perubahan = 0,5. Tingkat kemaknaan absolut d = 15 .q = 1 – p= 0,5. Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel sebanyak 42 mata
F. Bahan dan alat yang digunakan 1. Optotip Snellen
2. senter 3. Slith lamp
4. Anel test set 5. Kertas Schirmer Schirmer tear test Strips Alcon
6. Rol 7. Komputer
8. Jam
G. Cara kerja
1. Penelitian dilakukan pagi hari antara pukul 8.00–12.00 Wib 2. Sampel yang telah dianamnesis, kemudian dilakukan pemeriksaan visus dan
pemeriksaan mata 3. Dilakukan pemeriksaan air mata dengan cara Uji Schirmer I pada kedua mata,
dengan menginsersikan kertas Schirmer Schirmer tear test strips Alcon kedalam sakus konjungtiva pada pertemuaan bagian tengah dan 13 temporal
palpebra inferior. Mata ditutup perlahan–lahan, setelah 5 menit kertas dicabut dan diukur bagian kertas yang basah mulai dari lekukan
4. Sampel menggunakan komputer selama 2 jam terus menerus pada jarak yang tetap 60 cm pada suhu kamar, kemudian dilakukan pemeriksaan Uji Schirmer I
yang kedua 5. Hasil yang didapat kemudian dicatat, dikumpulkan dan dimasukkan kedalam
suatu tabel
H. Variabel penelitian Hasil Schirmer I sebelum dan sesudah 2 jam menggunakan komputer
I. Definisi operasional
Uji Schirmer I merupakan pemeriksaan sekresi air mata memakai kertas filter Schirmer tanpa anestesi topikal
Uji Schimer I normal apabila didapatkan nilai Schimer lebih dari 10 mm–25 mm Mata kering Dry eyes dikatakan jika pada pemeriksaan Schirmer I sebelum dan
sesudah menggunakan komputer kurang dari 10 mm
J. Analisa data 1. Analisa Deskriptif digunakan untuk menyajikan data karakteristik sampel
2. Untuk melihat perbedaan sekresi air mata sebelum dan sesudah 2 jam
menggunakan komputer diuji dengan Uji-T berpasangan
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan selama lebih kurang 1 bulan pada bulan april 2003, diperoleh sampel sebanyak 42 mata dari 21 orang peserta pendidikan spesialis
penyakit mata dan peserta kepaniteraan senior di SMF penyakit Mata RSUP H Adam Malik Medan, yang memenuhi kriteria.
Data yang diperoleh dikumpulkan, diolah dan kemudian disajikan secara deskriptif dan dianalisa dengan hasil dibawah ini.
©2003 Digitized by USU digital library 8
KARAKTERISTIK PENDERITA Tabel. 1 SEBARAN SAMPEL MENURUT KELOMPOK UMUR
UMUR n 20 - 24
13 61,90
25 - 29 5
23,81 30 - 34
2 9,53
30 - 39 1
4,76 JUMLAH 21
100,00 Pada penelitian ini usia penderita berkisar antara 22-38 tahun, dengan kelompok
terbanyak berusia 22–24 tahun 61,9 . Rata–rata usia adalah 25,24 tahun dengan simpangan baku 4,09
Tabel . 2 JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
n LAKI -LAKI
6 28,57
PEREMPUAN 15 71,43
JUMLAH 21 100,00
Dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel atau 15 orang 71,42 berjenis kelamin perempuan, sedangkan laki–laki hanya 6 orang 28,57
Tabel . 3 GAMBARAN SEKRESI AIR MATA KANAN PADA PENGGUNA KOMPUTER
SEKRESI AIR MATA
kanan n
X + SD PERBE
DAAN CI
95 BAGI RATA-
RATA PROBABIL
ITAS SEBELUM
SESUDAH 2 JAM
21 21
18,29+ 5,59
17,86 + 7,63
1,10 -1,86 ; 2,72
0,700
CI = Confidence Interval Rata–rata hasil Uji Schirmer I pada mata kanan sebelum menggunakan
komputer 18,29 mm + 5,59 dan sesudah menggunakan komputer 17, 86 + 7,63. Dengan menggunakan Uji–T berpasangan pada selang kepercayaan CI =
confidence interval 95 didapatkan p 0,700. bahwa tidak ada pengaruh penggunaan komputer pada mata kanan terhadap sekresi air mata
Tabel . 4 GAMBARAN SEKRESI AIR MATA KIRI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
SEKRESI AIR MATA KIRI
n X + SD
PERBE DAAN
CI 95 BAGI RATA - RATA
PROBA BILITAS
SEBELUM SESUDAH
2 JAM 21
21 18,48 +
4,75 17,00 +
5,96 0,87
-0,34 ; 3,29 0.105
CI = Confidence Interval Rata–rata hasil Uji Schirmer I pada mata kiri sebelum menggunakan komputer
18,48 mm + 4,75 dan sesudah menggunakan komputer 17,00 mm +
©2003 Digitized by USU digital library 9
5,96,dengan menggunakan Uji–T berpasangan pada selang kepercayaan CI = confidence interval 95 didapatkan p 0,105, artinya tidak ada pengaruh
penggunaan komputer terhadap sekresi air mata
BAB V DISKUSI