Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Diagram Proses Sistem Metodologi Penelitian Lelang

2 Proses pelelangan konvensional biasa yang dilakukan pada Perum Pegadaian yakni dilakukan dua kali dalam satu bulan dan hanya diadakan di beberapa kantor cabang. Menurut pihak perum pegadaian, barang yang dilelang memiliki jenis yang beragam dan dapat berjumlah 20 sampai 25 barang per pelelangan. Waktu pelelangan adalah sekitar 4 jam. Permasalahan utama adalah jumlah barang yang dilelang terlalu banyak jika dibandingkan dengan waktu pelelangan yang tersedia dalam satu hari. Permasalahan lain yang biasanya terjadi adalah keterlambatan pemberitahuan diadakannya proses pelelangan karena disampaikan melalui surat. Kemudian minat peserta untuk mengikuti pelelangan sangat besar, sedangkan pada lelang konvensional jumlah peserta lelang sangat terbatas dikarenakan pertimbangan ruang dan waktu sehingga proses lelang menjadi tidak efektif dan efisien. Selain itu sering terjadi perdebatan dengan pemilik barang terdahulu pada saat ia melihat proses pelelangan berlangsung. Oleh karena itu Perum Pegadaian memerlukan suatu sistem pelelangan barang berbasis SMS untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana membangun sistem yang dapat melaksanakan proses mobile auction dengan menggunakan layanan SMS, mulai dari proses notification, bidding, hingga penentuan pemenang. 2. Bagaimana merancang aplikasi pelelangan barang berbasis SMS dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML.

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: 1. Proses registrasi peserta bidder tetap dilakukan secara manual. 2. Jenis ponsel yang digunakan pada aplikasi server adalah Siemens C55. 3. Peserta lelang menggunakaan ponsel yang mendukung aplikasi Java. 4. Metode pelelangan yang digunakan adalah English Auction. 5. Pembahasan tidak mencakup penyampaian dan pembayaran barang yang telah dimenangkan. Universitas Sumatera Utara 3

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1. Membangun aplikasi pelelangan barang berbasis SMS pada Perum Pegadaian Kasuari Medan. 2. Membuat desain sistem pelelangan barang berbasis SMS melalui analisis dan perancangan berorientasi objek UML.

1.5 Manfaat Penelitian

Aplikasi yang dihasilkan diharapkan dapat menggantikan sistem pelelangan konvensional dengan sistem berbasis SMS sehingga dapat memberi kemudahan untuk melaksanakan proses pelelangan dan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada sistem pelelangan terdahulu. Universitas Sumatera Utara 4

1.6 Diagram Proses Sistem

Gambar 1.1 Diagram Proses PengirimanPenerimaan Pesan Universitas Sumatera Utara 5

1.7 Metodologi Penelitian

Tahapan yang diambil dalam penelitian ini yaitu: 1. Studi literatur. 2. Mengamati secara langsung proses pelelangan konvensional dan melengkapi data yang dibutuhkan dari perusahaan. 3. Menganalisis dan merancang aplikasi. 4. Implementasi 5. Pengujian Sistem 6. Menyusun laporan dan dokumentasi

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Analisis dan Perancangan Aplikasi Pelelangan Barang Berbasis Short Message Service SMS. Studi Kasus: Perum Pegadaian Kasuari Medan”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas pengertian dan jenis lelang, Short Message Service SMS, Protocol Data Unit PDU, proses konversi teks ke PDU dan sebaliknya, AT Command, paradigma berorientasi objek dan Unified Modeling Language UML.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan analisis sistem yang dilakukan dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi objek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara 6

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan implementasi sistem dalam bentuk aplikasi desktop dan MIDlet dengan bahasa pemrograman Java, serta digunakan database MySQL pada server. Lalu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan pelaksanaan pelelangan yang sebenarnya.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang diperoleh. Bab ini juga memuat saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Lelang

Lelang merupakan proses penjualan dan pembelian barang dengan menawarkan barang melalui bidding, memilih penawaran, kemudian menjual barang tersebut kepada penawar tertinggi. Dalam teori ekonomi, lelang merupakan metode untuk menentukan nilai atau harga suatu komoditas yang belum ditentukan. Septyani, H. I, 2007. Beberapa jenis lelang: 1. English Auction, juga dikenal sebagai open ascending price auction, lelang ini dilakukan secara terbuka, penawaran berikutnya lebih tinggi dibanding penawaran sebelumnya. Lelang akan berakhir jika tidak ada lagi partisipan yang melakukan bidding penawaran atau selesai pada penawaran tertinggi terakhir pada rentang waktu tertentu. Jenis lelang ini biasanya digunakan pada penjualan barang, seperti barang antik, karya seni, barang bekas dan barang tak bergerak. 2. Dutch Auction, juga dikenal sebagai open descending price auction, lelang ini dilakukan secara terbuka, diawali dengan permintaan harga yang tertinggi oleh auctioneer juru lelang, kemudian harga diturunkan sampai partisipan menyetujui harga dari auctioneer. 3. Sealed-bid first-price auction, semua bidder penawar memasukkan bidding bersama-sama sehingga tidak ada bidder yang mengetahui penawaran partisipan lain. Biasanya jenis ini digunakan pada proses tender seperti pengadaan barang di suatu pemerintahan. Universitas Sumatera Utara 8 4. Sealed-bid second-price auction, juga dikenal sebagai Vickrey auction. Lelang ini identik dengan Sealed-bid first-price auction, tetapi pemenang adalah harga tertinggi kedua. 5. All pay auction, semua bidder harus membayar penawaran mereka meskipun tidak memenangkan lelang. Bidder tertinggi mendapatkan hadiah atau barang yang ditawarkan. Lelang ini sering digunakan untuk memodelkan lobbying bidding yang memiliki kontribusi politik, atau kompetisi lain pada running race.

2.2 Short Message Service SMS