LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI
LAPORAN PENUGASAN
STATISTIKA INDUSTRI
MODUL T-TEST
Nama : Moh. Usman nurhidayat Tgl. Praktikum :
NIM : 14522285 Hari Praktikum :
Asisten : DM-46 (ANDIKA RAM ADONA)
Dikumpulkan t
gl :
Kriteria Penilaian Yogyakarta,...201 5
Asisten
(...) Format : (maks. 10)
Isi : (maks. 50) Analisa : (maks. 40) TOTAL :
LABORATORIUM DATA MINING
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015
(2)
MODUL 1
UJI HIPOTESIS SAMPLE T-TEST 1.1 Tujuan Praktikum
1. Mampu memahami Uji Hipotesis dari parameter rata-rata satu populasi dan dua populasi
2. Mampu menyelesaikan persoalan Uji Hipotesis rata-rata satu populasi dan dua populasi menggunakan software SPSS
1.2 Tugas Pratikum
1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan diolah kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data minimal sejumlah 30 data.
2. Melakukan perhitungan Uji Hipotesis Sample t-Test (One Sample t-Test, Paired Sample t-Test, Independent Sample t-Test) dari sejumlah yang telah didapat dengan menggunakan software SPSS.
3. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan kesimpulan keputusan yang didapat.
1.3 Latar Belakang
Praktikum ini dilatar belakangi oleh sebuah penugasan yang berbeda pada mata kuliah Statistika Industri yaitu yang judul “Pendidikan Karakter Berbasis Multiple Intelligence” untuk melakukan uji hipotesis sample t-test. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kata rata-rata yang dapat dibaca oleh responden salama 3 menit apakah kata yang dibaca sebanyak 540 kata atau tidak dalam waktu 3 menit oleh responden tampa diberi treatment, untuk mendapatkan kesimpulan dari hal tersebut maka dilakukan uji One sampel t-test pada data yang telah dibaca respondent, data yang dibutuhkan sebanyak 30 sampel. Kemudian untuk mengetahui perbedaan jumlah kata yang dibaca responden tampa treatment dan dengan treatment dengan masing-masing waktu selama 3menit apakah ada berbeda atau tidak maka dilakukan uji hipotesis paired sampel t-test. lalu dilakukan pengujian yang terakhir yaitu membandingkan antara responden angkatan 2013 dan angkatan 2014 apakah ada perbedaan jumlah kata rata-rata dengan masing-masing
(3)
waktu 3 menit maka dilakukan uji hipotesis independent sampel t-test untuk mendapatkan kesimpulan. Dengan adanya praktikum uji hipotesis t-test ini maka praktikan bisa mengambil keputusan mengenai jumlah perolehan rata-rata kata selama 3 menit berdasarkan data sudah didapat dengan melakukan pengujian one sample t-test, paired sample t-test dan independent sample t-test mengunakan software SPSS.
1.4 Pengolahan Data 1.4.1 Deskripsi Kasus
1.4.1.1. One Sample t-Test
Pada One Sample t-Test im, mahasiswa/responden diberikan jurnal yang sudah ditentukan oleh asisten laboratorium, yaitu “ Pendidika Karakter Berbasis Multiple Intelligence “ untuk dibaca tampa diberi treatment (membaca biasa) terlebih dahulu selama 3 menit. Setelah itu maka hasilnya dicatat jumlah kata yang dibaca oleh responden. Data yang dibutuhkan untuk dijadikan sampel sebanyak 30 responden.
1.4.1.2. Paired Sample t-Test
Data Paired Sample t-Test ini digunakan untuk membandingkan banyaknya kata yang terbaca oleh responden, baik sebelum dan sesudah diberi treatment tertentu. Data tampa treatment didapat dari data responden One Sample t-Test. Kami berikan treatment dan meminta untuk mengulangi membaca jurnal yang sudah dibaca tersebut. Setelah itu dicatat jumlah kata yang telah terbaca para responden diberikan treatment, dengan waktu 3 meint yaitu sama dengan waktu yang diberikan pada data One Sample t-Test.
