c. Produksi pasangan Sebuah foton yang berenergi lebih dari 1,02 MeV, pada saat bergerak dekat
dengan sebuah inti, secara spontan akan menghilang dan energinya akan muncul kembali sebagai sebuah positron dan sebuah elektron Cember, 1983:145 seperti
yang digambarkan dalam gambar 2.6 berikut :
Gambar 2.6 Proses produksi pasangan Akhadi, 2000:63
Elektron dan positron memiliki energi yang sama, bedanya adalah salah satu partikel bermuatan positif dan yang lain bermuatan negatif. Untuk menghasilkan
massa dari dua buah partikel positron dan elektron, maka foton harus mempunyai energi yang cukup Edwards, 1990:24. Ini sesuai dengan teori Einstein yang
menyatakan bahwa energi ekivalen dengan massa yang dapat dirumuskan sebagai berikut Gabriel, 1996:285:
E = mc
2
2.1 dimana , E = energi Joule
m = massa elektron m
e
= 9,11 x 10
-31
kg c = kecepatan cahaya c = 3x 10
8
ms
2.3 Pemeriksaan Thorax
2.3.1 Anatomi dan Fungsi Thorax Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih
besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian
depan serta tersusun dari tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah rongga yang terletak di
antara dua kantung pleura Faiz dan Moffat, 2002: 7. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ
pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh darah dan saluran linfa. Pembuluh
darah pada sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa darah ke jantung dan kapiler yang merupakan jalan lalu
lintas makanan dan bahan buangan Pearce, 2003 : 53.
Gambar 2.7 Anatomi thorak pada manusia
2.3.2 Teknik Radiografi Thorax Foto thorax merupakan foto radiologi yang
sering dilakukan pada
setiap pemeriksaan radiodiagnostik. Foto thorax atau sering disebut chest X-ray merupakan
suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di dekatnya. Foto thorax
menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk sinar-X. Foto thorax digunakan untuk mendiagnosis banyak kondisi yang melibatkan dinding thorax, tulang thorax dan
struktur yang berada di dalam kavitas thorax termasuk paru-paru, jantung dan saluran-saluran yang besar Pearce, 2009. Fungsi lain dari pemeriksaan foto thorax
yaitu sebagai standar general chek up yang tujuannya untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh, membantu penegakan diagnosis, serta membantu proses evaluasi.
Contohnya yaitu pada anak yang menderita flek paru atau TBC primer sudah mendapat penyinaran, maka setelah beberapa bulan lagi anak tersebut perlu
melakukan foto lagi untuk mengetahui ada perbaikan atau tidak. Gambaran yang berbeda dari thorax dapat diperoleh dengan merubah orientasi
relatif tubuh dan arah pancaran sinar-X. Gambaran yang paling umum digunakan adalah posterior-anterior PA atau anterior-posterior AP.
a. Posterior-anterior PA Pada posisi ini sumber sinar-X diposisikan sehingga sinar-X masuk melalui
posterior dari thorax dan keluar dari anterior dimana sinar-X tersebut terdeteksi.
Untuk mendapatkan gambaran ini, pasien diposisikan menghadap bucky stand kaset vertikal, kedua punggung tangannya diletakkan di atas panggul dan siku di tekan ke
depan atau merangkul bucky seperti gambar 2.8. Sumber radiasi diposisikan di belakang pasien dengan jarak fokus film sejauh 150 cm, dan pancaran sinar-X
ditransmisikan ke pasien WHO, 1990.
Gambar 2.8 Posisi pasien PA
b. Anterior-posterior AP Pada posisi AP sumber sinar-X berkebalikan dengan PA. Posisi AP lebih sulit
diinterpretasi dibandingkan dengan posisi PA. Posisi ini digunakan pada pasien yang tidak bisa bangun dari tempat tidur atau pada bayi. Pada situasi seperti ini, pasien
diposisikan setengah duduk atau supine di atas meja pemeriksaanbrandcare, kedua lengan lurus disamping tubuh, kaset di belakang tubuh dengan jarak fokus film ke
objek sebesar 100 cm.
Gambar 2.9 Posisi pasien AP European Commission, 1996
Foto thorax pada bayi dan anak-anak berbeda dengan foto thorax orang dewasa karena banyak sebab. Beberapa diantaranya karena sulitnya memperoleh foto dengan
inspirasi yang baik dan juga adanya perbedaan anatomi antara bayi anak dan dewasa WHO, 1990: 81. Di bawah ini merupakan contoh hasil foto rontgen pada anak
dengan posisi PA.
Gambar 2.10 Hasil foto rontgen pada anak Arthur, 2003
2.4 Aspek Biologi Proteksi Radiasi