83
yaitu fase 1satu, fase 2 dua, fase 3 tiga. Fase 1 satu yaitu assessment dan penilaian
kelayakan calon mitra Pos Sehat, assessment dan penilaian kelayakan wilayah, pelibatan masyarakat dalam bentuk rekrutmen kader Pos Sehat, pelatihan awal
materi kepesertaan, manajemen. Koordinasi dengan unit pelayanan kesehatan setempat, launcing.
Fase 2 dua yaitu operasionalisasi program promotif, pendampingan dan pelatihan, monev berkala, keterampilan melakukan pencatatan dan pelaporan
aktifitas Pos Sehat, keterampilan melakukan advokasi untuk pengurusan asuransi masyarakat miskin bagi masyarakat, peningkatan keterampilan dan
pengetahuan pengenalan penyakit di masyarakat, keterampilan penyusunan aktifitas-aktifitas bersifat promotif kesehatan dengan berintergrasi dengan
UKBM Unit Kesehatan Brbasis Masjid. Fase 3 tiga yaitu kemandirian manajemen dan monev berkala. Pos Sehat
dioperasikan oleh kader Pos Sehat yaitu Ustadz. Armawan Yusuf, S.Ag., Ustadz Mangun Pujono, Lc., MH. Rukman A. Md., dan beberapa dokter
diantaranya, dr. Ridho. dr. Bayu, dr. Ahmar Abyadh dibantu dengan relawan dari Masjid Raya Al-Musyawarah.
2.4. Program Kerja Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Untuk Bulan Juli
2008 Program kerja Pos Sehat belum memprogram kegiatannya secara setahun
penuh, tetapi memprogramnya perbulan. Program Pos Sehat meliputi
83
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, sosial, spiritual kepada kaum dhu’afa.
84
Pertama program promotif yang dimaksud dengan program promotif adalah bersifat memajukan atau meningkatkan pelayanan Pos Sehat. Hal ini
meliputi dari berbagai segi yaitu dari segi pelayanan dokter, penyedian obat untuk pasien, mengrekrut anggota Pos Sehat lebih banyak lagi dan menambah
tenaga medis serta hari praktek Pos Sehat.
85
Kedua program preventif, yang dimaksud dengan program preventif adalah pencegahan. Dengan ada Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah,
diharapkan dapat berperan mampu mencegah penyakit yang menimpa kaum dhu’afa.
86
Ketiga program kuratif, yang dimaksud dengan program kuratif adalah menyembuhkan atau mengobati penyakit yang diderita pasien melalui
pelayanan kesehatan Pos Sehat.
87
Keempat program rehabilitatif, yang dimaksud dengan program rehabilitatif sama pengertiannya dengan kuratif yaitu menyembuhkan atau
memperbaiki kondisi si pasien.
88
Kelima program sosial, yang dimaksud dengan program sosial adalah masyarakat fakir miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan di Pos
Sehat.
89
84
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
85
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
86
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
87
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
88
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
89
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Keenam program spiritual, yang dimaksud dengan program spiritual adalah dengan adanya Pos Sehat di Masjid Raya Al-Musyawarah diharapkan
dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa pasien.
90
2.5. Objek Sasaran Pos Sehat
Objek sasaran Pos Sehat adalah kaum dhu’afa dengan ketentuan mengisi form calon anggota Pos Sehat. Pasien mendapat pelayanan kesehatan di Pos
Sehat. Berikut jumlah pasien yang telah mendapatkan layanan kesehatan di Pos Sehat : Jumlah pasien Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah dibulan
Januari sebanyak 50 orang, bulan februari sebanyak 42 orang, bulan maret sebanyak 153 orang dan bulan April sebanyak 130 orang.
91
2.6. Pola Rekrutmen Menjadi Anggota Dhuafa Mendapat Pelayanan
Kesehatan.
92
2.6.1. Kategori : Kategori yang ditetapkan untuk menjadi anggota Pos Sehat
adalah fakir, miskin dan amilin yang terlebih dahulu mengiri form calon anggota Pos Sehat. Lampiran 2.
2.6.2. Survei : Survei yang dilakukan oleh kader Pos Sehat yaitu dengan
meninjau secara langsung ke lapangan dengan berpedoman pada form yang telah diisi oleh calon anggota. Data yang disurvei secara garis
besar yaitu data tentang keluarga, Wawancara dan pengamatan rumah calon anggota Pos Sehat. Setelah itu kader Pos Sehat memberikan nilai
sesuai dengan standar nilai yang ditetapkan oleh Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
90
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
91
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
92
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
2.6.3. Pos Sehat memiliki anggota untuk saat ini kurang lebih 500 KK
Kepala Keluarga. Yang mayoritas anggota Pos Sehat tinggal di Kecamatan Kelapa Gading, namun ada beberapa yang tinggal di luar
dari Kecamatan Kelapa Gading. 2.6.4.