1.4.1.3. Independent Sample t-Test
Data Independent Sample t-Test ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang berbeda, yaitu jumlah kata yang dibaca responden angkatan 2013 dan responden angkatan 2014. Data ini diperoleh dari data Paired Sample t-Test yang diberi treatmen. Data tersebut dibandingkan anatara responden angkatan 2013 dan responden angkatan 2014dangan waktu yang sama yaitu 3 menit yaitu jumlah kata yang dibaca
(4)
responden angkatan 2013 lalu dicari rata-ratanya dibandingkan rata-rata responden responden angkatan 2014 dengan mengunakan waktu yang sama yaitu 3 menit.
1.4.1.4. sumber dan jenis treatment
Jenis treatment yang dibeikan kepara para responden yaitu metode skimming dan metod scanning. Metode ini dianggap seabagai metode yang paling efektif untuk memahami dan mengetahui isi jurnal yang dibaca dengan cepat dan tepat, mangkannya metode ini yang dipilih untuk diberikan kepada respondent. Diambil dari sumber internet pada website
http://www.lpmmarhaenubk.com/2014/06/teknik-membaca-cepat-skimming-dan.html pada 07/11/2015 pada pukul 12:51 PM.
1.4.2 Tabel Data Historis 1.4.2.1. One Sample t-Test
Tabel 1. One Sample t-Test
NO NAMA NIM Kata Yang Terbaca
1 andik bagus p 14522284 729
2 musyarofah 14522042 703
3 alfiqro 14522289 649
4 saelendra adi saputra 14522327 678
5 syayyid lukman 14522283 735
6 aditya nanda 13522281 667
7 jufrizal 13522201 650
8 azhar basyir 13522279 701
9 novia purwitasari 13521185 693
10 nadhya chairiza fitri 13521106 787
11 derry sundana 14522263 704
12 riyan prasetyo 14521297 688
13 giyan setyowati 14521289 749
14 nadia ingrida 14521276 687
15 rany atma widyanti 14521274 654
16 sapta hadi kesuma 13521226 731
17 risky andi 13521119 687
18 sawaludin 13521118 751
(5)
20 hario s 13521125 653
21 wahyu sulistyawan 13521223 677
22 wari sandi 14525071 841
23 muhammad farid abdurrahman 14525074 601
24 rian nur adiyatama 14525062 739
25 mhd hamzah fansuri 14525101 605
26 shinichi 14525071 748
27 ulil fawaaid 13525064 705
28 muhammad wahyu putra 13525056 665
29 muhamad zulkarnain 13525063 732
30 ahmad faza farkhani 13525048 678
1.4.2.2. Paired Sample t-Test
Tabel 2. Paired Sample t-Test
NO NAMA
Jumlah Kata Sebelum Treatment
Jumlah Kata Setelah Treatment
1 andik bagus p 729 912
2 musyarofah 703 906
3 alfiqro 649 876
4 saelendra adi saputra 678 870
5 syayyid lukman 735 899
6 aditya nanda 667 877
7 jufrizal 650 901
8 azhar basyir 701 930
9 novia purwitasari 693 881
10 nadhya chairiza fitri 787 922
11 derry sundana 704 912
12 riyan prasetyo 688 890
13 giyan setyowati 749 1003
14 nadia ingrida 687 861
15 rany atma widyanti 654 891
16 sapta hadi kesuma 731 943
17 risky andi 687 870
18 sawaludin 751 978
(6)
20 hario s 653 866
21 wahyu sulistyawan 677 911
22 wari sandi 841 1124
23 muhammad farid abdurrahman
601
909
24 rian nur adiyatama 739 948
25 mhd hamzah fansuri 605 906
26 shinichi 748 1007
27 ulil fawaaid 705 993
28 muhammad wahyu putra
665
871
29 muhamad zulkarnain 732 971
30 ahmad faza farkhani 678 889
1.4.2.3. Independent Sample t-Test
Tabel 3. Independent Sample t-Test kelompok 1 (angkatan 2014)
NO NAMA NIM
Jumlah Kata Setelah Treatment
1 andik bagus p 14522284 912
2 musyarofah 14522042 906
3 alfiqro 14522289 876
4 saelendra adi saputra 14522327 870
5 syayyid lukman 14522283 899
6 derry sundana 14522263 912
7 riyan prasetyo 14521297 890
8 giyan setyowati 14521289 1003
9 nadia ingrida 14521276 861
10 rany atma widyanti 14521274 891
11 wari sandi 14525071 911
12 muhammad farid
abdurrahman 14525074 1124
13 rian nur adiyatama 14525062 909
14 mhd hamzah fansuri 14525101 948
15 shinichi 14525071 906
(7)
NO NAMA NIM Jumlah Kata Setelah Treatment
1 aditya nanda 13522281 877
2 jufrizal 13522201 901
3 azhar basyir 13522279 930
4 novia purwitasari 13521185 881
5 nadhya chairiza fitri 13521106 922
6 sapta hadi kesuma 13521226 943
7 risky andi 13521119 870
8 sawaludin 13521118 978
9 erika dwi yosiana 13521206 1012
10 hario s 13521125 866
11 wahyu sulistyawan 13521223 1007
12 ulil fawaaid 13525064 993
13 muhammad wahyu
putra 13525056 871
14 muhamad zulkarnain 13525063 971
15 ahmad faza farkhani 13525048 889
1.4.3 menentukan Ho dan Ha, tingkat probabilitas kesalahan (p), dan kriteria pengujian
1.4.3.1. One Sample t-Test a. Ho dan Ha
Ho = Jumlah kata rata-rata yang dibaca responden tanpa treatment adalah 540 selama 3 menit.
