Pemaknaan Hadis METODE KRITIK HADIS DAN TEORI PEMAKNAAN HADIS
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a Menghayati segala bentuk akidah dan ibadah.
b Muh}asabah koreksi.
c Riyad}ah latihan dan mujahadah perjuangan.
d Berupaya mempunyai kemauan dan daya tangkal yang kuat
terhadap kebiasaan yang buruk dan menggantinya dengan kebiasaan baik.
39
2 Tahalli menghiasi diri dari sifat-sifat terpuji.
Tahalli yaitu menghias diri dengan jalan membiasakan sikap dan sifat serta perbuatan yang baik. Langkahnya membina
pribadi agar memiliki akhlak karimah dan senantiasa konsisten dengan langkah yang dirintis sebelumnya dalam bertakhalli.
Langkah ini perlu ditingkatkan dengan tahap mengisi dan menyinari hati dengan sifat-sifat terpuji dan sifat-sifat ketuhanan,
seperti mengesakan Allah, taubat, zuhud, wara, sabar, syukur, rida, tawakkal dan qana’ah.
3 Tajalli terungkapnya nur ghaib bagi hati yang telah bersih
sehingga mampu menangkap cahaya ketuhanan. Tajalli adalah hati seseorang terbebaskan dari tabir
hijab, yaitu sifat-sifat kemanusiaan atau nur yang selama ini tersembunyi ghaib atau fana selain Allah ketika tampak tajalli
39
Ahmad Amin, Etika; Ilmu Akhlak Jakarta: Bulan Bintang, 1977, 40.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
wajah-Nya. Al –Jilli membagi tajalli menjadi empat tingkatan,
diantaranya:
40
a Tajalli al-Af’al, yaitu tajallinya pada perbuatan seseorang,
artinya segala aktivitas itu disertai kudrat dan iradat-Nya serta ketika itu ia melihat-Nya. Hal ini dapat berarti bahwa
gerak dan diam itu adalah atsar bekas dari kudrat dan iradat-Nya.
b Tajalli al-Asma’, yaitu lenyapnya seseorang dari dirinya dan
bebas dari sifat-sifat kebaharuan serta lepas dari ikatan tubuh kasarnya.
c Tajalli al-Sifat, yaitu seorang hamba menerima sifat-sifat
ketuhanan, artinya tuhan mengambil tempat padanya tanpa hulu dzat-Nya. Tajalli Dzat, yaitu apabila Allah SWT
menghendaki adanya tajalli atas hamba-Nya yang
memfanakan dirinya, bertempatlah Dia padanya yang dapat berupa sifat dan dzat.
b. Tasawuf Amali.
Tasawuf Amali adalah tasawuf yan membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah. Dalam pengertian ini,
40
Abdul Karim Al-Jilli, Insan al-
Kamil Fi Ma’rifah al-Awakhir wa al-Awa’il Beirut: Dar al- Fikr, 1975, 56-73.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tasawuf amali berkonotasikan tarekat. Tarekat dibedakan antara kemampuan sufi yang satu dengan yang lain. Ada seseorang yang
dianggap mampu dan tahu cara mendekatkan diri kepada Allah dan ada seseorang yang memerlukan bantuan orang lain yang dianggap
memiliki otoritas dalam masalah itu. Dari sinilah muncul strata-strata berdasarkan pengetahuan serta amalan yang mereka lakukan yang
kemudian dikenal istilah murid, mursyid, dan wali.
41
Dalam tasawuf amali yang berkonotasi tarekat ini mempunyai aturan, prinsip, dan sistem khusus. Oleh karena itu, ia mempunyai
keistimewaan yang khusus seperti jiwa yang bersih. c.
Tasawuf Falsafi Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya
memadukan antara visi intuitif dan visi rasional. Terminologi filosofis yang digunakan berasal dari macam-macam ajaran filsafat yang telah
mempengaruhi para tokohnya, namun orsinalitasnya sebagai tasawuf tidak hilang.
42
Berbeda dengan tasawuf akhlaqi, tasawuf falsafi menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Tasawuf
falsafi tidak bisa hanya dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa dhauq, tetapi tidak dapat pula
41
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf Cet. 1Jakarta: Amzah, 2012, 28.
42
Ibid., 29.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertian yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat.
Dalam upaya mengungkapkan pengalaman rohaninya, para sufi falsafi sering menggunakan ungkapan-ungkapan yang samar
dikenal dengan syatahiyat, yaitu suatu ungkapan yang sulit dipahami, yang sering mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar dan
menimbulkan tragedi. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Abu Yazid al-Bustami, Al-Hallaj, dan Ibnu Arabi.
Abu Yazid al-Bustami mempunyai teori ittihad, yaitu suatu tingkatan tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya bersatu
dengan Tuhan; suatu tingkatan di mana yang mencintai dan yang dicintai telah telah menjadi satu sehingga salah satu dari mereka dapat
memanggil dengan kata- kata “Hai Aku”. Dalam ijtihad, identitas telah
menjadi satu. Karena fananya, sufi yang bersangkutan tidak mempunyai kesadaran lagi dan berbicara dengan nama Tuhan. Tokoh
lainnya adalah al-Hallaj dengan ajaran hulul, yaitu suatu paham yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia tertentu dan
mengambil tempat hulul di dalamnya, setelah sifat-sifat kemanusiaan yang ada di dalam tubuh dilenyapkan. Menurut al-Hallaj, dalam diri
manusia terdapat dua unsur yaitu unsur nasut kemanusiaan dan unsur lahut ketuhanan. Teori hulul ini lebih jauh dikembangkan oleh Ibnu
Arabi dengan teori wahdah al-wujud. Dalam teori ini, Ibnu Arabi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengubah nasut menjadi al-Khalq dan lahut menjadi al-haq. Kedua unsur tersebut pasti ada pada setiap makhluk sebagai aspek lahir dan
batin.
43
Paham yang dibawa oleh para sufi Falsafi menghadirkan pro dan kontra karena perbedaan latar belakang sudut peninjauan dan
analisisnya. Dalam dunia tasawuf dikenal istilah fana dan baqa. Ketika seseorang telah mencapai keadaan demikian, seorang sufi telah
mencapai puncak tujuan yang diinginkannya, yaitu ma’rifat dan hakikat hingga muncul kesadaran bahwa al-
ma’rifah pengetahuan, al-
‘arif orang yang mengetahui, dan al-ma’ruf yang diketahuiTuhan adalah satu.
3. Pendekatan Psikologi
Untuk mengetahui dan memahami kandungan hadis ini. Ada beberapa faktor yang digunakan dalam pendekatan psikologi, yaitu:
a. Faktor Sosial dalam Agama
Faktor sosial dalam agama terdiri dari berbagai pengaruh terhadap keyakinan dan perilaku keagamaan, dari pendidikan yang
kita terima pada masa kanak-kanak, berbagai pendapat dan sikap
43
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf Cet. 1Jakarta: Amzah, 2012, 29-30.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
orang-orang di sekitar kita, dan berbagai tradisi yang kita terima dari masa lampau.
44
Tidak hanya keyakinan-keyakinan kita yang terpengaruh oleh factor-faktor sosial, pola-pola ekspresi emosional kita pun,
sampai batas terakhir, bisa dibentuk oleh lingkungan sosial kita. Faktor-faktor sosial juga tampak jelas dalam pembentukan
keyakinan keagamaan, tetapi secara principal ia tidak melalui penampilan yang berlandaskan penalaran sehingga keyakinan-
keyakinan seseorang terpengaruh oleh orang lain. Dalam semua kasus sugesti yang berhasil itu, gagasan yang disugestikan oleh
tukang hipnotis bagi orang yang bersangkutan sudah berubah menjadi persepsi, perbuatan atau keyakinan.
45
b. Faktor Alami dalam Agama.
Sudah dikemukakan sebelumnya bahwa ada tiga jenis pengalaman yang bisa dimasukkan diantara berbagai faktor yang
memberi sumbangan terhadap sikap keagamaan: pengalaman mengenai dunia nyata, mengenai konflik moral, dan mengenai
keadaan-keadaan emosional tertentu yang tampak memiliki kaitan dengan agama.
46
44
Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Agama, terj. Machnun Husein Cet. 1 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992, 37.
45
Ibid., 38.
46
Ibid., 59.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pengalaman kasar, bukan yang sudah dinalari atau yang berubah menjadi suatu argumen, sering digambarkan dalam karya
satra. Salah satu contoh terkenal terdapat pada salah satu bab mengenai keterasingan dalam buku Thoreau, Walden.
47
Ada tiga unsur yang bisa dibedakan dalam sumbangan-sumbangan
pengalaman di dunia nyata kepada sikap keagamaan: pengalaman- pengalaman mengenai manfaat, keharmonisan dan keindahan.
48
Pengalaman mengenai manfaat timbul dari kenyataan bahwa beberapa benda di Alam Semesta dianggap bermanfaat bagi
manusia; kehangatan yang menyenangkan, hujan-hujan yang tepat waktu, tanaman-tanaman yang tumbuh subur dan binatang-binatang
jinak. Dalam hal sumbangan pengalaman di dunia nyata kepada sikap keagamaan ada lagi yang melebihi konsep tuhan sebagai
pemasok kebutuhan-kebutuhan manusia. Ada juga kenyataan lain bahwa manusia dapat melihat di dunia itu suatu keharmonisan dan
tujuan yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan manusia. Yang ketiga, adalah pengalaman mengenai keindahan di dunia nyata ini.
Ini, tanpa ragu-ragu bisa dikatakan, bukan unsur penting dalam pengalaman banyak orang. Namun demikian, ada sejumlah orang
47
Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Agama, terj. Machnun Husein Cet. 1 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992, 60.
48
Ibid., 63.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang bagi mereka dumnia tampak indah mengagumkan dan luar biasa.
c. Faktor Emosional dalam Agama
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya bahwa salah satu faktor yang membantu pembentukan sikap keagamaan adalah
system pengalaman emosional yang dimiliki setiap orang dalam kaitannya dengan agama mereka. Ini bisa disebut faktor
“emosional atau
“afektif” dalam sikap keagamaan.
49
Setiap pemeluk agama memiliki pengalaman emosional dalam kadar tertentu yang berkaitan dengan agamanya; bahkan
boleh jadi mendalam sekali tanpa membedakan jenisnya dari pengalaman-pengalaman keagamaan kebanyakan orang lain. Bila
kita berbicara tentang pengalaman keagamaan maka yang kita maksud bisa berupa pengalaman yang meskipun secara orisinal
terjadi dalam kaitan bukan-keagamaan tetapi ia cenderung mengakibatkan perkembangan keyakinan keagamaan.
50
Ada peribadatan-peribadatan keagamaan yang juga dapat mebimbulkan pengalaman-pengalaman emosional pada para
pelakunya meskipun hal ini bukan merupakan tujuan utamanya.
49
Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Agama, terj. Machnun Husein Cet. 1 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992, 87.
50
Ibid., 88.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tanpa adanya pengalaman emosional peribadatan-peribadatan itu akan terasa agak kosong dan bersifat formal semata-mata.
Pengalaman-pengalaman emosional seperti itu bisa timbul dari beberapa macam peribadatan keagamaan yang secara prinsipal
tidak berusaha menimbulkan tanggapan emosional. Namun ada peribadatan-peribadatan keagamaan lainnya yang tampaknya
ditujukan untuk mengintefsikan pengalamn-pengalaman emosional para pelakunya.