Daftar nama-nama anggota Pos Sehat di catat dibuku anggota dan disimpan di data base. Untuk menjaga keakuratan data anggota. Kader
Pos Sehat menagadakan avaluasi. Tinjauan ulang dan memperbaharui anggota-anggota yang wafat dan pindah rumah. Kemudian nama-nama
yang teridebtifikasi telah wafat dan pindah segera dihapus dari daftar anggota. Nama-nama anggota Pos Sehat dimasukkan dalam bagian
laporan Pos Sehat per bulan. 2.7.
Laporan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
93
Lampiran 3 Pos Sehat dalam menjalankan program Pos Sehat memberikan laporan
perbulan kepada LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, yang meliputi : Daftar hadir dokter atau jumlah hari praktek dokter dalam sebulan, jumlah
kunjungan pasien, jumlah penyakit yang diderita, pasien yang dirujuk, jumlah pemakaian obat, laporan pertambahan anggota Pos Sehat.
2.8. Jenis Pelayanan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
94
Pelayanan kesehatan Masjid Raya Al-Musyawarah dalam bentuk Pos Sehat meliputi, promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, sosial, spiritual.
Tahap penyembuhan pasien adalah sebagai berikut : 1. Jadwal : Hari senin dari pkl 16.00 sd 18.00 oleh dr. Bayu penyakit
umum, hari rabu dari pukul 16.00 sd 18.00 oleh dr. Ridho
93
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
94
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
penyakit umum, dan hari kamis dari pukul 16.00 sd 18.00 oleh dr. Ahmar Abyadh, S.Ppd,M. Kes. penyakit dalam
2. Obat : obat-obat yang banyak terpakai pada bulan Januari sd Maret 2008, yakni :
95
Bulan Januari 2008 : Asam
Mefenamat 500
mg 95
tab Captropil
12,5mg 79
tab Multivitamin tab spt : Cavipleks
71 tab Paracetamol
500mg 66
tab Captopril
25mg 64 tab
Ranitidine 150
mg 60
tab Grisefulvin
125mg 60
tab Antacida
tab 55
tab CTM
51 tab Amoxcillin
41 tab
Antalgin 40
tab Neurodex
tab 37
tab Bulan Februari 2008 :
Paracetamol 500mg
173 tab
Amoxcillin 500mg
100 tab
Captopril 12.5mg
91 tab
Ranitidine 150mg
60 tab
Multivitamin tab seperti : Cavipleks 60 tab
95
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Piroxicam 10
mg 48
tab Captopril
25 mg
45 tab
Ambroxol tab
40 tab
Bulan Maret 2008 : Amoxicillin 500mg
298 tab Alpara
270 tab Paracetamol 500mg
266
Nifedipine 186 tab
Captopril 12.5 mg 179 tab
Neorodex 173 tab
Captopril 25 mg 160 tab
CTM 125 tab
Na diklofenak 104 tab
Multivitamin tab spt : Cavipleks 72 tab
3. Jenis Penyakit yang dilayani oleh Pos Sehat.
96
Tabel 2
96
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
4. Rujukan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
Rujukan yang diberikan Pos Sehat kepada pasien yaitu jika pasien yang menderita penyakit jantung, gigi, katarak, TBC, THT dan penyakit
yang dalam pemeriksaannya membutuhkan pemeriksaan laboratorium. Pasien yang mendapat rujukan ke Rumah Sakit atau ke Puskesmas adalah
pasien yang telah mendapat rujukan dari dokter umum, karena penyakit yang diderita pasien tidak bisa ditangani oleh dokter umum, kemudian
dokter umum membuat resep kepada dokter spesialis penyakit dalam. Apabila dokter penyakit dalam juga tidak bisa menangani si pasien, maka
dokter spesialis penyakit dalam membuat rujukan ke Rumah Sakit atau ke Puskesmas. Biasanya pasien mendapat rujukan ke Rumah Sakit Islam
Sukapura dan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
97
1.9. Sumber Dana Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Sumber dana untuk Pos Sehat didapat dari dana zakat maal jama’ah
Masjid Raya Al-Musyawarah.
