KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA EKSTROVER KELAS VII SMP

(1)

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS PROYEK DAN MODEL SINEKTIK DALAM

PEMBELAJARAAN MENULIS CERITA PENDEK

SISWA EKSTROVER KELAS VII SMP

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh

Ana Solikha

0103513024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

BAHASA INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis ini telah disetujui untuk diajukan ke sidang panitia ujian Tesis.

Semarang, Desember 2015 Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. Prof. Dr. Rustono, M.Hum. NIP. 196008031989011001 NIP.195801271983031003


(3)

ii

PERSETUJUAN PENILAI DRAF TESIS

Draf tesis dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Model Sinektik Dalam Pembelajaraan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa

Ekstrover Kelas V11 SMP”

Nama : Ana Solikha NIM : 0103513024

Program Studi : Pendidikan Dasar (Bahasa indonesia )

telahdinilaipadatanggal 04 Desember 2015 dantelahdirevisisesuai dengan masukantimpenilaisertalayakuntukdiajukanke siding PanitiaUjianTesis.

Semarang, Desember 2015

Ketua,

Prof. Dr. Joko Sutarto , M.Pd. NIP 195609081983031003

Penilai I,

Dr. Haryadi, M.Pd

NIP 196710051993031003

Penilai II.

Prof. Dr. Rustono , M.Hum NIP 195801271983031003

Penilai III.

Prof. Dr.Agus Nuryatim,M.Hum. NIP 196008031989011001


(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan Bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan.pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Desember 2015 Pembuat Pernyataan


(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin

mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang ketika

kamu selangkah lagi untuk menang.( penulis)

Persembahan

1. Bapak Nurhadi dan Bunda Khudaedah tercinta


(6)

v

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh tahapan dalam rangka penelitian tesis yang berjudul Pembelajaran Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek & Model Sinektik Dalam Pembelajaraan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Ekstrover Kelas V11 SMPTesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Semarang.

Penulis sadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, penulisan tesis ini tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih kepada semuapihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini. selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak sebagi berikut:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menempuh studi magister di Universitas Negeri Semarang dan terimakasih atas apresiasi yang diberikan terhadap penulisan tesis ini.

2. Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana UNNES atas dukungan kelancaran yang diberikan penulis dalam menempuh studi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Dasar.

4. Prof.Dr Agus Nuryatin,M.Hum. Pembimbing I yang telah memberi bimbingan dan arahan dari awal hingga akhir penulisan tesis ini.


(7)

vi

5. Prof.Dr.Rustono,M.Hum Pembimbing II yang telah memberi bimbingan dan arahan dari awal hingga akhir penulisan tesis ini.

6. Jubaedi,S.Pd, M.M Kepala SMP 01 Bulakamba Brebes yang telah memberikan kesempatan untuk penulis melaksanakan penelitian.

7. Badrun,M.Pd Kepala SMP 2 Kersana-Brebes yang telah memberikan kesempatan untuk penulis melaksanakan penelitian.

8. Fuad Andriyanto, S.Pd,Kepala SMP 01 Larangan Brebes yang telah bersedia memberikan kesempatan untuk penulis melaksanakan penelitian.

9. Nuryanah, S.Pd, Guru Kelas V11 SMP 01 Bulakamba Brebes telah bersedia menjadi partner dalam melaksanakan pembelajaran.

10. Probo Susanto, M.Pd Guru Kelas V11 SMP 2 Kersana Brebestelah bersedia menjadi partner dalam melaksanakan pembelajaran.

11. Tugiman S.Pd,Guru SMP 01 Larangan Brebes telah bersedia menjadi partner dalam melaksanakan pembelajaran.

12. Keluarga yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil.

13. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNNES angkatan 2013, atas segala bantuan dan dukungan.

Semarang, Okteber 2015 Penulis


(8)

vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN

PEMBIMBING...PERNYATAAN KEASLIAN...

MOTO DAN PERSEMBAHAN... SARI ... ABSTRACT ... PRAKATA ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

1.1Latar Belakang Masalah...

1.2Identifikasi Masalah...

1.3Cakupan Masalah...

1.4Rumusan Masalah ...

1.5Tujuan Penelitian...

1.6Manfaat Penelitian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR , DAN HIPOTESIS ...

2.1 Kajian Pustaka... 2.2 Kerangka Teoretis ... 2.2.1.Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 2.2.1.1Sintakmatik Model Pembelajaran Berbasis Proyek.... 2.2.1 Model Sinektik... 2.2.2.1Orientasi Model Sinektik...

