Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya Allah swt. menciptakan makhluk yang bernama manusia hanya terdiri dari dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan. Adanya pasangan laki- laki dan perempuan merupakan proses awal penciptaan keturunan anak manusia yang untuk selanjutnya menyebar dimuka bumi ini sebagai khalifahfil ardh. Akan tetapi di samping kedua jenis kelamin laki-laki dan perempuan tersebut, ada jenis yang terletak antara kedua jenis yang sangat berlawanan, yaitu yang dikalangan fukaha dikenal dengan sebutan Khunsa. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam al-Quran :                         … Artinya: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur. Maka ketahuilah sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes muni, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna … Al-Hajj 22:5 Dari ayat di atas, tersirat bahwa proses kejadian manusia kemungkinan ada yang mengalami ketidaksempurnaan kejadiannya. Ketidaksempumaan pertumbuhan dalam proses kejadian manusia ini di antaranya menimbulkan kelainan kelamin, baik dan segi fisik maupun psikis kejiwaan yang dikenal dengan sebutan banci atau waria, atau d ikalangan fukaha dinamakan Khunsa. Setiap insan seharusnya mempunyai alat kelamin yang jelas, bila tidak berkelamin laki-laki berarti berkelamin perempuan. Kejelasan jenis kelamin seseorang akan mempertegas status hukumnya. 1 Oleh karena itu, keadaan dua jenis kelamin pada seseorang atau bahkan sama sekaii tidak ada, keadaan ini membingungkan karena tidak ada kejelasan. 2 Dalam ilmu kedokteran, banci waria diistilahkan dengan Hermaphrodite. Namun demikian, dalam ilmu kedokteran tidak hanya mengenal istilah hermaphrodite saja, tetapi ada pula banci waria dengan sebutan transeksual 3 Ilmu pengetahuan kedokteran dewasa ini sudah sedemikian majunya, penernuan demi penemuan banyak bermunculan hingga yang dulu dianggap mustahil sekarang tidak lagi dan dianggap sudah lazim. Sedemikian pesat kemajuan di bidang kedokteran, telah banyak kesuksesan yang diperolehnya. Sehingga hampir semua persoalan kedokteran dewasa ini bisa diatasi. Namun demikian, persoalannya tidak selesai disitu saja kemajuan-kemajuan di bidang kedokteran, di samping banyak memberikan kemaslahatan, juga akan menimbulkan persoalan-persoalan barn dalam hukum Islam. Misalnya operasi kelamin yang banyak terjadi sekarang ini. Perbuatan tersebut akan memberikan 1 Muhammad Ali ash-Shabuni, Pembagian Waris menurm Islam, Jakarta. Gema Insani Press, cet , h. 160 2 Ibid, h. 161 3 Naek L. Tobing, Traivksual, MATRA, No. 55 Februari, 1991, h. 80 dampak bagi orang yang melakukannya, baik itu berupa kemaslahatan maupun kemudaratan yang akan ditimbulkannya. Gejala ketidakpuasan seseorang pada jenis kelamin yang dimilikinya karena merasa memiliki seksualitas yang berlawanan. Ketidakpuasan ini diwujudkan dengan berbagai cara, misalnya mengubah eara berjalan, berbieara, dan berpakaian serta memakai perhiasan dan make-up, bahkan ada yang mengoperasi kelaminnya. 4 Para penderita Hermaphrodite maupun transeksual, dengan memanfaatkan keeanggihan ilmu kedokteran, telah banyak di antara mereka yang melakukan operasi ganti kelamin. Pergantian kelamin ini tentu membawa dampak kepada hukum perkawinan dan kewarisan mereka. Dari permasalahan tersebut di atas, skripsi mi diberi judul OPRRASI PENYEMPURNAAN DAN PENGGANTIAN ALAT KELAMIN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP STATUS PERKAWINAN DAN KEWARISANN YA.

B. Penibatasan dan Periimusan Masalah