Pemberdayaan Perempuan sebagai Bentuk Pendidikan Luar Sekolah

manusia yang secara tidak langsung berimbas pada kualitas pembangunan suatu bangsa.

3. Pemberdayaan Perempuan sebagai Bentuk Pendidikan Luar Sekolah

Kesadaran akan kebutuhan pendidikan dari masyarakat semakin meluas seiring dengan munculnya Negara-negara yang baru berkembang dan makin dibutuhkanya berbagai macam keahlian menyongsong kahidupan yang semakin kompleks dan penuh tuntutan, maka wajar masyarakat menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-program keahlian. Salah satunya yaitu melalui jalur Pendidikan Luar Sekolah. Pendidikan nonformal atau disebut Pendidikan Luar Sekolah merupakan proses pendidikan di luar pendidikan formal yang dalam proses penyelenggaraannya memiliki suatu sistem yang terlembagakan, yang didalamnya terkandung makna bahwa setiap pengembangan pendidikan luar sekolah perlu perencanaan yang matang, melalui kurikulum, isi program, sarana, prasarana, warga belajar, sumber belajar, serta faktor-faktor yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan luar sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manausia sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Kelima Pasal 26 ayat 1, mengamanatkan bahwa Pendidikan Nonformal PNF diselenggarakan sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap pendidikan formal, dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Selain itu dalam ayat selanjutnya fungsi pendidikan nonformal yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan 23 keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Maka, pendidikan luar sekolah sebagai dari pendidikan nasional memiliki peranan penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut menekankan pada peningkatan kemampuan individu maupun kelompok dalam mencapai kedudukan yang diharapkan dalam masyarakat. Terkait dengan pemberdayaan perempuan sebagai bentuk Pendidikan Luar Sekolah telah tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Kelima Pasal 26 ayat 3, yang berbunyi : Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Dari pasal diatas menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan turut menjadi salah satu ranah Pendidikan Luar Sekolah yang fokus kepada pengembangan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dari kaum perempuan. Pendidikan nonformal atau Pendidikan Luar Sekolah adalah jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan 24 pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional UU.Sisdiknas No.20 tahun 2003. Menurut Sudjana 2004: 22 mendefinisikan pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan terorgnisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Pendidikan nonformal atau Pendidikan luar sekolah sebagai proses pemberdayaan merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk meningkatkan pemahaman dan pengendalian terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik sehingga warga belajar mampu meningkatkan taraf hidupnya. Behasilnya sebuah proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan luar sekolah perlu dilakukan melalui langkah- langkah : 1 setiap warga belajar dilatih untuk tingkat kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi, 2 warga belajar dilatih untuk diberikan berbagai macam keterampilan sebagai jawaban atas kebutuhan dan masalah yang dihadapinya, dan 3 warga belajar dibina untuk selalu suka bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah Reposity.upi.edu. Selain itu pendidikan nonformal sebagai proses pemberdayaan adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengertian dan pengendalian diri peserta didik terhadap kehidupan social, ekonomi, dan atau politik, sehingga peserta didik mampu untuk meningkatkan taraf hidupnya di dalam masyarakat. Dalam konsep pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan 25 PLS, menempatkan masyarakat sebagai subjek, seperti mengembangkan diri.Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mengendalikan program-program yang berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupanya. Dengan demikian program pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat tumbuh dan berkembang menjadi “masyarakat berdaya”, dimana masyarakat tersebut memiliki kemampuan dalam mengatasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi berdasarkan sumber daya yang dimiliki.

4. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga PKK