Kualitas Hadis ANALISA HADIS TENTANG TURUNNYA ALLAH KE

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id - Ibnu H{ibban: Thiqoh. 4 Ya’qub ibn ‘Abdirrah}man, lambang periwayatan yang digunakan dalam menyampaikan hadis adalah sighat h}addathana. Berarti Ya’qub ibn ‘Abdirrah}man ini memperoleh hadis yang diriwayatkan langsung dari gurunya Suhail ibn Abi S{alih. Ibnu H{ibbaan mengatakan Ya’qub ibn ‘Abdirrah}man adalah perawi yang thiqoh. 3. Suhail ibn Abi S{alih} a. Nama: Suhail ibn Abi S{alih} Dhakwan al-Saman Abu Yazid al- Madani. b. Guru: H{abib ibn H{assan al-Kufiy, Abihi Abi S{alih} Dhakwan al- Samman, Robiah ibn Abdurrah}man, Said ibn Abdurrah}man ibn Abi Said al-Khudriy, Said ibn Musayyab, Sulaiman al-Amash, Abdullah ibn Dinar, Abdurrah}man ibn Saad. c. Murid: Abu Ish}aq Ibrahim ibn Muh}ammad al-Fazariy, Ismail ibn Jafar, Ismail ibn Zakariya, Jarir ibn H{azim, H{ammad ibn Zaid, H{ammad ibn Salamah, Rabiah ibn Abi Abdurrah}man, Musa ibn Uqbah, Yah}ya ibn Said al-Ans}oriy, Kudainah Yah}ya ibn al- Muh}allab, Yazid ibn Abdillah ibn al-H{ad, Yaqub ibn Abdurrah}man al-Iskandarani, Yunus ibn Ubaid. d. Wafat: masih diperselisihkan. e. T{abaqat: ke-6. f. Sighat periwayatan : ‘an. 4 Ibnu H{ajar al-Asqalani, Tahdhib al-Tahdhib Juz. 11 Beirut: Dar al-Kutb, 1995, 392. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id g. Penilaian Ulama: - al-Nasa’i: laisa bihi ba’thun. - Abu Fatah} al-Azdi: S{oduq. - Ah}mad ibn ‘Abdillah al-‘Ijliy: Thiqoh. 5 Suhail ibn Abi S{alih merupakan perawi sebelum Ya’qub ibn ‘Abdirrah}man oleh kritikus dinyatakan sebagai perawi yang thiqoh. Ibnu H{ibban mengatakan bahwa Suhail ibn Abi S{alih adalah perawi yang thiqoh, Abu Fatah} al-Azdi mengatakan bahwa Suhail ibn Abi S{alih adalah perawi yang s}oduq dan Ah}mad ibn ‘Abdillah al-‘Ijliy mengatakan bahwa Suhail ibn Abi S{alih adalah perawi yang thiqoh. Jadi sekalipun lambang periwayatan yang digunakan adalah ‘an, hal ini tidak mengindikasikan bahwa dia melakukan tadlis sebab dia tergolong perawi yang thiqoh. Disamping itu, ditemukan data bahwa dia mempunyai hubungan dengan Abihi yakni Dhakwan Abu S{alih} al-Saman al-ziyat al-Madani ayahnya, sehingga dapat dipastikan bahwa dia menerima hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia dari Abihi. 4. Abihi W. 101 H a. Nama: Dhakwan Abu S{alih} al-Saman al-ziyat al-Madani. b. Guru: Abi Iyash, Abi Mahdhurah, Abi Hurairah, Aishah, Ummu H{abibah, Ummu Salamah. 5 Jamaluddin al-H{ajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhib al- Kamal Fi Asma’i al-Rijal Juz. 8 Kairo: Dar al-Fikr, 1994, 192. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Murid: Zaid ibn Aslam, Abu H{azim Salamah ibn Dinar, Sulaiman al-Amash, Suhail ibn Abi S{alih}, S{alih} ibn Abi S{alih}, S{afwan ibn Salim. d. Wafat: 101 H. e. T{abaqat}: ke-3. f. Sighat periwayatan : ‘an. g. Penilaian Ulama: - Ibnu Hajar: Thiqoh, Thabit . - Al-Dhahabi: Thiqoh. 