HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TRUST

D. HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TRUST

PADA INDIVIDU YANG MENJALANI PACARAN JARAK JAUH Hubungan pacaran jarak jauh sering dipandang sebagai hubungan yang mustahil, dimana pasangan yang menjalani hubungan ini kerap mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasangannya. Menurut Salhstein 2004, jarak aktual pasangan dapat memepengaruhi berjalannya suatu hubungan. Keadaan pasangan yang berjauhan dapat menyebabkan ketidakjelasan hubungan yang dikarenakan minimnya interaksi tatap muka. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dainton Aylon 2001 ditemukan bahwa trust merupakan salah satu strategi dalam mengurangi ketidakpastian bagi individu yang sedang membangun hubungan dan menjadi hal yang penting dalam mengurangi ketidakpastian hubungan. Westefeld Liddell dalam Dainton dan Aylon, 2001 juga menyatakan bahwa trust merupakan elemen yang penting dalam mempertahankan hubungan, khususnya yang terlibat dalam pacaran jarak jauh. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kauffman 2000 ditemukan juga bahwa trust dipercaya sebagai syarat dalam keberhasilan pacaran jarak jauh dimana banyak responden meyakini trust sebagai kekuatan hubungan mereka. Adanya orientasi psikologis mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk trust Lewicki Wiethoff, 2000. Deutsch dalam Lewicki Wiethoff, 2000 menyatakan bahwa individu membangun dan mempertahankan hubungan sosial berdasarkan orientasi psikologisnya. Agar orientasinya tetap konsisten, maka individu akan mencari hubungan yang sesuai dengan jiwa mereka. Hubungan dengan orang lain menentukan emosi seseorang. Dalam membangun suatu Universitas Sumatera Utara hubungan, seseorang memutuskan untuk mempercayai orang lain berdasarkan informasi yang disediakan oleh emosi dimana emosi sangat berhubungan erat dengan kejadian atau lingkungan khusus yang menghalangi proses kognitif dan perilaku seseorang Jones George, dalam Hoy Moran, 2000. Individu yang tidak bisa menangani emosinya dengan baik akan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain Ciarrchi, Chan, Caputi, Roberts, 2001. Oleh sebab itu, diperlukan keterampilan emosi dalam berhubungan dengan orang lain Keltner Heidt, dalam Lopes, Bracket, Nezlek, dkk, 2004. Disamping itu, individu juga perlu untuk memproses informasi yang disediakan oleh emosi dan mengatur emosi dengan kecerdasan dalam menjalani dunia sosial Lopes, Braket, Nezlek, dkk, 2004. Salah satu tantangan paling sulit dalam hubungan percintaan adalah mengatasi perbedaan dan selisih pendapat. Stafford Reske 2006 mengatakan bahwa pasangan yang menjalani pacaran jarak jauh seringkali memiliki perbedaan persepsi akibat komukasi yang terbatas, yang pada akhirnya dapat memicu konflik. Salah satu cara yang paling mudah untuk menghindari pertengkaran adalah dengan mengetahui kapan meminta maaf dan tidak menyalahkan pasangan ketika ia berbuat salah Ogden Nash dalam Fitness, 2001. Untuk mengetahui kapan, mengapa dan bagaimana dan kemampuan untuk melatih mengendalikan diri bahkan di bawah lingkungan penuh cobaan, diperlukan keterampilan emosi misalnya empati, pengendalian diri, dan pemahaman yang mendalam dalam Universitas Sumatera Utara kebutuhan dan perasaan manusia. Keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan inilah yang dinamakan kecerdasan emosi. Ketika suatu hubungan sedang berjalan dan kehidupan pasangan saling berkaitan satu sama lain, kemungkinan untuk terjadinya konflik akan meningkat. Dengan hadirnya konflik ini memberikan kesempatan bagi masing-masing pasangan untuk menunjukkan perhatian terhadap hubungan dan kesediaan untuk memperhitungkan kebutuhan pasangan Levinson, 1995. Jika pasangan mengalami kesuksesan dalam hal keterbukaan dan pemecahan konflik, bukan hanya trust menjadi kuat tetapi juga akan menambah bukti terhadap komitmen pasangan dalam hubungan dan juga kepercayaan yang lebih besar bahwa hubungan akan berjalan Levinson, 1995.

E. HIPOTESA PENELITIAN