Kaitan operasi alat kelamin dengan transeksual dan waria

kelaminnya, malah ia ingin memotong atau mengganti kelaminnya dengan alat kelamin yang sesuai dengan jiwanya. 27 Waria banci kejiwaan merupakan seseorang yang memiliki alat kelamin yang sempurna tetapi beriawanan dengan jiwanya. Jenis waria mi terbagi atas tiga kelompok. Pertama, homosek yaitu seseorang yang memiliki alat kelamin sempurna tetapi ia lebih menyukai sesama jenisnya. Kedua, tranvestite yaitu seseorang yang mempunyai alat kelamin yang sempurna tetapi ia lebih suka memakai pakaian lawan jenisnya untuk membangkitkan naisu seknya. Ketiga, transeksual yaitu seseorang yang mempunya alat kelamin sempurna tetapi ia membenci alat kelamin yang dimilikinya.

C. Kaitan operasi alat kelamin dengan transeksual dan waria

Operasi kelamin yang dilakukan terhadap waria yang mempunyai dua macam sifat, yaitu operasi rehahililalij terhadap organ yang kurang sempurna dan operasi pengubahanpengantian kelamin. Apabiia si fat keleiakiaannya lebih dominan, yakni berdasarkan laporan dari dokter yang ahli dan terpercaya melalui analisis medis dan pengamatan kromosom sel darah putih, maka diperbolehkan untuk melakukan operasi guna 27 M.I. Ali Mansyur dan Noer Iskandar Al-Barsany, Waria dan Pengubahan Kelamin, Yogyakarta: CV. Murcahaya, 1981, h. 10 mengganti kelaminnya menjadi laki-laki. jika sifat kewanitaannya lebih dominan, maka dibolehkan untuk dilakukan operasi agar diubah menjadi wanita. 28 Kartini Kartono mengatakan bahwa operasi dalam mengubah jenis kelamin pria menjadi wanita lebih mudah daripada mengubah wanita menjadi pria karena penis artificialbuatan itu tidak bias berfungsi. 29 Operasi rehabilitative terhadap organ yang kurang sempurna haruslah berpegangan pada aspek anatomi yaitu kromisom dan gonad. Menurut Wildan Yatim, dosen Biologi Fakultas Kedokteran Unversitas Padjajaran Bandung, seorang waria yang menjalani operasi penyempurnaan kelamin rehabilitative harus dinyatakan statusnya terlebih dahulu berdasarkan kepada susunan kromosom dan gonad. Jika gonad adalah testis dan ada kromosom Y dalam sel, status orang tersebut harus dinyatakan sebagai pria. Jika tidak ada testis dan kromosom Y, status orang tersebut dinyatakan sebagai wanita. 30 Seorang manusia mengandung 46 kromosom, yaitu benang-benang halus dalam intisel. Tiap kromosom mengandung ribuan gen yang merupakan satuan bahan sifat keturunan. Diantara kromosom itu ada dua helai yang berperan dalam menentukan jenis kelamin, sehingga disebut kromosom jenis kelamin, yaitu X dan Y. wanita memiliki kromosom X XX, dan pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y XY. 28 M. Manshur, Fiqih orang sakit, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003 cet. Ke-1, h. 201 29 Marzuku Umar Sa’abah, loc. cit 30 Wildan Yatim, Penyempurna Kelamin Seyogyanya berdasarkan Aspek Anatomi, Kompas Jakarta, 18 Oktober 1989, h. 10 Kedua kromosom kelamin mempunyai dua iengan, yangjika digandengkan, satu lengan sama panjang antara keduanya dan kandungan gennya juga sama. Lengan satu lagi pada kromosom Y jauh lebih pendek, dan kandungan gennya. pun berbeda. Menurut penelitian pada bagian ujung lengan pendek kromosom Y itulah terkandung gen penumbuhan buah pelir yang disebut testis determining factorTDF. Jika dalam sel-sel calon gonad janin ada kromosom Y, ealon gonad ini tumbuh menjadi buah pelir testis. Testis janin mi akan memproduksi dua macam hormon, yaitu