98
1.10. Perencanaan Lokasi Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Pos Sehat bertempat di dalam lingkungan Masjid Raya Al-Musyawarah
Kelapa Gading Jakarta Utara. Ruang Pos Sehat cukup besar yaitu dengan panjang 5 lima meter dan lebarnya 4 empat meter, dan dilengkapi dengan
tempat tidur pemeriksaan, meja dokter, etalase untuk menyimpan obat, timbangan, alat pengukur tinggi badan, loker penyimpanan alat-alat Pos Sehat,
westafel, tabung oksigen, dan lain-lainnya.
99
97
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
98
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
99
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
2. Pengorganisasian Organizing Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
Dalam Layanan Kesehatan 2.1.
Pembagian Kerja Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Pengorganisasian Pos Sehat dimulai dari pembagian kerja bagi para kader
Pos Sehat, yang dipimpin oleh Kepala Sekretariat Ustadz Imam Muslih Ramlan, Lc. Yang menerima pasien yaitu Ustadz. Mangun Pujono, Lc., dan
Ustadz MH. Rukman A, Md. Dengan cara pasien mengisi daftar hadir dan mengambil nomor urut pasien. Pemeriksaan pasien dan pemberian resep
dilakukan oleh dokter. Penerima resep obat serta memberikan obat kepada pasien dilakukan oleh Ustadz. Armawan Yusuf, S. Ag.
100
2.2. Penetapan Garis Tanggung Jawab Kepada Kader Pos Sehat
Penetapan garis tanggung jawab kader Pos Sehat untuk saat ini masih dipegang sepenuhnya oleh Kepala Sekretariat Masjid Raya Al-Musyawarah.
Untuk saat ini Pos Sehat belum mempunyai BSO Badan Struktur Organisasi tersendiri. Oleh sebab itu, pos sehat dijalankan secara operasionalnya oleh
Sekretariat.
101
Tanggung jawab dari Kepala Sekretariat Masjid Raya Al-Musyawarah adalah memberikan motivasi, instruksi, koordinasi dan komunikasi, agar
proses pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.
102
2.3. Mempersiapkan Perlengkapan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
100
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
101
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
102
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
Sebelum layanan kesehatan dimulai, kade-kader Pos Sehat harus terlebih dahulu mempersiapkan semua perlengkapan Pos Sehat, seperti : Ruangan Pos
Sehat haruslah bersih dan rapih, kursi untuk menunggu pasien, menyiapkan daftar nama anggota dan nomor urut pasien, alat-alat pemeriksaan untuk
pasien.
103
2.4. Pengaturan Hubungan Kerja Para Kader Pos Sehat Masjid Raya Al-
Musyawarah Pengaturan hubungan kerja para kader Pos Sehat dilakukan dengan cara
menjalin komunikasi antar kader Pos Sehat dengan dokter. Dengan adanya komunikasi yang baik antara Kepala Sekretariat, kader Pos Sehat dan dokter,
maka akan tercipta suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien bagi pasien.
104
3. Penggerakan Actuating Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Dalam
Layanan Kesehatan Tim dokter jaga Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah diperoleh dari
LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Untuk saat ini ada tiga orang dokter yang praktek di Pos Sehat, yaitu :
105
Tabel 3
Hari Jam Praktek
Kategori Dokter Jaga
Keterangan Senin
16.00 sd 18.00 Umum
dr. Bayu Pasien datang
langsung Rabu
16.00 sd 18.00 Umum
dr. Ridho Pasien datang
langsung
103
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
104
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
105
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Kamis 16.00 sd
18.00 Spesialis
Penyakit Dalam
dr. Ahmar Abyadh, SpPD
Pasien datang langsung setelah
direkomendasikan oleh dokter umum
Saat ini Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah memiliki kader tiga orang yaitu :
106
Kader Pos Sehat : Ustadz. Armawan Yusuf, S. Ag.
Ustadz. Mangun Pujono, Lc. Ustadz. MH. Rukman A. Md.
Pasien yang datang harus sudah menjadi anggota Pos Sehat. Sebelum pasien di periksa, pasien harus menunjukkan kartu anggota Pos Sehat kepada
kader Pos Sehat yang bertugas sebagai penerima pasien. Kemudian pasien mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor antrian pasien.
107
Berikut ini Alur Layanan Pasien :
106
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
107
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
3
1 2
4
5
Pemerikasaan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : Pasien datang, lalu menunggu di ruang tunggu untuk mendaftar dan mengambil nomor urut.