Ha = Jumlah kata rata-rata yang dibaca responden tanpa treatment bukan 540 selama 3 menit.
b. Tingkat Probabilitas Kesalahan (α) = 0,05 c. Kriteria Pengujian
Jika signifikansi < 0,05 berarti Ho ditolak, maka Jumlah rata-rata kata yang dibaca responden tanpa treatment bukan 540 selama 3 menit.
Jika signifikansi > 0,05 berarti Ho diterima, maka Jumlah rata-rata kata yang dibaca responden tanpa treatment adalah 540 selama 3 menit adalah 540.
(8)
a.Ho dan Ha
Ho = Tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit sebelum dan sesudah diberi treatment.
Ha = Ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit sebelum dan sesudah diberi treatment.
b.Tingkat Probabilitas Kesalahan (α) = 0,05 c.Kriteria Pengujian
Jika signifikansi < 0,05 berarti Ho ditolak, maka ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit sebelum dan sesudah diberi treatment.
Jika signifikansi > 0,05 berarti Ho diterima, maka tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit sebelum dan sesudah diberi treatment.
1.4.3.3. Independent Sample t-Test a. Ho dan Ha
Ho = Tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2.
Ha = Ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2. b. Tingkat Probabilitas Kesalahan (α) = 0,05
c. Kriteria Pengujian
Jika signifikansi < 0,05 berarti Ho ditolak, maka ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2.
Jika signifikansi > 0,05 berarti Ho diterima, maka tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2.
1.4.4 Cara Kerja
1. One Sample t-Test
(9)
1.Tampilan pertama SPSS, klik variabel view pada bagian bawah
Gambar 1. Tampilan utama pada SPSS
2. Pada kolom Nama diisi kata_terbaca, pada label diisi kata terbaca dan measure diisi nominal karna mencari nilai bilngan.
Gambar 2. Tampilan pada menu variabel view
3. pilih data view pada SPSS sebelah kiri bawah lalu data One Sample t-Testdimasukkan ketabel ”kata_terbaca”.
(10)
Gambar 3. Penyimputan data ke dalam SPSS
4. Menu analyse > descriptive statistics > explore maka akan tampil seperti dibawah ini.
Gambar 4.langkah menu explore
5. Pada tampilan Explore, maka data yang ada diruas kiri dipindah keruas kanan (Dependent List) dan pada menu statistics diklik lalu centang Descripyive pada Confidence Interval for Mean diisi 95% > continue.
(11)
Gambar 5. Jendela One Sample Shapiro Wilk dan Explore : Statistics
6. Klik plot akan tampil seperti dibawah ini pada boxplots pilih factor levels together, descriptive pilih stem-and-leaf dan centang normality plots with tests > continue,
Gambar 6. Jendela Explore : Plots
7. klik OK pada nemu tampilan explore, maka akan keluar tabel seperti dibawah ini :
(12)
Gambar 7. Hasil Test of Normality Hipotesis :
Ho : Sampel mewakili seluruh populasi. Ha : Sampel tidak mewakili seluruh populasi. Kesimpulan :
Dari uji normalis pada SPSS didapat kan hasilya bahwa nilai kolmogorov-smirnov signigikan (sig) adalah 200 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima berarti sampel mewakili seluruh sampel.
