4. Apabila sampel telah putus, arahkan switch kearah OFF maka motor
penggerak akan berhenti. Catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat beton tersebut putus.
Dengan menggunakan persamaan 2. 4 maka nilai kuat tarik dari beton dapat ditentukan.
3. 5. 5. Penyerapan Air Water absorption
Untuk mengetahui besarnya penyerapan air dari beton yang telah dibuat, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar ASTM C 20 – 00.
Prosedur pengukuran penyerapan air adalah sebagai berikut: 1.
Sampel yang telah dikeringkan di dalam drying oven dengan suhu 100
o
C selama 1 jam, ditimbang massanya dengan menggunakan neraca digital,
disebut massa sampel kering. 2.
Kemudian sampel direndam di dalam air selama 1 jam sampai massa sampel jenuh dan catat massanya.
Dengan menggunakan persamaan 2. 5 maka nilai penyerapan air dari beton dapat ditentukan.
3. 5. 6. Penyusutan
Pengukuran penyusutan dari beton dilakukan berdasrkan perubahan dimensi. Mula-mula ukur panjang sampel yang baru dikeluarkan dari cetakan, disebut panjang
awal Lo. Setelah sampel mengalami proses pengerasan atau pengeringan selama 7, 14, 21 dan 28 hari, kemudian diukur panjangnya disebut sebagai panjang akhir Lt.
Dengan menggunakan persamaan 2.6. Maka nilai penyusutan dari beton dapat ditentukan.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Jauharah Cut Ali :Pembuatan Panel Beton Ringan Berbasis Perlit Dan Efek Komposisi Terhadap Karakteristiknya, 2009
3. 5. 7 Uji Ketahanan Api
Uji ketahanan api dilakukan dari masing – masing komposisi sampel yang dibuat. Pengujian dilakukan dengan mengamati berapa lama sampel beton dapat
terbakar langsung dengan api sehingga kekuatan mekanik kuat tekannya masih kondisi baik atau tidak terjadi degradasi Ongah R, 2008
3. 5. 8. Konduktivitas Termal Thermal Conductivity
Untuk mengetahui besarnya konduktivitas termal dari beton, dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Sampel beton dibuat berbentuk selinder koin dengan diameter 10 cm, dan
tebal 3 - 5 mm, untuk memastikan dimensinya gunakan mikrometer dan jangka sorong dan diukur dimensinya minimal tiga kali pengulangan.
2. Timbang pelat alas kuningan, C dan catat massanya m, kemudian
gantungkan dengan tali penggantung, X pada statip penggantung. 3.
Letakkan benda uji, B beton ringan perlit di atas pelat alas tersebut, dan olesin permukaan benda uji tersebut dengan bahan pelumas agar kontak
panasnya menjadi lebih baik 4.
Ketel uap, S diletakkan diatas benda uji dan hubungkan dengan ketel air panas dengan menggunakan selang.
5. Masukkan termometer T
1
pada lubang ketel uap dan termometer T
2
pada pelat alas kuningan.
6. Catat kenaikan temperatur T
1
dan T
2
setiap dua menit sampai kondisi kesetimbangan stady state tercapai. Keadaan setimbang dinyatakan apabila
kenaikan temperatur 0,1
o
C selama 10 menit.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Jauharah Cut Ali :Pembuatan Panel Beton Ringan Berbasis Perlit Dan Efek Komposisi Terhadap Karakteristiknya, 2009
7. Apabila T
1
dan T
2
sudah mencapai setimbang angkat ketel uap dan panaskan pelat alas beserta benda uji dengan alat pemanas, hingga temperatur T
2
naik sekitar 10
o
C. 8.
Setelah temperaturnya tercapai, matikan alat pemanas dan catat penurunan temperatur T
2
setiap dua menit, sehingga selisih suhunya sekitar 20
o
C. 9.
Kemudian plot kurva kenaikan temperatur selama pemanasan dan penurunan temperatur sewaktu pendinginan terhadap waktu.
Dengan menggunakan persamaan 2. 8 maka nilai konduktivitas termal dari beton ringan perlit dapat ditentukan.
3. 5. 9 Analisa Mikrostruktur dengan Difraksi Sinar –X XRD