Faktor Pendukung Pemberdayaan Perempuan dalam Kesenian

“kalau sekali tampil itu dapat 100rb, nanti masuk kas kelompok, uang kas itu untuk keperluan kelompok juga, seperti beli baju untuk konser, untuk bayar pelatih, untuk wisata, kemarin ke tawangmangu mas, dari uang hasil konser itu mas”. Manfaat ekonomis yang didapatkan sewaktu tampil menabuh gamelan juga disampaikan oleh pengurus kelompok karawitan yakni Ibu Smy sebagai berikut : Kalau dibagi dapat 75 ribu, ya senang mas hasil sendiri kok, dapat piknik juga, ya tambah-tambah beli bumbu dapur” Berapapun hasil yang didapatkan sewaktu tampil karawitan tidak menjadi masalah bagi anggota kelompok karena awalnya mereka hanya ingin menyalurkan hobi dan melestarikan budaya lokal. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota karawitan yakni Ibu TR : “disamping atinya seneng tur dapat penghasilan juga, meskipun tidak seberapa, nggih walaupun cuma sedikit tetapi sangat berarti neg buat saya, seneng banget, puas” Kesimpulan dari data di atas, penelitian ini menyatakan bahwa melalui penampilan menabuh gamelan yang disajikan untuk tamu dapat menghasilkan upah atau bayaran untuk kelompok karawitan sebagai imbalan telah menghibur tamu yang datang.Kemudian uang yang didapatkan selanjutnya dikelola secara kelompok terlebih dahulu sebelum dibagikan pada masing-masing anggota.

e. Faktor Pendukung Pemberdayaan Perempuan dalam Kesenian

karawitan Proses pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh PKK Mawar melalui kesenian karawitan dapat berjalan sesuai dengan tujuan bersama karena adanya faktor pendukung baik dari dalam maupun dari luar kelompok. 78 Faktor pendukung dari dalam kelompok yaitu dorongan dari diri anggota kelompok sendiri.Keinginan ibu-ibu untuk memiliki kegiatan yang bernilai positif menjadi salah satu hal yang membuat pemberdayaan perempuan melalui kelompok kesenian ini dapat terlaksana. Dorongan diri yang mendukung ibu-ibu mengikuti kegiatan kelompok karawitan tersebut disampaikan pula oleh Ibu Pry selaku anggota karawitan sebagai berikut : “dari diri sendiri ya ada keinginan untuk bisa, kalau keluarga ya mendukung asalkan ibu senang dan kegiatane positif” Semangat yang timbul dari diri sendiri juga disampaikan oleh Ibu TR yang juga anggota yang sangat aktif : “ya penasaran dan pingin tahu, yang tadinya nol ndak bisa apa-apa setelah latihan ya jadinya bisa” Dukungan keluarga anggota karawitan juga menjadi faktor pendorong dari luar kelompok. Kegiatan karawitan baik saat latihan maupun saat tampil di depan tamu tidak akan berjalan sesuai tujuan tanpa dukungan dan ijin yang diberikan oleh keluarga dari anggota kelompok terutama yang sudah memiliki suami dan anak. Adanya dukungan dari keluarga yang penting untuk mendukung jalannya kegiatan dalam kelompok karawitan diungkapkan oleh Ibu SS sebagai anggota karawitan : “keluarga mendukung, bapak yang suka antar jemput kalau saya berangkatdan pulang karawitan, kalau anak ya mengingatkan, buk besok sabtu lho, ampun kesupen konser teng pindul, seperti itu mas” Hal serupa diperkuat dengan adanya ungkapan dari ketua PKK Mawar yakni Ibu Drh bahwa : “peran perempuan dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat memang belum maksimal, karena tidak banyak pengalaman, tetapi kami tetap berusaha 79 terus contohnya dalam kesenian karawitan ini, dengan adanya dukungan dari keluarga saya terutama suami dari lingkungan dan dari ibu-ibu sendiri, sehingga menambah pengalaman” Dari penelitian di atas diketahui bahwa faktor yang mendukung kegiatan kesenian karawitan dalam pemberdayaan perempuan yakni berasal dari dalam dan luar kelompok.Adanya keinginan dan motivasi yang muncul oleh tiap anggota menjadi faktor pendukung dari dalam kelompok yang menjadikan kegiatan pemberdayaan ini dapat berjalan.Sedangkan dari luar kelompok yakni adanya dukungan dari keluarga anggota kelompok karawitan.

f. Faktor Penghambat Pemberdayaan Perempuan dalam Kesenian