6 Abihi Dhakwan Abu S{alih} al-Saman al-ziyat al-Madani adalah guru dari Suhail ibn Abi S{alih. Ibnu Hajar mengatakan bahwa Abihi adalah perawi yang Thiqoh dan Thabit . Al-Dhahabi mengatakan bahwa Abihi adala perawi yang Thiqoh. Dalam menerima hadis tersebut Abihi menggunakan lafad ‘an. Walaupun ia menggunakan lafad tersebut, hal ini tidak mengindikasikan bahwa dia melakukan tadlis sebab dia tergolong perawi yang thiqoh. Disamping itu, ditemukan data bahwa dia mempunyai hubungan dengan Abi Hurairah sehingga dapat dipastikan bahwa dia menerima hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia dari Abi Hurairah. 5. Abi Hurairah W. 57 H a. Nama: Abu Hurairah al-Dausi al-Yamani. 6 Jamaluddin al-H{ajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhib al- Kamal Fi Asma’i al-Rijal Juz. 21 Kairo: Dar al-Fikr, 1994, 304. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Guru: Nabi Muhammad SAW, Abi ibn Kaab, Usamah ibn Zaid ibn H{arithah. c. Murid: Walid ibn al-Mathus, Musa ibn T{alh}ah ibn Ubaidillah al- Madani, Nafi Muli Abdillah ibn Umar, Hilal ibn Abi Hilal, Yazid ibn al-As}im, Abu Salamah ibn Abdurrah}man, Abu S{alih} al-Saman. d. Wafat: 57 H dan ada yang mengatakan 58 atau 59 H. e. T{abaqat}: ke-1. f. Sighat periwayatan : anna. g. Penilaian Ulama: - Al-Dhahabi: Hafiz}, Thiqoh, S{oh}ibu S{iyam wa Qiyam. 7 Abi Hurairah mendapatkan hadis langsung dari Rasulullah SAW dengan menggunakan lambang periwayatan anna. Dengan menggunakan lambang anna memungkinkan adanya pertemuan antara Abi Hurairah dengan Rasulullah SAW dengan alasan terjadi proses guru dan murid. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa antara Abi Hurairah dan Rasulullah SAW ada pertemuan dan dapat diperkirakan juga bahwa mereka pernah hidup sezaman. Berarti sanad antara Abi Hurairah dan Rasulullah SAW adalah bersambung. Meskipun Imam Tirmidhi dalam mengemukakan kualitas dari sebuah hadis menggunakan istilah H{asan S{ah}ih}. Namun peneliti menduga bahwasannya Imam Tirmidhi dalam menilai sebuah hadis mengatakan H{asan dari segi sanad dan S{ah}ih} dari segi matan. Sehingga Imam 7 Ibnu H{ajar al-Asqalani, Tahdhib al-Tahdhib Juz. 12 Beirut: Dar al-Kutb, 1995, 266. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tirmidhi menggunakan teori al- Jarh}i muqoddamun ‘ala al-ta’dil dalam menilai hadis tentang turunyya Allah ke langit dunia . Berdasarkan kritik sanad di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya status sanad hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia ini adalah s}ah}ih}, karena sanadnya muttasil dan semua perawinya thiqah. walaupun ada perawi yang bernama Suhail ibn Abi S{alih} ada kritikus Abu Fatah} al-Azdi yang mengatakan bahwa dia adalah s}oduq, dan al-Nasa’i mengatakan laisa bihi ba’thun, akan tetapi al-Ijliy mengatakan thiqah. Maka peneliti menggunakan teori al- ta’dil muqoddamun ‘ala al-jarhi}, sehingga apabila seorang perawi itu ada yang memuji dan ada juga yang mencelanya, maka yang dipilih adalah pujian atas rawi tersebut. b. Kualitas Matan Untuk mengetahui adanya shududh dan ‘illat pada matan hadis, para ulama biasanya menggunakan tolak ukur tertentu, seperti tidak bertentangnya kandungan ajaran yang terdapat pada hadis dengan: Pertama, tidak bertentangan dengan petunjuk al-Quran. Kedua, Tidak bertentangan dengan hadis yang kualitasnya lebih kuat. Ketiga, Tidak bertentangan dengan akal sehat, panca indra dan fakta sejarah. Keempat, Susunan pernyataannya yang menunjukkan ciri-ciri sabda kenabian. 