Penetuan Daerah Penelitian Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel

35

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penetuan Daerah Penelitian

Tabel 3.1 Data Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi No Nama Kelompok Tani TAHUN PELAKSANAAN KEGIATAN SL-PTT 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Lamtoro Gung - SL-PTT Padi Hibrida - - - SL-PTT Padi Inhibrida SL-PTT Padi Inhibrida 2 Kayu Manis - - - SL- PTT SRI - SL-PTT Padi Inhibrida SL-PTT Padi Inhibrida 3 Kecipir - - - - - - - 4 Bawang Merah SL-PTT Padi Hibrida - - - - SL-PTT Padi Inhibrida - 5 Blimbing Wuluh - - SL-PTT Padi Inhibrida - SL-PTT Padi Inhibrida SL-PTT Padi Inhibrida SL-PTT Padi Inhibrida Sumber: Data primer diolah 2014 Berdasarkan Tabel 3.1 Penentuan daerah penelitian berdasarkan pada metode yang disengaja purposive method. Purposive Method adalah metode pemilihan tempat penelitian yang telah ditentukan dahulu atau penelitian ditentukan berdasarkan metode secara sengaja. Daerah yang dipilih sebagai objek penelitian adalah di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Dasar pertimbangan penentuan daerah penelitian karena Desa Kedaleman merupakan salah satu kawasan yang mendapatkan program SL-PTT komoditas padi sejak tahun 2008-2014 dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai kenyataan atau kejadian yang ada dilapang serta hubungan antara fenomena yang ada untuk mendapat kebenaran. Metode analitik digunakan untuk menganalisis data dan fakta yang diperoleh dilapang untuk dilakukan analisis yang mengacu pada penelitian Nazir, 2014. 36

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Populasi yang diambil adalah seluruh petani yang mengikuti SL-PTT di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi sebanyak 79 petani padi. Besarnya sampel petani ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar, 1999, untuk menentukan ukuran sampel dari populasi dengan menggunakan rumus: n = Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Persentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat diinginkan sekitar 10 Jadi, jumlah sampel penelitian dapat dihitung sebagai berikut: n = n = , n = 44,14 = 45 orang Berdasarkan formulasi diatas diperoleh jumlah sampel sebanyak 45 petani dari keseluruhan populasi yaitu 79 petani padi program SL-PTT. Untuk menentukan sampel dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan Proporsionate Random Sampling. Purposive sampling atau pemilihan secara sengaja dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti, dimana subyek yang diambil dianggap mewakili dan representatif. Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja berdasarkan kelompok tani yang mengikuti program SL-PTT. Sampel yang dipilih yaitu secara acak maupun random dan kemudian pengambilan sampel ditentukan secara proporsional menggunakan rumus Daniel, 2005: 37 ni = Keterangan: ni : Jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing kelompok tani Ni : Jumlah populasi petani dari masing-masing kelompok tani N : Jumlah seluruh populasi petani program SL-PTT n : Jumlah sampel yang diambil Dengan menggunakan rumus diatas maka sampel yang diambil dari masing-masing kelompok tani dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah Sampel Petani Padi Yang Mengikuti Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. No Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota Jumlah Sampel 1 Lamtoro Gung 29 16 2 Kayu Manis 26 15 3 Blimbing Wuluh 24 14 Jumlah 79 45 Sumber: data primer diolah 2014 Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui untuk jumlah anggota kelompok tani yang mengikuti SL-PTT di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi yaitu 79 orang, yang terbagi menjadi tiga anggota kelompok tani yaitu kelompok tani Lamtoro Gung 29 orang, Kayu Manis 26 orang, dan Blimbing Wuluh 24 orang. Dari jumlah anggota kelompok tani peneliti mengambil beberapa sampel yaitu sejumlah 45 orang kelompok tani. Jumlah sampel setiap anggota kelompok tani yang diambil untuk menjadi objek penelitian yaitu sebanyak 16 orang untuk kelompok tani Lamtoro Gung, 15 orang untuk kelompok Kayu Manis, dan 14 orang untuk kelompok Blimbing Wuluh.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

KAJIAN PENDAPATAN DAN MOTIVASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADA USAHATANI SEMANGKA DI KABUPATEN BANYUWANGI

2 12 19

KAJIAN PENDAPATAN DAN MOTIVASI PETANI PESERTA PROGRAMSEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADA USAHATANISEMANGKA DI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 19

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

0 5 6

MOTIVASI PETANI DALAM MENGIKUTI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI HIBRIDA DI DESA WATES KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN TANGGAMUS

3 18 144

EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI.

0 1 105

Adopsi Inovasi PTT pada Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

0 1 19

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 20

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 11