Normalisasi Perancangan Basis Data

62 2 Struktur Menu Siswa MENU UTAMA TOKOH WAYANG CERITA WAYANG SILSILAH WAYANG LATIHAN SOAL INDEX TOKOH PROFIL TOKOH INDEX CERITA CERITA INDEX SILSILAH SILSILAH PETUNJUK LATIHAN HASIL PENCARIAN Gambar 16. Struktur Menu Siswa Struktur menu siswa pada gambar 19 mendeskripsikan bahwa tampilan awal dari media pembelajaran adalah berupa form tokoh wayang, form cerita wayang, form silsilah wayang dan form latihan soal. Form tokoh wayang berisikan menu index tokoh wayang dan profil tokoh wayang. Form cerita wayang berisikan menu index cerita wayang dan cerita wayang. Form silsilah wayang berisikan menu index silsilah wayang dan silsilah wayang. Form latihan soal berisikan menu petunjuk soal, latihan soal dan hasil latihan. Sebagai informasi pembelajaran di halaman depan ditampilkan silabus materi dalam bentuk slider. Selain itu juga terdapat form pencarian dalam tampilan awal media pembelajaran.

3. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Tabel 29. Bentuk tabel tidak normal 63 kode wayang nama wayang tinggal kode keluarga nama keluarga kode teman nama teman gambar 1 gatotkaca amarta 1 arjuna 1 semar gatotkaca-besar nakula bagong gatotkaca-kecil sadewa 2 arjuna amarta 2 gatotkaca 2 respati arjuna-besar puntadewa kresna arjuna-kecil sadewa Ada dua kelemahan pada bentuk tidak normal dalam tabel 28 yaitu 1 terdapat atribut yang berulang duplikat yaitu atribut tinggal dan masing-masing nama wayang memiliki lebih dari 1 nama keluarga atau nama teman; 2 Belum ada primary key sehingga masing-masing field belum saling ketergantungan 1 Bentuk Normalisasi Pertama 1NF Tabel 30. Tabel tokoh wayang bentuk 1NF kode- wayang nama- wayang tinggal kode- keluarga nama- keluarga kode- teman nama- keluarga gambar 1 gatotkaca amarta 2 arjuna 7 semar gatotkaca-besar 1 gatotkaca amarta 6 nakula 8 bagong gatotkaca-kecil 1 gatotkaca amarta 4 abimanyu 2 arjuna amarta 1 gatotkaca 9 respati arjuna-besar 2 arjuna amarta 5 bima 3 kresna arjuna-kecil 2 arjuna amarta 4 abimanyu Bentuk 1NF terlebih dahulu menentukan kunci utama supaya setiap field-field lainnya tergantung hanya pada satu field. Terlihat pada tabel 29, bahwa setiap atribut telah bernilai tunggal untuk setiap barisnya. 2 Bentuk Normalisasi Kedua 2NF Tabel 31. Tabel relasi 2NF 64 kode- wayang nama- wayang tinggal kode- keluarga nama- keluarga kode- teman nama- teman 1 gatotkaca amarta 2 arjuna 3 kresna 2 Arjuna amarta 1 gatotkaca 5 bima 3 Kresna dwarawati 2 arjuna 1 gatokaca 4 abimanyu ngastina 5 bima 6 nakula 5 Bima ngastina 6 nakula 2 arjuna 6 Nakula ngastina 1 gatotkaca 4 abimanyu Pada aturan 2NF tabel 31, field-field yang saling tergantung dengan field lainnya dalam satu tabel harus dipisahkan. Masing- masing entity telah memiliki kunci utama atribut yang bergaris bawah, sehingga atribut-atribut lainnya mempunyai ketergantungan fungsional terhadapnya tidak dalam satu tabel. 3 Bentuk Normalisasi Ketiga 3NF Tabel 32. Tabel tokoh bentuk 3NF Tabel 33. Tabel relasi tokoh 3NF kode- wayang nama- wayang tinggal kode- wayang kode- keluarga kode- teman 1 gatotkaca amarta 1 2 7 2 Arjuna amarta 1 6 8 3 Kresna dwarawati 1 4 9 4 abimanyu ngastina 2 5 9 5 Bima ngastina 2 4 3 6 Nakula ngastina 2 1 4 Tabel 34. Tabel bentuk 3NF kode-wayang gambar 1 gatotkaca-besar 1 gatotkaca-kecil 2 arjuna-besar 2 arjuna-kecil 3 kresna-besar 3 kresna-kecil 65 Pada tabel 32, 33 dan 34 terlihat bahwa masing-masing tabel memiliki kunci utama yang sama yakni kode wayang. Semua tabel telah dipisahkan dengan menentukan kunci utama sehingga masing- masing field memiliki ketergantungan fungsional dengan kuncinya. Penerapan aturan normalisasi sampai dengan bentuk ketiga ini sebenarnya telah memenuhi dalam menghasilkan desain database yang berkualitas baik. Namun demikian dari sejumlah literature dapat pula dijumpai pembahasan tentang bentuk keempat 4NF dan bentuk kelima 5NF sebagai perbaikan dari bentuk normal ketiga.

b. Relasi Tabel