8 Dari penjelasan di atas, maka hadis yang kualitasnya lebih kuat adalah hadis dari: 8 M. Syuhudi Isma’il, Metodologi Penelitian Hadis Nabi Cet. 1 Jakarta: Bulan Bintang, 1992, 128. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 S{ah}ih} al-Bukhari ِهللا ِدْبَع َِِأَو ،َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍكِلاَم ْنَع ،َةَمَلْسَم ُنْب ِهللا ُدْبَع اَنَ ثدَح ُهْنَع ُهللا َيِضَر َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِرَغَأا : َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ : ُلِزْنَ ي َن بَر ُلوُقَ ي ُرِخآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ٍةَلْ يَل لُك ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ا : ْنَم ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم ُهَل َبيِجَتْسَأَف ، ِِوُعْدَي 2 S{ah}ih Muslim ُةَبْيَ تُ ق اَنَ ثدَح ِنْب ِلْيَهُس ْنَع ،يِراَقْلا ِنَْْرلا ِدْبَع ُنْبا وَُو ُبوُقْعَ ي اَنَ ثدَح ،ٍديِعَس ُنْب َلاَق ،َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِها ِلوُسَر ْنَع ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِهيِبَأ ْنَع ،ٍحِلاَص َِِأ : اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ُها ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،ُلوَْأا ِلْيللا ُثُلُ ث يِضََْ َنِح ٍةَلْ يَل لُك : ،ُكِلَمْلا اَنَأ اَذ ْنَم ،ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُكِلَمْلا اَنَأ ُلاَزَ ي َََف ،ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا ُرْجَفْلا َءيِضُي ََح َكِلَذَك 3 Sunan Abu Dawud َِِأ ْنَعَو ،ِنَْْرلا ِدْبَع ِنْب َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍكِلاَم ْنَع ، َِِنْعَقْلا اَنَ ثدَح ا ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ َِِأ ْنَع ،ِرَغَْأا ِهللا ِدْبَع َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُه : اَن بَر ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح اَيْ ندلا ِءاَََ ََِإ ٍةَلْ يَل لُك ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت : ْنَم َأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم ؟ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي ؟ُهَل َرِفْغ 4 Sunan Ibnu Majah َلاَق ، ٍبِساَك ِنْب ِدْيَُْ ُنْب ُبوُقْعَ يَو ، ِِاَمْثُعْلا َناَمْثُع ُنْب ُدمَُُ َناَوْرَم وُبَأ اَنَ ثدَح : َْأا ِهللا ِدْبَع َِِأَو ،َةَمَلَس َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ِنَع ،ٍدْعَس ُنْب ُميِاَرْ بِإ اَنَ ثدَح ْنَع ،ِرَغ َلاَق ،َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ ،َةَرْ يَرُ َِِأ : َنِح ، ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت اَن بَر ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،ٍةَلْ يَل لُك ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي : ِِوُعْدَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ْسَأَف ُرْجَفْلا َعُلْطَي ََح ؟ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَل َبيِجَت َنوبِحَتْسَي اوُناَك َكِلَذِلَف ِهِلوَأ ىَلَع ِلْيللا ِرِخآ َة َََص . َلاَق ُلََْْا ٍيِلَع ُنْب ُنَسَْْا اَنَ ثدَح : َلاَق ِقازرلا ُدْبَع اَنَ ثدَح : اَنَأَبْ نَأ ْنَع ،َةَرْ بَس َِِأ ُنْبا َميِاَرْ بِإ َِِأ ِنْب ِيِلَع ْنَع ،ِهيِبَأ ْنَع ،ٍرَفْعَج ِنْب ِهللا ِدْبَع ِنْب َةَيِواَعُم ْنَع ،ٍدمَُُ ِنْب َلاَق ، ٍبِلاَط : َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ُلوُسَر َلاَق : ْنِم ِفْصِنلا ُةَلْ يَل ْتَناَك اَذِإ ِءاَََ ََِإ ِسْمشلا ِبوُرُغِل اَهيِف ُلِزْنَ ي َهللا نِإَف ،اََراَهَ ن اوُموُصَو اَهَلْ يَل اوُموُقَ ف ،َناَبْعَش ُلوُقَ يَ ف ،اَيْ ندلا : َلَأ ُهَيِفاَعُأَف ىًلَ تْبُم َلَأ ُهَقُزْرَأَف ٌقِزْرَ تْسُم َلَأ ُهَل َرِفْغَأَف ِِ ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم َلَأ ُرْجَفْلا َعُلْطَي ََح ،اَذَك َلَأ اَذَك 5 Al-Muwat}t}}a’ Imam Malik ْنَع ،َةَمَلَس َِِأ ْنَعَو ،ِرَغَْأا ِهللا ِدْبَع َِِأ ْنَع ، ٍباَهِش ِنْبا ْنَع ،ٍكِلام ْنَع َِِثدَحَو َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر نَأ َةَرْ يَرُ َِِأ َلاَق : لُك ، ََاَعَ تَو َكَراَبَ ت ،اَن بَر ُلِزْنَ ي اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ٍةَلْ يَل . ُلوُقَ يَ ف ،ُرِخ ْآا ِلْيللا ُثُلُ ث ىَقْ بَ ي َنِح : َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي ْنَم ؟ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي ْنَم ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ْنَم ؟ُهَل 6 S{ah}ih} Ibn H{ibban َوَع وُبَأ اَنَ ثدَح َلاَق ٍثاَيِغ ُنْب ِدِحاَوْلا ُدْبَع اَنَ ثدَح َلاَق ََ ثُمْلا ِنْب ِيِلَع ُنْب ُدََْْأ اَنَرَ بْخَأ َةَنا َلاَق ٍكِلاَم ِنْب ِفْوَع ْنَع ِحيِلَمْلا َِِأ ْنَع َةَداَتَ ق ْنَع : َص ِهللا ُلوُسَر اَنِب َسرَع ِهْيَلَع ُهللا ىل اَذِإَف ِلْيللا ِضْعَ ب ِِ ُتْهَ بَتْ ناَف َلاَق ِهِتَلِحاَر َعاَرِذ انِم ٍلُجَر لُك َشَرَ تْ فاَف ٍةَلْ يَل َتاَذ َملَسَو ر ُبُلْطَأ ُتْقَلَطْناَف ٌدَحَأ اَهَمادُق َسْيَل َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ِلوُسَر ُةَقاَن ىلَص ه لوس ُتْلُقَ ف ِناَمِئاَق ٍسْيَ ق ُنْب ِهللا ُدْبَعَو ٍلَبَج ُنْب ُذاَعُم اَذِإَف َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا : ِهللا ُلوُسَر َنْيَأ َلاَقَ ف ؟َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص : ِإَف يِداَوْلا ىَلْعَأِب اًتْوَص اَنْعََِ انَأ َرْ يَغ يِرْدَن َل ُلْثِم اَذ َلاَق ىَحرلا ِريِدَ : َلاَقَ ف َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىلَص ِهللا ُلوُسَر اَناَتَأ ُُ اًرِسَي اَنْ ثِبَلَ ف : ُهنِإ ُتْرَ تْخا ِِِإَو ِةَعاَفشلا َْنَ بَو َةنَْْا ِِمُأ ُفْصِن َلُخْدَي ْنَأِب ِرخيف تآ ِر ْنِم ِِاَتَأ شلا َةَعاَف اوُلاَقَ ف : َفَلَح اَذِإ َناَكَو ِهْيَلَع ََْ ثَأَو َهللا َدِمَحَف َملَسَو ِهْيَلَع ُهللا ِهللا َلوُسَر اَي digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id َلاَق : اَمَل ِةَبْحصلاَو ِهللاِب ُنِمْؤُ ي ٍدَحَأ ْنِم ْمُكْنِم اَم ِهللا َدْنِع ُدَهْشَأ ِِدَيِب يِسْفَ ن يِذلاَو َ تْلَعَج َلاَق َكِتَعاَفَش ِلَْأ ْنِم اَن : َِِعاَفَش ِلَْأ ْنِم ْمُتْ نَأَف َلاَق : َلاَق اوُبِكَر امَلَ ف : ِِِإَف ُي َل َتاَم ْنَمِل َِِعاَفَش نَأ َرَضَح ْنَم ُدِهْشُأ ِمأ نم ائيش ِهللاِب ُكِرْش لِإ ُدِدَسُي ُُ َلَو ِةنَْْا ِِ ِهِب َكِلُس ٍباَسِح ِْرَغِب اًفْلَأ َنِعْبَس َةنَْْا ِِمُأ ْنِم َلِخْدُي ْنَأ َِِر َِِدَعَو ْدَق ْمُكِجاَوْزَأ ْنِم َحَلَص ْنَمَو ْمُتْ نَأ اوؤوبتت َح اَوُلُخْدَي َل ْنَأ وُجْرََأ ِِِإَو ٍباَذَع َلَو ِةنَْْا ِِ َنِكاَسَم ْمُكِيِراَرَذَو َق ُُ َلا : ُاَثُلُ ث ْوَأ ِلْيللا ُرْطَش ىَضَم اَذِإ ُلِزْنَ ي َكَراَبَ ت ُهللا ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم يِْرَغ يِداَبِع ْنَع ُلَأْسَأ َل ُلوُقَ يَ ف اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ََاَعَ تَو ْنَم ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي يِذلا اَذ ْنَم َرِجَفْ نَ ي ََح ُهَل َبيِجَتْسَأَف ِِوُعْدَي يِذلا اَذ حبصلا [ . :::6 ] 7 Mu’jam al-T{abarani bab al-H{asan ibn Abi H{asan Nomor Indeks 8373 اوُلاَق ،ٍدِلاَخ ُنْب ُةَبْدُ انث ،ٍلَبْنَح ِنْب َدََْْأ ُنْب ِها ُدْبَع اَنَ ثدَح : ا ِديِلَوْلا وُبَأ انث ،يِسِلاَيطل َلاَق : ، ِصاَعْلا َِِأ ِنْب َناَمْثُع ْنَع ،ِنَسَْْا ِنَع ،ٍدْيَز ِنْب ِيِلَع ْنَع ،َةَمَلَس ُنْب ُداَْ انث َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ِنَع : ُك ِِ اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َها نِإ ِل ُلوُقَ يَ ف ٍةَلْ يَل : ُهَل َرِفْغَأَف ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ُهَل َبيِجَتْساَف ٍعاَد ْنِم ْلَ 8 S{ah}ih Ibn Khuzaimah َلاَق ،ٍدْعَس ُنْب ُثْيللا ىَوَرَو : ٍبْعَك ِنْب ِدمَُُ ْنَع ،ٍدمَُُ ُنْب ُداَيِز َِِثدَح [ ص : 626 ] َضَف ْنَع ،ِيِظَرُقْلا َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ِلوُسَر ْنَع ،ِءاَدْردلا َِِأ ْنَع ،ٍدْيَ بُع ِنْب َةَلا َلاَق : ِةَعاسلا ِِ َرْكِذلا ُحَتْفَ ي ،ِلْيللا َنِم َنِقَب ٍتاَعاَس ِث َََث ِِ ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َهللا نِإ ْ يَغ ٌدَحَأ َُرَ ي ََْ ََوُْأا ََِإ ِةَيِناثلا ِةَعاسلا ِِ ُلِزْنَ ي ُُ ،َءاَش اَم ُتِبْثُ يَو ،َءاَش اَم وُحْمَيَ ف ،ُُر ُرْ يَغ َمَدآ َِِب ْنِم اَهُ نُكْسَي َلَو ،ٍرَشَب ِبْلَ ق ىَلَع ْرُطََْ َََْو ،ٌْنَع اَاَرَ ت ََْ ِِلا ٍنْدَع ِةنَج ٍةَث َََث : ِصلاَو ،َنِيِبنلا ُلوُقَ ي ُُ ،ِءاَدَهشلاَو ،َنِقيِد : ِةَعاسلا ِِ ُلِزْنَ ي ُُ ِكَلَخَد ْنَمِل ََوُط ُلوُقَ يَ ف ،ُضِفَتْنَ تَ ف ،ِهِتَكِئ َََمَو ِهِحوُرِب اَيْ ندلا ِءاَََ ََِإ ِةَثِلاثلا : ََِإ ُعِلطَي ُُ ، ِِزِعِب يِموُق ُلوُقَ يَ ف ،ِِداَبِع : ْنِم ْلَ ؟ُهَل ُرِفْغَأ ٍرِفْغَ تْسُم [ ص : 623 ] َنوُكَت ََح ،ُهُبي ِجُأ ٍعاَد ْنِم ْلَ ؟ِرْجَفْلا ُة َََص 9 Musnad Ah}mad digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id َلاَق ،َميِاَرْ بِإ ُنْب ُليِعاََِْإ اَنَ ثدَح : ْنَع ،ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ ْنَع ،يِئاَوُ تْسدلا ٌماَشِ اَنَ ثدَح َأ ِنْب ِل ََِ َلاَق ،َِِِهُْْا َةَعاَفِر ْنَع ،ٍراَسَي ِنْب ِءاَطَع ْنَع ،َةَنوُمْيَم ِِ : ِهللا ِلوُسَر َعَم اَنْلَ بْ قَأ ِديِدَكْلاِب انُك اَذِإ ََح َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص - َلاَق ْوَأ : ٍدْيَدُقِب - انِم ٌلاَجِر َلَعَجَف َْأ ََِإ َنوُنِذْأَتْسَي ،َهللا َدِمَحَف َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِهللا ُلوُسَر َماَقَ ف ،ْمََُ ُنَذْأَيَ ف ْمِهيِل َلاَق ُُ ،ِهْيَلَع ََْ ثَأَو : « ُها ىلَص ِهللا َلوُسَر يِلَت ِِلا ِةَرَجشلا قِش ُنوُكَي ٍلاَجِر ُلاَب اَم ْيَلِإ َضَغْ بَأ ،َملَسَو ِهْيَلَع ِرَخ ْآا ِقِشلا َنِم ْمِه » ،اًيِكاَب لِإ ِمْوَقْلا َنِم َكِلَذ َدْنِع َرَ ن ْمَلَ ف ، ٌلُجَر َلاَقَ ف : ٌهيِفَسَل اَذَ َدْعَ ب َكُنِذْأَتْسَي يِذلا نِإ . ٍذِئَنيِح َلاَقَو ،َهللا َدِمَحَف : « َدْنِع ُدَهْشَأ ْنَأ ُدَهْشَي ٌدْبَع ُتوََُ َل ِهللا [ ص : 356 ] ْنِم اًقْدِص ِهللا ُلوُسَر َِِأَو ،ُهللا لِإ َهَلِإ َل ِةنَْْا ِِ َكِلُس لِإ ُدِدَسُي ُُ ،ِهِبْلَ ق » َلاَق ، : « ْنِم َلِخْدُي ْنَأ لَجَو زَع َِِر َِِدَعَو ْدَقَو اَذَع َلَو ،ْمِهْيَلَع َباَسِح َل اًفْلَأ َنِعْبَس ِِمُأ اوُءوَ بَ ت ََح اَوُلُخْدَي َل ْنَأ وُجْرََأ ِِِإَو ،َب ِةنَْْا ِِ َنِكاَسَم ْمُكِتايِرُذَو ْمُكِجاَوْزَأَو ْمُكِئاَبآ ْنِم َحَلَص ْنَمَو ْمُتْ نَأ » َلاَقَو ، : ىَضَم اَذِإ ِلْيللا ُفْصِن - َلاَق ْوَأ : ِلْيللا اَثُلُ ث - ُهللا ُلِزْنَ ي ُلوُقَ يَ ف ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ لَجَو زَع : َل ُبيِجَتسَأف ِِوُعْدَي يِذلا ِنَم ،ُهَل َرِفْغَأَف ُِِرِفْغَ تْسَي اَذ ْنَم ،يِْرَغ اًدَحَأ يِداَبِع ْنَع ُلَأْسَأ ُحْبصلا َرِجَفْ نَ ي ََح ،ِهيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي يِذلا اَذ ْنَم ،ُهَل َح َلاَق ،ٍرِماَع ُنْب ُدَوْسَأ اَنَ ثد : ِنْب ِعِفاَن ْنَع ،ٍراَنيِد ِنْب وِرْمَع ْنَع ،َةَمَلَس ُنْب ُداَْ اَنَ ثدَح َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ِنَع ،ِهيِبَأ ِنَع ،ٍْرَ بُج : ٍةَلْ يَل ِلُك ِِ لَجَو زَع ُهللا ُلِزْنَ ي ََِإ ُلوُقَ يَ ف ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا : ََح ؟ُهَل َرِفْغَأَف ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ُهَيِطْعُأَف ٍلِئاَس ْنِم ْلَ ُرْجَفْلا َعُلْطَي َلاَق ،ِرَغَْأا ِنَع ،َقاَحْسِإ َِِأ ْنَع ،ُةَبْعُش اَنَ ثدَح ،ٍرَفْعَج ُنْب ُدمَُُ اَنَ ثدَح : ىَلَع ُدَهْشَأ َِِأ َلاَق ُهنَأ َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ىَلَع اَدِهَش اَمُه نَأ ،ِيِرْدُْْا ٍديِعَس َِِأَو ،َةَرْ يَرُ : ُلوُقَ يَ ف ُلِزْنَ ي ُُ ،ِلْيللا ُثُلُ ث َبَ ْذَي ََح ُلِهَُْ لَجَو زَع َها نِإ : ْنِم ْلَ ؟ٍلِئاَس ْنِم ْلَ َت ؟ ٍبِنْذُم ْنِم ْلَ ؟ٍرِفْغَ تْسُم ْنِم ْلَ ؟ ٍبِئا َلاَق : ٌلُجَر ُهَل َلاَقَ ف : ُلْطَي ََح ؟ُرْجَفْلا َع َلاَق : ْمَعَ ن . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id َلاَق ،َنوُراَ ُنْب ُديِزَي اَنَ ثدَح : ْنَع ،ٍرِثَك َِِأ ِنْب ََََْ ْنَع ،َةاَطْرَأ ُنْب ُجاجَْْا اَنَرَ بْخَأ ْنَع ،َةَوْرُع ْتَلاَق ،َةَشِئاَع : ،ُتْجَرَخَف ٍةَلْ يَل َتاَذ َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِها َلوُسَر ُتْدَقَ ف ِِ َلاَقَ ف ،ِءاَمسلا ََِإ ُهَسْأَر ٌعِفاَر ،ِعيِقَبْلاِب َوُ اَذِإَف : ِكْيَلَع ُها َفيََِ ْنَأ َنِفاَََ ِتْنُكَأ ْتَلاَق ،ُهُلوُسَرَو : َي ُتْلُ ق ِها َلوُسَر ا ُ 2 َ َلاَقَ ف ،َكِئاَسِن َضْعَ ب َتْيَ تَأ َكنَأ ُتْنَ نَظ : نِإ ُرِفْغَ يَ ف ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ َناَبْعَش ْنِم ِفْصِنلا َةَلْ يَل ُلِزْنَ ي لَجَو زَع َها . َلاَق وٍرْمَع ُنْب ُةَيِواَعُم اَنَ ثدَح ، َِِأ ىَلَع ُتْأَرَ ق : َ ثدَح ،يِرَجََْا ُميِاَرْ بِإ اَنَ ثدَح ،ُةَدِئاَز اَن َلاَق َملَسَو ِهْيَلَع ُها ىلَص ِِِنلا ِنَع ،ِها ِدْبَع ْنَع ،ِصَوْحَْأا َِِأ ْنَع : لَجَو زَع َها نِإ ََِإ ُطِبْهَ ي ُُ ،يِقاَبْلا ِلْيللا َثُلُ ث ِءاَمسلا َباَوْ بَأ ُحَتْفَ ي ُُ ،َُدَي ُطُسْبَ ي ُُ ،اَيْ ندلا ِءاَمسلا ُلوُقَ ي : ُرْجَفْلا َعَطْسَي ََح ؟