androgen lesiosieron, yang mendorong pertumbuhan bakal saluran kelamin menjadi saluran buah pelir, kelenjar mani, dan kelamin luar pria, dan sejenis hormon dari senyawa glikoprotein yang berperan sebaga: penekan pertumbuhan jaringan calon saluran menjadi saluran telur, rahim dan kelamir luar wanita. Jika kromosom Y tidak ada, calon gonad tumbuh menjadi indung telur {ovarium, disusul dengan tumbuh saluran kelamin dari calon saluran, serta kelamin luar. Jelaslah kehadiran kromosom Y dan satu testis, merupakan petunjuk utama menetapkan status sex seseorang. Karena itu tindakan operasi harus bertujuan untuk lebih sempurna aktifitas sebagaimana digariskan oleh susunan kromosom dan gonad tadi. 31 Operasi pengubahanpergantian kelamin ini biasanya dilakukan oleh kalangan transeksual. Bagi kalangan transeksual, sebagian dari mereka 31 Ibid sebenarnya tidak mempunyai masalah anatomic maupun fisiologik, mereka umumnya memiliki kelenjar prostat normal, testis normal dan penis yang normal pula. Mereka juga dapat melakukan senggarna, seperti layaknya laki-laki normal. Faktor psikologi banyak ditudmg sebagai penyebabnya, mereka tidak saja menginginkan agar alat keaminnya diganti dengan jenis kelamin lain, tetapi juga sangat yakin bahwa jenis alat kelamin yang dibawanya sejak lahir ltu merupakan kesalahan. Kenyataan menunjukan bahwa ada sebagian penderita transeksual yang tak segan-segan memotong pemsriva sendiri untuk mendukung keinginannya bahkan tak sedikit dari mereka yang melakukan bunuh diri. Secara logika bila penyebabnya adalah masalah psikologis maka pengobatan pun sudah barang tentu dengan pengobatan psikologis puia. Tetapi pada kenyataannya masalah pengobatan mi tidak segampang yang diduga orang. Untuk menyembuhkan kelainan ini, yang sangat menentukan adalah motivasi atau kemauan dari si penderita itu sendiri untuk disemhuhkan. Inilah keunikan dari penyakit psikis yang berlainan dengan penyakit fisik, dimana sering si penderita tidak ingin disembuhkan. Alternatif lain yang mungkin dan banyak diminati oleh penderita transeksual adalah operasi penggantianpengubahan kelamin. Tentu saja dengan persyaratan yang sangat ketat. Para dokter yang melakukan operasi penggantianpengubahan kelamin seseorang dari jenis waria transeksual adalah berdasarkan faktor-faktor yang memungkinkan dapat dilakukan operasi tersebut. Tidak semua orang yang ingin melakukan operasi diterima permintaannya dan dilaksanakan, tetapi mereka mempertimbangkan dan meneliti beberapa kemungkinan, yang antara lain: 1. Evaluasi psikiatri yang luas dan mendalam, dengan dilakukan percobaan kearah psikoterapi yang teratur. Andaikata psikoterapi yang teratur ini tidak memenuhi sasarannya dan gagal, maka harus kearah tindakan operatif dengan mengingat beberapa syarat dasar terpenuhi lebih dahulu. 2. Pasien harus terbukti bermotivasi kuat dan secara psikopatologik tidak menunjukkan tanda-tanda kea rah psikosa. 3. Terapi hormonal, terapi menghilangkan rambut, penampakan sebagai wanita apabila ingin merubah kelaminnya sebagai wanita dan pembedahan kosmetik non genital lainnya perlu dijalankan. 4. Hidpu sebagai wanita perlu dilaksanakan sebagai percobaan yang cukup lama sedikit-dikitnya dua tahun. 5. Evaluasi ulang oleh psikiater dilakukan, dengan mengingat pula hal-hal yang terjadi selama ia hidup sebagai wanita. Apabila syarat-syarat nomor satu sampai nomor lima itu membenarkan motivasi yang tetap sama kuat, maka dapat dirundingkan oleh suatu panitia dokter ahli, apakah tindakan pembedaha dapat dipertimbangkan sebagai langkah berikutnya. 