8
siswa  agar  mampu  dalam  menulis  cerita  pendek.  Dengan  adanya  latar  belakang tersebut, perlu adanya pengelolaan pembelajaran yang dirancang guru untuk lebih
efektif  dan  inovatif  dengan  model  pembelajaran  berbasis  proyek  dan  model pembelajaran sinektik khususnya bagi siswa ekstrover.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
1 Pembelajaran  menulis  cerpen  di  SMP  belum  menampakan  hasil  yang
diharapkan hal ini disebabkan karena menulis tidak mendapat perhatian yang serius  dari  guru  maupun  siswa.  Oleh  karena  itu  perlu  model  pembelajaran
yang  khusus  dan  sesuai  dengan  kegiatan  menulis  terutama  menulis  cerpen sehingga  kemampuan  siswa  memahami  unsur-unsur  cerpen  dan  memotivasi
siswa mengembangkan kemampuan menulisnya. 2
Kesulitan  pembelajaran  menulis  cerpen  tidak  ditangani  sebagaimana mestinya.  Pembelajaran  menulis  cerpen  di  sekolah  hanya  terfokus  pada
menyampaikan  kriteria  dan  unsur-unsur  cerpen  saja,  tanpa  ada  penanganan kesulitan belajar siswa.
3 Dalam  pembelajaran  menulis  cerpen  guru  masih  teoritis  serta  masih
kurangnya praktik dalam menulis cerpen. Untuk itu perlu pembelajaran yang lebih mengasah siswa dalam menulis cerpen.
9
4 Sebagian siswa merasa masih kesulitan untuk menulis cerpen sehingga perlu
penanganan  terutama  dalam  proses  pembelajaran  sehingga  diperoleh  hasil belajar menulis cerpen yang maksimal.
5 Masih sedikitnya model pembelajaran dalam penulisan cerpen. Penelitian ini
memberikan  jalan  keluar  model  pembelajaran  yang  sesuai  untuk pembelajaran menulis cerpen.
1.3 Cakupan Masalah
Dalam penelitian ini, cakupan masalah dibatasi hanya fokus pada model pembelajaran  berbasis  proyek  dan  model  pembelajaran  sinektik  dalam
pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa ekstrover kelas VII SMP. Hal ini dimaksudkan  supaya  penelitian  ini  tidak  meluas  dan  banyak.  Penelitian  ini
berguna  untuk  mengetahui  model  yang  sesuai,  untuk  diterapkan  dalam pembelajaran  menulis  cerita  pendek  pada  siswa  yang  ekstrover,  sehingga
menghasilkan  karya  fiksi  yang  kreatif  serta  inovatif.  Dengan  demikian  kegiatan menulis sebagai kegiatan yang produktif, kreatif, dan ekspresif dan menghasilkan
sesuatu  yang  wujudnya  nyata  dalam  bentuk  hasil  karya  mereka  sendiri.  Menulis cerita  pendek  tidak  bisa  dilakukan  secara  alami,  karena  menulis  cerita  pendek
membutuhkan latihan.
1.4 Rumusan Masalah