Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Realitas

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 131 Jadi, berdasarkan perbandingan antara teori dan lapangan pada saat proses Bimbingan Konseling Islam diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarah pada bimbingan konseling Islam, meskipun dalam pemberian treatment tidak dilakukan sama persis dengan teori, tetapi hal itu tidak merubah esensi dari teori pada proses bimbingan konseling Islam yang ada.

C. Analisis Hasil Akhir Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi

Realitas dalam Mengatasi Kejenuhan Istri Mengurus Rumah tangga di Desa Bolo Ujungpangkah Gresik Keberhasilan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi realitas dalam mengatasi kejenuhan istri mengurus rumah tangga di Desa Bolo Ujungpangkah Gresik ini bisa dilihat dari perubahan yang terjadi pada diri klien ke arah yang yang lebih baik. Pada sub bab ini akan dijelaskan hasil dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan terapi realitas dalam mengatasi kejenuhan istri mengurus rumah tangga. Tingkat keberhasilan proses bimbingan dan konseling islam dengan terapi realitas nantinya dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini. berdasarkan proses konseling yang telah dilakukan, terdapat perubahan pada diri klien saat sebelum dan sesudah pelaksanaan proses konseling. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Kondisi konseli sebelum dan sesudah proses konseling No Kondisi Klien Sebelum Sesudah Ya Tidak Ya Tidak Kadang- kadang 1 Tertekan dan sedih √ √ 2 Terlalu banyak pikiran √ √ 3 Mudah tersinggung √ 4 Malas mengerjakan urusan rumah tangga √ √ digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 132 5 Mudah marah √ √ 6 Kehilangan daya kontrol, seperti anak ikut disalahkan, dimarahi, tidak diperhatikan, dan dicubit √ √ Berdasarkan tabel diatas, konselor dapat melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan penggunaan terapi realitas dalam proses konseling. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan tersebut, konselor menggunakan tolok ukur prosentase perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut: 1. 75 sampai dengan 100 : Berhasil 2. 50 sampai dengan 75 : Cukup Berhasil 3. 50 : Tidak Berhasil 1 Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada enam gejala kejenuhan yang dialami oleh klien sebelum dilakukannya proses bimbingan dan konseling Islam dengan terapi Realitas yang akan dianalisis berdasarkan standart uji dalam tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses konseling dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa: 1. Gejala yang sudah tidak dilakukan : 4 point 2. Gejala yang kadang-kadang masih dilakukan : 1 point 3. Gejala yang masih dilakukan : 1 point Dengan perhitungan sebagai berikut: 4 : 6 x 100 = 67 1 : 6 x 100 = 14 1 : 6 x 100 = 14 1 Ismail Nawawi Uha, Metode Penelitian Kualitatif teori dan aplikasi untuk ilmu Sosial, EkonomiEkonomi Islam, Agama Manajemen, dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Dwi Putra pustaka Jaya, 2012, h, 284. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 133 Berdasarkan prosentase diatas, dapat diketahui bahwa : “Hasil dari proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi Realitas dalam Mengatasi Kejenuhan Istri Mengurus Rumah Tangga di Desa Bolo Ujungpangkah Gresik” masuk dalam kategori Cukup Berhasil. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Realitas yang dilakukan konselor dapat dikatakan cukup berhasil karena pada awalnya terdapat enam gejala yang nampak dialami oleh klien sebelum proses pemberian terapi realitas yang diberikan pada klien, empat dari enam gejala kejenuhan yang terjadi pada klien tidak lagi nampak. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 tentang Kondisi Klien Sebelum dan Sesudah Proses Konseling. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 134

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi kejenuhan Selama proses konseling dilaksanakan, dapat diketahui ada beberapa faktor yang melatarbelakangi klien mengalami kejenuhan dalam mengurus rumah tangga. Adapun faktor-faktor tersebut adalah: a Melakukan pekerjaan yang monoton setiap harinya b Mengalami keletihan terhadap pekejaan rumah tangga yang selalu dilakukan setiap hari. c Adanya suatu tekanan internal maupun eksternal; 1 Internal: yakni, tekanan ada pada diri klien akibat keinginan yang tidak tercapai. 2 Eksternal: yaitu, tekanan dirasakan oleh klien dari berbagai pihak yakni suami dan mertua. d Kurang adanya hiburan seperti refreshing jalan-jalan atau liburan. e Belum adanya kesiapan menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga. 2. Proses bimbingan dan konseling Islam dengan terapi realitas dalam mengatasi kejenuhan istri mengurus rumah tangga di Desa Bolo Ujungpangkah Gresik.