51
Tujuan ini mendapat penilaian berbeda-beda pada setiap tradisi keagamaan, sebagian beranggapan bahwa perasaan-
perasaan para pelaku peribadatan itu hanya memiliki makna sekunder, sedangkan agama-agama lain yang benar-benar berusaha
menimbulkan emosi yang kuat bisa beranggapan bahwa hal itu merupakan bukti akan turunnya
“Ruh”.
51
Robert H. Thouless, Pengantar Psikologi Agama, terj. Machnun Husein Cet. 1 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1992, 93.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
51
BAB III KITAB SUNAN AL-TIRMIDHI DAN HADIS TENTANG
TURUNNYA ALLAH KE LANGIT DUNIA
A.
Biografi Imam al-Tirmidhi
Nama lengkap beliau Imam al-H{ afiz Abu ‘Isa Saurah ibn Musa bin al-
Dhah}ak al-Sulami al-Tirmidhi. Namun beliau lebih populer dengan nama Abu ‘Isa, hal ini untuk membedakan al-Tirmidhi dengan ulama yang lain. Sebab, ada
beberapa ulama yang populer dengan nama tersebut seperti al-Tirmidhi al-Kabir, al-H{akim al-Tirmidhi, dan beliau sendiri. Tempat kelahiran beliau pada wilayah
utara sungai Jihun Amudariya di sebuah kota kecil terletak disebelah utara Iran dan dikenal dengan kota Turmudh atau Tirmidhi, dengan dialek setempat
terbaca Tirmidhi. Lahir pada tahun 209 H dan meninggal pada malam senin tanggal 13 Rajab 279 H
1
dalam usia 70 tahun di kota yang sama. Kesamaan tempat lahir dan meninggal memberi pertanda bahwa sebagian besar dedikasi
keilmuan Imam al-Tirmidhi dipersembahkan untuk masyarakat Islam di kampung halamannya.
Sebagian ulama sangat membenci sebutan tersebut dengan berargumen sabda Nabi Muhammad SAW yang dibawa oleh Abu Shaibah bahwa seorang
pria tidak diperkenankan memakai nama Abu Isa, karena Isa tidak punya ayah.
1
Ahmad Muhammad Shakir, Al-Jami
’ al-S{ah}ih} wahuwa Sunan al-Tirmidhi Juz. 1 Kairo: Matba’ah Musthofa al-Babi al-Halabi, 1973, 91.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Namun tetap saja itu tidak berpengaruh karena hal ini dimaksudkan untuk membedakan al-Tirmidhi dengan ulama yang lain. Sebab, ada beberapa ulama
besar yang juga terkenal dengan nama al-Tirmidhi,
2
yaitu: 1.
Abu Isa al-Tirmidhi, pengarang kitab al-Jami’ al-S{ah}ih} lebih akrab dengan
Sunan al-Tirmidhi, tokoh yang menjadi pembahasan pada tulisan ini.
2. Abu al-H{asan Ah}mad bin al-H{asan, yang masyhur dengan panggilan al-
Tirmidhi al-Kabir.
3. Al-H{akim al-Tirmidhi Abu Abdullah Muh}ammad Ali bin al-H{asan bin
Bashar, seorang zuhud, hafidz, muadzin, juga pengarang kitab yang biasa
dengan sebutan al-H{akim al-tirmidhi. Imam Tirmidhi mencari hadis sejak kecil. Hidupnya banyak dicurahkan
untuk menghimpun dan meneliti hadis. Ia pergi pertama kali ke Bukhara, kemudian Hijaz, Irak, Khurasan dan sebagainya dalam rangka hal tersebut. Di
tempat-tempat itu ia selalu mencatat hadis yang didengar dari para ulama yang ditemuinya.
3
Diantara ulama yang menjadi gurunya adalah Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Qutaibah bin Sa
’ad al-Saqafi, Ish}ak ibn Musa, Mah}mud ibn Ghailan, Sa
’id ibn Abdurrahman, Muh}ammad ibn Bashar, Ali ibn H}ajar, Ah}mad
2
Suryadi, “Kitab al-Jami’ al-S{ah}ih} karya al-Tirmidhi”, Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis, Vol. 3 No. 2 Januari, 2003, 244.
3
Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis Cet. 2 Surabaya: Al-Muna, 2010, 118.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ibn Mani ’, Muh}ammad ibn Mutsanna,
4
Abu Mus ’ab, Sufyan ibn Waki’, al-
Darimi, Ish}ak ibn Rah}awaih, Muh} ammad ibn ‘Amru al-Sawwaq al-Balki,
Isma ’il ibn Musa al-Fazari, Bis}ri ibn Mu’adh al-‘Aqadi, al-H{asan ibn Ah}mad ibn
Abi Shu ’aib, Hannad, Yusuf ibn ‘Isa, Muh}ammad ibn Yahya Khallad ibn Aslam,
Muh}ammad ibn Isma ’il dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tidak sedikit murid-murid Imam Tirmidhi. Diantaranya, Makhul ibn Fadl, Muh}ammad ibn Muh}ammad Anbar, Hammad ibn Shakir, Abdullah ibn
Muh}ammad al-Nasfiyyun, al-Haisham ibn Kulain al-Sashi, Ah}mad ibn Yusuf al- Nasafi,
5
Ah}mad bin Abdullah al-Marwazi, Muh}ammad bin Mah}bub perawi utama al-
Jami’ al-Tirmidhi, Abu Bakar Ah}mad bin Ismail al-Samarqandi, Abu H{amid Ah}mad bin Abdullah, al-H{usain bin Yunus dan lain-lain.
Dari sisi kepribadiannya, Imam Tirmidhi adalah tokoh yang disamping zuhud dan wara
’ ia juga individu yang sugestible, mudah hanyut perasaannya setiap menyaksikan derita orang lain, karenanya tidak jarang ia menangis dan di
akhir hayatnya menderita buta total. Sedangkan dari intelektualnya, ia dikenal orang sebagai sosok yang luas hafalannya, banyak telaahnya dan juga ahli hadis
4
Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis Cet. 2 Surabaya: Al-Muna, 2010, 118.
5
Ibid., 119
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
beserta ilmunya.
6
Kesungguhan Tirmidhi dalam menggali hadis dan ilmu pengetahuan, tercermin dari karya-karyanya, yaitu:
7
1. Kitab Jami’ al-S{ah}ih}, yang terkenal juga dengan al-Jami’ al-Tirmidhi, atau
lebih populer lagi dengan Sunan al-Tirmidhi.
2. Kitab ‘llal, kitab ini terdapat pada akhir kitab al-Jami’ al-Tirmidhi.
3. Kitab Tarikh.
4. Kitab al-Zuhud.
5. Kitab al-Asmail al-Nabawiyah.
6. Kitab al-Asma’ al-Kuna.
7. Kitab al-‘Ilal al-Kabir.
8. Kitab al-Asma’ al-S{ah}abah.
9. Kitab al-Asma’ al-Mauqufat.
Diantara karya Tirmidhi yang paling monumental adalah kitab al-
Tirmidhi. Begitu populernya kitab al-Jami ’ al-Tirmidhi, maka muncul beberapa
syarah yang mensyarahi kitab tersebut.
6
Ajjaj al-Khatib, Usul al-Hadis Beirut: Darul Fikr, 2006, 212.
7
Muhammad Muhammad Abu Syuhbah, Fi Rihab al-Sunnah al-Kutub al-Sihhah al-Sittah
Mesir: Silsilah al-Buhus al-Islamiyyah, 1969, 121.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B.
Kitab Sunan al-Tirmidhi
Kitab yang telah disusun dan diselesaikan pada 10 Dhulhijjah 270 H.
8
Ini memiliki judul lengkap al-Jami
’ al-Mukhtasar min al-Sunan ‘an Rasulillah. Kata
jami ’ berarti sesuatu yang mengumpulkan, menggabungkan dan mencakup.
Dalam disiplin ilmu Hadis, kitab jami’ adalah kitab Hadis yang metode
penyusunannya mencakup seluruh topik-topik dalam agama, baik aqidah, hukum, adab, tafsir, manaqib dan lain-lain.
9
Sehingga nama al-Jami
’, karena kitab ini memuat 8 pokok kandungan hadis yang antara lain meliputi hadis tentang
siyar hukum internasional,
adab prilaku sosial, tafsir tafsir Alquran, ‘aqidah keyakinankeimanan,
fitan, ah}kam hukum dengan berbagai jenisnya, al- Ashrat wa al-manaqib biografi Nabi dan para sahabat tertentu, al-Fad}ail
keutamaan-keutamaan.
10
Namun demikian, Imam al-Hakim memberi titel al-
Jami ’ al-Kabir, kalangan muhaddithin memberi nama Sunan al-Tirmidhi, hanya
Khatib al-Baghdadi menyebut dengan S{ah}ih} al-Tirmidhi dan yang lebih
memasyarakat justru al-Jami
’ al-Tirmidhi. Kitab ini ditahqiq oleh tiga ulama pada generasi sekarang, yakni Ah}mad Muh}ammad Shakir Qadi Shar
’i,
8
Muhammad Musthafa Azami, Metodologi Kritik Hadis, terj. A. Yamin Bandung: Pustaka Hidayah, 1996, 157.
9
Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis Cet. 1 Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995, 78.
10
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Muh}ammad Fuad ‘Abdul Baqi penulis dan pengarang terkenal dan Ibrahim
‘Adwah ‘Aud dosen di Universitas al-Azhar, Kairo.
11
Dalam meriwayatkan hadis, Tirmidhi menggunakan metode yang berbeda dengan ulama-ulama lain.
12
Diantaranya: 1.
Mentakhrij hadis yang menjadi amalan fuqaha. Dalam kitabnya ia tidak meriwayatkan hadis kecuali hadis yang diamalkan oleh fuqaha, kecuali
hanya dua hadis. Hadis riwayat Abdullah bin Abbas tentang shalat jama ’
tanpa alasan perang atau berpergian dan hadis tentang perintah membunuh peminum khamr yang belum jera juga sekalipun telah empat kali harus
menjalani sanksi had.
2. Memberi penjelasan tentang kualitas dan keadaan hadis. Menurut al-H{afiz}
Abu Fadl bin T{ahir al-Maqdisi w. 507 H ada empat syarat yang ditetapkan oleh Tirmidhi sebagai standarisasi periwayatan hadis. Yaitu:
a Hadis-hadis yang sudah disepakati kesahihannya oleh Bukhari dan
Muslim. b
Hadis-hadis yang sahih menurut standar kesahihan Abu Dawud dan al-Nasa
’i, hadis-hadis yang para ulama tidak sepakat untuk meninggalkannya dengan ketentuan hadis itu bersambung sanadnya
dan tidak mursal.
11
Suryadi, “Kitab al-Jami’ al-S{ah}ih} karya al-Tirmidhi”, Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis, Vol. 3 No. 2 Januari, 2003, 250-251.
12
Ibid., 252.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c Hadis-hadis yang tidak dipastikan kesahihannya dengan menjelaskan
sebab-sebab kelemahannya. d
Hadis-hadis yang dijadikan hujjah oleh fuqaha, baik hadis tersebut sahih atau tidak yang tentu ketidak sahihannya tidak sampai pada
tingkat d}a
’if matruk. Secara keseluruhan, kitab
al-Jami ’ ini terdiri dari 5 juz, 2376 bab dan
3956 hadis. Tirmidhi menyusun materi hadis dalam kitabnya dengan model juz, kitab, bab dan sub bab berdasarkan urutan bab
fiqh dengan mencantumkan judul di setiap awal bab, kemudian menuliskan satu atau dua hadis sebagai
representasi dari judul itu. Setelah itu, ia mengemukakan opini pribadi tentang kualitas hadis apakah sahih, hasan atau d}a
’if. Ia juga mencamtumkan opini- opini yurisprudensi para hakim terdahulu dan imam yang berkaitan dengan
berbagai masalah. Ia pun menunjukkan jika masih ada hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat lainnya yang berkenaan dengan masalah yang
sama.
