Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia BRI

39 4. Tabungan Haji Makbul 5. Deposito berjangka dan sertifikat deposito Dan Produk Penyaluran Dana yaitu: 1. Kredit Umum untuk kebutuhan modal kerja 2. Kredit Kredit Modal Kerja kepada kontraktor SPK 3. Kredit Angsuran Lainnya KAL kepada perorangan atau pengusaha 4. Kredit Pengsiunan pegawai Bank Sumut 5. Kredit Pengsiunan pegawai instansi lain 6. Kredit Multi Guna kepdan Pegawai Negeri Sipil 7. Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera 8. Kredit Program Pemerintah 9. Kredit Kepemilikan Rumah KPR 10. Kredit Tirta Sejahtera 11. Kredit Peduli Usaha Mikro Plus

4.1.3. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia BRI

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Universitas Sumatera Utara 40 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannya masih 100 ditangan Pemerintah. PT. BRI Persero yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada Universitas Sumatera Utara 41 tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor InspeksiSPI, 170 Kantor CabangDalam Negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P. Point,3.705 BRI Unit dan 357 Pos Pelayanan Desa. Visi dan Misi Bank Bank Rakyat Indonesia BRI Visi Bank BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi Bank BRI yaitu melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Universitas Sumatera Utara 42 Kredit Usaha Rakyat Bank BRI Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan plafond kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. Adapun tujuan dari Kredit Modal Kerja ini adalah: 1. Meningkatkan akses pembiayaan UMKM UMKMK kepada Bank. 2. Pembelajaran UMKM untuk menjadi debitur yang bankable sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan pada umumnya Sebagai embrio debitur komersial. 3. Diharapkan usaha yang dibiayai dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Terdapat beberapa ketentuan yang ditetapkan oleh Bank BRI untuk KUR Mikro, KUR Ritel, KUR Linkage Program Executing, dan KUR Linkage Program Channelling 1. KUR Mikro • Dalam KUR Mikro calon debitur adalah individu yang melakukan usaha produktif yang layak. • Memiliki legalitas yang lengkap seperti KTPSIM, dan Kartu Keluarga. • Lama usaha minimal 6 bulan. • Plafond kredit maksimal Rp 20 juta Universitas Sumatera Utara 43 • Suku bunga efektif maks 22 per tahun. • Agunan Pokok dapat hanya berupa agunan Pokok apabila sesuai keyakinan Bank Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank layak. Sedangkan agunan tambahan sesuai dengan ketentuan pada Bank Pelaksana. 2. KUR Ritel • Calon debitur adalah individu perorangan badan hukum, Kelompok, Koperasi yang melakukan usaha produktif yang layak. • Memiliki legalitas yang lengkap seperti KTPSIM, dan Kartu Keluarga, untuk kelompok harus memiliki Surat Pengukuhan dari Instansi terkait atau Surat Keterangan dari Kepala Desa Kelurahan atau Akte Notaris, dan untuk Koperasi Badan Usaha Lain sesuai ketentuan yang berlaku • Lama usaha minimal 6 bulan. • Plafond kredit Rp 20 juta sd Rp 500 juta. • Suku bunga efektif maksimal 14 per tahun. • Agunan Pokok dapat hanya berupa agunan Pokok apabila sesuai keyakinan Bank Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada bank layak. Sedangkan agunan tambahan sesuai dengan ketentuan pada Bank Pelaksana. Universitas Sumatera Utara 44 3. KUR Linkage Program Executing • Calon debitur adalah BKD, Koperasi Sekunder, KSPUSP, BPRBPRS, Lembaga Keuangan Non Bank, Kelompok Usaha, LKM diperbolehkan mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan namun tidak sedang menikmati Kredit Program Pemerintah. • Memiliki legalitas yang lengkap seperti ADART, memliki ijin usaha dari pihak yang berwenang, pengurus aktif • Lama usaha minimal 6 bulan. • Plafond kredit maksimal Rp 2 M • Pinjaman BKD, KSPUSP, BMT, LKM ke end user maksimal Rp 100 juta • Suku bunga untuk Lembaga Linkage : Efektif maksimal 14 per tahun. Dan dari Lembaga Linkage ke UMKM Efektif maksimal 22 . • Agunan pokok adalah piutang kepada nasabah. Sedangkan agunan tambahan sesuai dengan ketentuan pada Bank Pelaksana. 4. KUR Linkage Program Channelling • Calon debitur adalah end user, yang tidak sedang menikmati KMK atau KI dan atau Kredit Pemerintah, namun Kredit Konsumtif diperbolehkan. Lembaga Linkage, Universitas Sumatera Utara 45 diperbolehkan sedang mendapatkan pembiayaan dari Perbankan maupun Kredit Program Pemerintah. • Legalitas end user, sesuai dengan ketentuan KUR Mikro dan KUR Ritel. • Plafond kredit sesuai dengan ketentuan KUR Mikro dan KUR Ritel. • Suku bunga sesuai dengan ketentuan KUR Mikro dan KUR Ritel. • Agunan Pokok yaitu piutang kepada nasabah. Dan agunan tambahan sesuai dengan ketentuan pada Bank Pelaksana

4.2. Karakteristik Responden