BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan tentang proyek akhir yang berjudul Tata Rias Karakter Tokoh Srikandi Dalam Pagelaran The Glory Of Bharatayuda
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesimpulan Kostum
Penerapan kostum Tokoh Srikandi menggunakan sumber ide Kesatria Xena dalam cerita Xena Warior Princess. Pengembangan sumber ide pada
tokoh Srikandi menggunakan teknik disformasi yaitu penggambaran bentuk yang menekankan pada interprestasi karakter, dengan mengubah bentuk
objek
.
Rancangan kostum menggunakan prisnsip disain warna, diantaranya warna merah yang melambangkan keberanian, warna biru melambangkan
kecerdasan, warna emas melambangkan keagungan, dan warna hitam melambangkan kekuatan. Selain unsur warna pada rancangan kostum juga
menggunakan unsur disain garis, diantaranya garis mendatar horisotal yang melambangkan ketenangan, garis miring diagonal
melambangkan kelincahan, dan garis lengkung melambangkan kelembutan. Selain unsur
garis juga menggunakan unsur bentuk yaitu lingkaran yang melambangkan kasih sayang.
Pemilihan unsur warna, garis dan betuk pada kostum disesuaikan dengan karakteristik tokoh Srikandi yang sesungguhnya pada cerita wayang.
133
Dari pemilihan unsur warna, garis dan bentuk dapat disimpulkan bahwa kostum Srikandi dibuat berdasarkan karakter Srikandi yaitu kostum
panglima perang wanita yang pemberani dan terlihat cantik dan anggun. 2. Kesimpulan Riasan
Sebelum melakukan rias wajah tokoh Srikandi dilakukan pengkajian tentang karakter tokoh srikandi dalam cerita Bharatayuda. Dalam riasan
Srikandi menggunakan beberapa jenis riasan, yaitu rias karakter, rias wajah korektif dan rias wajah panggung dengan mengaplikasikan unsur disain
warna maupun garis untuk mencapai hasil riasan yang dapat menonjolkan karakteristik tokoh Srikandi yaitu rias Karakter seorang wanita yang gagah
perkasa, pemberani, lincah, namun tetap memiliki hati yang lembut dan baik hati.
3. Kesimpulan Penataan rambut Hasil penataan rambut tokoh Srikandi dibuat berdasarkan karakter tokoh
Srikandi dalam cerita Bharatayuda dan dirancang dengan perpaduan antara unsur dan prinsip disain. Penataan rambut tokoh Srikandi dibuat dengan
penataan belakang serta penambahan jambul dengan penambahan bukle- bukle yang berbentuk garis lengkungan selain berfungsi sebagai pemanis
sanggul juga memilki arti lincah seperti sikap Srikandi yang lincah dan berperang.
Aksesoris yang diterapkan yaitu: mahkota berbentuk segitiga yang memiliki arti pencapaian tujuan yaitu pencapaian tujuan Srikandi untuk dapat
membunuh Resi Bisma, hiasan samping sanggul berbentuk S dan tusuk permata kecil sebagai pemanis sanggul.
4. Menampilkan rias karakter tokoh Srikandi dalam Pagelaran Tata Rias The Glory Of Bharatayuda
Penampilan tokoh Srikandi dalam pagelaran The Glory Of Bharatayuda menggunakan kostum seperti kesatria perang dengan rias wajah karakter
yang membuat penampilan tokoh Srikandi terlihat cantik namun juga pemberani. Pelaksanaan pagelaran The Glory Of Bharatayuda dilaksanakan
pada tanggal 13 Maret 20013 bertempat di gedung Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta. Pagelaran ini menampilkan cerita pewayangan
Bharatyuda yang dikemas dalam bentuk drama tari yang lebih menarik dan modern. Sebelum acara dimulai, acara diawali dengan pemecahan rekor
MURI gunungan wayang tertinggi yaitu 13 meter dan terbuat dari 4000 mie instan yang terkait dengan sebagian bahan kostum menggunakan bahan
bungkus mie instan. Pagelaran diikuti oleh semua mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Kecantikan angkatan 2010. Acara pagelaran ini dapat
terlaksana dengan baik dan sukses berkat kerjasama yang baik dari seluruh panitia dan pelaksana pagelaran.
B. Saran
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain dan menerapkan tata rias, penataan rambut, dan kostum dalam suatu pagelaran agar tidak terjadi
kegagalan yaitu:
1. Sebelum membuat kostum sebaiknya memilih dan menentukan kain yang akan digunakan, dengan mempertimbangkan jenis kain yang dapat
memantulkan cahaya saat terkena lighting diatas panggung agar kostum terlihat menarik walau dilihat dari kursi penonton yang jaraknya cukup
jauh. Jika menggunakan unsur warna emas, jangan menggunakan kain satin karena tidak dapat memantulkan cahaya, pilihlah kain yang keras
atau plasmen. 2. Lamanya pembuatan kostum juga sangat penting, pembuatan kostum
minimal harus sudah selesai 3-5 hari sebelum acara pagelaran. Jadi pada saat pagelaran semua kostum, kosmetika dan peralatan lain sudah siap,
sehingga saat ujian, pikiran lebih tenang dan lebih fokus untuk merias. 3. Pada pagelaran diperlukan pembentukan panitia yang lengkap dan kompak
agar terjalin kerjasama yang baik. Diperlukan pengarahan dan bimbingan yang baik untuk setiap seksi, agar semua seksi dapat bertanggung jawab
dengan pekerjaan yang didapat. Menjaga komunikasi yang baik pada setiap penanggung jawab setiap seksi agar tidak terjadi kesalah pahaman
dan pagelaran dapat berjalan dengan lancar dan sukes. Pemilihan tempat pagelaran juga perlu dipikirkan dengan pertimbangan kapasitas penonton
dan cuaca.