13
Urut-urutan babnya adalah al-Taharah sebagai pembuka yang berisi
112 bab, kemudian Mawaqit al-S{alah 213, al-Witr 21, al-Jum
’ah 80, al- Zakah 38, al-S{aum 82, al-H{ajj 116, al-Janaiz 76, al-Nikah 44, al-Radla
’ 19,
al-T{alaq wa al-Li ’an 23, al-Ah}kam 42, al-D{iyat 42, al-H{udud 30, al-
13
Muhammad Musthofa Azami, Metodologi Kritik Hadis, terj. A. Yamin Bandung: Pustaka Hidayah, 1996, 158.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sa ’id 19, al-Adahi 22, al-Nudhur wa al-Aiman 20, al-Siyar 48, Fad}ail al-
Jihad 26, al-Jihad 40, al-Libas 45, al-At ’imah 48, al-Ashribah 21, al-Birr
wa al-Silah 87, al-T{ibb 35, al-Faraid 23, al-Was}aya 7, al-Wala ’ wa al-
H{ibbah 7, al-Qadar 19, al-Fitan 19, al-Ra ’y 10, al-Shahadah 4, al-Zuhd
65, Sifat al-Jahanam 13, al-Iman 18, al-
‘Ilm 19, al-Isti’dhan wa al-Adab 34,
al-Adab 82, T{awab al-Qur ’an 11, Tafsir al-Qur’an, al-Dakwah 132,
dan al-Manaqib 74.
14
Dalam mengemukakan kualitas dari sebuah hadis, Tirmidhi menggunakan istilah khas dalam menilai hadis. Hadis h}asan menurut al-
Tirmidhi ialah hadis yang sanadnya baik menurut kami. Yaitu setiap hadis yang diriwayatkan melalui sanad yang di dalamnya tidak terdapat rawi yang dicurigai
berdusta; matan hadisnya tidak janggal, diriwayatkan melalui sanad yang lain pula, yang sederajat. Istilah yang dianggap sebagai ciri khas dari kitab ini adalah
h}asan s}ah}ih}, h}asan gharib, dan s}ah}ih} gharib. Berikut beberapa penafsiran yang berkembang dikalangan ulama terhadap istilah tersebut:
15
1. Istilah h}asan dalam kata h}asan s}ah}ih} adalah hasan dalam pengertian
lughawi. Artinya, selain sanad pada hadis tersebut sahih, isinya baik sekali.
Akan tetapi pendapat ini masih belum selesai karena dikatakan bahwa
14
Zainul Arifin, Studi Kitab Hadis Cet. 2 Surabaya: Al-Muna, 2010, 122.
15
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tidak ada tradisi ahli hadis untuk memakai istilah hasan dalam arti lughawi. Ada pula yang berpendapat sebaliknya.
2. Istilah h}asan s}ah}ih} menunjukkan adanya dua jalur atau lebih untuk sebuah
matan hadis, sebagai sanad berderajat hasan dan sebagai lainnya
berpredikat sahih. Namun pendapat ini dianggap lemah sebab dari sekian
hadis yang dinilai h}asan s}ah}ih} oleh tirmidhi terdapat h}adis gharib.
Misalnya dengan menuliskan la ma
’rifuhu illa min hadha al-wajhi atau dengan tegas dikatakan
h}adisun h}asanun gharibun. 3.
Istilah h}}asan s}ah}ih} digunakan untuk hadis hasan yang meningkat menjadi sahih. Jadi, hadis yang dimaksud adalah s}ah}ih}.
4. Istilah h}asan s}ah}ih} berarti nilai hadis tersebut antara h}asan dan s}ah}ih}
karena keraguan penilai yakni Imam Tirmidhi dalam menentukan derajat suatu hadis.
5. Istilah h}asan s}ah}ih} dipakai untuk menunjukkan perbedaan penilaian ahli
hadis. Artinya, untuk satu hadis itu dari satu jalur ada yang menilai h}asan dan ada juga yang menilai
s}ah}ih}. Untuk pemakaian istilah
s}ah}ih} gharib atau h}asan gharib sejauh ini ulama mengartikan kata
gharib dengan tafarrud fi al-riwayat menyendiri dalam periwayatan hadis yang bersangkutan. Lain halnya dengan penggunaan
gharib secara mandiri yang konotasinya semaksud dengan
d}a ’if.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dilihat dari segi kuantitatif dan kualitatif nilai hadis dari kitab al-Jami
’ al-Tirmidhi yang berjumlah 3956 buah hadis tersebut, sebagai berikut:
Kriteria Hadis
Juz I Juz II
Juz III Juz IV
Juz V Total
S{ah}ih} 31
20 31
34 42
138 H{asan S{ah}ih}
113 191
389 278
458 1454
S{ah}ih} Gharib -
- -
2 6
8 H{asan S{ah{ih}
Gharib 8
13 23
67 143
254 H{asan
21 52
72 414
146 705
H{asan Gharib 13
31 79
175 273
571 Gharib
10 26
48 158
170 412
D {a’if
10 38
110 54
111 344
Tidak dinilai dengan jelas
31 38
110 54
111 344
Total 237
378 769
1220 1351
3956
Ignas Goldziher dengan mengutip pendapat al-Dhahabi telah memuji kitab
al-Tirmidhi dengan memberikan penjelasan bahwa kitab ini terdapat perubahan penetapan isnad hadis, meskipun tidak menyebabkan penjelasan
secara rinci, tetapi hanya garis besarnya. Di samping itu ada kemudahan dengan memperpendek sanad.
16
Kitab al-Jami
’ al-Tirmidhi ini banyak yang memuji, namun bukan berarti kitab ini luput dari kritikan. Al-H{afiz} ibn al-Jauzi w. 751 H
mengemukakan bahwa dalam kitab tersebut terdapat 30 hadis palsu, meskipun pada akhirnya pendapat tersebut dibantah oleh Jamal al-Din al-Suyut}i w. 911 H
16
H.A.R. Gibb dan J.H. Kraemers, Dairah al- Ma’arif al-Islamiyyah Teran Buzer Hanbary:
t.p., 1933, 231.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan mengemukakan bahwa hadis-hadis yang dinilai palsu tersebut sebenarnya bukan palsu, sebagaimana yang terdapat dalam kitab S{ah}ih} Muslim
yang telah dinilai palsu, ternyata bukan palsu. C.
Hadis Tentang Turunnya Allah Ke Langit Dunia
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelusuran data hadis dalam kitab al-Mu
’jam al-Mufahras li al-faz} al-H{adis al-Nabawi untuk menemukan hadis yang sama dengan riwayat imam Tirmidhi sebagai hadis
pendukung. Dari lafadz al-Nuzul
17
ditemukan beberapa hadis sebagaimana berikut
:
1. Hadis Sunan Tirmidhi dalam Kitab S{alat bab Ma Ja’a Fi Nuzulir Rabbi
Nomor Indeks 446
َلاَق ُةَبْيَ تُ ق اَنَ ثدَح :
،ٍحِلاَص َِِأ ِنْب ِلْيَهُس ْنَع ، ِِاَرَدْنَكْسِإا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْب ُبوُقْعَ ي اَنَ ثدَح َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِهيِبَأ ْنَع
: َراَبَ ت ُهللا ُلِزْنَ ي
َك ُلوُقَ يَ ف ،ُلوَأا ِلْيللا ُثُلُ ث يِضََْ َنِح ٍةَلْ يَل لُك اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ََاَعَ تَو
: اَذ ْنَم ،ُكِلَما اَنَأ
ْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي يِذلا َرِف
ُرْجَفلا َءيِضُي ََح َكِلَذَك ُلاَزَ ي َََف ،ُهَل
18
2. Hadis S{ah}ih} al-Bukhari dalam Kitab Tahajud bab Ad-Du’a Fi al-S{alah
Nomor Indeks 1145
17
AJ. Wensick, Mu
’jam al-Mufahras li al-Faz} al-H{adis al-Nabawi Vol. 6 Brill: Madinah Leiden, 1967, 414.
18
Imam Tirmidhi, Sunan Tirmidhi Vol. 1 Beirut: Dar al-Fikr, 1994, 444-445.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
َو ،َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍكِلاَم ْنَع ،َةَمَلْسَم ُنْب ِهللا ُدْبَع اَنَ ثدَح ِهللا ِدْبَع َِِأ
ُهْنَع ُهللا َيِضَر َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِرَغَأا :
َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ :
اَن بَر ُلِزْنَ ي آا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ٍةَلْ يَل لُك ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت
ُلوُقَ ي ُرِخ :
، ِِوُعْدَي ْنَم ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم ُهَل َبيِجَتْسَأَف
19
3. Hadis S{ah}ih} Muslim dalam Kitab Musafirin bab At-Targhib Fi ad-Du’a
Nomor Indeks 168
َ ثدَح ،ٍديِعَس ُنْب ُةَبْيَ تُ ق اَنَ ثدَحو َِِأ ِنْب ِلْيَهُس ْنَع ،يِراَقْلا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْبا وَُو ُبوُقْعَ ي اَن
َلاَق ،َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِها ِلوُسَر ْنَع ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِهيِبَأ ْنَع ،ٍحِلاَص :
ََِإ ُها ُلِزْنَ ي ََْ َنِح ٍةَلْ يَل لُك اَيْ ندلا ِءاَمسلا
ُلوُقَ يَ ف ،ُلوَْأا ِلْيللا ُثُلُ ث يِض :
ْنَم ،ُكِلَمْلا اَنَأ ،ُكِلَمْلا اَنَأ ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي يِذلا اَذ
ِضُي ََح َكِلَذَك ُلاَزَ ي َََف ،ُهَل َرِفْغَأَف ُرْجَفْلا َءي
20
4. Hadis Sunan Abu Dawud dalam Kitab Sunnah bab Ayyi al-Lail Afd}al
Nomor Indeks 1315
ِدْبَع َِِأ ْنَعَو ،ِنَْْرلا ِدْبَع ِنْب َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍكِلاَم ْنَع ، َِِنْعَقْلا اَنَ ثدَح َأ ْنَع ،ِرَغَْأا ِهللا
َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ ِِ :
َكَراَبَ ت اَن بَر ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح اَيْ ندلا ِءاَََ ََِإ ٍةَلْ يَل لُك ََاَعَ تَو
: ِِوُعْدَي ْنَم
ْسَي ْنَم ؟ُهَل َبيِجَتْسَأَف ؟ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأ
21
19
Imam al-Bukhari, S{ah}ih} al-Bukhari Vol. 1 Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2008, 388.
20
Imam Muslim, S{ah}ih} Muslim Vol. 3 Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2008, 84.