Halaman i ii iii iv v vi xiii ix x 1 1 8 9 10 10 11 13 13 19 19 22 27 27 27


(9)

viii

2.2.2.2Sintakmatik... 2.2.2.3Sistem Sosial... 2.2.2.4Prinsip Reaksi... 2.2.2.5Sistem Penunjang... 2.2.2.6Dampak Instruksional dan Penyerta... 2.2.2 Hakikat menulis ... 2.2.3 Cerita Pendek... 2.2.4 Hakikat Cerita Pendek... 2.2.5 Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek ... 2.2.4.1Pembelajaran Menulis Cerpen... 2.2.6 Karakteristik Siswa Ekstrover ... 2.3Kerangka Berpikir ...

2.4Hipotesis Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN...

3.1 Desain Penelitian ... 3.2 Populasi dan Sampel ... 3.3 Variabel Penelitian ...

3.3.1 Variabel Bebas ... 3.3.2. Variabel Terikat ... 3.4 Data Penelitian dan Waktu Penenlitian... 3.5 Instumen Penelitian ... 3.6 Teknik Penggumpulan Data...

3.7.1 Tes... 3.7.3 Dokumentasi... 3.7.3 Wawancara... 3.7Teknik Analisis Data...

3.8.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata... 3.8.2 Keefektifan Model Pembelajaran...

BAB IV HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN...

4.1 Hasil Penelitian...

30 30 30 31 32 35 35 37 47 50 53 55 57 57 58 59 59 59 60 60 61 62 62 63 65 65 66 68 87 69


(10)

ix

4.1.1 Kemampuan Guru Membimbing dan Menulis Cerita Pendek... 4.1.2 Keefektifan pembelajaran Menulis Cerita Pendek Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 4.1.2.1 Hasil Pretes... 4.1.2.2 Hasil postes... 4.1.3 Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerita PendekDengan

Menggunakan Model Sinektik... 4.1.3.1Hasil Pretes... 4.1.3.2Hasil postes ... 4.1.4 Perbedaan Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Dengan Model Sinektik...

4.1.3.1Hasil pretes... 4.1.3.2Hasil Postes... 4.1.5 Hasil Angket Respons Guru dan Siswa Terhadap Model

Pembelajaran yang Digunakan... 4.2 Pembahasan...

4.2.1 Keefektifan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek...

4.2.2 Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Dengan Menggunakan Model Sinektik... 4.2.3 Perbedaan Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Dengan Model Sinektik...

4.2.4 Respons Siswa terhadap Kedua Model Pembelajaran...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

5.1 Simpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... 69 70 70 70 73 76 77 79 82 82 83 86 87 87 90 90 92 94 96 96 97 98


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Instant insight inventory... Hasil pemeriksaan psikologi ... Lembar jawab 1... Hasil pemeriksaan psikologi ... Lembar jawab 2 ... Hasil pemeriksaan psikologi ... Lembar jawab 3 ... Respons guru ... Cerpen siswa model sinektik... Cerpen siswa model proyek ... Cerpen siswa model proyek... Angket siswa ... Rpp model sinektik ... Rpp model proyek ...

HALAMAN

103 110 117 124 142 145 149 146 154 169 160 173 242 249


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sintak model pembelajaran sinektik ... Tabel 2 Model pembelajaran sinektik ... Tabel 3 Model pembelajaran sinektik ... Tabel 4 Desain penelitian ... Tabel 5 Aspek penilaain dan pembobotan... Tabel 6 Kriteria tingkat keefektifan model

pembelajaran... Tabel 7 Hasil pretes kelas kontrol dan eksperimen pembelajaran berbasis proyek ... Tabel 8 Hasil uji homogenitas ... Tabel 9 Hasil postes kelas kontrol dan kelas

pembelajaran berbasis proyek ... Tabel 10 Hasil pretes kelas kontrol dan kelas model pembelajaran sinektik... Tabel 11 Hasil uji homogenitas... Tabel 12 Hasil kelas postes kelas kontrol dan kelas model pembelajaran sinektik ... Tabel 13 Hasil pretes kelas kontrol pembelajaran berbasis proyek dan kelas model pembelajaran

sinektik ... Tabel 14 Hasil uji t ... Tabel 15 Hasil perhitungan N Gain...