Kemudian pasien langsung menuju ke ruangan dokter. Di ruang dokter, dokter menanyakan keluhan yang dirasakan pasien, lalu dilakukan pemeriksaan
dokter, kemudian dokter mengambil kesimpulan penyakit yang diderita pasien, selanjutnya pasien diberikan resep, kemudian pasien menuju
kepenerima resep. Terakhir yaitu pengambilan obat. Apabila ada pasien yang tidak bisa di obati dan memerlukan peralatan khusus, maka dokter spesialis
penyakit dalam membuat rujukan ke Rumah Sakit dan Puskesmas yang telah bekerjasama dengan Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah.
108
Pos sehat dapat berjalan dengan baik, ini tidak terlepas dari Kepala Sekretariat yang menerapkan motivasi, instruksi, koordinasi yang baik dengan
para kader dan dokter Pos Sehat. Tugas pokok dan fungsi masing-masing kader dan dokter Pos Sehat berjalan dengan baik, dikarenakan adanya
kerjasama internal yang baik. Kemudian adanya kesamaan presepsi tentang
108
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
Ruang Tunggu
Penerima Pendaftaran Pasien
Dokter
Pasien Penerima
Resep
Pasien dapat obat
kerja, bahwa bekerja dalam hal positif yang dilakukan secara bersama-sama dapat mewujudkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
109
Dengan adanya kesamaan persepsi kerja, para pengurus Pos Sehat dapat termotivasi untuk melakukan kegiatan yang lebih besar dalam hal pelayanan
kesehatan untuk kaum dhuafa. Yang melatarbelakangi semua itu, para pengurus Pos Sehat mempunyai nilaiideology yang kuat, dengan menilai
semua pekerjaan di Pos Sehat merupakan suatu ibadah, pelayanan, kepedulian terhadap sesame manusia khususnya kaum dhuafa. Semua kegiatan Pos Sehat
tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi yang baik antara Kepala Sekretariat, pasien, kader Pos Sehat, dokter dan LKC Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma. Baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal.
110
4. Pengawasan Controlling Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah Dalam
Layanan Kesehatan 4.1.
Monitor Monitoring Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah. Kepala Sekretariat mempunyai tugas yaitu motivasi, instruksi, koordinasi
dan komunikasi kepada kader dan dokter Pos Sehat, agar layanan kesehatan Pos Sehat dapat efektif dan efisien. Begitu pila pengawasan yang dilakukan
oleh LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma kepada Pos Sehat, agar layanan kesehatan yang diterapkan sesuai dengan perencanaan.
111
4.2. Evaluasi Pos Sehat Masjid Raya Al-Musyawarah
Evaluasi Pos Sehat dibagi menjadi tiga yaitu evaluasi awal, evaluasi proses, evaluasi akhir.
112
109
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
110
Wawancara Pribadi dengan Armawan Yusuf, Jakarta, 13 Mei 2008.
111
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
112
Wawancara Pribadi dengan Imam Muslih Ramlan, Jakarta, 12 Mei 2008.
4.2.1. Evaluasi Awal
: Evaluasi awal ini dilakukan sebagai langkah awal persiapan pelaksanaan layanan kesehatan di Pos Sehat.
Menganalisa apa-apa saja yang diperlukan Pos Sehat dalam layanan kesehatan, mulai dari ruangan Pos Sehat, daftar nama-nama anggota Pos
Sehat, peralatan yang diperlukan dan obat untuk pasien. 4.2.2.
Evaluasi Proses : Evaluasi proses ini dilakukan pada saat
dilaksanakan layanan kesehatan, yang dilakukan oleh Kepala Sekretariat Masjid Raya Al-Musyawarah. Dengan tujuan agar kader-kader Pos Sehat
dapat berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 4.2.3.
Evaluasi Akhir : Evaluasi akhir ini dilakukan pada saat
semua pelaksanaan layanan kesehatan telah selesai. Evaluasi akhir ini berbentuk laporan dari kader Pos Sehat yang ditujukan kepada Yayasan
Masjid Raya Al-Musyawarah dan LKC Layanan Kesehatan Cuma- Cuma. Laporannya meliputi : nama-nama pasien yang berobat maupun
yang mendapat rujukan dari Pos Sehat, jenis penyakit yang diderita pasien, obat apa saja yang telah diberikan kepada pasien, serta obat apa
saja yang dibutuhkan oleh Pos Sehat.
C. Analisis : Analisis Fungsi Manajemen Layanan Kesehatan Pos Sehat