21
Abu Dawud, Sunan Abu Dawud Vol. 2 Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1994, 34.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5. Hadis Sunan Ibnu Majah
a. Kitab Iqamah bab Ma Ja’a Fi Ayyi Sa’ah al-Lailah Nomor Indeks 1366
ِدْيَُْ ُنْب ُبوُقْعَ يَو ، ِِاَمْثُعْلا َناَمْثُع ُنْب ُدمَُُ َناَوْرَم وُبَأ اَنَ ثدَح َلاَق ، ٍبِساَك ِنْب
: ْنَع ،ِرَغَْأا ِهللا ِدْبَع َِِأَو ،َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍدْعَس ُنْب ُميِاَرْ بِإ اَنَ ثدَح
َلاَق ،َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ َِِأ :
َ تَو َكَراَبَ ت اَن بَر ُلِزْنَ ي َنِح ، ََاَع
ُلوُقَ يَ ف ،ٍةَلْ يَل لُك ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي :
َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم ُرْجَفْلا َعُلْطَي ََح ؟ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَل
ِرِخآ َة َََص َنوبِحَتْسَي اوُناَك َكِلَذِلَف ِهِلوَأ ىَلَع ِلْيللا
.
22
b. Kitab Iqamah bab Ma Ja’a Fi al-Lailah Nomor Indeks 1388
َلاَق ُلََْْا ٍيِلَع ُنْب ُنَسَْْا اَنَ ثدَح :
َلاَق ِقازرلا ُدْبَع اَنَ ثدَح :
ْنَع ،َةَرْ بَس َِِأ ُنْبا اَنَأَبْ نَأ َميِاَرْ بِإ
اَعُم ْنَع ،ٍدمَُُ ِنْب َِِأ ِنْب ِيِلَع ْنَع ،ِهيِبَأ ْنَع ،ٍرَفْعَج ِنْب ِهللا ِدْبَع ِنْب َةَيِو
َلاَق ، ٍبِلاَط :
َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ُلوُسَر َلاَق :
ْنِم ِفْصِنلا ُةَلْ يَل ْتَناَك اَذِإ للا نِإَف ،اََراَهَ ن اوُموُصَو اَهَلْ يَل اوُموُقَ ف ،َناَبْعَش
ِءاَََ ََِإ ِسْمشلا ِبوُرُغِل اَهيِف ُلِزْنَ ي َه ُلوُقَ يَ ف ،اَيْ ندلا
: َلَأ ُهَيِفاَعُأَف ىًلَ تْبُم َلَأ ُهَقُزْرَأَف ٌقِزْرَ تْسُم َلَأ ُهَل َرِفْغَأَف ِِ ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم َلَأ
ُرْجَفْلا َعُلْطَي ََح ،اَذَك َلَأ اَذَك
23
6. Hadis al-Muwat}t}}a’ Imam Malik dalam Kitab S{alat bab Ma Ja’a Fi ad-
Du ’a Nomor Indeks 396
َِِأ ْنَع ،َةَمَلَس َِِأ ْنَعَو ،ِرَغَْأا ِهللا ِدْبَع َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ْنَع ،ٍكِلام ْنَع َِِثدَحَو لَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ َةَرْ يَرُ
َلاَق َم :
ََِإ ٍةَلْ يَل لُك ، ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ،اَن بَر ُلِزْنَ ي
22
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Vol. 1 Beirut: Dar al-Fikr, 2004, 430.
23
Ibid,. 441.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
اَيْ ندلا ِءاَمسلا .
ُلوُقَ يَ ف ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح :
ْنَم ؟ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي ْنَم ؟ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي
24
7. Hadis S{ah}ih} Ibn H{ibban bab Dhikr Kitaballah Nomor Indeks 211
ْب ِفْوَع ْنَع ِحيِلَمْلا َِِأ ْنَع َةَداَتَ ق ْنَع َةَناَوَع وُبَأ اَنَ ثدَح َلاَق ٍثاَيِغ ُنْب ِدِحاَوْلا ُدْبَع اَنَ ثدَح ِن
َلاَق ٍكِلاَم :
للا ىلَص ِهللا ُلوُسَر اَنِب َسرَع َعاَرِذ انِم ٍلُجَر لُك َشَرَ تْ فاَف ٍةَلْ يَل َتاَذ َملَسَو ِهْيَلَع ُه
َسْيَل َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ِلوُسَر ُةَقاَن اَذِإَف ِلْيللا ِضْعَ ب ِِ ُتْهَ بَتْ ناَف َلاَق ِهِتَلِحاَر اَهَمادُق
َص ه لوسر ُبُلْطَأ ُتْقَلَطْناَف ٌدَحَأ ٍسْيَ ق ُنْب ِهللا ُدْبَعَو ٍلَبَج ُنْب ُذاَعُم اَذِإَف َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىل
ُتْلُقَ ف ِناَمِئاَق :
َلاَقَ ف ؟َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ُلوُسَر َنْيَأ :
اًتْوَص اَنْعََِ انَأ َرْ يَغ يِرْدَن َل ُلْثِم اَذِإَف يِداَوْلا ىَلْعَأِب
َلاَق ىَحرلا ِريِدَ :
ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ُلوُسَر اَناَتَأ ُُ اًرِسَي اَنْ ثِبَلَ ف َلاَقَ ف َملَسَو
: ِةَعاَفشلا َْنَ بَو َةنَْْا ِِمُأ ُفْصِن َلُخْدَي ْنَأِب ِرخيف تآ ِر ْنِم ِِاَتَأ ُهنِإ
َةَعاَفشلا ُتْرَ تْخا ِِِإَو اوُلاَقَ ف
: ِهللا َلوُسَر اَي
اَذِإ َناَكَو ِهْيَلَع ََْ ثَأَو َهللا َدِمَحَف َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا َلاَق َفَلَح
: ُنِمْؤُ ي ٍدَحَأ ْنِم ْمُكْنِم اَم ِهللا َدْنِع ُدَهْشَأ ِِدَيِب يِسْفَ ن يِذلاَو
اَمَل ِةَبْحصلاَو ِهللاِب ْنِم اَنَ تْلَعَج
َلاَق َكِتَعاَفَش ِلَْأ :
َِِعاَفَش ِلَْأ ْنِم ْمُتْ نَأَف َلاَق
: َلاَق اوُبِكَر امَلَ ف
: ُدِهْشُأ ِِِإَف
ُي َل َتاَم ْنَمِل َِِعاَفَش نَأ َرَضَح ْنَم ِمأ نم ائيش ِهللاِب ُكِرْش
ِِ ِهِب َكِلُس لِإ ُدِدَسُي ُُ َدَعَو ْدَقَلَو ِةنَْْا
ِِِإَو ٍباَذَع َلَو ٍباَسِح ِْرَغِب اًفْلَأ َنِعْبَس َةنَْْا ِِمُأ ْنِم َلِخْدُي ْنَأ َِِر ِِ ِِ َنِكاَسَم ْمُكِيِراَرَذَو ْمُكِجاَوْزَأ ْنِم َحَلَص ْنَمَو ْمُتْ نَأ اوؤوبتت َح اَوُلُخْدَي َل ْنَأ وُجْرََأ
ِةنَْْا َلاَق ُُ
: َذِإ
ُاَثُلُ ث ْوَأ ِلْيللا ُرْطَش ىَضَم ا ُلِزْنَ ي
اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ُهللا ْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا اَذ ْنَم ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم يِْرَغ يِداَبِع ْنَع ُلَأْسَأ َل ُلوُقَ يَ ف
َرِف ِذلا اَذ ْنَم ُهَل
حبصلا َرِجَفْ نَ ي ََح ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي ي [ .
:::6 ]
25
8. Hadis Mu’jam al-T{abarani bab al-H{asan ibn Abi H{asan Nomor Indeks
8373
24
Imam Malik, Muwat}t}a’ Imam Malik Vol. 1 Beirut:Dar al-Fikr, 1998, 136-137.
25
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
اوُلاَق ،ٍدِلاَخ ُنْب ُةَبْدُ انث ،ٍلَبْنَح ِنْب َدََْْأ ُنْب ِها ُدْبَع اَنَ ثدَح :
طلا ِديِلَوْلا وُبَأ انث ،يِسِلاَي
َلاَق :
ِنَع ،ِصاَعْلا َِِأ ِنْب َناَمْثُع ْنَع ،ِنَسَْْا ِنَع ،ٍدْيَز ِنْب ِيِلَع ْنَع ،َةَمَلَس ُنْب ُداَْ انث َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا
: ِلُك ِِ اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َها نِإ
ٍةَلْ يَل ُلوُقَ يَ ف
: ُهَل َرِفْغَأَف ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ُهَل َبيِجَتْساَف ٍعاَد ْنِم ْلَ
26
9. Hadis S{ah}ih Ibnu Khuzaimah bab Dhikr Akhbar Nomor Indeks 46
َلاَق ،ٍدْعَس ُنْب ُثْيللا ىَوَرَو :
ِنْب ِدمَُُ ْنَع ،ٍدمَُُ ُنْب ُداَيِز َِِثدَح ٍبْعَك
[ ص
: 626
] اَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ِلوُسَر ْنَع ،ِءاَدْردلا َِِأ ْنَع ،ٍدْيَ بُع ِنْب َةَلاَضَف ْنَع ،ِيِظَرُقْلا
َل :
سلا ِِ َرْكِذلا ُحَتْفَ ي ،ِلْيللا َنِم َنِقَب ٍتاَعاَس ِث َََث ِِ ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َهللا نِإ ََْ ََوُْأا ِةَعا
َع ِةنَج ََِإ ِةَيِناثلا ِةَعاسلا ِِ ُلِزْنَ ي ُُ ،َءاَش اَم ُتِبْثُ يَو ،َءاَش اَم وُحْمَيَ ف ،ُُرْ يَغ ٌدَحَأ َُرَ ي ٍنْد
َغ َمَدآ َِِب ْنِم اَهُ نُكْسَي َلَو ،ٍرَشَب ِبْلَ ق ىَلَع ْرُطََْ َََْو ،ٌْنَع اَاَرَ ت ََْ ِِلا ٍةَث َََث ُرْ ي
: ،َنِيِبنلا
ُلوُقَ ي ُُ ،ِءاَدَهشلاَو ،َنِقيِدِصلاَو :
ِءاَََ ََِإ ِةَثِلاثلا ِةَعاسلا ِِ ُلِزْنَ ي ُُ ِكَلَخَد ْنَمِل ََوُط ُلوُقَ يَ ف ،ُضِفَتْنَ تَ ف ،ِهِتَكِئ َََمَو ِهِحوُرِب اَيْ ندلا
: ُعِلطَي ُُ ، ِِزِعِب يِموُق
ُلوُقَ يَ ف ،ِِداَبِع ََِإ :
ْلَ ؟ُهَل ُرِفْغَأ ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم
[ ص
: 623
] ؟ِرْجَفْلا ُة َََص َنوُكَت ََح ،ُهُبي ِجُأ ٍعاَد ْنِم ْلَ
27
.
