7. Media untuk membuang debris dan sel yang mengalami deskuamasi
A.3. Fisiologi pengeluaran air mata Air mata tear film berjalan menutupi permukaan bolamata dan kelopak mata
kemudian masuk kepungtum lakrimal terus kekanalikuli, sakus lakrimal, duktus naso lakrimal terus kehidung. Kebanyakan tear film dieliminasi secara langsung
melalui evaporasi dan diabsorbsi disakus lakrimal
12
. Pengaliran dari air mata merupakan proses yang aktif dengan mekanisme yang beragam adanya
keaktifan pompa palpebra-kanalikuler yang dilaporkan oleh Doane, Rosengren, Frieberg, Chavis dan Maurice
8,12
. Sewaktu kelopak mata membuka sebelum mata mulai berkedip maka kanalikuli
siap untuk diisi air mata. Kelopak mata atas turun sebagai awal berkedip dan bagian medial kelopak mata sekitar puntum akan naik, puntum bagian atas dan
bawah akan berkontak lebih kuat dan hanya setengah jalan yang tertutup. Sewaktu puntum tertutup sewaktu berkedip akan menekan kanalikuli dan
sakkus lakrimal air mata terdorong melalui duktus nasolakrimalis dan melalui hidung
12
, volume air mata akan minimum sewaktu berkedip. Teori Pompa lakrimal yang dikembangkan oleh Jones menyatakan sewaktu
kelopak mata menutup fisura kelopak mata berpindah kenasal dan air mata pindah ke daerah puntum, antara kelopak mata, konjuntiva dan karunkulae
daerah lakrimal. Sewaktu relaksasi kelopak pada saat mata terbuka kanalikuli dan ampula ditekan oleh otot pretarsal superfisial dan pretarsal dalam, yang
sangat elastis dan akan menghasilkan tekanan negatif didalam ampula- kanalikuler sistim menyebabkan air mata terhisap kedalam puntum, kemudian
sewaktu kelopak mata menutup lagi, air mata yang sebelumnya di ampula– sistim kanalikuli selanjutnya apabila kelopak mata terbuka air mata ditekan ke
sakus lakrimal
12
A. 4. Tear film Permukaan depan bola mata ditutupi oleh suatu lapisan yang disebut Tear film
10, 14,15
, berperan juga untuk pembentukan dan mempertahankan kualitas air mata. Tear film terdiri dari tiga lapisan:
-
Lapisan superfisial lipid, yang dihasilkan oleh kelenjar meibom dan kelenjar sebasea, berfungsi mencegah eveporasi. Tebalnya 0,1 um terdiri
dari sedikitnya sembilan jenis lemak yaitu hydrokarbon 7,54 , sterol ester 27,3 , wax ester 32,3 , diester region 7,54 , tryacyl gliserol
3,7 , post tryacyl gliserol 2,98 , free sterol 1,63 , free fatty acid 1,98 dan polar lipid 14,8
16
, dengan titik leleh yang berbeda–beda, namun pada komposisi fraksi lemak yang ideal seluruh komponen akan
meleleh pada suhu tubuh. Perubahan komposisi fraksi lemak akan menimbulkan deviasi dan corakan lipid normal yang dinilai berdasarkan
interferensi warna dan selanjutnya akan mengganggu kestabilan air mata. Lapisan lipid bersifat hidropobik, memperlambat evaporasi dan untuk
lubrikasi
- Lapisan akuos, yang disekresi oleh kelenjar lakrimalis dan kelenjar Krause
serta Wolfring. Mengandung garam–garam inorganik, glukosa, urea, protein dan glikoprotein yang berfungsi dalam pengambilan oksigen untuk
metabolisme kornea. Tebalnya 6,5 um–7,5 um, merupakan komponen terbesar dari air mata, seperti juga pada lapisan yang lain gangguan pada
komposisi akan mempunyai dampak pada kualitas air mata
- Lapisan mukus, dihasilkan oleh sel–sel goblet konjuntiva dan merupakan
lapisan terdalam. Tebal 0,02 um–0,05 um. variasi musin lain dihasilkan kelenjar lakrimalis yang teriritasi. Kualitas lapisan ini secara klinis dapat
dinilai dengan uji Ferning. Mukus merupakan faktor penting untuk
©2003 Digitized by USU digital library 3
menurunkan tegangan permukaan surfactant epitel kornea yang hidropobik, sehingga permukaan tersebut dapat dibasahi air mata.
Sekresi air mata pada satu mata adalah 60 gramhari Janin 1772, sedangkan sekresi basal 0,6 ml–1,2 ml permenit Frieberg 1941, Nover dan Jaeger 1952,
Mishima 1966, Gonzales de la rosa 1981
8,10
. 10 –25 dari total air mata yang disekresi akan hilang melalui evaporasi. Bila tidak ada lapisan lipid eveporasi akan
meningkat 10–20 kali.
B. Pemeriksaan air mata Beberapa pemeriksaan air mata baik secara kuantitas maupun kualitas yang