2. 6. Penyusutan 2. 7. Ketahan Api Firing Test

Penyerapan air beton perlit II sedikit lebih rendah dibandingkan dengan beton perlit I, ini dikarenakan adanya agregat pasir yang dengan semen dan air akan mengeras dan menutup sebagaian pori-pori dari perlit sendiri. Dengan penyerapan air yang lebih rendah akan memperkuat beton itu sendiri, sehingga beton tidak cepat lapuk. Nilai penyerapan air beton perlit I dan II yang dikeringkan dengan autoclave diperlihatkan pada gambar 4.18 dan 4.20. Hasil Nilai penyerapan air beton perlit I dan II yang dikeringkan dengan autoclave memiliki pola yang sama seperti beton perlit yang dikeringkan secara alami. Ternyata dengan waktu pengeringan selama 90 menit menggunakan autoclave bertekanan 1,5 bar diperoleh nilai penyerapan air yang mendekati dengan sampel beton perlit I dan II yang dikeringkan secara alami selama 28 hari. Nilai penyerapan air beton perlit I yang dikeringkan dengan autoclave selama 90 menit adalah sekitar : 11,05 – 26,33 , sedangkan untuk sampel beton perlit II adalah sekitar : 8,12 – 23 .

4. 2. 6. Penyusutan

Beton setelah mengalami proses pengeringan pengerasan akan mengalami penyusutan dimensi linier. Menurut Tri Mulyono, 2005 bahwa beton normal mengalami penyusutan yang sangat kecil yaitu sekitar dibawah 0,5 . Hasil pengukuran penyusutan beton perlit I dan II setelah dikeringkan secara alami seperti pada gambar 4.21 dan 4.22. Nilai penyusutan beton perlit I dan II dengan semakin banyak komposisi perlitnya atau agregatnya cenderung mengecil , dan samakin lama pengeringannya cenderung meningkat. Nilai penyusutan maksimal dengan pengeringan selama 28 hari pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Jauharah Cut Ali :Pembuatan Panel Beton Ringan Berbasis Perlit Dan Efek Komposisi Terhadap Karakteristiknya, 2009 adalah untuk beton perlit I sekitar : 0,08 – 0,15 , dan untuk beton perlit II sekitar: 0,09 – 0,17 . Sampel beton perlit I dan II yang dikeringkan secara cepat menggunakan autoclave bertekanan 1,5 bar diperlihatkan pada gambar 4.23 dan 4.24. Ternyata pola kurva penyusutan dari beton perlit yang dikeringkan secara alami dan dikeringan dengan autoclave memiliki pola yang sama. Nilai penyusutan untuk beton perlit I sekitar : 0,04 – 0,11 , sedangkan untuk beton perlit II sekitar :0,05 – 0,11 . Jadi melalui pengeringan dengan autoclave selama 60 menit dapat diperoleh kondisi yang sama nilai penyusutannya dengan sampel jika dikeringkan alami selama 21 hari.

