2.8 eXtended Markup Language XML
XML adalah: “The first and most important point about XML is that it’s not a language itself. Rather, it’s a metalanguage used for constructing other
languages or vocabularies. XML describes the rules for how to create these vocabularies. Each language is likely to be different, but all use tags to mark up
content. The choice of tag names and their structures are flexible, and it’s common for groups to agree on standard XML vocabularies so that they can
share information.” Jacobs, 2006:2, bila diterjemahkan: “poin yang pertama dan
paling penting tentang XML adalah bahwa XML itu sendiri bukanlah sebuah bahasa pemrograman. XML adalah sebuah bahasa-meta, yang digunakan untuk
membangun bahasa lainnya atau sebuah kamus. XML mendeskripsikan aturan- aturan tentang bagaimana membuat kamus tersebut. Setiap bahasa berbeda-beda,
tetapi semuanya digunakan untuk me-mark up konten. Pilihan dari tag-nama dan strukturnya flesksibel, dan hal ini berlaku untuk semua kelompok yang
menyetujui standar penulisan kamus XML, sehingga dapat membagi informasi
satu sama lain.
Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi agar file XML dapat dibaca oleh browser
: a. Setiap file XML, harus ditulis di atas tag root :
?xml version=1.0 encoding=iso-8859-1?. b. Setiap file HTML harus memiliki tag header:
?xml version=1.0 encoding=iso-8859-1?
doctype html public -W3CDTD XHTML 1.1EN http:www.w3.orgTRxhtml11DTDxhtml11-transitional.dtd
html xmlns=http:www.w3.org1999xhtml version=-W3CDTD XHTML 1.1EN xml:lang=en
2.10 Metode Pengembangan Sistem
Berdasarkan referensi dari sejumlah definisi tentang model pengembangan sistem yang ada, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan OSSDP sebagai
metode pengembangan sistemnya. Hal ini disebabkan oleh tahapan yang ada pada model pengembangan sistem ini dapat merepresentasikan apa yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Gambar 2.4 adalah gambaran ilustrasinya:
Gambar 2.5 Model Pengembangan Sistem OSSDP Weinberg, 2005.
FOSSD is a relatively new way for building and deploying large software systems on a global basis, and differs in many interesting ways from the principles
and practices traditionally advocated for software engineering Scacchi, 2005:1.
Secara relatif,
open-source software development process OSSDP adalah
jalan baru untuk membangun dan menyebarkan perangkat lunak skala besar dalam basis global, dan menawarkan dalam beberapa cara yang menarik perhatian dari
pihak-pihak yang berkepentingan dalam rekayasa perangkat lunak. Pada OSSDP terdapat area pengguna dan area komunitas pengembang, hal ini membuat seluruh
proses dalam OSSDP melibatkan kedua pihak pengguna dan pengembang perangkat lunak sehingga membuat proses pengembangan perangkat lunak
berbasis open-source melibatkan beberapa pihak.
2.10.1 Requirements
Tahap reqiurements atau tahap kebutuhan adalah tahapan dimana pihak pengembang dan pengguna saling berinteraksi pada tahap awal untuk menginisiasi
proyek dengan mendefinisikan kebutuhan.
2.10.2 Design
Tahap design
atau tahap perancangan adalah tahapan dimana pihak pengembang merancang sesuai parameter-parameter berdasarkan requirement,
menentukan tahapan penerapan dan juga parameter pengujian.
2.10.3 Implementation
Tahap implementation atau tahap penerapan adalah tahapan dimana dimulainya proses penerapan rancangan.
2.10.4 Test Integration
Tahap test
atau tahap pengujian adalah tahapan dimana dilakukannya pengujian terhadap hasil penerapan yang didasarkan parameter pengujian yang
telah dibuat pada tahap perancangan.
2.10.5 Deployment
Tahap deployment atau tahap kebutuhan adalah tahapan dimana pengembang melakukan penyebaran hasil penerapan, yang bertujuan
mendapatkan respon dari pengguna.
2.10.6 Maintenance
Tahap maintenance atau tahap pemeliharaan adalah tahapan dimana dilakukannya perubahan-perubahan yang diperlukan yang sesuai dengan
kebutuhan. Pada dasarnya, penelitian yang dilakukan oleh penulis hanya sampai pada
tahap pengujian.
2.11 Studi Literatur Sejenis
Untuk mendukung penelitian ini, penulis melakukan studi literatur sejenis,
yang ditampilkan pada tabel 2.1, yaitu :
Tabel 2.1 Studi literater sejenis.
No. Nama Penelitian
Basis Sistem Operasi Versi
Kernel Antarmuka
Jaringan LAN
1. Ahmad
Ghozali Remastering+Fungsi
MPLS Fedora 7
2.6.22.5 default
MPLS command-line Ya
UIN Jakarta CLI
2. Achmad
Syafaat Remastering Fedora 2 2.6 Grafis+CLI
Tidak STMIK
Bandung 3.
Candra Adi Putra LFS+Java
tools Slackware 2.6 Grafis+CLI
Tidak STMIK
AKAKOM Jogja
4. Heru
Suntopo, dkk Remasterring+Fungsi
LTSP RedHat 8.0
2.4 Grafis+CLI
Ya Univ. Binus
Jkt 5.
Ester Teguh Gunawan,
dkk Remasterring+Fungsi
Web Server Slackware 9.0
2.4.20 Grafis+CLI
Ya Univ. Binus
Jkt
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini, dilakukan penerapan fungsi multi-protocol label switching
MPLS pada sistem operasi turunan Fedora 7. Oleh karena itu, dibedakan alat dan bahan yang diperlukan sebagai berikut :
3.1.1 Alat Pengembangan Sistem
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras:
Tabel 3.1 Daftar spesifikasi perangkat keras.
Perangkat Keras Minimal
Recommended Yang digunakan
Prosessor x86 800 Mhz
x86 2 Ghz x86 2.66 Ghz
Memori RAM 256 MB
512 MB 1 GB
Ruang Harddisk 2 GB
4 GB 80 GB
Video Grafis 16 MB
32 MB 32 MB
Kartu Jaringan 10100Mbps
1001000 Mbps 10100 Mbps
Monitor 15 15 15
Papan Ketik USB PS2
USB PS2 PS2
Tetikus USB PS2
USB PS2 PS2
2. Software
a. Sistem Operasi Windows XP b. Sistem Operasi GNULinux Fedora Core 7
c. VMWare Workstation v6.0.0.45731. d. ebtables-2.0.8-1.fc7.mpls.1.958b.i386.rpm