10. Hadis Musnad Ah}mad
a. Kitab Musnad Ah}mad bab Rifa’ah ibn ‘Arabah al-Juhaniy Nomor
Indeks 16215
اََِْإ اَنَ ثدَح َلاَق ،َميِاَرْ بِإ ُنْب ُليِع
: ْنَع ،ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ ْنَع ،يِئاَوُ تْسدلا ٌماَشِ اَنَ ثدَح
َلاَق ،َِِِهُْْا َةَعاَفِر ْنَع ،ٍراَسَي ِنْب ِءاَطَع ْنَع ،َةَنوُمْيَم َِِأ ِنْب ِل ََِ :
ِلوُسَر َعَم اَنْلَ بْ قَأ ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا
ِديِدَكْلاِب انُك اَذِإ ََح َملَسَو -
َلاَق ْوَأ :
ٍدْيَدُقِب -
انِم ٌلاَجِر َلَعَجَف َهللا َدِمَحَف َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ُلوُسَر َماَقَ ف ،ْمََُ ُنَذْأَيَ ف ْمِهيِلَْأ ََِإ َنوُنِذْأَتْسَي
، َلاَق ُُ ،ِهْيَلَع ََْ ثَأَو
: «
ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر يِلَت ِِلا ِةَرَجشلا قِش ُنوُكَي ٍلاَجِر ُلاَب اَم
26
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
27
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ِرَخ ْآا ِقِشلا َنِم ْمِهْيَلِإ َضَغْ بَأ ،َملَسَو ِهْيَلَع »
،اًيِكاَب لِإ ِمْوَقْلا َنِم َكِلَذ َدْنِع َرَ ن ْمَلَ ف ، ٌلُجَر َلاَقَ ف
: َكُنِذْأَتْسَي يِذلا نِإ
ٌهيِفَسَل اَذَ َدْعَ ب .
ٍذِئَنيِح َلاَقَو ،َهللا َدِمَحَف :
« ُدَهْشَأ
ْنَأ ُدَهْشَي ٌدْبَع ُتوََُ َل ِهللا َدْنِع [
ص :
356 ]
اًقْدِص ِهللا ُلوُسَر َِِأَو ،ُهللا لِإ َهَلِإ َل ِةنَْْا ِِ َكِلُس لِإ ُدِدَسُي ُُ ،ِهِبْلَ ق ْنِم
» َلاَق ،
: «
َلِخْدُي ْنَأ لَجَو زَع َِِر َِِدَعَو ْدَقَو ََح اَوُلُخْدَي َل ْنَأ وُجْرََأ ِِِإَو ،َباَذَع َلَو ،ْمِهْيَلَع َباَسِح َل اًفْلَأ َنِعْبَس ِِمُأ ْنِم
ُكِتايِرُذَو ْمُكِجاَوْزَأَو ْمُكِئاَبآ ْنِم َحَلَص ْنَمَو ْمُتْ نَأ اوُءوَ بَ ت ِةنَْْا ِِ َنِكاَسَم ْم
» َلاَقَو ،
: ِلْيللا ُفْصِن ىَضَم اَذِإ
- َلاَق ْوَأ
: ِلْيللا اَثُلُ ث
- ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ لَجَو زَع ُهللا ُلِزْنَ ي
ُلوُقَ يَ ف :
َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي اَذ ْنَم ،يِْرَغ اًدَحَأ يِداَبِع ْنَع ُلَأْسَأ َل يِذلا ِنَم ،ُهَل
ُحْبصلا َرِجَفْ نَ ي ََح ،ِهيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل ُبيِجَتسَأف ِِوُعْدَي
28
b. Kitab Musnad Ah}mad bab H{adith Jubair ibn Mut}’im Nomor Indeks
16745
َلاَق ،ٍرِماَع ُنْب ُدَوْسَأ اَنَ ثدَح :
ْب ُدا َْ اَنَ ثدَح ِنْب ِعِفاَن ْنَع ،ٍراَنيِد ِنْب وِرْمَع ْنَع ،َةَمَلَس ُن
َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ِنَع ،ِهيِبَأ ِنَع ،ٍْرَ بُج :
ٍةَلْ يَل ِلُك ِِ لَجَو زَع ُهللا ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ
: ِطْعُأَف ٍلِئاَس ْنِم ْلَ
ََح ؟ُهَل َرِفْغَأَف ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ُهَي ُرْجَفْلا َعُلْطَي
29
c. Kitab Musnad Ah}mad bab Musnad Abi Sa’id al-Khudriy Nomor
Indeks 11295
َلاَق ،ِرَغَْأا ِنَع ،َقاَحْسِإ َِِأ ْنَع ،ُةَبْعُش اَنَ ثدَح ،ٍرَفْعَج ُنْب ُدمَُُ اَنَ ثدَح :
َهْشَأ ىَلَع ُد
َق ُهنَأ َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ىَلَع اَدِهَش اَمُه نَأ ،ِيِرْدُْْا ٍديِعَس َِِأَو ،َةَرْ يَرُ َِِأ َلا
:
28
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
29
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ُلوُقَ يَ ف ُلِزْنَ ي ُُ ،ِلْيللا ُثُلُ ث َبَ ْذَي ََح ُلِهَُْ لَجَو زَع َها نِإ :
؟ ٍلِئاَس ْنِم ْلَ ْلَ
؟ ٍبِنْذُم ْنِم ْلَ ؟ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ ٍبِئاَت ْنِم َلاَق
: ٌلُجَر ُهَل َلاَقَ ف
: ُلْطَي ََح
َع َلاَق ؟ُرْجَفْلا
: ْمَعَ ن
.
30
d. Kitab Musnad Ah}mad bab Musnad al-S{iddiqah ‘Aishah Nomor Indeks
26018
َلاَق ،َنوُراَ ُنْب ُديِزَي اَنَ ثدَح :
َ بْخَأ ْنَع ،ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ ْنَع ،َةاَطْرَأ ُنْب ُجاجَْْا اَنَر
ْتَلاَق ،َةَشِئاَع ْنَع ،َةَوْرُع :
،ُتْجَرَخَف ٍةَلْ يَل َتاَذ َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِها َلوُسَر ُتْدَقَ ف َقَ ف ،ِءاَمسلا ََِإ ُهَسْأَر ٌعِفاَر ،ِعيِقَبْلاِب َوُ اَذِإَف
ِِ َلا :
ِكْيَلَع ُها َفيََِ ْنَأ َنِفاَََ ِتْنُكَأ ْتَلاَق ،ُهُلوُسَرَو
: ِها َلوُسَر اَي ُتْلُ ق
ُ 2
َ َلاَقَ ف ،َكِئاَسِن َضْعَ ب َتْيَ تَأ َكنَأ ُتْنَ نَظ
: نِإ
َيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ َناَبْعَش ْنِم ِفْصِنلا َةَلْ يَل ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َها ُرِفْغَ يَ ف ،ا
.
31
e. Kitab Musnad Ah}mad bab Musnad ‘Abdullah ibn Mas’ud Nomor
Indeks 4268
َلاَق وٍرْمَع ُنْب ُةَيِواَعُم اَنَ ثدَح ، َِِأ ىَلَع ُتْأَرَ ق :
،يِرَجََْا ُميِاَرْ بِإ اَنَ ثدَح ،ُةَدِئاَز اَنَ ثدَح ،ِها ِدْبَع ْنَع ،ِصَوْحَْأا َِِأ ْنَع
َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ِنَع :
زَع َها نِإ ُطُسْبَ ي ُُ ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ُطِبْهَ ي ُُ ،يِقاَبْلا ِلْيللا َثُلُ ث ِءاَمسلا َباَوْ بَأ ُحَتْفَ ي لَجَو
ُلوُقَ ي ُُ ،َُدَي :
ِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ٌدْبَع َلَأ ُرْجَفْلا َعَطْسَي ََح ؟ُهَي
32
D.
I’tibar dan Skema Hadis
Setelah melakukan pengumpulan hadis melalui teknik takhrij hadis,
maka untuk penelusuran persambungan sanad hadis perlu dilakukan I’tibar
30
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
31
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
32
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sekaligus pembuatan skema sanad. Karena penelitian hadis ini fokus pada hadis Imam Tirmidhi, maka berikut ini dipaparkan skema sanad jalur periwayatan
Imam Tirmidhi.
َلاَق ُةَبْيَ تُ ق اَنَ ثدَح :
ْنَع ،ٍحِلاَص َِِأ ِنْب ِلْيَهُس ْنَع ، ِِاَرَدْنَكْسِإا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْب ُبوُقْعَ ي اَنَ ثدَح ،ِهيِبَأ
َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع :
ََِإ ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ُهللا ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،ُلوَأا ِلْيللا ُثُلُ ث يِضََْ َنِح ٍةَلْ يَل لُك اَيْ ندلا ِءاَمسلا
: َي يِذلا اَذ ْنَم ،ُكِلَما اَنَأ
ِِوُعْد ُلاَزَ ي َََف ،ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل َبيِجَتْسَأَف
َكِلَذَك ُرْجَفلا َءيِضُي ََح
“Qutaibah menyampaikan kepada kami dari Yaqub bin Abdurrahman al- Iskandarani, dari Suhail bin Abu S{alih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Saw bersabda, Allah Tabaraka wa Taala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam pertama berlalu. Lalu dia berfirman, Aku
adalah penguasa, Siapa yang berdo’a kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan
memberinya. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Hal itu berlangsung hingga fajar menyingsing.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Imam Tirmidhi
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
ثدَح ِهللا َلوُسَر
ْيَهُس ٍحِلاَص َِِأ ِنْب ِل
هيِبَأ ُ
ىدما تايزلا نامسلا حاص وبأ ناوكذ َ
W. 101 H
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
يذمرلا ننس
L. 209 H, W. 279 H
ِِاَرَدْنَكْسِإا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْب ُبوُقْعَ ي
W. 181 H
ُةَبْيَ تُ ق
W. 240 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Periwayat
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat} Abi Hurairah W. 57H
Periwayat I Sanad V
رابك صلا
ح ا
ِ Abihi Dhakwan Abu
S{alih} al-Saman al-ziyat al-Madani W. 101 H
Periwayat II Sanad IV
نم ىطسو نعباتلا
Suhail ibn Abi S{alih Periwayat III
Sanad III نعباتلا نمراغص
Ya’qub ibn Abdirrahman W. 181 H
Periwayat IV Sanad II
نعباتلا عابتأ نم ىطسولا
Qutaibah W. 240 H Periwayat V
Sanad I نيذخآارابك
عابتأا عبت نع Tirmidhi L. 209 H, W.
279 H Periwayat VI
Mukharrij al- Hadis
عابتأا عبت نع نيذخآارابك
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Imam Bukhari
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح ِهللا َلوُسَر
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
راخبلا
ي L. 194 H, W. 256 H
رماع َأ نب كلام نب عفان
W. 140 H
ىر زلا باهش نب ملسم نب دمُ
W. 125 H
َةَمَلْسَم ُنْب ِهللا ُدْبَع
W. 221 H
َةَمَلَس َِِأ
L. 94 H, W. 104 H
ِهللا ِدْبَع َِِأ ِرَغَأا
W. 91-100 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Periwayat
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Hurairah W. 57 H
Periwayat I Sanad V
ِاحصلا رابك
Abi Salamah L. 94 H, W. 104 H
Periwayat II Sanad IV
لا ىطسو
نم نعباتلا
Abi Abdullah al- Agharr W. 91-100
H Periwayat II
Sanad IV لا
ىطسو نم
نعباتلا
Ibn Shihab W. 125 H
Periwayat III Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Malik W. 140 H Periwayat IV
Sanad II رابك
نم أ
بت ا ع
نعباتلا
Abdullah ibn Maslamah W. 221
H Periwayat V
Sanad I راغص
بتأ ا
نعباتلا ع
Imam Bukhari L. 194 H, W. 256 H
Periwayat VI Mukhorrij
Hadis راغص
عابتلا عبت نع نيذخلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Imam Muslim
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ٍديِعَس ُنْب ُةَبْيَ تُ ق
W. 240 H
ملسم
L. 202 H, W. 261 H
ِهللا َلوُسَر
ٍحِلاَص َِِأ ِنْب ِلْيَهُس هيِبَأ
ُ امسلا حاص وبأ ناوكذ
ىدما تايزلا ن َ
W. 101 H
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
ِِاَرَدْنَكْسِإا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْب ُبوُقْعَ ي
W. 181 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Periwayat
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Hurairah W. 57 H Periwayat I
Sanad V ِاحصلا رابك
Abihi Dhakwan Abu S{alih} al-Saman al-ziyat
al-Madani W. 101 H Periwayat II
Sanad IV نم ىطسو
نعباتلا
Suhail ibn S{alih Periwayat III
Sanad III نعباتلا نمراغص
Ya’qub W. 181 H Periwayat IV
Sanad II ىطسولا
عابتأ نم نعباتلا
Qutaibah ibn Sa’id L.