HALAMAN 28 29 32 58 61 67 67 71 71 72 73 73 77 77 78 80 80 84 84 84 85 85


(13)

xii

ABSTACT

Solikha, A. 2015. "The Effectiveness Of Project-Based Learning Model And Model Sinektik In Learning Writing On Students Extroverted Class VII SMP". Thesis. Basic Education Studies Program, Graduate Program, State University Of Semarang. Supervisor: 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Supervisor II. Prof. Dr. Rustono, M. Hum.

Keywords: Project-Based Learning Model, A Model Sinektik, Writing Short Stories, Extroverted Student.

Education is one of the factors determining the success of a nation. the higher the skill level, education, and technology, the growing treasury of knowledge towards Achieving The goals of education, which is to educate life of the nation. the ability of teachers in delivering any learning material affect student learning outcomes. Indonesian learning to use the Lecture Methodled to the assumption that only rote learning Indonesian material so impressed boring.

The Research problems Are (1) How the effectiveness model of project-based learning in the skills to write short stories In students extroverted class VII SMP negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana, (2) how the effectiveness of the Model sinektiks in writing stories short on students extroverted class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana, (3) how differences in the effectiveness of the model of project-based learning and models sinektik write short stories on students extroverted class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana (4) How the response of teachers and students to project-based learning model and the model sinektik writing short stories at extroverted Students Of Class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana.

This study used an experimental research design. schools that are used there are 3 Schools that SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , And SMPN 2 Kersana. Intake of sample schools based on the location of the school and extroverted student at the school. tools used include syllabi and lesson plans that have using project-based learning model and the model sinektik.

The findings generated in this study are (1) Model of project-based earning is effective applied in learning to write short stories in students extroverted slass VII, (2) model Of Learning To Write Short Stories With A Model Sinektik Effectively Applied In Learning to write short stories in students extroverted class VII, ( 3) Learning to write short stories using sinektik models are more effective than project-based learning to write short stories extroverted students of class VII, (4) the response of teachers and students prefer learning with the learning model than just knowing the elements of short stories using the material given rote teachers


(14)

xiii

The research result is project-based learning can improve student learning outcomes than the control class. sinektik learning models are also able to improve student learning outcomes than the control class. the effectiveness of learning models sinektik more influence on student learning outcomes than using project-based learning, with T-Test = 4.788 ≥ T Table = 1.960. Teachers give A positive response to learning that is used, and the students also responded positively to the learning that is used. by using project-based learning completeness percentage of students achieving 66.67% with criteria quite effective, while at the class using a model learning Sinektik completeness percentage reached 88.67% with a very effective completeness criteria. it was concluded that the model study sinektik more effective than learning project based on learning outcomes of students in short story writing in junior high school students of class VII extroverted. suggestion of this research study in writing a short story sinektik models will have more influence on the extroverted students of class VII SMP.


(15)

SARI

Solikha, A. 2015. “Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Sinektik dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Ekstrover Kelas VII SMP”. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar,

Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Pembimbing II. Prof. Dr. Rustono, M.Hum.

Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, model sinektik, menulis cerpen, siswa ekstrover.

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu bangsa. Makin tinggi tingkat keterampilan, pendidikan, dan teknologi, maka makin bertambah khazanah ilmu pengetahuan menuju tercapainya tujuan pendidikan, yakni untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Kemampuan guru dalam menyampaikan setiap materi pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode ceramah memunculkan asumsi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia hanya hafalan materi sehingga terkesan membosankan.

Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah kefektifan model pembelajaran berbasis proyek dalam keterampilan menulis cerita pendek siswa ekstrover Kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana, (2) bagaimanakah keefektifan model sinektik dalam menulis cerita pendek siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana, (3) bagimanakah perbedaan keefektifan model pembelajaran berbasis proyek dan model sinektik menulis cerita pendek siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana.

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di (1) SMP Negeri 1 Bulakamba, (2) SMP Negeri 1 Larangan, dan (3) SMP Negeri 2 Kersana. Pengambilan sekolah sampel berdasarkan pada lokasi sekolah dan siswa ekstrover di sekolah tersebut. Perangkat yang digunakan meliputi silabus dan RPP yang telah diadobsi menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, dan model sinektik.

Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa (1) model pembelajaran berbasis proyek cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa ekstrover kelas VII, (2) pembelajaran menulis cerpen dengan model sinektik efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa ekstrover kelas VII, (3) pembelajaran menulis cerpen menggunakan model sinektik lebih efektif dibandingkan pembelajaran berbasis proyek dalam menulis cerpen siswa ekstrover kelas VII, (4) Guru dan siswa lebih menyukai pembelajaran dengan model pembelajaran dibandingkan hanya mengetahui unsur-unsur cerpen menggunakan hafalan materi yang diberikan guru.


(16)

Penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan kelas kontrol. Pembelajaran model sinektik juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan kelas kontrol. Keefektifan pembelajaran model sinektik lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dibandingkan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, dengan t-hitung = 4,788 ≥ t-tabel = 1,960. Guru memberikan respons positif terhadap

pembelajaran yang digunakan, dan siswa juga memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang digunakan. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek persentase ketuntasan siswa mencapai 66,67% dengan kriteria cukup efektif, sedangkan pada kelas yang menggunakan pembelajarn model sinektik persentase ketuntasannya mencapai 88,67% dengan kriteria ketuntasan sangat efektif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model sinektik lebih efektif dari pada pembelajara berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa dalam menulis cerpen pada siswa ekstrover kelas VII SMP. Saran penelitian ini pembelajaran model sinektik dalam menulis cerpen akan lebih berpengaruh pada siswa ekstrover kelas VII SMP.


(17)

ABSTRACT

Solikha, A. 2015. "The Effectiveness Of Project-Based Learning Model And Model Sinektik In Learning Writing On Students Extroverted Class VII SMP". Thesis. Basic Education Studies Program, Graduate Program, State University Of Semarang. Supervisor: 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., Supervisor II. Prof. Dr. Rustono, M. Hum.

Key words: Project-Based Learning Model, A Model Sinektik, Writing Short Stories, Extroverted Student.

Education is one of the factors determining the success of a nation. the higher the skill level, education, and technology, the growing treasury of knowledge towards Achieving The goals of education, which is to educate life of the nation. the ability of teachers in delivering any learning material affect student learning outcomes. Indonesian learning to use the Lecture Methodled to the assumption that only rote learning Indonesian material so impressed boring. The Research problems Are (1) how the effectiveness model of project-based learning in the skills to write short stories In students extroverted class VII SMP negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana, (2) how the effectiveness of the Model sinektiks in writing stories short on students extroverted class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana, (3) how differences in the effectiveness of the model of project-based learning and models sinektik write short stories on students extroverted class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana (4) How the response of teachers and students to project-based learning model and the model sinektik writing short stories at extroverted Students Of Class VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , and SMPN 2 Kersana.

This study used an experimental research design. schools that are used there are 3 Schools that SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan , And SMPN 2 Kersana. Intake of sample schools based on the location of the school and extroverted student at the school. tools used include syllabi and lesson plans that have diadobsi using project-based learning model and the model sinektik.

The findings generated in this study are (1) Model of project-based earning is effective applied in learning to write short stories in students extroverted slass VII, (2) model Of Learning To Write Short Stories With A Model Sinektik Effectively Applied In Learning to write short stories in students extroverted class VII, ( 3) Learning to write short stories using sinektik models are more effective than project-based learning to write short stories extroverted students of class VII, (4) the response of teachers and students prefer learning with the learning model than just knowing the elements of short stories using the material given rote teachers.

The research result is project-based learning can improve student learning outcomes than the control class. sinektik learning models are also able to improve student learning outcomes than the control class. the effectiveness of learning models sinektik more influence on student learning outcomes than using project-based learning, with T-Test = 4.788 ≥ T Table = 1.960. Teachers give A positive response to learning that is used, and the students also responded positively to the learning that is used. by using project-based learning


(18)

completeness percentage of students achieving 66.67% with criteria quite effective, while at the class using a model learning Sinektik completeness percentage reached 88.67% with a very effective completeness criteria. it was concluded that the model study sinektik more effective than learning project based on learning outcomes of students in short story writing in junior high school students of class VII extroverted. suggestion of this research study in writing a short story sinektik models will have more influence on the extroverted students of class VII SMP.


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, setiap individu dituntut untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Semakin tinggi tingkat keterampilan, pendidikan, dan teknologi, maka semakin bertambah khasanah ilmu pengetahuan menuju tercapainya tujuan pendidikan, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif didukung oleh perangkat pembelajaran, ketersedian fasilitas, dan kompetensi guru yang memadai. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu bangsa.

