Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63 pukulkan pada alas yang ada akan tetapi tanah liat tersebut dipijit-pijit atau diremas-remas menggunakan jari jemari kedua tangannya. Berdasarkan pembahasan hasil kegiatan bermain tanah liat di atas, maka kemampuan motorik halus anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal Dukuh dapat dikatakan berkembang dengan baik. Selain hasil yang telah dicapai, keberhasilan lain juga dapat dilihat pada semangat anak-anak ketika bermain menggunakan tanah liat. Hal ini menunjukkan bahwa proses kegiatan ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan direncanakan oleh peneliti, yaitu anak mau melakukan kegiatan tanpa ada paksaan ataupun tekanan. Pada intinya anak menyukai suasana kegiatan bermain dengan menggunakan media yang belum pernah mereka mainkan, sehingga menambah wawasan baru bagi anak tentang media yang dapat digunakan untuk bermain. Untuk itu kegiatan motorik halus anak dapat dirangsang dengan berbagai media yang bervariasi agar dapat menarik bagi anak untuk melakukannya. Melalui bermain tanah liat ini mampu mengembangkan kemampuan motorik halus anak, terutama dalam kelenturan otot-otot halus anak dan koordinasi indera mata dan tangan. Kemampuan gerak motorik halus akan berpengaruh pada kesiapan memegang pensil secara benar dan kesiapan menulis. Kelenturan dan koordinasi indera mata dan tangan merupakan modal dasar untuk mencapai kemampuan menulis anak. Berdasarkan pembahasan di atas dinyatakan bahwa keterampilan motorik halus adalah keterampilan menggunakan media dengan koordinasi antara mata dan tangan Janet W. Lerner dalam pengorganesasian 64 menggunakan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian di TK ini memiliki keterbatasan: 1. Unsur yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur kelenturan otot-otot halus dan koordinasi indera mata dan tangan. Untuk lebih mengetahui kemampuan motorik halus anak maka dapat ditambahkan unsur-unsur yang lain. 2. Kegiatan dalam penelitian ini adalah kegiatan bermain tanah liat membentuk orang, untuk lebih mengembangkan kemampuan motorik halus anak yang lebih maksimal maka perlu dipertimbangkan adanya variasi bentuk untuk kegiatan bermain anak khususnya bentuk-bentuk benda yang ada di sekitar anak yang dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan ketika anak bermain menggunakan tanah liat dapat diambil kesimpulan bahwa dengan bermain tanah liat dapat mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Dukuh Kelurahan Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dari hasil kegiatan yang dilakukan ketika anak bermain tanah liat membentuk orang. Anak mampu menggerakkan semua jari jemarinya dalam kegiatan membentuk serta anak dapat memanipulasi objek menjadi bentuk orang. Pada kegiatan sebelum dilakukan tindakan anak yang mendapat skor 3 ada 1 anak atau 6 dari 17 anak ynng diteliti dan pada koordinasi indera mata dan tangan ada 2 anak yang mendapat skor 3 atau 12 dari 17 anak yang diteliti. Pada tindakan Siklus I anak yang mendapat skor 3 ada 9 anak atau 53 dari 17 anak yang diteliti dan pada koordinasi indera mata dan tangan ada 9 anak yang mendapat skor 3 atau 53 dari 17 anak yang diteliti. Pada tindakan Siklus II anak yang mendapat skor 3 ada 14 anak atau 82 dari 17 anak yang diteliti dan pada koordinasi indera mata dan tangan ada 14 anak yang mendapat skor 3 atau 82 dari 17 anak yang diteliti.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran antara lain sebagai berikut: 66 1. Bagi Guru Kegiatan bermain tanah liat yang dilakukan terbukti mampu mengembangkan kemampuan motorik halus anak di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Dukuh Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Bermain tanah liat ini merupakan salah satu media yang perlu digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Penggunaan media tersebut merupakan salah satu media yang aman digunakan bagi anak. 2. Bagi Peneliti Penelitian mengenai upaya mengembangkan motorik halus melalui bermain tanah liat pada anak usia 4-5 tahun di TK ‘Aisyiyah Dukuh Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta ini hanya menggunakan unsur- unsur kelenturan otot-otot halus dan koordinasi indera mata dan tangan. Untuk lebih mengetahui perkembangan motorik halus anak, peneliti lain dapat menggunakan unsur-unsur lain yang dapat mendukung pengembangan motorik halus anak. 67 DAFTAR PUSTAKA Anas Sujiono. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Andang Ismail. 2006. Education Games. Yogyakarta: Pilar Media. Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grasindo. Bambang Sujiono, dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta. ______ 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan FisikMotorik : Jakarta. Endang Poerwanti dkk. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM Press. Hurlock, B. Elizabeth. 1998. Perkembangan Anak. Terjemahan: Med Meitasari Tjandrasa dan Muchichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga. Harun Rasyid, dkk. 2009. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Pressindo. Juwati. 2013. Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Bermain Playdough pada Anak Usia Dini di Kelompok A TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Ngoro-oro Pathuk Gunung Kidul. Skripsi. Yogyakarta: PG-PAUD FIP UNY. Martono, dkk. 2007. Pengembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini. Yogyakarta: FIP UNY. Martuti. 2009. Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana Mayke Sugianto T. 1995. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakary.

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

UPAYA MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI KEGIATAN MERONCE DI PAUD AZHURA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 11

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN PLASTISIN PADA Mengembangkan Kreativitas Motorik Halus Melalui Bermain Plastisin Pada Anak Kelompok A TK Az-Zahra Kecamatan Sukodono Sragen Th 2013/2014.

0 1 14

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN PLASTISIN PADA Mengembangkan Kreativitas Motorik Halus Melalui Bermain Plastisin Pada Anak Kelompok A TK Az-Zahra Kecamatan Sukodono Sragen Th 2013/2014.

0 2 6

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Tanah Liat Pada Anak Kelompok B Di TK Dharma Wanita Mangunrejo I Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

0 1 16

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Meronce Pada Kelompok A TK Aisyiyah Joton I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Meronce Pada Kelompok A TK Aisyiyah Joton I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN UPAYA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNTING DAN MENEMPEL BENTUK-BENTUK GEOMETRI di TK ‘Aisyiyah II Makamhaji.

1 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA TANAH LIAT.

1 3 29

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33