BAB III SEJARAH KERAJAAN ACEH
3.1 Terbentuknya kerajaan Aceh.
Pada abad ke XV berdirilah diujung pulau sumatera sebuah kerajaan Islam yang berrnama kerajaan aceh, pendirinya adalah seorang budak yang
dinikahkan oleh putri sultan ketika itu. Rajanya bernama sultan Ali Mughayat Syah yang memerintah dari tahun 1514 hingga 1528.
Raja yang terkenal adalah Sultan Iskandar Muda. Ia memerintah dari tahun 1607 hingga 1636. dibawah pimpinannya aceh mencapai puncak
kejayaannya. Pantai barat sumatera dapat dikuasainya hingga ke Indrapura. Hasil lada dari Indrapura dibawa ke pariaman dan ke aceh.
3.2. Kedatangan Portugis
Pada tahun 1497 orang-orang potugis dipimpin oleh Vasco de Gama melewati tanjung harapan. Pada tahun berikutnya mereka sampai dipantai
makassar. Perjalanan ini didorong oleh ambisi untuk menjadi bangsa yang besar dan ingin mencari keuntungan dari perdagangan. Mereka bernafsu menjadi kaya
mendadak dengan menjarah bangsa bangsa lain. Setelah melewati ujung pulau
sumatera dikala itu dianggap Taprobane oleh orang-orang purba ia
Universitas Sumatera Utara
membuang jangkar di bandar pidie, pelabuhan terpenting pulau itu. Disini ia melihat kapal kapal dari pegu, benggala dan negara lain. Di bandar lain yaitu pasai
yang letaknya kira-kira 99 km kesebelah timur, Sequieira diterima dengan baik oleh para pemimpin daerah. Disini ia juga mendirikan tugu atau salib.
Setelah mengumpulkan lada sebanyak mungkin, Sequeira bergegas menuju malaka. Berita keberadaannya di perairan timur telah tersebar jauh
sebelum ia sampai, ia nyaris menjadi korban tipu muslihat sultan mahmud. Saudagar-saudagar arab dan persia telah melukiskan bangsa portugis kepada sang
sultan sebagai bajak laut liar suatu gambaran yang tak jauh menyimpang dari kebenaran. Pada awalnya, orang orang portugis hanya ingin mengadakan
perjanjian dagang, kemudian dengan kerakusan mereka memperbudak dan menghancurkan sultan sultan yang sudah mempercayai mereka maupun memberi
tempat bagi mereka dikerajaannya. Sequeira lolos dari perangkap yang dipasang untuknya, tetapi ia kehilangan orang orangnya. Sambil meninggalkan sebagian
dari awak kapalnya dalam tawanan, ia kembali ke eropa dan melaporkan perjalanannya kepada raja portugis.
Pada tahun 1510 sebuah armada dikirim lagi dibawah pimpinan Diego Mendez, untuk menyebarkan pengaruh portugis setiba di pantai malaka pada
tanggal 2 mei 1511, mendez berlayar meninggalkan kocin dengan 19 perahu dan 1400 pasukan. Setibanya di Pidie, mendez menemui beberapa orang portugis yang
melarikan diri dari malaka. Berdasarkan keterangan dari para pelarian, mendez mengetahui bahwa penduduk lokal memperlakukan pendatang dengan buruk.
Bahkan salah seorang dari rombongan dibunuh. Akibatnya para pendatang melarikan diri ke pidie. Mereka diterima dengan terbuka oleh sultan pidie.
Universitas Sumatera Utara
Albequerque menyatakan penghargaan terhadap sikap bersahabat ini dan memperbaharui persekutuan yang telah dirintis sequeira. Kemudian ia
meneruskan perjalanan kepasai. Sultan pasai mencoba membersihkan dirinya dari tindakan tindakan
kekejaman terhadap para pelarian portugis. sehingga membuat gubernur portugis albequerque mengurungkan niatnya untuk membalas dendam
Kisah kisah tentang sumatera sebagai pulau emas terdengar oleh bangsa bangsa lain di eropa. yang mendapat kabar bahwa dipulau ini terdapat emas yang
sangat banyak dan lada yang sangat melimpah. Membuat orang orang eropa berlomba lomba untuk bisa sampai kepulau ini dan menguasainya.
3.3. Silsilah Raja Aceh