Mata kering dry eyes Hipersekresi dan hiposekresi air mata

5. Pemeriksaan Lisozim air mata, metode ini memakai kertas filter

berbentuk cakram ukuran 6,0 mmdiletakkan didalam sakus konjuntiva untuk menyerap air mata. Konsentrasi lisozim biasanya berkurang pada sjogren syndrom

6. Uji Ferning Ocular Ferning Test, Air mata yang terdapat di forniks

dikumpulkan dengan spatula atau mikropipet tanpa anestesi topikal. Sampel air mata diletakkan diatas gelas objek, ditutup dan dibiarkan kering 5–10 menit pada suhu kamar. Lihat dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 40–100 kali. Secara mikroskopik tampak gambaran arborisasi seperti pohon pakis ada mata normal.

7. Impresi Sitologi konjungtiva, pemeriksaan untuk sel goblet konjuntiva.

Pada orang normal sel goblet banyak dikwadran infranasal. Hilangnya sel goblet ditemukan pada penderita keratokonjuntvitis sikka, trakoma, sikatriks okular pada Steven–Johnson Syndrome dan avitaminosis A.

8. Pemeriksaan osmolaritas air mata, air mata mempunyai osmolaritas 302

+ 6,3 mOsml pada individu normal, pada KCS osmolaritas air mata meningkat antara 330 dan 340 mOsml karena penurunan aliran dan peningkatan evaporasi dari air mata. Osmolaritas air mata mempunyai sensitivitas 90 dan spesifisitas 95 , sayang besarnya biaya dan terbatasnya mikroosmolmeter untuk mengukur osmolaritas air mata mempunyai kegunaan klinis yang terbatas.

C. Mata kering dry eyes

Mata kering menggambarkan produksi air mata yang tidak cukup atau ketidaknormalan dari komposisi air mata 5 . Gejala mata kering bervariasi pada tiap–tiap orang seperti perasaan tidak enak dimata, rasa benda asing, mata merah, rasa terbakar dan air mata berlebihan 5 . Mata kering sering terjadi akibat penuaan, lebih 75 orang diatas 65 tahun dan lebih tua menderita mata kering. Wanita umumnya yang mengalami menopause karena perubahan hormonal. Mata kering dapat terjadi pada beberapa kondisi antara lain seperti: - Adanya problem mengedip yang dihubungkan dengan penggunaan komputer - Pemakaian anti histamin, hormonal dan anti depresan - Faktor lingkungan seperti cuaca yang panas - Kehamilan dan merokok - Kondisi kesehatan seperti diabetes, akne rosacea, arthritis, sindrom syogren, defisiensi vit A dan lain–lain - Pemakaian lensa kontak - Pembedahan refraktif seperti Lasik Ketidakstabilan dari tear film merupakan hasil dari: defisiensi air mata pada sindroma Sjogren, defisiensi mukus, perubahan permukaan kornea dan ketidaksanggupan menutupi kelopak mata akibat berkurangnya kedipan dan paralise kelopak mata. Klasifikasi dan penyebab dari defisiensi air mata 17, 19 : Pada pemakai komputer cendrung untuk mengurangi frekwensi kedipan sekitar 7 kali permenit, sedangkan normalnya 22 kali per menit, ini akan meningkatkan evaporasi air mata.

E. Hipersekresi dan hiposekresi air mata

Beberapa kondisi hipersekresi akibat stimulus iritatif yang merangsang syaraf trigeminus: Trauma, benda asing, penyakit kornea, penyakit konjungtiva dan penyakit mukosa hidung 11 . Hiposekresi dapat dapat terjadi secara kongenital meskipun jarang. Hiposekresi didapat disebabkan: inflamasi lokal konjuntiva, ©2003 Digitized by USU digital library 5 sikatrik konjintiva karena infeksi sekunder dari bakteri dan virus,inflamasi kronis kel. Lakrimal dan atrofi senilis kelenjar lakrimal. Produksi air mata dapat dipengaruhi obat–obatan sistemik dan topikal. Obat yang mengurangi produksi air mata: Atropin, skopolamin parasimpatolitik, antihistamin, beta blokker, phenotiazin, diazepam, nitrous oxide dan halotan. Obat–obat yang meningkatkan produksi air mata seperti: Pilokarpin parasimpatomimetik, metakholin, neostigmin antikholinesterase, epinefrin, efedrin, fluouracil dan bromhexin.

D. Komputer dan dampak fisik