1.4.4.2 Perhitungan Menggunakan SPSS
Sebelum mengolah data menggunakan SPSS terlebih dahulu menbuat nama datanya
1. Klik variable view pada sebelah kiri bawah jendela SPSS dan pada menu Name klik 2 kali lalu ketik nama seperti dibawah ini.
Gambar 8. Variabel View
2. Masukkan data yang ada di miscrosoft excel pada data view SPSS.
(13)
Gambar 9. Penyimputan data ke dalam SPSS
3. Pilih Analyze untuk memulai t-Test, pada submenu pilih Compare Means kemudian pilih One Sample t-Test.
Gambar 10. One Sample t-Test
4. Maka akan muncul jendela One Sample t-Test. Pindahkan variable kata_terbaca ke Test Variable(s) dengan mengklik tanda panah ke kanan dan isikan Test Value dengan t hitung yang dijadikan perbandingan yang sudah ditentukan.
(14)
Gambar 11. Jendela One Sample t-Test
5. Klik Option kemudian akan muncul jendela seperti dibawah ini. Isi confidence interval percentage sebesar 95%.
Gambar 12. Jendela Option 6. Klik Continue kemudian Ok, maka akan muncul tabel seperti
(15)
Gambar 13. Hasil One Sample t-Test
2. Paired Sample t-Test
1.4.4.3 Uji Normalitas
1. Klik File > New > Data, maka SPSS akan membuat jendela baru, klik Name 2 kali lalu ketik nama sebelum_treatment pada baris 1 dan setelah_treatment pada baris 2, jangan lupa measure pilih nominal kedua-duanya.
Gambar 14. Tampilan menu variabel view 2. Klik data view pada kiri bawah SPSS lalu masukkan data
(16)
Gambar 15. Penginputan data pada SPSS 3. klik menu Analyze, lalu submenu Descriptive Statistics. pilih
Explore, lalu akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. Pindahkan semua variable ke kotak Dependent List dengan meng-klik tanda panah ke kanan,
Gambar 16. Jendela One Sample Shapiro Wilk 4. Klik Plots dan akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini,
centang sesuai pada gambar lalu klik continue. Lalu Ok pada jendela Explore
(17)
Gambar 17. Jendela Explore: Plots 5. Setelah diklik Ok Maka akan tampil seperti dibawah ini.
Gambar 18. Tests of Normality Hipotesis :
Ho : Sampel mewakili seluruh populasi. Ha : Sampel tidak mewakili seluruh populasi. Kesimpulan :
Dari uji normalis pada SPSS didapat kan hasilya bahwa nilai kolmogorov-smirnov signigikan (sig) pada kata_sebelum_trearment adalah 200 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima berarti sampel berdistribusi normal. signigikan (sig) pada kata_setelah_trearment adalah 0.01 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak mak sampel berdistribusi tidak normal.
(18)
1.4.4.4 Perhitungan Menggunakan SPSS
1. Klik menu Analyze > Compare Means > Paired-Sample t-Test seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 19. Langkah untuk analyze Paired Sample t-Test 2. Pada tampilan Paired Sample t-Test pindahkan
kata_sebelum_treatment dan kata_setelah_treatment ke paired variables dengan mengklik tanda panah yang ada ditengah-tengah.
Gambar 20. Jendela Paired Sample t-Test
3. Klik Option kemudian akan muncul jendela seperti dibawah ini. Isi confidence interval percentage sebesar 95%.
(19)
Gambar 21. Jendela Paired Sample t-Test : Options
4. Klik Ok untuk mengetahui hasilnya
Gambar 22. Jendela Paired Sample Statistics
Dari hasil output dapat diketahui bahwa nilai rata – rata jumlah kata yang dibaca sebelum dan sesudah treatment masing – masing 701,9 dan 924,3 dengan jumlah data (responden) adalah 30 orang.
Gambar 23. Jendela Paired Sample Correlations 3. Independent Sample t-Test
(20)
1.4.4.5 Uji Normalitas
1. Klik File > New > Data. Maka dibuatlah data seperti dibawah ini, pada data kelompok klik Value labels ketik
Value : 1, Labels : angkatan 2013 > Add Value : 2, Labels : angkatan 2014 > Add > Ok.
Gambar 24. Jendela variabel view dan jendela value labels 2. Data diinputkan dari microsoft excel dengan kode yang dibuat
sebelumnya pada microsoft excel maka akan muncul seperti dibawah ini, untuk mengecek kebenaran kodenya maka klik submenu value labels seperti warna kuning dibawah ini maka secara otomatis kode yang dibuat akan terbaca.
