Latar Belakang Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pelelangan Barang Berbasis Short Message Service (SMS). Studi Kasus: Perum Pegadaian Kasuari Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi secara cepat. Salah satu layanan komunikasi yang banyak digunakan adalah Short Message Service SMS. Layanan ini banyak digunakan karena dapat mengirimmenerima pesan kapanpun dan di manapun dengan biaya yang relatif murah. Media SMS sangat baik digunakan untuk transfer data atau informasi dalam kapasitas kecil. Dengan media ini pengguna dapat memperoleh informasi dari suatu server SMS dan dapat berinteraksi dengan server tersebut dengan pola – pola teks tertentu. Misalnya layanan SMS Banking yang memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi saldo tabungan, melakukan transfer, bahkan melakukan beberapa pembayaran seperti tagihan telepon. Perum Pegadaian merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan yakni memberikan pinjaman uang kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Hal ini ditegaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan No. Kep- 39MK611971 tanggal 20 Januari 1970 http:pegadaian.co.idk.visimisi.php. Perusahaan ini memiliki beberapa layanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu diantaranya adalah proses pelelangan barang. Barang yang dilelang adalah barang yang sudah lewat jangka waktu pembayarannya. Jenis pelelangan yang digunakan adalah English Auction yaitu penawaran berikutnya lebih tinggi dibanding penawaran sebelumnya dan pelelangan akan berakhir jika tidak ada lagi partisipan yang melakukan bidding penawaran atau selesai pada penawaran tertinggi terakhir pada rentang waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara 2 Proses pelelangan konvensional biasa yang dilakukan pada Perum Pegadaian yakni dilakukan dua kali dalam satu bulan dan hanya diadakan di beberapa kantor cabang. Menurut pihak perum pegadaian, barang yang dilelang memiliki jenis yang beragam dan dapat berjumlah 20 sampai 25 barang per pelelangan. Waktu pelelangan adalah sekitar 4 jam. Permasalahan utama adalah jumlah barang yang dilelang terlalu banyak jika dibandingkan dengan waktu pelelangan yang tersedia dalam satu hari. Permasalahan lain yang biasanya terjadi adalah keterlambatan pemberitahuan diadakannya proses pelelangan karena disampaikan melalui surat. Kemudian minat peserta untuk mengikuti pelelangan sangat besar, sedangkan pada lelang konvensional jumlah peserta lelang sangat terbatas dikarenakan pertimbangan ruang dan waktu sehingga proses lelang menjadi tidak efektif dan efisien. Selain itu sering terjadi perdebatan dengan pemilik barang terdahulu pada saat ia melihat proses pelelangan berlangsung. Oleh karena itu Perum Pegadaian memerlukan suatu sistem pelelangan barang berbasis SMS untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah