8 dilaksanakan pada masa yang akan datang dengan harapan masa yang akan datang
akan lebih baik dari kondisi saat ini dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan harapan cita-cita dapat tercapai.
2. Prinsip-prinsip Perencanaan Pendidikan
Dalam menyusun suatu perencanaan pendidikan diperlukan pedoman agar dapat merencanakan dengan baik. Pedoman yang dibutuhkan dalam sebuah
perencanaan pendidikan meliputi prinsip-prinsip dalam menyusun perencanaan agar perencanaan tersebut dapat berfungsi dengan baik begitu pula dalam
implementasinya. Terkait hal tersebut Mohammad Fakry Gaffar 1987: 17-18 menjelaskan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah
perencanaan pendidikan sebagai berikut: a. Interdisipliner
Perencanaan dipandang sebagai interdislipiner dikarenakan pada dasarnya pendidikan itu sendiri juga interdisipliner terutama erat kaitannya dengan
pembangunan manusia. b. Fleksibel
Fleksibel yang dimaksudkan adalah perencanaan tidak bersifat kaku tetapi lebih dinamis dan responsif atau tanggap terhadap apa yang menjadi tuntutan
masyarakat khususnya terhadap pendidikan. Oleh sebab itu, seorang perencana perlu memberikan ruang gerak yang tepat terutama dalam penyusunan rancangan.
9 c. Objektif rasional
Perencanaan harus objektif rasional, hal tersebut dimaksudkan bahwa perencanaan bukan merupakan kepentingan subjektif sekelompok masyarakat saja
melainkan merupakan kepentingan umum. d. Tidak dimulai dari nol tapi dari apa yang dimiliki
Dalam hal ini segala potensi yang telah dimiliki ataupun yang tersedia dijadikan suatu aset yang perlu digunakan secara efisien dan optimal. Sehingga
tidak menghimpun segala kebutuhan dari awal atau nol melainkan memanfaatkan apa yang telah dimiliki saat ini.
e. Wahana untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara terkoordinir Adapun yang dimaksud di sini yaitu segala kekuatan dan model dasar perlu
dihimpun secara terkoordinasikan untuk digunakan secermat mungkin untuk keperluan pembangunan pendidikan.
f. Disusun dengan data Data merupakan hal yang sangat diperlukan dan pokok dalam sebuah
perencanaan. Hal ini dikarenakan perencanaan tanpa memiliki data maka tidak memiliki kekuatan yang dapat diandalkan.
g. Mengendalikan kekuatan sendiri Perencanaan yang dilakukan harus berdasarkan kekuatan sendiri dalam arti
kekuatan yang dimiliki oleh bangsa atau daerah atau unit kerja yang bersangkutan. Perencanaan yang bersandar pada bangsa lain akan tidak stabil dan mudah
menjadi objek politik bangsa lain.