Fenomena guru dibeberapa sekolah mengajarkan bahasa Indonesia menggunakan metode ceramah, sehingga muncul asumsi bahwa pelajaran bahasa Indonesia hanya hafalan materi. Upaya yang dilakukan supaya pembelajaran bahasa Indonesia lebih efektif diperlukan kreativitas guru dalam perancangan, penentuan model pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai model pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa dapat menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru (Joyce dan Weil 2011:13). Selain model pembelajaran, cara pengelolaan kelas yang baik juga menjadi pendukung suksesnya proses pembelajaran.


(20)

2

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau model. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol nonverbal atau visual. Model pembelajaran yang menekankan adanya tagihan hasil proyek (produk) pada akhir pembelajaran diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Model pembelajaran yang menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, akan memacuimajinasi siswa dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki. Salah satu model pembelajaran yang mendukung tujuan tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek dan sinektik.

Model pembelajaran sinektik merupakan strategi pengajaran yang baikuntuk mengembangkan kemampuan kreatif dalam menulis. Dalam proses pengajaran bahasa, pengembangan dimensi kreativitas sangat penting dan dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan berbahasa. Model pembelajaran yang ada pada saat ini bermacam-macam dan memiliki karakteristik masing-masing. Joyce dan Weil (2011:13) mengelompokan model-model pembelajaran menjadi empat, yaitu kelompok pengajaran memproses informasi, model pengajaran sosial, model pengajaran personal, dan model pembelajaran sistem perilaku.

Kegiatan pembelajaran menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan 1994:3). Dalam menulis, banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah penggunaan bahasa. Agar orang lain dapat


(21)

3

membaca tulisan kita, maka dituntut pemakaian bahasa agar mudah dipahami. Oleh karena itu, keterampilan ini membutuhkan perhatian dan keseriusan dari seluruh instrumen penyelenggaraan pendidikan, terutama guru dan kurikulum yang mendukung.

Kreativitas merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu ciri manusia yang berkualitas.Kreativitas guru dapat dilihat dalam bentuk materi dan pemilihan model pembelajaran yang tepat, salah satunya dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Cerita pendek pada dasarnya adalah cerita yang dimaksudkan untuk mempesona pembaca, sehingga menulis cerita pendek tidak perlu mirip dengan realitas yang ada. Sumardjo (2007:90) menyatakan bahwa menulis cerita pendek harus mempunyai tujuan yang jelas maka semua pikiran dan imajinasi selama menulis biasa diarahkan. Tujuannya adalah mengembangkan imajinasi dan tanggapan kehidupan. Selama penulis belum yakin apa yang hendak dikerjakannya, selama itu juga ia menulis tanpa pegangan yang berati tidak adanya tujuan yang menentu.

Kemampuan menulis cerita pendek yang dimiliki siswa tidak sama. Kondisi ini diperburuk dengan rendahnya minat siswa. Beberapa sebab rendahnya kualitas menulis siswa maka dapat disimpulkan perlu adanya penanganan khusus dalam pembelajaran menulis siswakelas VII. Proyek diberikan dalam bentuk tugas terstruktur untuk mengahasilkan dan menyelesaikan suatu produk yang menarik menuntut minat siswa.

Siswa-siswa yang ada di sekolah cenderung menunjukkan perilaku yang bermacam-macam. Beberapa siswa yang selalu terlihat ceria dan berkumpul


(22)

4

dengan teman-temannya, dan ada beberapa yang terlihat pendiam dan menyendiri. Kondisi semacam itu tidak terlepas dari sifat yang dimiliki oleh setiap individu, ini yang dinamakan dengan kepribadian. Kepribadian individu merupakan suatu hal yang sangat penting, dimana antara individu yang satu dengan individu yang lain berbeda. Kepribadian dan rasa percaya diri ada dalam rangka adaptasi dengan lingkungan yang disebut dengan kepribadian ekstrover.

Seorang siswa yang mempunyai rasa percaya diri kurang akan selalu merasa takut dan ragu. Secara operasional yang dimaksud dengan kepribadian ekstrover adalah kepribadian yang dimiliki seseorang yang selalu mengarahkan dirinya pada sekelilingnya, dan indikatornya, aktivitas kemampuan bergaul, pengambilan resiko, dorongan hati, pernyataan perasaan, serta tanggung jawab (Sukoyo 2013:98). Kepribadian siswa ekstrover akan berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar dari siswa.

