panjang yang bersifat tetap, dan merupakan satu-satunya tanda identifikasi paket. Label digunakan untuk proses forwarding.
Gambar 2.2 Format header MPLS Wastuwibowo, 2003:8.
2.4.1 Konsep Dasar MPLS
Prinsip kerja MPLS ialah menggabungkan kecepatan switching pada layer 2 data link dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3
networking. Cara kerjanya adalah dengan menyelipkan label diantara header layer
2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan. Label dihasilkan oleh Label- Switching Router
LSR dimana bertindak sebagai penghubung jaringan MPLS dengan jaringan luar. Label berisi informasi tujuan node selanjutnya, kemana
paket harus dikirim. Kemudian paket diteruskan ke node berikutnya, di node ini label paket akan dilepas dan diberi label yang baru yang berisi tujuan berikutnya.
Paket-paket diteruskan dalam path yang disebut Label Switching Path LSP. Berikut ini adalah komponen MPLS :
1. FEC : Sekumpulan paket yang diperlakukan secara setara oleh router, dalam hal persamaan tujuan selajutnnya, paket-paket tersebut akan dikirim
ke hop-selajutnya.
2. MPLS node: node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini sebagai protokol yang mengontrol, yang akan meneruskan paket berdasarkan label.
3. MPLS label: merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLS header. 4. Label Switched Path LSP: Merupakan jalur yang melalui satu atau
serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain.
5. Label Switching Router: MPLS node yang mampu meneruskan paket- paket layer-3.
6. MPLS Edge Node atau Label Edge Router LER: MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada diluar
MPLS domain. 7. MPLS Egress Node: MPLS node yang mengatur trafik saat meninggalkan
MPLS domain. 8. MPLS ingress Node: MPLS node yang mengatur trafik saat akan
memasuki MPLS domain. Dalam hal ini, yang diterapkan oleh peneliti adalah semua komponen
MPLS yang tersedia.
2.4.2 Mekanisme MPLS
Berikut adalah elemen-elemen kunci operasinya Stalling, 2009: 1. Sebelum pengarahan dan pengiriman paket-paket di FEC, suatu jalan yang
melalui network yang lebih dikenal sebagai Label Switched Path LSP harus didefinisikan dan parameter QoS selama rute itu harus dibuat.
Parameter QoS menentukan 1 seberapa banyak sumber daya yang harus dipakai untuk pergi ke rute itu, dan 2 aturan queing discarding aturan
menunggu dan membuang apa yang harus dibuat di setiap LSR untuk paket-paket di FEC ini. Untuk menyelesaikan kedua tugas ini, dua
protokol digunakan untuk menukar informasi penting diantara router: a. Interior routing protocol, seperti OSPF, digunakan untuk menukar
penyampaian dan informasi router b. Label harus ditetapkan kepada paket-paket data untuk FEC khusus.
Suatu operator jaringan bisa menentukan explicit routes secara manual dan menentukan nilai label yang sesuai. Alternatifnya, protokol
digunakan untuk mendeterminasikan rute dan membuat nilai label diantara LSR yang berdekatan.
2. Sebuah paket memasuki domain MPLS melalui ujung “ingress” LSR dimana akan diproses untuk mendeterminasi lapisan jaringan mana yang
dibutuhkannya, mendefinisikan QoSnya. LSR menunjuk paket ini untuk FEC yang khusus, dan maka LSP khusus, menambahkan label yang sesuai
kepada paket, dan mengirim paket tersebut. Jika tidak ada LSP yang hidup ketika itu, ujung LSR harus bekerjasama dengan LSR-LSR yang lain untuk
menentukan LSP yang baru. 3. Diantara domain MPLS, setiap LSR menerima paket, kemudian:
a. Membuang label yang datang dan melampirkan label yang sesuai kepada paket.
b. Mengirim paket ke LSR yang berikutnya disepanjang LSP
4. Ujung egress LSR mencopot label, membaca kepala paket IP, dan mengirim paket tersebut ke tujuan akhir.
Gambar 2.3 Operasi MPLS. Popa, 2007 Beberapa kunci fitur operasi MPLS dapat diperhatikan pada Gambar 2.2 :
1. Suatu domain MPLS terdiri dari satu set ruter yang memungkinkan MPLS bersebelahan, atau berkoneksi. Lalu lintas dapat masuk atau keluar
domain dari ujung jaringan yang berkoneksi secara langsung. Lalu lintas juga dapat masuk dari ruter sederhana yang berkoneksi ke sebagian
internet yang tidak menggunakan MPLS. 2. FEC untuk satu paket dapat ditentukan oleh satu atau lebih parameter,
seperti yang telah ditentukan khusus oleh pengatur jaringan. Diantara
parameter yang memungkinkan: Source or destination IP addresses atau IP network addresses
, Source atau destination port numbers, IP Protocol ID
, Differentiated services codepoint, Ipv6 flow label. 3. Pengiriman paket dicapai dengan melakukan melihat dengan metode
sederhana di predifined tabel yang mempetakan nilai label ke “next-hop” addresses
. 4. Per-Hop Behavior PHB yang spesifik dapat didefinisikan di suatu LSR
untuk FEC yang telah diberikan. PHB mendefinisikan prioritas antrian paket untuk FEC tersebut dan aturan pembuangan the discard policy.
5. Paket-paket yang dikirim diantara ujung yang sama mungkin milik FEC- FEC yang berbeda. Maka, mereka akan dilabel berbeda, akan mengalami
PHB yang berbeda di setiap LSR, dan akan mengikuti jalan yang berbeda di jaringan.
2.5 Sistem Operasi