Menurut Jones George dalam Hoy Moran, 2000, dalam membangun suatu hubungan, seseorang memutuskan untuk mempercayai orang lain
berdasarkan informasi yang disediakan oleh emosi dimana emosi sangat berhubungan erat dengan kejadian atau lingkungan khusus yang menghalangi
proses kognitif dan perilaku seseorang. Individu yang tidak bisa menangani emosinya dengan baik akan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan
orang lain Ciarrchi, Chan, Caputi, Roberts, 2001. Oleh sebab itu, diperlukan keterampilan emosi dalam berhubungan dengan
orang lain Keltner Heidt, dalam Lopes, Bracket, Nezlek, dkk, 2004. Emosi positif berhubungan dengan kemampuan bergaul. Sedangkan emosi negatif
menyebabkan orang saling berjauhan. Jadi, individu perlu untuk memproses informasi yang disediakan oleh emosi dan mengatur emosi dengan kecerdasan
dalam menjalani dunia sosial Lopes, Braket, Nezlek, dkk, 2004.
B. KECERDASAN EMOSI
1. Pengertian Kecerdasan Emosi
Menurut Goleman 2002, kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi to manage our emotional life
with intelligence; menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya the appropriateness of emotion and its expression melalui keterampilan kesadaran
diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Salovey dan Mayer dalam Clark Fletcher, 2003 mendefinisikan
kecerdasan emosi sebagai salah satu bentuk kecerdasan sosial yang mencakup
Universitas Sumatera Utara
kemampuan untuk memantau perasaan dan emosi diri sendiri dan orang lain, membedakannya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan
tindakan. Berbeda dengan pengertian yang dikemukakan Salovey dan Mayer yang
menyatakan bahwa kecerdasan emosi berdasarkan kemampuan seseorang , Bar- On dalam Schulze Roberts, 2005 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai
suatu interrelasi dari kemampuan yang memungkinkan individu untuk mengenal, menggunakan dan mengatur emosi dengan tepat dan produktif sehingga sesuai
dengan tuntutan dan tekanan lingkungan. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini menggunakan definisi
kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Bar-On dalam Schulze Roberts, 2005 yaitu suatu interrelasi dari kemampuan yang memungkinkan individu untuk
mengenal, menggunakan dan mengatur emosi dengan tepat dan produktif sehingga sesuai dengan tuntutan dan tekanan lingkungan.
2. Komponen – Komponen Kecerdasan Emosi
Definisi dan konseptual kecerdasan emosi mencakup satu atau beberapa komponen di bawah ini Bar-On dalam Stein Book, 2000:
a. Kemampuan intrapersonal Intrapersonal Skill
Kemampuan intrapersonal yaitu kemampuan mengenali, memahami dan mengekspresikan emosi dan perasaan, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
1 Kesadaran diri emosional Emotional self awareness: Kemampuan untuk
mengenali dan membedakan perasaan yang dirasakan, mengetahui apa yang sedang dirasakan dan mengapa merasakan hal tersebut.
2 Asertivitas Assertiveness: Kemampuan mengekspresikan perasaan
misalnya menerima dan mengekspresikan kemarahan dan kehangatan, kemampuan mengekspresikan keyakinan dan pemikiran secara terbuka
misalnya mampu menyuarakan pendapat, ketidaksetujuan dan berani membela hak pribadi tidak membiarkan orang lain menganggu atau
mendapat keuntungan dari indiviu 3
Kemandirian Independence: Kemampuan untuk memimpin dan mengendalikan diri dalam berpikir dan berperilaku serta bebas dari
ketergantungan emosi, 4
Menghargai diri Self-regard: Kemampuan untuk menghormati dan menerima diri sendiri,
5 Aktualisasi diri Self-Actualization: Kemampuan menyadari kapasitas
potensial yang dimiliki. b.
Kemampuan interpersonal Interpersonal Skill Kemampuan interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami bagaimana
yang dirasakan oleh orang lain dan berhubungan dengan mereka, diantaranya: 1
Empati Emphaty: Kemampuan mengetahui, memahami dan menyadari perasaan dan pikiran orang lain, bagaimana dan mengapa orang lain
merasakan dan berpikir dengan cara mereka
Universitas Sumatera Utara
2 Tanggung jawab sosial Social Responsibility: Kemampuan menunjukkan
sebagai anggota yang kooperatif, memberikan kontribusi, dan konstruktif 3
Hubungan interpersonal Interpersonal relationship: Kemampuan membangun dan mempertahankan kepuasan hubungan yang
dikarakteristikkan dengan adanya kedekatan dan memberi dan menerima kasih sayang.
c. Penyesuaian diri Adaptability
Penyesuaian diri yaitu kemampuan untuk mengatur perubahan, beradaptasi dan memecahkan masalah personal dan interpersonal, diantaranya:
1 Pemecahan Masalah Problem Solving: Kemampuan mengenali dan
menjelaskan masalah serta membuat dan melaksanakan solusi yang efektif 2
Uji realitas Reality testing: Kemampuan untuk menilai hubungan antara apa yang dialami dengan apa yang ada secara objektif
3 Fleksibilitas Flexibility: Kemampuan untuk menyesuaikan emosi, pikiran
dan perilaku terhadap perubahan situasi dan kondisi. d.
Penanganan stres Stress Management Penanganan stres yaitu kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan
emosi, diantaranya: 1
Ketahanan menanggung stres Stress Tolerance: Kemampuan untuk melawan kejadian yang buruk dan situasi stres secara aktif dan pasif
mengatasi stres 2
Pengendalian impuls Impulse Control: Kemampuan untuk menahan atau menunda impuls, dorongan atau godaan untuk bertindak.
Universitas Sumatera Utara
e. Suasana hati General Mood
Suasana hati yaitu kemampuan untuk menghasilkan perasaan positif dan memotivasi diri, diantaranya:
1 Kebahagiaan Happiness: Kemampuan untuk merasa puas dengan
kehidupan diri sendiri, mengembirakan diri sendiri dan orang lain, dan bersenang-senang
2 Optimisme Optimism: Kemampuan untuk melihat sisi yang lebih baik
dari kehidupan dan mempertahankan sikap positif bahkan dalam menghadapi kesulitan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil subkomponen dari komponen-komponen utama dari kecerdasan emosi sebagai faktor untuk
mengembangkan instrumen kecerdasan emosi.
C. PACARAN DAN PACARAN JARAK JAUH