ُهَيِطْعُأَف ُِِلَأْسَي ٌدْبَع َلَأ Namun apabila di lihat dari rasionalitas akal ternyata Allah SWT turun untuk mengabulkan orang yang berdo’a pada malam hari. Sehingga status matan hadis ini adalah s}ah}ih}, karena dalam kandungan matannya tidak ditemukan shadh kejanggalan dan ‘illat cacat. Serta tidak bertentangan dengan hadis yang kualitasnya lebih kuat dan rasionalitas akal. Berdasarkan penelitian pada sanad dan matan hadis sebagai upaya untuk mengetahui kualitas hadis Imam Tirmidhi tentang turunnya Allah ke langit dunia dengan no. Indeks 446 serta kehujjahannya, maka tampak bahwa hadis tersebut berkualitas s}ah}ih}, akan tetapi hadis ini bisa memenuhi klasifikasi sebagai hadis mutawattir ma’nawi, ditinjau dari banyak jalur sanad . Dengan demikian hadis ini bisa dijadikan hujjah atau landasan dalam pengambilan hukum serta bisa diamalkan.

B. Pemaknaan Hadis

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Redaksi hadis َبَ ت ُهللا ُلِزْنَ ي اَيْ ندلا ِءاَمسلا ََِإ ََاَعَ تَو َكَرا turunnya Allah Tabaraka wa Ta’ala ke langit dunia. Para ulama berbeda pendapat mengenai makna turunnya Allah SWT. Diantara mereka ada yang memahami sebagaimana makna lahiriah dan hakikat kata turun. Mereka adalah golongan Mushabbihah menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk Maha Suci Allah SWT dari perkataan mereka. Sebagian lagi mengingkari keakuratan hadis-hadis yang disebutkan mengenai hal itu, mereka adalah golongan Khawarij dan Mu’tazilah dimana sikap mereka ini termasuk keangkuhan. Ada yang memahami turunnya Allah SWT sebagaimana adanya, mengimani dan menyucikan Allah dari kaifiyyah hakikat dan tashbih menyamakan dengan makhluk mereka adalah jumhur Ulama Salaf. Pendapat ini telah dinukil oleh al-Baihaqiy dan selainnya empat Imam Malik, Abu H{anifah, Shafi’i, dan Ah}mad ibn H{anbal, Sufyan ibn Uyainah, Sufyan ath-Thauri, kedua ulama yang bernama H{ammad al- Auza’i, al-Laith dan selain mereka. Perkataan Ulama Salaf ini benar untuk kita ikuti dan Sahabat juga tidak pernah mentakwilkan dan Allah SWT yang mengetahui. a. Pendekatan Bahasa Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwasan-Nya pemaknaan kata ُلِزْنَ ي turun bila dikaitkan dalam teori pendekatan bahasa adalah makna hakiki. Karena dalam syarah hadis tersebut dijelaskan bahwasannya kata turun bermakna lahiriyah dan hakiki. Sehingga hadis di atas menyebutkan dengan jelas bahwa Allah turun ke digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id langit dunia pada setiap sepertiga malam terakhir untuk mengijabahi do’a hambanya. Meskipun Rasulullah SAW tidak menjelaskan kepada kita tentang turunnya Allah ke langit dunia. Allah pun juga tidak mewahyukan bagaimana caranya kepada Rasulullah SAW. b. Pendekatan Tasawuf Sedangkan pemaknaan kata ُلِزْنَ ي turun bila dikaitkan dalam teori pendekatan tasawuf adalah tasawuf akhlaqi dalam tajalli al- Af’al. Ibnu al-Arabi mengatakan bahwa manusia merupakan wahana yang paling sempurna bagi tajalli self manifestation atau kehadirat Tuhan dalam makhluk-Nya. Oleh karenanya hanya manusia pula yang memiliki potensi dan kemampuan untuk mengenal dan menerima curahan kasih Tuhan yang paling sempurna. Maka pengenalan terhadap Tuhan tidak dapat disamakan dengan pengenalan terhadap sesuatu. Pengenalan terhadap Tuhan tidak dapat digunakan melalui akal, melainkan melalui kekuatan absolut yang ada dalam diri manusia. 