terus contohnya dalam kesenian karawitan ini, dengan adanya dukungan dari keluarga saya terutama suami dari lingkungan dan dari ibu-ibu sendiri,
sehingga menambah pengalaman”
Dari penelitian di atas diketahui bahwa faktor yang mendukung kegiatan
kesenian karawitan dalam pemberdayaan perempuan yakni berasal dari dalam dan luar kelompok.Adanya keinginan dan motivasi yang muncul oleh tiap anggota
menjadi faktor pendukung dari dalam kelompok yang menjadikan kegiatan pemberdayaan ini dapat berjalan.Sedangkan dari luar kelompok yakni adanya
dukungan dari keluarga anggota kelompok karawitan.
f. Faktor Penghambat Pemberdayaan Perempuan dalam Kesenian
karawitan
Adanya hambatan dalam pemberdayaan perempuan di kelompok karawitan ini menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian dari setiap anggota
dan pengurus.Sehingga kedepannya tidak menjadi permasalahan yang berarti dalam kelompok. Faktor penghambat seperti sulitnya mengatur waktu latihan dan
jadwal tampil dikarenakan kegiatan ibu-ibu di rumah masing-masing juga banyak, yaitu ada yang bertani, menjadi babby sitter, penjahit.
Hambatan saat menentukan jadwal untuk berlatih bersama karena kesibukan masing-masing anggota diungkapkan oleh salah satu anggota karawitan
yang juga pengurus PKK Mawar yakni Mbak Lna : “kalau untuk yang menghambat yaitu ya kesibukan saya, karena saya juga
sebagai pendidik AUD dan juga punya anak kecil juga, jadi ya agak repot mas neg suruh bagi waktu”
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Pry selaku anggota kelompok
karawitan seperti berikut ini : 80
“Kalau menghambat ya, mungkin untuk mengatur waktu. Karena saya juga punya pekerjaan yang kadang pesanan itu harus jadi hari sabtu,
jadinya ya saya selesaikan hari minggu”
Selain itu juga kurang meratanya pembagian kesempatan untuk tampil di Goa Pindul maupun even-even yang lain juga menjadi salah satu penghambat, seperti
yang diutarakan oleh Ibu Smy berikut : “neg panen nopo lagi usum gawean, leren rumiyen, kalih sok-sok ibu-ibu
wonten sing takon kok sing tampil mung kelompok kui-kui terus” Sama halnya dengan yang diutarakan Mbk Lna :
“ya ada keinginan tampil di Pindul, tapi karena kurang pengalaman ya jadi baru sekali”
Dari penelitian di atas diketahui bahwa faktor penghambat dalam kegiatan
kesenian karawitan ini yang menghambat yaitu terkait dengan kesibukan masing- masing dari setiap anggota, sehingga untuk mengatur waktu ibu-ibu harus
menyiasati meskipun terkadang harus mengorbankan salah satu kegiatan dan juga terkait pembagian giliran kelompok yang akan tampil dalam suatu even masih
belum dibagi secara rata sehingga menimbulkan rasa kecemburuan.
B. Pembahasan
1. Konstribusi Kelompok PKK Mawar dalam Pemberdayaan Perempuan
melalui Kesenian karawitan
Sesuai dengan pernyataan yang ada dalam buku berjudul “Berdaya Bersama Perempuan Indonesia” dari Direktorat PKKS Kemensos RI, tentang
peran organisasi dalam meningkatkan kapasitas diri perempuan yakni sebagai “Wadah untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang
terkait dengan pemenuhan kehidupan perempuan dan keluarganya, melalui organisasi perempuan memperoleh pengetahuan baru yang terkait dengan
81