240 H Periwayat V
Sanad I رابك
نيذخآا نع
عابتأا عبت Imam Muslim L. 202
H, W. 261 H Periwayat VI
Mukharrij Hadis
رابك نع نيذخآا
عابتأا عبت
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Abu Dawud
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
َنَ ثدَح ا
دوواد ِا ننس
L. 202 H, W. 275 H
َِِنْعَقْلا
W. 221 H
ِهللا َلوُسَر
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
رماع َأ نب كلام نب عفان
W. 140 H
ىر زلا باهش نب ملسم نب دمُ
W. 125 H H
َةَمَلَس َِِأ
L. 94 H, W. 104 H
ِرَغَأا ِهللا ِدْبَع َِِأ
W. 91-100 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Periwayat
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat}
Abu Hurairah W. 57 H Periwayat I
Sanad V ِاحصلا رابك
Abi Abdillah al-Agharr W. 91-100 H
Periwayat II Sanad IV
لا ىطسو
نم نعباتلا
Abi Salamah L. 94 H, W. 104 H
Periwayat II Sanad IV
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ibn Shihab W. 125 H Periwayat III
Sanad III لا
ىطسو نم
نعباتلا
Malik W. 140 H Periwayat IV
Sanad II رابك
نم بتأ
ا نعباتلا ع
Al- Qa’nabiyy W. 221
H Periwayat V
Sanad I بتأ راغص
ا نعباتلا ع
Abu Dawud L. 202 H, W. 275 H
Periwayat VI Mukharrij Hadis
لا عبت نع نيذخلا ىطسو
عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Ibnu Majah Nomor Indeks 1366
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح
ام نبا ننس هج
L. 209 H, W. 273 H
ٍدْعَس ُنْب ُميِاَرْ بِإ
L. 108 H, W. 185 H
ِِاَمْثُعْلا َناَمْثُع ُنْب ُدمَُُ َناَوْرَم
W. 241 H
َ ي ُبوُقْع
ٍب ِساَك ِنْب ِدْيَُْ ُنْب
W. 240-241 H
ِهللا َلوُسَر
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
ىر زلا باهش نب ملسم نب دمُ
W. 125 H
َةَمَلَس َِِأ
L. 94 H, W. 104 H
ِرَغَأا ِهللا ِدْبَع َِِأ
W. 91-100 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Hurairah W. 57 H Periwayat I
Sanad VI ِاحصلا رابك
Abi Abdillah al-Agharr W. 91-100 H
Periwayat II Sanad V
لا ىطسو
نم باتلا
نع
Abi Salamah L. 94 H, W. 104 H
Periwayat III Sanad IV
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ibn Shihab W. 125 H Periwayat IV
Sanad III لا
ىطسو نم
نعباتلا
Ibrahim ibn sa’ad L.
108 H, W. 185 H Periwayat V
Sanad II لا
ىطسو نم
بتأ ا
نعباتلا ع
Ya’qub bin H{umaid ibn Kasib W. 240-241 H
Periwayat VI Sanad I
رابك عبت نع نيذخلا
عابتلا Abu Marwan
Muh}ammad ibn Uthman al-Uthmaniyy
W. 241 H Periwayat VI
Sanad I رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
Ibnu Majah L. 209 H, W. 273 H
Periwayat VII Mukharrij Hadis
راغص ا
عبت نع نيذخل عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Ibnu Majah Nomor Indeks 1388
َلاَق
ْنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَأَبْ نَأ
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ام نبا ننس
هج
L. 209 H, W. 273 H
َِِأ َةَرْ بَس
W. 162 H
ِقازرلا ُدْبَع
L. 126 H, W. 211 H
ُلََْْا ٍيِلَع ُنْب ُنَسَْْا
W. 242 H
ِهللا َلوُسَر
ٍبِلاَط َِِأ ِنْب ِيِلَع
W. 40 H
َميِاَرْ بِإ ٍدمَُُ ِنْب
ِنْب َةَيِواَعُم ٍرَفْعَج
L. 1 H, W. 80 H
ِهللا ِدْبَع ِنْب َةَيِواَعُم ْنَع
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Periwayat Urutan Sanad
T{abaqat}
Ali ibn Abi T{alib W. 40 H
Periwayat I Sanad VII
ِاحصلا
Abihi Mu’awiyah ibn Ja’far W.1 - 80 H
Periwayat II Sanad VI
ِاحصلا
Mu’awiyah ibn ‘Abdullah
Periwayat III Sanad V
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ibrahim ibn Muh}ammad
Periwayat IV Sanad IV
راغص
نم عباتلا
ن
Abi Sabrah W. 162 H Periwayat V
Sanad III رابك
نم بتأ
ا نعباتلا ع
‘Abdurrazzaq L. 126 H, W. 211 H
Periwayat VI Sanad II
راغص
نم بتأ
ا نعباتلا ع
Al- H{asan ibn ‘Ali al-
Khalal W. 242 H Periwayat VII
Sanad I لا
ىطسو عبت نع نيذخلا
عابتلا Ibnu Majah L. 209 H,
W. 273 H Periwayat VIII
Mukharrij Hadis راغص
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Imam Malik
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح كلام مامإ
L. 93 H, W. 179 H
ِهللا َلوُسَر
َةَرْ يَرُ َِِأ
W. 53 H
رماع َأ نب كلام نب عفان
W. 140 H
ىر زلا باهش نب ملسم نب دمُ
W. 125 H
َةَمَلَس َِِأ
L. 94 H, W. 104 H
َأا ِهللا ِدْبَع َِِأ ِرَغ
W. 91-100 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Hurairah W. 57 H Perawi I
Sanad IV ِاحصلا رابك
Abi Salamah L. 94 H, W. 104 H
Perawi II Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Abi Abdillah al-Agharr W. 91-100 H
Perawi II Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ibn Shihab W. 125 H Perawi III
Sanad II لا
ىطسو نم
نعباتلا
Malik W. 140 H Perawi IV
Sanad I لا
ىطسو نم
نعباتلا
Imam Malik L. 93 H,
W. 179 H Perawi V
Mukharrij Hadis نعباتلا عابتأ راغص
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Sunan Ibn H{ibban
َلاَق
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ِهللا َلوُسَر
ِحيِلَمْلا َِِأ
W. 98 H
ْلا ُدْبَع ٍثاَيِغ ُنْب ِدِحاَو
W. 240 H
َةَداَتَ ق
L. 60 H, W. 100 H
َةَناَوَع وُبَأ
W. 176 H
ٍكِلاَم ِنْب ِفْوَع
W. 73 H
نابح نبإ
L. 270 H, W. 354 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
‘Auf ibn Malik W. 73 H
Perawi I Sanad V
ِاحصلا
Abi al-Malih} W. 98 H Perawi II
Sanad IV لا
ىطسو نم
نعباتلا
Qatadah L. 60 H, W. 100 H
Perawi II Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Abu ‘Awanah W. 176 H
Perawi III Sanad II
رابك نعباتلا عابتأ
‘Abdulwah}id ibn ghiyath W. 140 H
Perawi IV Sanad I
نعباتلا عابتأ راغص
Ibnu H{ibban L. 270 H,
W. 354 H Perawi V
Mukharrij Hadis عبت نع نيذخآا راغص
عابتأا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Mu’jam al-T{abrani
ِنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ِهللا َلوُسَر
ِصاَعْلا َِِأ ِنْب َناَمْثُع
ي ِسِلاَيطلا ِديِلَوْلا وُبَأ
L. 133 H, W. 227 H
َةَمَلَس ُنْب ُداَْ
W. 167 H
ِنَسَْْا َأ نب
نسْا
W. 110 H
ٍدْيَز ِنْب ِيِلَع
W. 131 H
ٍدِلاَخ ُنْب ُةَبْدُ
W. 200 H
ٍلَبْنَح ِنْب َدََْْأ ُنْب ِها ُدْبَع
W. 290 H
ِارطلا
L. 260 H, W. 360 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
Uthman ibn Abi al- ‘As}
Perawi I Sanad IV
ِاحصلا رابك
Al-H{asan ibn Abi H{asan W. 110 H
Perawi II Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ali ibn Zaid W. 131 H Perawi II
Sanad III لا
ىطسو نم
نعباتلا
H{ammad ibn Salamah W. 167 H
Perawi III Sanad II
لا ىطسو
نم نعباتلا عابتأ
Abu al-Walid al- T{ayalisiy L. 133 H, W.
227 H Perawi IV
Sanad I راغص
نم نعباتلا عابتأ
Hudbah ibn Khalid W.
200 H Perawi V
Mukharrij Hadis راغص
نم نعباتلا عابتأ
‘Abdullah ibn Ah}mad ibn H{anbal W. 290 H
Perawi IV Sanad I
عبت نع نيذخآا راغص عابتأا
Al-T{abarani L. 260 H,
W. 360 H Perawi V
Mukharrij Hadis عبت نع نيذخآا راغص
عابتأا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Ibn Khuzaimah Nomor Indeks 42
ْنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ِهللا َلوُسَر
ِءاَدْردلا َِِأ
W. 32 H
ٍدْعَس ُنْب ُثْيللا
L. 94 H, W. 175 H
ٍدمَُُ ُنْب ُداَيِز
L. 76 H, W. 154 H
ٍدْيَ بُع ِنْب َةَلاَضَف
W. 58 H
ِيِظَرُقْلا ٍبْعَك ِنْب ِدمَُُ
L. 40 H, W. 120 H
ِإ ةَزْا نب
L. 223 H
,
W. 331 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Darda’ W. 32 H
Perawi I Sanad V
ِاحصلا
Fad}alah ibn ‘Ubaid W. 58 H
Perawi II Sanad IV
ِاحصلا
Muh}amm ad ibn Ka’ab
al-Qurad}iy L. 40 H, W. 120 H
Perawi III Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
Ziyad ibn Muh}ammad L. 76 H, W. 154 H
Perawi IV Sanad II
راغص نم
نعباتلا
Al- Laith ibn Sa’id
L. 94 H
,
W. 175 H Perawi V
Sanad I نعباتلا عابتأ رابك
Ibnu Khuzaimah L. 223
H, W. 331 H Perawi VI
Mukharrij Hadis راغص
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Musnad Ah}mad Nomor Indeks 16215
نَأ
ْنَع
ْنَع
ْنَع
ْنَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح مامإ
دْا
L. 164 H, W. 240 H
ِهللا َلوُسَر
َِِِهُْْا َةَعاَفِر
يِئاَوُ تْسدلا ٌماَشِ
L. 76 H, W. 154 H
ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ
W. 132 H
ٍراَسَي ِنْب ِءاَطَع
W. 94 H
َةَنوُمْيَم َِِأ ِنْب ِل ََِ
W. 100 H
َميِاَرْ بِإ ُنْب ُليِعاََِْإ
L. 110 H
,
W. 193 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
Rifa’ah al-Juhaniy W. 57 H
Perawi I Sanad VI
ِاحصلا
‘At}o’ ibn Yasar W. 94 H
Perawi II Sanad V
نعباتلا رابك
Hilal ibn Abi Maimunah W. 100 H
Perawi III Sanad IV
نعباتلا راغص
Yah}ya ibn Abi Kathir W. 132 H
Perawi IV Sanad III
نعباتلا راغص
Hisham al-Dastuwaiy L. 76 H, W. 154 H
Perawi V Sanad II
لا عابتأ رابك نعبات
Isma’il ibn Ibrahim L.