9 Karenanya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya tidak mungkin serupa dengan perbuatan-Nya. Kita sebagai hamba-Nya beserta ummat yang taat, sudah sepatutnya menerima khabar ini tanpa menanyakan kaifiyat cara turunnya Allah, karena hal tersebut berada diluar jangkauan nalar kita. Al-Ghazali berpendapat dalam bukunya Al-Maqshadul Asma yang 9 Abuddin Nata, “Mengenal Allah: Cara dan Manfaatnya”, Mimbar Agama dan Budaya, Vol. 17 No. 3. 2000, 16. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengatakan bahwa ketuhanan adalah sesuatu yang hanya dimiliki Allah, tidak dapat tergambar dalam benak, bahwa ada yang mengenalnya kecuali Allah atau yang sama dengan-Nya, dan karena tidak ada yang sama dengan-Nya maka tidak ada yang mengenalnya kecuali Allah sendiri. 10 Maka hakikatnya kita tidak boleh melakukan tashbih menyerupakan Allah dengan makhlukNya. Sebagaiman firman Allah dalam Surah Ash-Shura ayat 11: 11 ٌءْىَش ِهِلْثِمَك َسْيَل ُعْيِمسلاَوَُو ُرْ يِصَبْلا “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Sehingga kita tidak patut untuk mengubah hakikat sifat turunnya Allah dengan mentakwilkannya pada pemisalan seperti malaikat ataupun rahmat. Karena sahabat tidak pernah mentakwilkan dan hanya Allah SWT yang mengetahui. Ada beberapa para ulama yang menulis risalah tentang hal ini, berikut ini adalah komentar mereka: 1. Imam al-Baihaqi berkata, “pendapat yang paling selamat adalah beriman kepadanya tanpa mencari hakikat serta maksudnya, kecuali Rasulullah SAW telah menerangkannya, maka itulah yang dijadikan pegangan. Hal itu berdasarkan kesepakatan ulama yang 10 Ibid., 17. 11 Al- Qur’an, 42: 11. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak mewajibkan takwil tertentu, dan menyerahkan maknanya kepada Allah adalah selamat.” 12 2. Ibnu al-Arabi telah menakwilkan kata “turunnya Allah SWT” dengan dua sisi; bisa saja bermakna perintah-Nya, dan bisa juga kata itu a dalah isti’arah penggunaan kalimat yang tidak dalam arti sebenarnya, ed. untuk mengungkapkan sikap lembut terhadap orang orang yang berdo’a serta mengabulkan permohonan mereka. 13 3. Abu Bakar ibn Faurak meriwayatkan dari sebagian syaikh bahwa kata yanzilu turun sebenarnya adalah yunzilu diturunkan, yakni malaikat diturunkan. Pendapat ini didukung oleh riwayat an-Nasa ’i melalui jalur al-Aghar dari Abu Hurairah dan Abu sa’id dengan lafaz “innallaha yumhilu h}atta yumd}i shat}ra al-Lail, thumma ya’muru munadiyan yaqulu: hal min da’in fayustajabu lahu” sesungguhnya Allah SWT menangguhkan hingga berlalu separuh malum, kemudian dia memerintahkan penyeru untuk mengatakan, “adakah yang berdoa maka akan dikabulkan permohonannya.” dalam hadis Uthman bin Abi al-Ash disebutkan “yunadi munadin hal min da’in yustajabu lahu” penyeru menyerukan, “adakah yang berdoa agar dikabulkan untuknya.”. 14 12 Ah}mad ibn ‘Ali ibn H{ajar al-Asqalani, Fath}ul Bari Juz. 3 Kairo: Maktabah al- Taufiqiyyah, 2008, 40. 13 Ibid. 14 Ah}mad ibn ‘Ali ibn H{ajar al-Asqalani, Fath}ul Bari Juz. 3 Kairo: Maktabah al- Taufiqiyyah, 2008, 41.