32 Adapun teknik pelaksanaan pengubahan kelamin pada transeksual adalah sebagai berikut: 32 Kusumanto Setyonegoro, Transeksual Ditinjau dari Segi Psikiatri, Jakarta: Dep. Kehakiman RI, 1974, h. 9 Pada transeksual wanita ke laki-laki Female to male, tindakan operaif yang dilakukan terdiri atas; pemberian hormon endrogen selama beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk mengubah volume suara menjadi suara laki-laki, menumbuhkan rambut pada wajah, rambut pada dada dan anggota tubuh lainnya, membuang buah dada dengan meninggakan puling susu, membuang rahim dan indung telur melalui sayatan lewat dinding perut, membuang penis artificial tiruan dari kulit dinding perut bagian bawah yang dalamnya diisi jaringan lemak, membuat kantung buah pelir tinian dari jaringan bekas Inhium dan kemudian mengisinya dengan testis tiruan. Pada transeksual dari laki-laki ke wanita male to famale, tindakan operasi yang dilakukan terdiri atas; pemberian hormone estrogen selama beberapa bulan sampai beberapa tahun, melakukan operasi plasfik untuk membesarkan buah dada, membuat vagina tiruan dengan melakukan pengirisan kulit di depan dubur. Membuang bagian dalam dari penis dan kemudian kulit dari penis dimasukan ke dalam irisan tadi untuk membentuk liang senggama tiruan, membuang testis, membuat labium dari bckas knit kantung testis, membuang johm dan membuang rambut-rarnbut pada tubuh dengan eektroosis. 33 Dan pada operasi ini , penis dzakar dan scrotum buah dzakar atau buah peir serta testis tempat produksi spcrma dibuang. Sedangkan kulit scrotan digunakan untuk 33 Transeksual dan Operasi Kelamin, Kompas, Jakarta, 8 April 1990, h.4 menutup liang vagina, dan untuk pembuatan clitoris klentit, diambil sebagian dari penis yang telah terbuang tadi. 34 Pengubahan kelamin memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan psikologis seseorang, sebagian orang merasa bahagia dan tenang jiwanya setelah menjalani operasi, tapi ada juga orang yang ingin kembai ke identitas sebelumnya, kalau ia perempuan berubah menjadi laki-laki setelah operasi, ia ingin kembali menjadi perempuan lagi dan sebaliknya, sesuai dengan pernyataan Prof. Dr. Kusumanto Setyonegoro: Di pihak lain harus diakui pasien akan merasa dirinya lebih ringan dan bahagia apabia sudah dirubah identitas sexnya. Demikian juga rasa depresi dan gejala psikologik lain mungkin diringankan karenanya, tetapi peru diperhatikan bahwa ada golongan lain yang tidak akan maju keadaan ernosionalnya; mereka tetap depresi, tetapi ingin membunuh diri, dan ada juga yang masuk dunia prostitusi serta hiburan Iain yang disangsikan legalitas dan kedudukannya, dan akhirnya ada individu yang ingin kembali lagi keidentitas yang dahulu kalau wanita menjadi pria karena operasi, sekarang ingin kembali menjadi wanita dan sebaliknya. 35 Jelasah bahwa operasi pengubahan kelamin belum tentu menjamin kepuasan dan ketenangan jiwa seseorang, karena «ida juga yang ingin kembali 34 M Mahjuddin, Masaiu Fiqhiyah berbagai kasusyang dihadapi hukum islam masa kini, Jakarta: kalam mulia, 2003, cet ke- 4, h. 18 35 Kusumanto Setyonegoro, op. cit, h.8 kepada keadaan semula, malah ada juga yang ingin membunuh diri setelah menjalani operasi pengubahan kelamin dan ada orang yang tetap depresi.

BAB III PAN DANG AN HUKUM ISLAM TENTANG OPERASI PENGGANTIAN