Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

27 angkat di lingkungan masyarakat orang tua yang mengangkat, kedudukan anak angkat atas harta benda perkawinan orang tua yang mengangkat sikap pengadilan Mahkamah Agung terhadap kedudukan anak angkat pada masyarakat Tionghoa di Kota Pekanbaru.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan library research. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan studi dokumen untuk memperolah data sekunder dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi dan menganalisa data primer, sekunder maupun tertier yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini juga didukung dengan penelitian lapangan field research berupa wawancara dengan notaris, pemuka adat Tionghoa yang berdomisili di Kota Pekanbaru dan Hakim. Pengadilan Negeri Pekanbaru yang dalam penelitian ini memiliki kapasitas sebagai informan dan nara sumber.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses mengorganisasikan dan menggunakan data dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan suatu hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data. 39 Di dalam penelitian hukum normatif, pada hakekatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis, sistematisasi yang berarti membuat klasifikasi terhadap bahan hukum tertulis tersebut untuk memudahkan 39 Ibid, hal. 133. Universitas Sumatera Utara 28 pekerjaan analisis dan konstruksi. 40 Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap semua data yang dikumpulkan baik melalui studi dokumen. Setelah itu keseluruhan data tersebut akan dianalisis dan disistematisasikan secara kualitatif yang artinya menjelaskan dengan kalimat sendiri semua kenyataan yang terungkap dari data sehingga menghasilkan klasifikasi yang selaras dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk memperoleh jawaban yang baik pula. Dalam penelitian ini bahan-bahan hukum tertulis yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum pengangkatan anak, hukum kemasyarakatan hukum harta kekayaan, buku-buku dan karya ilmiah yang ada kaitannya dengan pembahasan tentang hukum pengangkatan anak, hukum kemasyarakatan hukum harta kekayaan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini, yang dijadikan pedoman untuk menghasilkan jawaban selaras dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dan juga bahan hukum yang diperoleh dari studi lapangan yaitu berupa wawancara terhadap para informan dan narasumber yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan logika berfikir deduktif. 41 40 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hal 25. 41 Riduwan Nurul Huda, Metode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Eressco, Bandung, 2008, hal. 20 Universitas Sumatera Utara 29

BAB II PENGANGKATAN ANAK PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI

SENAPELAN

A. Gambaran Umum Masyarakat Adat Tionghoa di Kecamatan Senapelan

Kecamatan Senapelan terletak di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Kecamatan Senapelan merupakan salah satu lingkungan tempat tinggal masyarakat Tionghoa yang sudah ada sejak lama dan sudah turun temurun sifatnya, banyak barang peninggalan berupa bangunan. Kecamatan Senapelan tersebut selalu mengikuti atau mengadakan acara-acara tradisional budaya Tionghoa seperti acara Imlek, Cap Go Meh, maupun acara-acara kesenian dan sebagainya yang selalu dimeriahi dan diterangi dengan lampu-lampu lampion. Kecamatan Senapelan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, tanggal 20 September 1996 Nomor KPTS: 151IX1996 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Oktober 1996. 42 Kecamatan Senapelan memiliki jumlah penduduk, sekitar 34.208 jiwa yang tersebar di 6 enam kelurahan yaitu Kelurahan Sago, Kelurahan Kampung Dalam, Kelurahan Padang Trubuk, Kelurahan Padang Bulan, Kelurahan Kampung Bandar dan Kelurahan Kampung Baru. Gambaran prakiraan jumlah penduduk Kecamatan Senapelan yang tersebar di 6 enam kelurahan tersebut sampai bulan Desember tahun 2013 disajikan di dalam Tabel 2.1 seperti tergambar di bawah ini: 42 Sumber Data: Geografi dan Demografi Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru Tahun 2013 29 Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Senapelan No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1 Sago 975 908 1.883 2 Kampung Dalam 1.371 1.059 2.430 3 Padang Terubuk 2.037 1.780 3.817 4 Padang Bulan 3.314 3.550 6.864 5 Kampung Bandar 4.433 4.582 9.015 6 Kampung Baru 5.340 4.589 9.929 Jumlah 1.7470 16.468 33.938 Sumber: Data Kantor Kecamatan Senapelan, Tahun 2013 Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kecamatan Senapelan tahun 2012, penduduk berjenis kelamin laki-laki, berjumlah 17.470 jiwa dan perempuan 16.468 jiwa. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa dari masing- masing kelurahan mayoritas penduduk berjenis kelamin laki-laki. 43 Agama merupakan fitrah bagi setiap manusia. Karena setiap manusia memiliki naluri mentaqdiskan gharizatu al-tadayyun terhadap sesuatu. Berdasarkan data monografi Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru tidak ditemukan adanya penduduk yang tidak memiliki agama keyakinan atau ateis; dimana di daerah ini terdapat 6 agama yaitu Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, Kongfuchu yang diyakini penduduk. Untuk lebih jelas dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini: 43 Ibid. Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 2.2 Penduduk Menurut Pemeluk Agama No Pemeluk Agama Jumlah Persentse 1 Islam 27.676 80.91 2 Khatolik 1.104 3.23 3 Protestan 1.890 5.53 4 Hindu 82 0.24 5 Kongfuchu 121 0.35 6 Budha 3.335 9.75 Total 34.208 100 Sumber: Data Kantor Kecamatan Senapelan, Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kecamatan Tampan beragama Islam, 27.676 jiwa, Khatolik 1.104 jiwa, Protestan 1.890 jiwa Hindu 82 jiwa, Kongfuchu 121 jiwa, dan Budha 3.335. Hal ini juga dipengaruhi oleh mayoritas penduduk menurut suku bangsa, yakni Melayu.

1. Pengertian Hukum Adat

Dokumen yang terkait

Kedudukan Anak Angkat Perempuan Terhadap Harta Warisan Di Kalangan Etnis Tionghoa Suku Hainan Di Kota Medan

1 129 146

Perkawinan Anak Dibawah Umur Dan Akibat Hukumnya

1 48 133

Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukumnya Terhadap Harta Benda Perkawinan Orang Tua Angkat (Kajian...

0 26 5

PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT ADAT BALI (STUDI PADA MASYARAKAT BALI DI DESA WIRATA AGUNG KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH)

0 11 64

PELAKSANAAN PENERBITAN CATATAN PINGGIR PADA AKTA KELAHIRAN SEBAGAI AKIBAT PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA (Studi Penetapan Pengangkatan Anak Di Kabupaten Pemalang)

1 19 178

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Anak Di Bawah Umur Dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 3 14

PELAKSANAAN ADOPSI ( PENGANGKATAN ANAK ) BAGI WNI KETURUNAN TIONGHOA DAN AKIBAT-AKIBAT HUKUMNYA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

BAB II PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK PADA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA SUKU HAINAN DI KOTA MEDAN A. Dasar Hukum Pengangkatan Anak - Kedudukan Anak Angkat Perempuan Terhadap Harta Warisan Di Kalangan Etnis Tionghoa Suku Hainan Di Kota Medan

0 0 49

Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukumnya Terhadap Harta Benda Perkawinan Orangtua Angkat (Studi Pada Masyarakat Tionghoa Di Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru)

0 0 14