Menurut Hall dan Lindzey (1998:2), bahwa orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, mengikuti kata hati, suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang, supel, optimis, dan senang tertawa, lebih suka bergerak dan melakukan kegiatan, cenderung agresif, mudah kehilangan kesabaran. Secara keseluruhan, perasaannya sulit untuk dijaga dan tidak selalu dapat dipercaya.


(23)

5

Berdasarkan studi pendahuluan di tiga sekolah berbeda di Kabupaten Brebes yaitu SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana, melalui analisis pada materi menulis cerita pendek dan wawancara terhadap guru diketahui bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Selain itu ketiga sekolah tersebut memiliki karakter yang berbeda baik letak geografis maupun prestasi akademik. Berdasarkan gambaran awal tersebut diketahui sebagian besar dari siswa mengalami kesulitan mempelajari pelajaran bahasa Indonesia karena guru mengajar hanya dengan menggunakan metode ceramah, sehingga aktivitas yang mereka lakukan untuk memahami materi bahasa Indonesiayaitu dengan mencatat dan menghafal. Hal tersebut dipengaruhi adanya tuntutan kurikulum yang padat serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Berdasarkan analisis tersebut, prestasi belajar dalam menulis cerita pendek pada siswa kelas VII perlu ditingkatkan dengan model pembelajaran yang lebih efektif. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan sinektik dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis cerita pendek baik siswa yang mempunyai kepribadian ekstrover ataupun yang lainnya.

Kendala-kendala pelaksanaan pembelajaran tersebut sering dijumpai di sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar minimal terutama di sekolah yang baru berdiri seperti SMP Negeri 1 Bulakamba yang terletak cukup jauh sehingga akses lumayan jauh dari kota. Kabupaten Brebes yang sarana dan prasarananya masih sangat minim. Kondisi ini menuntut kreativitas sekolah yang dapat diwujudkan dalam bentuk pengembangan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan potensi sekolah atau daerah serta karakteristik siswa yaitu dengan


(24)

6

menyusun Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang disusun oleh sekolah mengharuskan guru dapat mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi model dan strategi pembelajaran yang mengarah pada kecakapan hidup dan membelajarkan siswa pada pembelajaran yang nyata. Pendidik dalam memberikan materi mampu meningkatkan kemampuannya untuk memecahkan berbagai problem yang sering muncul dalam pembelajaran.

Guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran sudah berusaha mendayagunakan segala potensi yang dimiliki sekolah tetapi usaha itu belum seluruhnya dapat mencakup semua meteri pelajaran bahasa Indonesia karena cakupan materi bahasa Indonesia yang sangat luas. Salah satu materi yang sulit bagi guru untuk memenuhi tuntutan di atas adalah materi menulis cerita pendek. Pembelajaran menulis cerpen di sekolah masih menggunakan metode pembelajaran konvensional tanpa penambahan model pembelajaran. Proses pembelajaran yang monoton dan cenderung menghafal apa yang disampaikan guru, berdampak siswa kurang menguasai tentang materi cerita pendek. Berdasarkan situasi dan kondisi di atas, dalam penelitian ini peneliti membandingkan suatu model pembelajaran yang dapat mengatasi kendala yang ada yaitu model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik.

Selain model pembelajaran, keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh kepribadian siswa. Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikhofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Allport dalam Kartono, 1980). Jadi, setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang


(25)

7

tidak identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian mencakup struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman yang membentuk pribadi menjadi Introver atau ekstrover.

Ekstrover adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrover adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002). Menurut Hall dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, menurutkan kata hati (impulsif), suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang, supel, optimis,dan senag tertawa. Sedangkan introver adalah suatu orientasi ke dalam diri sendiri. Orang introver cenderung menarik diri dari kontak sosial. Perilaku introver sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang

Penggunaan model ini sebagai alternatif pembelajaran menulis cerita pendek sehingga siswa lebih tertarik untuk menuangkan ide dan gagasan dalam membentuk tulisan. Selain itu diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap


(26)

8

siswa agar mampu dalam menulis cerita pendek. Dengan adanya latar belakang tersebut, perlu adanya pengelolaan pembelajaran yang dirancang guru untuk lebih efektif dan inovatif dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik khususnya bagi siswa ekstrover.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

1) Pembelajaran menulis cerpen di SMP belum menampakan hasil yang diharapkan hal ini disebabkan karena menulis tidak mendapat perhatian yang serius dari guru maupun siswa. Oleh karena itu perlu model pembelajaran yang khusus dan sesuai dengan kegiatan menulis terutama menulis cerpen sehingga kemampuan siswa memahami unsur-unsur cerpen dan memotivasi siswa mengembangkan kemampuan menulisnya.

