31
Tabel 2.2 Penduduk Menurut Pemeluk Agama
No Pemeluk Agama
Jumlah Persentse
1 Islam
27.676 80.91
2 Khatolik
1.104 3.23
3 Protestan
1.890 5.53
4 Hindu
82 0.24
5 Kongfuchu
121 0.35
6 Budha
3.335 9.75
Total 34.208
100
Sumber: Data Kantor Kecamatan Senapelan, Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kecamatan Tampan beragama Islam, 27.676 jiwa, Khatolik 1.104 jiwa, Protestan 1.890 jiwa
Hindu 82 jiwa, Kongfuchu 121 jiwa, dan Budha 3.335. Hal ini juga dipengaruhi oleh mayoritas penduduk menurut suku bangsa, yakni Melayu.
1. Pengertian Hukum Adat
Istilah hukum adat adalah terjemahan dalam Bahasa Belanda “adatrecht” Snouck Hurgronje adalah orang pertama yang memaknai istilah “adatrecht”
kemudian di kutip dan dipakai selanjutnya oleh Van Vollenhoven sebagai istilah teknis yuridis.
44
C.Van Vollenhoven memberi pengertian: “hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hindia
44
Bushar Muhammad, Asas-asas Hukum Adat, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997, hal. 1
Universitas Sumatera Utara
32
Belanda dahulu atau alat-alat kekuasaan lainnya yang menjadi sendinya dan diadakan sendiri oleh kekuasan Belanda dahulu”.
45
Masyarakat hukum adat adalah sekumpulan orang yang tetap hidup dalam keteraturan dan di dalamnya ada sistem kekuasaan dan secara mandiri, yang
mempunyai kekayaan yang berwujud maupun yang tidak berwujud.
46
Dilihat dari pengertian-pengertian yang diberikan oleh para sarjana tersebut diatas, maka kiranya dapat ditarik kesimpulan, bahwa hukum adat itu adalah suatu
kompleks norma-norma yang bersumber pada perasaan keadilan rakyat yang selalu berkembang sifat dinamis serta meliputi peraturan-peraturan tingkah laku manusia
dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat, sebagian besar tidak tertulis, senantiasa ditaati dalam kehidupan masyarakat, sebagian besar tidak tertulis,
senantiasa ditaati dan dihormati oleh rakyat, karena mempunyai akibat hukum sanksi.
Menurut R. Soepomo, sistem hukum adat yang berlaku di Indonesia, dalam hal adopsi atau pengangkatan anak mempunyai corak sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat kebersamaan atau komunal yang kuat, artinya manusia
menurut hukum adat merupakan makhluk dalam ikatan kemasyarakatan yang erat, rasanya kebersamaan ini meliputi seluruh lapangan hukum adat;
b. Mempunyai corak religius-magis yang berhubungan dengan pandangan hidup
alam Indonesia; c.
Hukum adat diliputi oleh pikiran penataan serba konkrit, artinya hukum adat sangat memperhatikan banyaknya dan berulang-ulangnya perhubungan hidup
yang konkrit;
45
C.Van Vollenhoven, Het Adatrecht Van Nederlandsch Indie, jilid 1 E, J Brill, 1904-1933, hal.7
46
Soerjono Soekanto dan Soleman B Toneko, Hukum Adat Indonesia, Rajawali, Jakarta. 1982, hal.106
Universitas Sumatera Utara
33
d. Hukum adat mempunyai sifat yang visual artinya perhubungan hukum
dianggap hanya terjadi oleh karena ditetapkan dengan suatu ikatan yang dapat dilihat tanda yang kelihatan.
47
2. Masyarakat Adat Tionghoa