110 H
,
W. 193 H Perawi VI
Sanad I نعباتلا عابتأ نم ىطسولا
Imam Ah}mad L. 164 H,
W. 240 H Perawi VII
Mukharrij Hadis رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Musnad Ah}mad Nomor Indeks 16745
نَأ
ْنَع
نَع
نَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح مامإ
دْا
L. 164 H, W. 240 H
ِهللا َلوُسَر
W. 5 9 H
معطم نب ربج , ِهيِبَأ
َوْسَأ ٍرِماَع ُنْب ُد
W. 208 H
َةَمَلَس ُنْب ُداَْ
W. 167 H
ٍراَنيِد ِنْب وِرْمَع
W. 126 H
ٍْرَ بُج ِنْب ِعِفاَن
W. 99 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
AbihiW. 59 H Perawi I
Sanad IV ِاحصلا
Nafi’ ibn Jubair W. 99 H
Perawi II Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
‘Amr ibn DinarW. 126 H
Perawi III Sanad III
لا ىطسو
نم نعباتلا
H{ammad ibn Salamah W. 167 H
Perawi IV Sanad II
نعباتلا عابتأ نم ىطسولا
Aswad ibn ‘Amr W. 208 H
Perawi V Sanad I
نعباتلا عابتأ راغص
Imam Ah}mad L. 164 H,
W. 240 H Perawi VI
Mukharrij Hadis رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Musnad Ah}mad Nomor Indeks 11295
نَأ
نَع
َعن
نَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح ِهللا َلوُسَر
W. 63 H
ِيِرْدُْْا ٍديِعَس َِِأ
ىدما ملسم وبأ ، رغأا َةَرْ يَرُ َِِأ
W.57 H
ىعيبسلا قاحسإ وبأ
W. 129 H
ُةَبْعُش
W. 160 H
ٍرَفْعَج ُنْب ُدمَُُ
W. 294 H
مامإ دْا
L. 164 H, W. 240 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
Abi Hurairah W. 57 H Perawi I
Sanad V ِاحصلا رابك
Abi Sa’id al-Khudriy W. 63 H
Perawi I Sanad V
ِاحصلا
al-Agharr W. 91-100 H Perawi II
Sanad IV لا
ىطسو نم
نعباتلا
Abu Ish}aq W. 129 H Perawi III
Sanad III لا
ىطسو نم
نعباتلا
Shu’bah W. 160 H Perawi IV
Sanad II نعباتلا عابتأ رابك
Muh}ammad ibn Ja’far W. 294 H
Perawi V Sanad I
نعباتلا عبتأ راغص
Imam Ah}mad L. 164 H,
W. 240 H Perawi VI
Mukharrij Hadis رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Musnad Ah}mad Nomor Indeks 26018
نَأ
ْنَع
نَع
نَع
اَنَرَ بْخَأ
اَنَ ثدَح مامإ
دْا
L. 164 H, W. 240 H
ِهللا َلوُسَر
َةَشِئاَع
W. 57 H
َنوُراَ ُنْب ُديِزَي
L. 117 H
,
W. 206 H
َةاَطْرَأ ُنْب ُجاجَْْا
W. 145 H
ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ
W. 132 H
َةَوْرُع
W. 94 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
‘AishahW. 57 H Perawi I
Sanad IV ةيباحص
‘Urwah L. 94 H Perawi II
Sanad III لا
ىطسو نم
نعباتلا
Yah}ya ibn Abi Kathir W. 132 H
Perawi III Sanad III
نعباتلا راغص
Al-H{ajjaj ibn Art}oh W. 145 H
Perawi IV Sanad II
نعباتلا عابتأ رابك
Yazid ibn Harun L. 117 H,W. 206 H
Perawi V Sanad I
نعباتلا عابتأ راغص
Imam Ah}mad L. 164 H,
W. 240 H Perawi VI
Mukharrij Hadis رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skema Sanad Musnad Ah}mad Nomor Indeks 4268
ِنَع
ْنَع
نَع
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح
اَنَ ثدَح
ُتْأَرَ ق مامإ
دْا
L. 164 H, W. 240 H
ِهللا َلوُسَر
دوعسم نب ها دبع
W. 33 H
ٍرْمَع ُنْب ُةَيِواَعُم و
L. 128 H
,
W. 219 H
ُةَدِئاَز
W. 160 H
يِرَجََْا ُميِاَرْ بِإ ِصَوْحَْأا َِِأ
ىورَا ءاجر َأ
W. 232 H
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel Urutan Periwayat: Nama Perawi
Urutan Perawi Urutan Sanad
T{abaqat}
‘Abdullah ibn Mas’udW. 33 H
Perawi I Sanad VI
ِاحص
Abi al-Ah}was} Perawi II
Sanad V لا
ىطسو نم
نعباتلا
Ibrahim al-Hajariy Perawi III
Sanad IV نعباتلا راغص
Zaidah W. 145 H Perawi IV
Sanad III نعباتلا عابتأ رابك
Mu ’awiyah ibn ‘Amr L.
128 H,W. 219 H Perawi V
Sanad II نعباتلا عابتأ راغص
Abi al- Raja’
W. 232 H Perawi VI
Sanad I رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
Imam Ah}mad L. 164 H,
W. 240 H Perawi VII
Mukharrij Hadis رابك
عبت نع نيذخلا عابتلا
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dilihat Dari skema sanad keseluruhan seperti pada skema di atas, bahwa hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia ini terdapat beberapa
sahabat yang meriwayatkan. Pada masa tabi’in, diketahui banyak yang meriwayatkan hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia.
Dari skema sanad gabungan tersebut dapat diketahui bahwa periwayat yang berstatus
Shahid dari Abi Hurairah. Adapun untuk periwayat yang berstatus
muntabi’ adalah Abihi adalah Dhakwan Abu S{alih} al-Saman al-ziyat al-Madani dan Suhail ibn Abi S{alih. Jadi,
muntabi’ bagi sanad Tirmidhi datang dari sanad Imam Muslim.
E. Syarah Hadis Tentang Turunnya Allah Ke Langit dunia
،ٍديِعَس َِِأَو ، ٍبِلاَط َِِأ ِنْب ِيِلَع ْنَع ِباَبلا َِِو -
[ 603
] -
،ٍمِعْطُم ِنْب ِْرَ بُجَو ،َِِِهُْا َةَعاَفِرَو ْباَو
،ٌحيِحَص ٌنَسَح ٌثيِدَح َةَرْ يَرُ َِِأ ُثيِدَح ،ِصاَعلا َِِأ ِنْب َناَمْثُعَو ،ِءاَدْردلا َِِأَو ،ٍدوُعْسَم ِن لَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِِِنلا ِنَع ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ٍةَرِثَك ٍهُجْوَأ ْنِم ُثيِدَْا اَذَ َيِوُر ْدَقَو
اَق ُهنَأ َم َل
: «
ُرِخآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح لَجَو زَع ُهللا ُلِزْنَ ي »
ِتاَياَوِرلا حَصَأ َوَُو
.
ُ ِبرلا ِلوُزُ ن ِِ ٌباَب
اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت َ
ٍةَلْ يَل لُك ِ [
33: ]
ُهُلْوَ ق ُ
رلا ِدْبَع ُنْب ُبوُقْعَ ي اَنَرَ بْخَأ ِِاردْنَكْس ْإا ِنَْْ
َ ٌةَقِث
. ُهُلْوَ ق
ُ ٍةَلْ يَل لُك ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ُهللا ُلِزْنَ ي
َ ُهَلََْ ْنَم ْمُهْ نِمَف ٍلاَوْ قَأ ىَلَع ِلوُز نلا ََْعَم ِِ َفِلُتْخا ِدَق
ْوَ ق ْنَع ُهللا ََاَعَ ت ُةَهِ بَشُمْلا ُمَُو ِهِتَقيِقَحَو ِِرِاَظ ىَلَع ِةَدِراَوْلا ِثيِداَحَْأا َةحِص َرَكْنَأ ْنَم ْمُهْ نِمَو ْمَِِ
َرْجَأ ْنَم ْمُهْ نِمَو ُهَلوَأ ْنَم ْمُهْ نِمَو ٌةَرَ باَكُم َوَُو ُةَلِزَتْعُمْلاَو ُجِراَوَْْا ُمَُو ًةَلُُْ َكِلَذ ِِ َدَرَو اَم ىَلَع ُا
ِلاَُِْْإا ِقيِرَط ىَلَع ِهِب اًنِمْؤُم ُهَلَقَ نَو ِفَلسلا ُروُهُُْ ْمَُو ِهيِبْشتلاَو ِةيِفْيَكْلا ِنَع ََاَعَ ت َهللا اًِزَ نُم
ِثْيللاَو ِيِعاَزْوَْأاَو ِنْيَدامَْْاَو ِْنَ ناَيْفسلاَو ِةَعَ بْرَْأا ِةمِئَْأا ِنَع ُُرْ يَغَو يِقَهْ يَ بْلا ُلْوَقْلا اَذََو ْمِِْرَغَو
ََاَعَ ت ُهللاَو ِليِوْأتلا ِباَحْصَأ ْنِم َنوُكَت ْنَأ َكايِإَو ِفَلسلا ِروُهُُْ َعاَبِ تا َكْيَلَعَ ف قَْْا َوُ ُمَلْعَأ
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ُ لوأا ِلْيللا ُثُلُ ث يِضََْ َنِح
َ ثلث ةفص عفرلاب
ُ َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي يِذلا نم
َ ىَلَع ِبْصنلاِب
ِلا ِباَوَج ْوَ ق ِِ اَمِِِ ََِرُق ْدَقَو ُهَل َرِفْغَأَفَو ُهَيِطْعُأَف ُهُلْوَ ق اَذَكَو ِفاَنْ ئِتْس ِلا ىَلَع ُعْفرلاَو ِماَهْفِتْس
ِهِل ِبَلطلِل ُبيِجَتْسَأ ِِ ُنِسلا ِتَسْيَلَو َةَي ْآا هل هفعاضيف اًنَسَح اًضْرَ ق َهللا ُضِرْقُ ي يِذلا اَذ ْنَم ََاَعَ ت
ُبيِجُأ ََْعَِِ ُبيِجَتْسَأ ْلَب ُ
ُرْجَفْلا َءيِضُي ََح َ
ََح ََْعَمْلاَو ُرْجَفْلا َرِجَفْ نَ ي ََح ٍمِلْسُم ِةَياَوِر َِِو ُرْجَفْلا َرَهْظَيَو َعُلْطَي
. ُهُلْوَ ق
ُ هْا َةَعاَفِرَو ٍديِعَس َِِأَو ٍبِلاَط َِِأ ِنْب ِيِلَع ْنَع ِباَبْلا َِِو
نبو معطم نب ربجو ِ ٍدوُعْسَم
ِصاَعْلا َِِأ ِنْب َناَمْثُعَو ِءاَدْردلا َِِأَو َ
َِِأ ِنْب َناَمْثُعَو ٍدوُعْسَم نبو يلع ثيدح امأ ِصاَعْلا
ُدََْْأ ُهَجَرْخَأَف .