2) Kesulitan pembelajaran menulis cerpen tidak ditangani sebagaimana mestinya. Pembelajaran menulis cerpen di sekolah hanya terfokus pada menyampaikan kriteria dan unsur-unsur cerpen saja, tanpa ada penanganan kesulitan belajar siswa.

3) Dalam pembelajaran menulis cerpen guru masih teoritis serta masih kurangnya praktik dalam menulis cerpen. Untuk itu perlu pembelajaran yang lebih mengasah siswa dalam menulis cerpen.


(27)

9

4) Sebagian siswa merasa masih kesulitan untuk menulis cerpen sehingga perlu penanganan terutama dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar menulis cerpen yang maksimal.

5) Masih sedikitnya model pembelajaran dalam penulisan cerpen. Penelitian ini memberikan jalan keluar model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerpen.

1.3 Cakupan Masalah

Dalam penelitian ini, cakupan masalah dibatasi hanya fokus pada model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP. Hal ini dimaksudkan supaya penelitian ini tidak meluas dan banyak. Penelitian ini berguna untuk mengetahui model yang sesuai, untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa yang ekstrover, sehingga menghasilkan karya fiksi yang kreatif serta inovatif. Dengan demikian kegiatan menulis sebagai kegiatan yang produktif, kreatif, dan ekspresif dan menghasilkan sesuatu yang wujudnya nyata dalam bentuk hasil karya mereka sendiri. Menulis cerita pendek tidak bisa dilakukan secara alami, karena menulis cerita pendek membutuhkan latihan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.


(28)

10

1) Bagaimanakah keefektifan model pembelajaran berbasis proyek dalam keterampilan menulis cerita pendek pada siswa ekstrover Kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana? 2) Bagaimanakah keefektifan model pembelajaran sinektik dalam menulis cerita

pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana?

3) Bagimanakah perbedaan keefektifan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik menulis cerita pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan model pembelajaran berbasis proyek terhadap siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana. 2) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan

model pembelajaran sinektik terhadap siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana

3) mendeskripsikan perbedaan keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik terhadap pembelajaran


(29)

11

menulis cerita pendek siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana.

1.6 Manfaaat Penelitian

Dalam penelitian ini memberikan manfaat dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis cerpen. Selain itu penelitian ini membantu menjadi salah satu referensi tentang model pembelajaran yang tepat dalam menulis cerpen bagi siswa ekstrover.

2. Manfaat Praktis

1) Siswa makin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek dan munculnya kesadaran guru untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran bahasa Indonesia.

2) Guru dapat mengemas pembelajaran lebih kreatif, inovatif dan menarik dengan menggunakan model-model yang lain.

3) Guru dapat meningkatkan prestasi dan keunggulan berbahasa Indonesia siswa yang akan menambah nilai tersendiri bagi dirinya dan sekolah


(30)

12

4) Hasil penelitian ini digunakan sebagai sarana belajar untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dan mengintegrasikan model yang lebih efektif dalam pembelajaran


(1)

7 tidak identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian mencakup struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman yang membentuk pribadi menjadi Introver atau ekstrover.

Ekstrover adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrover adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002). Menurut Hall dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, menurutkan kata hati (impulsif), suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang, supel, optimis,dan senag tertawa. Sedangkan introver adalah suatu orientasi ke dalam diri sendiri. Orang introver cenderung menarik diri dari kontak sosial. Perilaku introver sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang

Penggunaan model ini sebagai alternatif pembelajaran menulis cerita pendek sehingga siswa lebih tertarik untuk menuangkan ide dan gagasan dalam membentuk tulisan. Selain itu diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap


(2)

8 siswa agar mampu dalam menulis cerita pendek. Dengan adanya latar belakang tersebut, perlu adanya pengelolaan pembelajaran yang dirancang guru untuk lebih efektif dan inovatif dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik khususnya bagi siswa ekstrover.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

1) Pembelajaran menulis cerpen di SMP belum menampakan hasil yang diharapkan hal ini disebabkan karena menulis tidak mendapat perhatian yang serius dari guru maupun siswa. Oleh karena itu perlu model pembelajaran yang khusus dan sesuai dengan kegiatan menulis terutama menulis cerpen sehingga kemampuan siswa memahami unsur-unsur cerpen dan memotivasi siswa mengembangkan kemampuan menulisnya.