4. 2. 7. Ketahan Api Firing Test

Uji ketahan api atau Firing test dari material beton adalah untuk mengetahui sejauh mana kamampuan material beton kekuatan mekanik setelah mengalami kebakaran oleh nyala api. Suatu material beton akan dikatakan tahan terhadap nyala api firing test bila nilai kuat tekan beton setelah terkena api selama 4 jam tidak mengalami degradasi yang besar R. Ongah, et all.;2008. Pada gambar 4.25 bahwa hasil uji ketahan api untuk sampel beton perlit I yang telah dikeringkan alami selama 28 hari. Pada gambar 4.25 terlihat bahwa kondisi awal dari sampel sebelum dilakukan uji ketahanan api memiliki kuat tekan untuk masing-masing komposisi adalah : 460,31 lbin 2 , 225 lbin 2 , 105,15 lbin 2 dan 68,27 lbin 2 . Setelah di kenai nyala api selama 30 menit semua komposisi masih relatif tidak berubah nilai kuat tekannya, kecuali sampel dengan komposisi 90,900 volum perlit nilai kuat tekannya turun dari 68,27 lbin 2 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Jauharah Cut Ali :Pembuatan Panel Beton Ringan Berbasis Perlit Dan Efek Komposisi Terhadap Karakteristiknya, 2009 menjadi 60,02 lbin 2 . Begitu juga untuk sampel – sampel yang dikenai nyala api selama 60 menit , 120 menit, 180 menit sampai 240 menit 4 jam , menunjukkan bahwa beberapa sampel nilai kuat tekannya masih relatif tidak berubah banyak yaitu pada sampel dengan komposisi 80 dan 85,716 volum perlit, sedangkan untuk sampel dengan komposisi lainnya 88,899 dan 90,909 perlit nilai kuat tekannya mengalami degradasi cukup besar. Jadi sampel beton perlit I setelah dikeringkan 28 hari dengan komposisi 80 dan 85,716 volum perlit kuat tekannya masih relatif stabil setelah terkena nyala api fire exposure selama 4 jam bar chart warna biru, dan sampel dengan komposisi ini akan mulai terdegradasi setelah kontak dengan nyala api selama 300 menit yaitu kuat tekannya turun cukup besar bar chart warna kuning yaitu kuat tekannya turun menjadi masing-masing = 88,50 lbin 2 dan = 80, 14 lbin 2 . Hasil uji firing test untuk sampel beton perlit II yang telah dikeringkan selama 28 hari seperti pada gambar 4.26, terlihat bahwa masing-masing komposisi kondisi sebelum dilakukan firing test memiliki kuat tekan masing-masing adalah : 1285,30 lbin 2 , 1160,74 lbin 2 , 1048.35 lbin 2 dan 894,30 lbin 2 . Ternyata ketiga sampel dengan komposisi : 80 , 85,716 , dan 88,899 agregat setelah dilakukan firing test selama 30 menit sampai 240 menit nilai kuat tekannya masih relatif stabil yaitu masing-masing setelah 240 menit firing test memiliki kuat tekannya menjadi : 1280,40 lbin 2 , 1158,80 lbin 2 , dan 1039 lbin 2 . Jadi ketiga sampel tersebut dikatakan masih tahan terhadap firing test selama 4 jam, karena nilai kuat tekannya masih memenuhi standar kuat tekan beton perlit yaitu minimal 1000 lbin 2 . Sedangkan sampel beton perlit II dengan komposisi 90,909 agregat setelah terkena nyala api firing test selama 30 menit langsung turun cukup besar kuat pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Jauharah Cut Ali :Pembuatan Panel Beton Ringan Berbasis Perlit Dan Efek Komposisi Terhadap Karakteristiknya, 2009 tekannya. Sehingga sampel ini dapat dikatakan tidak tahan api. Sampel beton perlit I dan II yang telah dikeringkan menggunakan autoclave bertekanan 1,5 bar selama 90 menit dilakukan uji ketahanan api, hasil pengujian masing-masing sampel diperlihatkan pada gambar 4.27 dan 4.28. Kedua kurva hasil uji ketahan api sampel beton perlit I dan II yang dikeringkan menggunakan autoclave menunjukkan pola yang sama dengan sampel yang dikeringkan secara alami selama 28 hari. Pada gambar 4.27 terlihat bahwa sampel beton perlit I dengan komposisi 80 dan 85,716 volum perlit mampu bertahan selama 4 jam 240 menit kontak dengan nyala api, sedangkan sampel dengan komposisi 88,899 perlit hanya mampu bertahan selama 120 menit, dan sampel dengan komposisi 90,909 perlit ternyata tidak tahan terhadap nyala api. Sama seperti ditunjukkan pada gambar 4.28 bahwa sampel perlit II dengan komposisi 80 , 85,716 , dan 88,899 agregat mampu bertahan selama 4 jam 240 menit kontak dengan nyala api, sedangkan sampel beton perlit II dengan komposisi 90,909 agregat hanya bertahan selama 30 menit saja.

4. 2. 8. Komposisi Kimia Perlit