َِِِهُْْا َةَعاَفِرَو ٍمِعْطُم ِنْب ِْرَ بُج ُثيِدَح امَأَو يِئاَسنلا ُهَجَرْخَأَف
. َِِأ ُثيِدَح امَأَو
اَبْلا ِحْتَ ف ِِ اَذَك ِِاَرَ بطلا ُهَجَرْخَأَف ِءاَدْردلا يِر
. يِئاَسنلا ُهَجَرْخَأَف ٍديِعَس َِِأ ُثيِدَح امَأَو
. ُهُلْوَ ق
ُ ٌحيِحَص ٌنَسَح ٌثيِدَح َةَرْ يَرُ َِِأ ُثيِدَح
َ ُةتِسلا ُةمِئَْأا ُهَجَرْخَأ
ُ ْدَقَو
ْنِم ُثيِدَْْا اَذَ َيِوُر َبَ ت ُهللا ُلِزْنَ ي َلاَق ُهنَأ َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِِِنلا ِنَع َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ٍةَرِثَك ٍهُجْوَأ
َنِح ََاَعَ تَو َكَرا ِتاَياَوِرلا حَصَأ اَذََو ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي
َ ْآا ِعْفَرِب
ِثُل ثلا ُةَفِص ُهنَِأ ُرِخ .
ِحْتَفْلا ِِ ُظِفاَْْا َلاَق اَخُمْلا ِتاَياَوِرلا نَأ َكِلَذ يِوَقُ يَو ُهُظْفَل اَم ِتاَياَوِرلا حَصَأ اَذََو ِيِذِمْرِ تلا ِلْوَ ق ِرْكِذ َدْعَ ب
ُهَل َةَفِل ْمُهُضْعَ ب َكَلَسَو اَِِاَوُر ىَلَع اَهيِف َفِلُتْخا
َءاَيْشَأ ِةتِس ِِ ْتَرَصَْْا ِتاَياَوِرلا نَأ َكِلَذَو ِعْمَْْا َقيِرَط َهُعِباَر ُفْصِنلا ِوَأ ُلوَْأا ُثُل ثلا ىضم اذإ اهيناث ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح ِِْعَ ي ِِذَ اََُوَأ
ا ُثُل ثلا ِوَأ ُفْصِنلا اَهُسِماَخ ُفْصِنلا
ُق ََْطِْإا اَهُسِداَس ُرِخَْأا .
َيِهَف ُةَقَلْطُمْلا ُتاَياَوِرلا امَأَف ْلا ىَلَع ٌمدَقُم ِهِب ُموُزْجَمْلاَف ِكشلِل ْوَأ ْتَناَك ْنِإَف ْوَأِب ِِلا امَأَو ِةَديَقُمْلا ىَلَع ٌةَلوُمَُْ
ِهيِف ِكوُكْشَم َْنَ ب ِددَر تلِل ْتَناَك ْنِإَو
ِف ََِتْخا ِبَسَِِ ُعَقَ ي َكِلَذ نَأِب ِتاَياَوِرلا َْنَ ب َكِلَذِب ُعَمْجُيَ ف ِْنَلاَح ِلْيللا ِلوُخُد ِمدَقَ ت ِف ََِتْخاِب ِقاَف ْآا َِِو ِناَمزلا ِِ ُفِلَتََْ ِلْيللا ِتاَقْوَأ ِنْوَكِل ِلاَوْحَْأا
ٍمْوَ ق َدْنِع َ ق َدْنِع ِِرخَأَتَو
ِِ ُعَقَ ي ُلْوَقْلاَو ِلوَْأا ِثُل ثلا ِِ ُعَقَ ي ُلوُز نلا َنوُكَي ْنَأ ُلَمَتَُْ ْمُهُضْعَ ب َلاَقَو ٍمْو َْأا اَِِ ْتَدَرَو ِِلا ِتاَقْوَْأا ِعيَُِ ِِ ُعَقَ ي َكِلَذ نَأ ىَلَع ُلَمَُْ َليِقَو ِِاثلا ِثُل ثلاَو ِفْصِنلا
ُراَبْخ ََُْو
ُأ ُُ ِهِب َرَ بْخَأَف ٍتْقَو ِِ ِروُمُْأا ِدَحَأِب َمِلْعُأ َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِِنلا نَأ ىَلَع ُلَم ِِ ِهِب َمِلْع
ْعَأ ُهللاَو ُهْنَع َكِلَذ ُةَباَحصلا َلَقَ نَ ف ِهِب َرَ بْخَأَف َرَخآ ٍتْقَو ظِفاَْْا ُم َََك ىَهَ تْ نا ُمَل
33
.
33
Maktabah H{ adith Sharif, “
Fi Nuzulir Rabbi ”, H{adith Sharif, ver. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Terkait dengan bab ini ada juga hadis riwayat ‘Ali ibn abi T{alib, Abi Sa’Id,
Rifa ’ah al-Juhani, Jubair ibn mut}’im, Ibn Mas’ud, Abi Darda’, ‘Uthman ibn Abi al-
‘As}, hadis yang diriwayatkan Abi hurairah adalah hadis H{asan S{ah}ih}. Hadis ini diriwayatkan melalui berbagai jalur yang sangat banyak. Dari Abi Hurairah, bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “ Allah Tabaraka wa Ta’ala turun setiap sepertiga malam terakhir” adalah riwayat yang lebih s}ah}ih}. Bab Rabb Tabaraka wa Ta’ala Turun ke
Langit Dunia dalam setiap malam. Ya’qub bin ‘Abdirrahman al-Iskandaraniy mengatakan Thiqoh.
Allah Tabaraka wa Ta’ala Turun Setiap Malam para ulama berbeda pendapat mengenai makna turunnya Allah SWT. Diantara mereka ada yang
memahami sebagaimana makna lahiriah dan hakikat kata turun. Mereka adalah golongan
Mushabbihah menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk Maha Suci Allah SWT dari perkataan mereka. Sebagian lagi mengingkari keakuratan hadis-
hadis yang disebutkan mengenai hal itu, mereka adalah golongan Khawarij dan Mu’tazilah dimana sikap mereka ini termasuk keangkuhan. Ada yang memahami
turunnya Allah SWT sebagaimna adanya, mengimani dan menyucikan Allah dari kaifiyyah hakikat dan tashbih menyamakan dengan makhluk mereka adalah
jumhur Ulama Salaf. Pendapat ini telah dinukil oleh al-Baihaqiy dan selainnya empat Imam
Malik, Abu H{anifah, Shafi’i, dan Ah}mad ibn H{anbal, Sufyan ibn Uyainah, Sufyan ath-Thauri, kedua ulama yang bernama H{ammad al-
Auza’i, al- Laith dan selain mereka. Perkataan Ulama Salaf ini benar untuk kita ikuti dan
Sahabat juga tidak pernah mentakwilkan dan Allah SWT yang mengetahui. ketika sepertiga malam pertama berlalu dengan kata sepertiga di
rofa’kan, siapa yang berdo’a kepadaku, niscaya akan aku kabulkan mengatakan pada bacaan keduanya
kata fau’t}iyah dan faagfirlahu dinas}obkan ketika jawabi al-Istifham dan dirofa’kan
ketika Isti’naf. Mengatakan man dha al-Ladhi yuqrid}ullah qord}on h}asanan
fayud}o’ifah lahu siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik maka Allah akan melipat gandakan tidak adanya huruf sin dalam kata
astajibu lit}t}olabi atau yang bermakna ujib hingga fajar menyingsing dalam riwayat Imam Muslim kata
h}atta yanfajiru al-Fajru sampai munculnya fajar bermakna h}atta yat}lu’a wa yad}hara al-Fajru sampai munculnya fajar dengan jelas.
Terkait dengan bab ini ada juga hadis riwayat ‘Ali ibn abi T{alib, Abi
Sa’Id, Rifa’ah al-Juhani, Jubair ibn mut}’im, Ibn Mas’ud, Abi Darda’, ‘Uthman ibn Abi al-
‘As}, adapun hadis dari‘Ali ibn Mas’ud dan ‘Uthman ibn Abi al-‘As} diriwayatkan oleh Ah}mad. Adapun hadis dari Jubair ibn
Mut}’im dan Rifa’ah al- Juhani diriwayatkan oleh
Nasa’i. Adapun hadis dari Abi Darda’ diriwayatkan oleh at}-T{abrani dalam Kitab Fath}ul Bari.
Adapun hadis dari Abi Sa’id diriwayatkan oleh Nasa’i.
Hadis yang diriwayatkan Abi hurairah adalah hadis H{asan S{ah}ih yang diriwayatkan enam Imam Hadis ini diriwayatkan melalui berbagai jalur yang sangat
banyak. Dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “ Allah Tabaraka wa
Ta’ala turun setiap sepertiga malam terakhir” adalah riwayat yang lebih s}ah}ih}. Bab Rabb Tabaraka wa Ta’ala Turun ke Langit Dunia dalam setiap malam
sesungguhnya kata sepertiga terakhir di rofa’kan. Al-H{afiz} berkata dalam awal Kitab
Tirmidhi setelah bab dhikir adalah riwayat yang lebih s}ah}ih} dan lafad nya kuat. Sebab periwayat yang masih memperselisihkan masih diperselisihkan. Sebagian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ulama mengkompromikan berbagai riwayat yang ada, karena riwayat-riwayat itu terangkum dalam enam perkara:
Pertama, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Kedua, ketika berlalu sepertiga pertama. Ketiga, ketika sepertiga yang pertama.
Keempat, seperduanya. Kelima, seperdua atau sepertiga terakhir. Keenam, tanpa menyebutkan waktu tertentu. Adapun riwayat-riwayat yang telah menyebutkan
waktu tertentu, maka harus dipahami dalam konteks riwayat-riwayat yang menyebutkan adanya batasan waktu muqoyyad. Adapun riwayat-riwayat yang
mencantumkan lafal
“atau” apabila hal itu mengindikasikan keraguan , maka riwayat yang kuat harus dijadikan pegangan.
Sedangkan bila lafad “atau” berfungsi menyatakan pilihan atas dua hal, maka riwayat-riwayat tersebut harus dipadukan
dengan mengatakan bahwa perbedaan waktu turunnya Allah SWT terjadi sesuai dengan perbedaan keadaan, karena waktu malam itu berbeda ditinjau dari waktu dan
zaman antara satu kaum dengan kaum yang lain. Sebagian lagi mengatakan, ada kemungkinan saat “turunnya Allah SWT” terjadi pada malam sepertiga pertama,
sedangkan perkataan siapa yang meminta niscaya aku kabulkan terjadi pada tengan malam dan sepertiga malam yang kedua. Pendapat lain mengatakan, harus
dipahami bahwa “turunnya Allah SWT” terjadi pada semua waktu yang disebutkan dalam semua riwayat yang ada. Nabi SAW diberitahu salah satu daripada waktu-
waktu tersebut pada satu kesempatan, maka beliau SAW mengabarkannya. Lalu pada kesempatan lain beliau SAW diberi tahu waktu yang lainnya dan beliau SAW
juga mengabarkannya, maka para Sahabat menukil hal itu.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
103