2) Kesulitan pembelajaran menulis cerpen tidak ditangani sebagaimana mestinya. Pembelajaran menulis cerpen di sekolah hanya terfokus pada menyampaikan kriteria dan unsur-unsur cerpen saja, tanpa ada penanganan kesulitan belajar siswa.

3) Dalam pembelajaran menulis cerpen guru masih teoritis serta masih kurangnya praktik dalam menulis cerpen. Untuk itu perlu pembelajaran yang lebih mengasah siswa dalam menulis cerpen.


(3)

9 4) Sebagian siswa merasa masih kesulitan untuk menulis cerpen sehingga perlu penanganan terutama dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar menulis cerpen yang maksimal.

5) Masih sedikitnya model pembelajaran dalam penulisan cerpen. Penelitian ini memberikan jalan keluar model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran menulis cerpen.

1.3 Cakupan Masalah

Dalam penelitian ini, cakupan masalah dibatasi hanya fokus pada model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP. Hal ini dimaksudkan supaya penelitian ini tidak meluas dan banyak. Penelitian ini berguna untuk mengetahui model yang sesuai, untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa yang ekstrover, sehingga menghasilkan karya fiksi yang kreatif serta inovatif. Dengan demikian kegiatan menulis sebagai kegiatan yang produktif, kreatif, dan ekspresif dan menghasilkan sesuatu yang wujudnya nyata dalam bentuk hasil karya mereka sendiri. Menulis cerita pendek tidak bisa dilakukan secara alami, karena menulis cerita pendek membutuhkan latihan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.


(4)

10 1) Bagaimanakah keefektifan model pembelajaran berbasis proyek dalam keterampilan menulis cerita pendek pada siswa ekstrover Kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana? 2) Bagaimanakah keefektifan model pembelajaran sinektik dalam menulis cerita

pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana?

3) Bagimanakah perbedaan keefektifan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik menulis cerita pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan model pembelajaran berbasis proyek terhadap siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana. 2) mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis cerita pendek dengan

model pembelajaran sinektik terhadap siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana

3) mendeskripsikan perbedaan keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran sinektik terhadap pembelajaran


(5)

11 menulis cerita pendek siswa ekstrover kelas VII SMP Negeri 1 Bulakamba, SMP Negeri 1 Larangan, dan SMP Negeri 2 Kersana.

1.6 Manfaaat Penelitian

Dalam penelitian ini memberikan manfaat dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menulis cerpen. Selain itu penelitian ini membantu menjadi salah satu referensi tentang model pembelajaran yang tepat dalam menulis cerpen bagi siswa ekstrover.

2. Manfaat Praktis

1) Siswa makin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek dan munculnya kesadaran guru untuk lebih mengoptimalkan pembelajaran bahasa Indonesia.

2) Guru dapat mengemas pembelajaran lebih kreatif, inovatif dan menarik dengan menggunakan model-model yang lain.

3) Guru dapat meningkatkan prestasi dan keunggulan berbahasa Indonesia siswa yang akan menambah nilai tersendiri bagi dirinya dan sekolah


(6)

12 4) Hasil penelitian ini digunakan sebagai sarana belajar untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dan mengintegrasikan model yang lebih efektif dalam pembelajaran


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK TENTANG KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG PADA SISWA KELAS VII SMP MASEHI BERASTAGI T.P. 2014/2015.

0 7 23

EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK :Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

2 5 46

KEEFEKTIFAN STRATEGI ESTAFET WRITING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS IX SMP.

6 24 176

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KALASAN.

0 0 150

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

2 10 182

KEEFEKTIFAN MODEL SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 SEWON BANTUL.

0 0 204

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STORYBOARD TECHNIQUE DALAM MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TEMPEL, SLEMAN.

0 1 149

KEEFEKTIFAN STRATEGI EPISODIC MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 MAGELANG.

1 6 227

KEEFEKTIFAN STRATEGI BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS.

0 0 192

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULIS KABUPATEN BATANG.

1 12 206