Gambaran Umum Kelurahan Sei Mati Sejarah Singkat Sungai Deli

35

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1. Gambaran Umum Kelurahan Sei Mati

Kelurahan Sei mati adalah kelurahan yang terletak di kecamatan Medan Maimun, Kotamadya Medan. Kelurahan ini memiliki luas yang terdiri dari: luas pemukiman 0,18 km 2, luas kuburan 0,01 km2, luas pekarangan 0,01 km2, luas perkantoran 0,02 km2, luas prasarana umum lainnya 0,01 km2, dan total luas keseluruhan adalah 0,23 km2. Menurut data akhir tahun 2006 penduduk kelurahan ini berjumlah 13.138 jiwa. Kelurahan Sei mati terdiri atas 12 lingkungan yang masing-masing dipimpin oleh kepala lingkungan. Selain itu kelurahan Sei Mati memiliki penduduk mayoritas beragama Muslim dan mayoritas bersuku Batak Mandailing yang tersebar di 12 lingkungan. Ditinjau dari letak geografisnya kelurahan Sei mati memiliki batas-batas wilayah yaitu sebelah barat bersebelahan dengan Bandara Polonia kelurahan Suka damai, sebelah timur bersebelahan dengan kelurahan Sitirejo serta pasar merah darat. Dari segi pendidikan, mayoritas masyarakat kelurahan Sei mati hanya tamat sekolah menengah pertama, dan wajar saja jika mayoritas dari mereka bekerja di sector informal anatra lain: pedagang kaki lima, buruh, kerajinan, pertukangan, karyawan swasta dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 36

IV.2. Sejarah Singkat Sungai Deli

Sungai Deli yang hulunya di Deli Tua, mengalir hingga ke Belawan, yang mana di satu desa Namu Rambe ada situs bersejarah tentang Putri hijau, benteng pertahanan, bekas istana, dan sumur tempat permandianyang kini merupakan pancuran yang airnya sampai saat ini tetap mengalir. Sungai deli merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Deli tua sampai kemuara tepatnya Belawan yang dahulunya mayoritas penduduknya adalah suku Karo dan Melayu. Sejarah membuktikan bahwa sungai deli dahulunya pernah menjadi jalur transportasi rakyat. Bahkan sungai ini pernah dilalui oleh perahu atau kapal kerajaan Aceh dan kerajaan Haru ketika terjadi peperangan pada abad 16. Sungai deli telah mengukir sejarah yang panjang. Kisah seorang Sultan Muda dari kerajaan Aceh yang bernama Ali Mughayat Syah yang jatuh cinta dengan Putri Hijau, tetapi cinta Sultan tersebut ternyata ditolak oleh Putri hijau. Sehingga akibat penolakan tersebut menyebabkan terjadinya peperangan merebut kerajaan Haru yang sekarang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1552. Peperangan tersebut terajdi didataran rendah diantara pertemuan sungai deli dengan sungai babura yang dikenal sekarang menjadi Kampung Medan. Sungai deli merupakan saksi sejarah yang bisu dari masa keemasan. Bukan hanya kerajaan Aceh saja yang pernah melalui alur sungai deli, melainkan Sultan Johor dengan armada lautnya pun pernah berlayar mengarungi sungai Deli untuk membantu kerajaan Haru di abad ke 16 dalam peperangan melawan kerajaan Aceh. Mengenai nama sungai Deli dalam peta Willem Ijsbrandtsz Bontekoe pada 10 April 1662, bahwa Sungai Deli diberi nama “Rio De Dalim” yang artinya adalah Sungai Deli atau pada masa itu disebut juga dengan Sungai Petani. Universitas Sumatera Utara 37

IV.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk Pada Masing- Masing Lingkungan