(21)
Gambar 25. Penginputan data ke data view pada SPSS 3. Klik menu Analyze > descriptive statisitcs > explore seperti pada
(22)
Gambar 26.langkah menu explore 2. Maka akan tampil dialog seperti dibawah ini
Gambar 27. Menu explore
3. Pimdahkan data yang ada diruas kiri keruas kanan dengan mengunakan tanda panah yang ada pada masing-masing tabel. Untuk data jumlah_kata dipindah ke descriptive list dan data kelompok dipindah ke label casses by.
(23)
Gambar 28. Jendela explore setelah data dipindah.
4. Klik Plots dan akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini, centang sesuai pada gambar lalu klik continue.
Gambar 29. Jendela explore : Plots 5. Klik Ok maka akan tampil tabel seperti dibawah ini.
(24)
Hipotesis :
Ho : Sampel mewakili seluruh populasi. Ha : Sampel tidak mewakili seluruh populasi. Kesimpulan :
Dari uji normalis pada SPSS didapat kan hasilya bahwa nilai kolmogorov-smirnov signigikan (sig) pada jumlah kata adalah 0,001 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak mak sampel berdistribusi tidak normal berarti sampel tidak mewakili seluruh sampel.
1.4.4.6 Perhitungan Menggunakan SPSS
1. Pada jendela data view dilakukan langkah-langkah seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 31. Langkah untuk independent sampel t-tests.
2. Maka akan tampil dialog seperti dibawah ini pindahkan data yang ada diruas kiri keruas kanan dengan mengunakan tanda panah. Test variable(s) diisi jumlah kata dan grouping variable diisi kelompok.
(25)
Gambar 32. Jendela Independent Sample Correlations
3. Pada grouping variable diklik maka akan tampil seperti dibawah ini. Menu Define groups pada group 1 diisi 1 dan group 2 diisi 2. Lalu continue
Gambar 33. Jendela Define Groups 4. Kemudian kik Ok maka data akan menampilkan hasilnya.
Gambar 34. Jendela Group Statistics
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jumlah kata angkatan 2013 dan angkatan 2014 masing-masing 927,4 dan 921,2 dari data 30 responden.
(26)
Gambar 35. Jendela Independent Sample Test
1.4.5 Hasil dan Analisis Output SPSS 1.4.5.1. One Sample t-Test
Gambar 36. Jendela One Sample Statistics
Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai sing 0,000 ( sig.(2-tailed)) yang artinya 0,00 < 0,05 berarti Ho ditolak maka jumlah kata rata-rata yanag dibaca oles responden tampa treatment dalam 3 menit bukan 540 kata.
(27)
Gambar 37. Jendela Paired Sample Statistics
Gambar 38. Jendela Paired Sample Correlations
Dari hasil pengujian diketahu bawha sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho di tolak, maka dapat disimpulkan bawha rata-rata jumlah kata yang dibaca responden selama 3 menit tidak sama dengan dengan rata-rata jumlah kata yang dibaca setelah dikasih treatment dengan mengunakan waktru yang sama.
1.4.5.3. Independent Sample t-Test
Gambar 32. Jendela Independent Sample Test Dari hasil pengujian diketahui bawha sig. (2-tailed)
>
0,05 yaitu 0,775 > 0,05 maka Ho diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada(28)
perbedaan rata-rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan diberi treatment kepada masing-masing kelompok.
1.4.6 Kesimpulan
a. One Sample t-Test
Dari tabel kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar 17,124, sedangkan nilai −��
2,� dan � �
2,� adalah -2,045 dan 2,045 . Jika dibandingkan, maka t hitung SPSS berada diluar angka – angka perhitungan t tabel. Sehingga Ho ditolak. Karena Sig. (2-tailed) <0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa jumlah kata rata-rata yang dibaca oleh responden tanpa treatment selama 3 menit bukan 540 kata.
b. Paired Sample t-Test
Dari tabel kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar -30,499 sedangkan nilai −��
2,� dan � �2,� adalah -2,045. Jika dibandingkan, maka nilai t hitung < t tabel, sehingga Ho ditolak. Selain itu, Sig.(2-tailed) diperoleh sebesar 0,000 berarti <0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit oleh responden sebelum dan sesudah diberi treatment.
c. Independent Sample t-Test
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar 0.284 sedangkan nilai −��
2,� dan ��2,� adalah -2,048. Jika dibandingkan, maka nilai t hitung > t tabel, sehingga Ho diterima. Selain itu, Sig.(2-tailed) diperoleh sebesar 0,775 berarti > 0,05 maka Ho diterima.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2.
(29)
(1)
Hipotesis :
Ho : Sampel mewakili seluruh populasi. Ha : Sampel tidak mewakili seluruh populasi. Kesimpulan :
Dari uji normalis pada SPSS didapat kan hasilya bahwa nilai kolmogorov-smirnov signigikan (sig) pada jumlah kata adalah 0,001 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak mak sampel berdistribusi tidak normal berarti sampel tidak mewakili seluruh sampel.
1.4.4.6 Perhitungan Menggunakan SPSS
1. Pada jendela data view dilakukan langkah-langkah seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 31. Langkah untuk independent sampel t-tests.
2. Maka akan tampil dialog seperti dibawah ini pindahkan data yang ada diruas kiri keruas kanan dengan mengunakan tanda panah. Test variable(s) diisi jumlah kata dan grouping variable diisi kelompok.
(2)
Gambar 32. Jendela Independent Sample Correlations
3. Pada grouping variable diklik maka akan tampil seperti dibawah ini. Menu Define groups pada group 1 diisi 1 dan group 2 diisi 2. Lalu continue
Gambar 33. Jendela Define Groups 4. Kemudian kik Ok maka data akan menampilkan hasilnya.
Gambar 34. Jendela Group Statistics
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jumlah kata angkatan 2013 dan angkatan 2014 masing-masing 927,4 dan 921,2 dari data 30 responden.
(3)
Gambar 35. Jendela Independent Sample Test
1.4.5 Hasil dan Analisis Output SPSS
1.4.5.1. One Sample t-Test
Gambar 36. Jendela One Sample Statistics
Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai sing 0,000 ( sig.(2-tailed)) yang artinya 0,00 < 0,05 berarti Ho ditolak maka jumlah kata rata-rata yanag dibaca oles responden tampa treatment dalam 3 menit bukan 540 kata.
(4)
Gambar 37. Jendela Paired Sample Statistics
Gambar 38. Jendela Paired Sample Correlations
Dari hasil pengujian diketahu bawha sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho di tolak, maka dapat disimpulkan bawha rata-rata jumlah kata yang dibaca responden selama 3 menit tidak sama dengan dengan rata-rata jumlah kata yang dibaca setelah dikasih treatment dengan mengunakan waktru yang sama.
1.4.5.3. Independent Sample t-Test
Gambar 32. Jendela Independent Sample Test
Dari hasil pengujian diketahui bawha sig. (2-tailed)
>
0,05 yaitu 0,775 > 0,05 maka Ho diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada(5)
perbedaan rata-rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan diberi treatment kepada masing-masing kelompok.
1.4.6 Kesimpulan
a. One Sample t-Test
Dari tabel kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar 17,124, sedangkan nilai −��
2,� dan � �
2,� adalah -2,045 dan 2,045 . Jika
dibandingkan, maka t hitung SPSS berada diluar angka – angka perhitungan t tabel. Sehingga Ho ditolak. Karena Sig. (2-tailed) <0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa jumlah kata rata-rata yang dibaca oleh responden tanpa treatment selama 3 menit bukan 540 kata.
b. Paired Sample t-Test
Dari tabel kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar -30,499 sedangkan nilai −��
2,� dan � �2,� adalah -2,045. Jika dibandingkan, maka nilai t hitung
< t tabel, sehingga Ho ditolak. Selain itu, Sig.(2-tailed) diperoleh sebesar 0,000 berarti <0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit oleh responden sebelum dan sesudah diberi treatment.
c. Independent Sample t-Test
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS sebesar 0.284 sedangkan nilai −��
2,� dan ��2,� adalah -2,048. Jika dibandingkan, maka
nilai t hitung > t tabel, sehingga Ho diterima. Selain itu, Sig.(2-tailed) diperoleh sebesar 0,775 berarti > 0,05 maka Ho diterima.
Oleh karna itu diambil disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata – rata jumlah kata yang dibaca selama 3 menit dengan treatment antara kelompok 1 dan kelompok 2.
(6)